Anda di halaman 1dari 27

Culture and

Psychopathology:
An Overview
& 3
Culture-Related
Specific Syndromes
PENDAHULUAN :
Konsep Psikopatologi

Kata psikopatologi
Suatu keadaan psikologis yang patologis dan berbeda dari
normal
Ini termasuk gangguan psikiatri yang dilihat sebagai
suatu keadaan sakit yang bermanifestasi dalam kondisi
mental yang patologis
identifikasi oleh profesional
halusinasi, waham, disorientasi, depresi, cemas
PENGARUH BUDAYA PADA
PSIKOPATOLOGI
1 Pathogenic effects kepercayaan budaya dapat menyebabkan stress dan
kecemasan yang menyebabkan munculnya gangguan

2 Pathoselective budaya memiliki pola koping yang unik terhadap stres atau
effects kecemasan

3 Pathoplastic budaya akan memperkuat sebuah gejala yang akan


effects bermanifestasi pada tampilan klinis

4 Pathoelaborating budaya akan memperkuat kondisi mental tertentu yang


effects akan berelaborasi dan menjadi bentuk yang unik

5 Pathofacilitative budaya mempengaruhi seberapa sering sebuah patologi


effects tampil pada segolongan orang

6 Pathoreactive budaya berdampak terhadap pasien, keluarga, dan


effects lingkungan saat bereaksi terhadap gangguan
1. PATHOGENIC EFFECTS

Situasi kebudayaan sebagai hasil langsung dalam


pembentukkan psikopatologi
kepercayaan budaya menimbulkan tekanan dan kecemasan yang
menyebabkan timbulnya gangguan
Stres dapat timbul sebagai bentuk kecemasan kebudayaan.
Koro (China Selatan): keyakinan masuknya penis ke dalam
perut akan menyebabkan kematian serangan panik
Dhat (India) keyakinan pengeluaran semen berlebihan
akan menyebabkan sakit tertentu
Wanita dituntut melahirkan seorang anak lelaki sebagi
penerus keturunan keluarga
2. PATHOSELECTIVE EFFECTS

Individu dipengaruhi faktor personal, seperti kepribadian


dan kondisi psikologi lainnya pola reaksi tertentu
menghadapi stres, membentuk tipe tertentu dari
psikopatologi
Pengaruh budaya pada sekelompok orang dalam
masyarakat cenderung memilih pola reaksi tertentu
manifestasi psikopatologi tertentu
Efek budaya membentuk pola unik patologis sebagai koping
terhadap stres atau cemas yang dialami
Contoh: family suicide/ikkashinjiu pada masyarakat
jepang. Seluruh keluarga memutuskan bunuh diri bersama
sebagai koping terhadap stres
3. PATHOPLASTIC EFFECTS

Mengacu pada cara kebudayaan berkontribusi sebagai


model atau plastering/perekatan dari manifestasi
psikopatologi
Hal ini bisa terjadi pada 2 level yang berbeda:
1. Membentuk isi dari gejala
Isi dari waham, halusinasi auditorik, obsesi, atau fobia sesuai
dengan kondisi lingkungan dimana patologi itu bermanifestasi.
2. Sebagai model gambaran klinis
Penekanan rasa bersalah/rasa malu oleh masyarakatnya,
sehingga membentuk ide-ide depresi pada kelompok tersebut
4. PATHOELABORATING EFFECTS

Budaya membesar-besarkan kondisi mental hingga level


tertentu, akhirnya kondisi tersebut menjadi unik

Fenomena latah disosiatif transien yang diprovokasi oleh


kejutan untuk hiburan sosial

Amerika small is beautiful sehingga membentuk body-


weight concerned behavior
5. PATHOFACILITATIVE EFFECTS

Budaya mempengaruhi frekuensi terjadinya hal patologis di


masyarakat tertentu.
Perilaku minum alkohol, bunuh diri, dan ketergantungan
zat pada setiap masyarakat berbeda, sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan terkait tempat orang tersebut berada.
Hysteria Massive
sebagai reaksi stres kolektif, satu grup orang mengalami serangan
histerikal sementara dengan tampilan disosiasi, konversi dan
gangguan emosional berlebih yang bersifat menular.
6. PATHOREACTIVE EFFECTS

Budaya yang mempengaruhi pasien, anggota keluarga atau


merupakan reaksi masyarakat terhadap gangguan
tersebut, termasuk interpretasi dan penanganan yang
mempengaruhi hasil akhirnya.
Contohnya: PTSD akibat perang.
Bagaimana reaksi masyarakat terhadap sekuel emosi ini,
apakah dengan perilaku simpatik, mendapatkan
keuntungan kesejahteraan sosial atau tidak peduli, akan
mempengaruhi berapa banyak orang yang akan mengakui
dirinya mengalami hal tersebut.
DAMPAK KEBUDAYAAN PADA GRUP
PSIKOPATOLOGI YANG BERBEDA
Perlu mengenali perbedaan dasar dampak kebudayaan
Sehingga gangguan/psikoatologi yang muncul berbeda pada tiap
kelompok

