Atmospheric Emissions
1. POLUSI ATMOSFIR
Ada beberapa jenis emisi ke dalam atmosfir dan ini dapat
dikarakterisasikan :
partikulat (padatan atau cairan),
uap dan gas.
Secara umum, pengendalian emisi di atmosfir sangat sulit sebab mayoritas