Psikopatologi yang terutama ditentukan oleh faktor biologi,


kurang dipengaruhi oleh faktor kebudayaan.
Gangguan Mental Psikosis Fungsional Penyalahgunaan & Gangguan Psikiatri
Organik Ketergantungan Zat Minor & Gangguan
Mental Epidemik
Budayatidak punya Budaya memiliki efek Budaya memiliki efek Budaya memberikan
akibat langsung, psikoplastik pada psikopatoselektif dan efek yang besar &
namun memiliki efek psikopatologi psikofasilitatif pada langsung pada
tidak langsung prevalensi gangguan psikiatri
penyalahgunaan zat minor
Kuru Membentuk isi dari Masyarakat muslim Beberapa masyarakat
Penyakit neuro- gejala psikotik, masalah dengan bentuk psikopatologi
degeneratif pada suku sebagian besar isi alkohol jarang berbeda lebih
Fore Papua Nugini, pikir waham dan isi ditemukan memilih cara
wanita, meninggal pikir disorganisasi mengatasi stres (efek
akibat penyakit ini lainnya selektif) dengan
represi atau disosiasi
perasaan yang
menyakitkan
Budaya percaya Kuru Marvin K. Opler Euro-America, Korea- Efek reaktif terhadap
terus terjadi karena (1995) skizofrenia Japan penggunaan fenomena konversi
ilmu sihir pada orang Italia alkohol sangat tinggi atau disosiasi
(overt homosexual dan prevalensi memfasilitasi
tendencies) & Irlandia masalah alkohol terjadinya
(chronic alcoholism, cenderung tinggi psikopatologi
sin & guilt ideation)
SINDROMA SPESIFIK TERKAIT
BUDAYA
SINDROMA SPESIFIK TERKAIT
BUDAYA
Adalah kondisi mental atau sindroma psikiatri yang
manifestasinya terkait dengan faktor budaya

Sehingga membutuhkan pemahaman dan penanganan


terutama dari perspektif budaya

Contohnya: istilah setempat seperti latah, amok, koro,


susto dsb.
Masyarakat Barat (Eropa dan Amerika Utara) sering
menyebutnya eksotik, jarang, tidak biasa atau
ekstraordinary dan menyebutnya folk illness.

P. M. Yap (1967) Psikiater budaya dari Hong kong,


memperkenalkan istilah Culturebound syndrome
Menggambarkan jenisjenis psikopatologi atau sindroma atipikal
yang muncul pada budaya tertentu.
Pembagian Grup dari Berbagai Sindrom
1 CultureRelated beliefs as Sindroma menjadi hasil akhir dari dampak patologis
Cause for the Occurence sebuah kepercayaan pada budaya yang mencetuskan
kecemasan
2 CulturePattern Specific kondisi psikiatri yang muncul akibat pola koping yang
Stress Coping Reaction spesifik pada suatu budaya

3 CultureShaped Variation of Budaya berpengaruh terhadap perubahan sebuah


Psychopatology manifestasi gangguan melalui efek patoplastik

4 Culturally Elaborated Budaya sangat mempengaruhi perilaku patologis melalui


Unique Behaviour Reaction efek pathoelaborating

5 CultureProvoked Frequent Seringnya sebuah gangguan terjadi, mengindikasikan


Occurence of Pathological dampak budaya terhadap gangguan tersebut melalui efek
Condition pathofasilitative
6 Cultural Interpretation & Budaya memengaruhi respons masyarakat terhadap
Reaction to Certain Mental sebuah kelainan, melalui efek pathoreactive
Condition
7 Other (Questionable) Namun tidak terbukti memiliki kaitan yang kuat dengan
Condition budaya
1. CultureRelated beliefs as
Cause for the Occurence
Sindroma menjadi hasil akhir dari dampak patologis
sebuah kepercayaan suatu budaya yang mencetuskan
kecemasan, misal :
Koro, yaitu kecemasan atau panik akibat kepercayaan
bahwa penis yang tertarik ke dalam abdomen akan
menyebabkan kematian
gejala: kecemasan, pikiran obsesif, dan kondisi panik
bukan psikotik
Sorcery Fear & Voodoo Death kepercayaan magis yang
menyakini terjadinya kematian mendadak akibat
melanggar sesuatu yang bersifat tabu.
2. CulturePattern Specific
Stress Coping Reaction
Suatu kondisi psikiatri yang muncul akibat pola koping yang
spesifik dari suatu budaya. Dengan kata lain, budaya
berpengaruh terhadap pola koping atas stress dengan cara
efek patoselektif, misalnya:
Amok biasanya timbul mendadak dan menyebabkan banyak
korban, namun diakhiri dengan lupa ingatan ( amnesia )
Semua pengamat mengatakan bahwa Amok merupakan
perilaku melarikan diri terhadap masalah sosial yang tidak
teratasi.
3. CultureShaped Variation of
Psychopatology
Budaya berpengaruh terhadap perubahan sebuah manifestasi
kelainan melalui efek patoplastik, misal:
Anthrophobia (taijinkuofusho), yaitu sebuah fobia sosial
yang unik, dimana fobia terhadap kerabat yang cukup
dekat, misalnya teman dan rekan rekan, namun justru
tidak pada orang asing (mirip fobia sosial)
Mukanya merah karena takut menjadi perhatian orang
lain th/ Morita Therapy, mencoba mengenali diri-mirip
meditasi, difokuskan pada pengenalan diri lalu menerima
diri kita apa adanya
4. Culturally Elaborated Unique
Behaviour Reaction
Budaya sangat mempengaruhi perilaku patologis melalui efek
pathoelaborating:

Latah kaget yang diikuti dengan reaksi disosiasi


Daerah rural, wanita muda-usia pertengahan
Menjadi sebuah kebiasaan dan orang lain memprovokasi latahnya

T.H. Woon, 3 tipe latah:


1. Latah gembira: muncul ketika acara gembira
2. Latah marah: muncul pada sikon yang tidak tepat, dalam bentuk
agresifitas dan tindakan kekerasan
3. Latah berbahaya: memegang pisau atau berdiri didekat wajan
penggorengan dengan minyak panas
5. CultureProvoked Frequent
Occurence of Pathological
Condition
Seringnya sebuah gangguan terjadi, mengindikasikan dampak
budaya terhadap gangguan tersebut melalui efek
pathofasilitative, misal :
Alcohol related problems sangat dipengaruhi oleh budaya
perilaku mabuk mabukkan, yang prevalensinya berbeda beda dari
tiap kelompok tertentu
Setelah mengkonsumsi alkohol, sering berkelahi dan masuk IGD,
sehingga dikenal istilah weekend warrior
Substance abuse merupakan faktor biologis.
Namun faktor sosiokultural juga memegang peranan, yaitu
dimana society terjadinya abuse umumnya mengalami masa
masa sulit
6. Cultural Interpretation and
Reaction to Certain Mental
Condition
Pengaruh budaya: respons masyarakat terhadap sebuah
kelainan, melalui efek pathoreactive
Korea Hwabyung/fire sickness: kepercayaan adanya
ketidakseimbangan dalam diri seseorang dalam hal lima
elemen, yaitu ( logam, kayu, air, api, & tanah ) yang dapat
menyebabkan gangguan fisik
Menggambarkan kondisi sakit berupa multiple somatopsychological
symptom
7. Other (Questionable)
Condition
Culture Bound Syndrome, namun tidak terbukti memiliki
kaitan yang kuat dengan budaya:

Multiple-personality disorder di dunia barat dikatakan memiliki


kaitan dengan budaya, namun bagaimana sesungguhnya kaitan
gangguan tersebut dengan budaya masih belum jelas.
Spirit Possesion mengumumkan bahwa dirinya telah dimiliki oleh
orang lain, baik itu keluarga, teman , ataupun tetangga
Windigo Psychosis yaitu adanya kepercayaan adanya monster yang
memakan manusia hidup
ELABORASI LANJUT PADA BEBERAPA
MASALAH KONSEPTUAL
ELABORASI LANJUT PADA BEBERAPA
MASALAH KONSEPTUAL
1 Hubungan antara Hubungan antara perilaku normal & abnormal
kebudayaan dengan dasar Implikasi budaya & fungsi dari perilaku abnormal
psikopatologi Perilaku abnormal sebagai indikator masalah sosial
yang tidak terpecahkan
2 Kontribusi sosial pada Hipotesis disorganisasi sosial
terjadinya psikopatologi Hipotesis kecenderungan sosial
Hipotesis ketertarikan sosial
Teori Kohesi sosial sebagai perlindungan
3 Spektrum psikopatologi & Patologi yang berat terutama ditentukan oleh faktor
perbedaan dasar dari biologi
dampak kebudayaan Patologi yang ringan, ditentukan oleh faktor psikologis,
erat hubungannya dengan budaya
4 Kluster sikopatologi yang Masyarakat tertentu, suatu kluster penyakit mempunyai
berhubungan dengan tema kemiripan manifestasi budaya dasar
kebudayaan ang
mendasarinya
5 Evolusi & perubahan Beberapa gangguan jiwa yang sering muncul di masa lalu,
kondisi psikopatologi saat ini mejadi lebih jarang.
tertentu Efek modernisasi, perkembangan sosiekonomi, &
pengetahuan kesehatan jiwa
26

Pathoreactive Effect
Pathofacilitating Effect
Pathoplastic Effect
Pathogenic Effect
Sind
terkait
budaya
Sosku Ggn
l mental
epidemik
Ggn
minor psi
Psych Subst
o det abuse
Ggn
mayor psi
GMO
Biolo
gi
Referensi:
Tseng, Wen-Shing. Culture and Psychopatology: An Overview dalam Handbook of
Cultural Psychiatry. Academic Press, UK, 2001

Anda mungkin juga menyukai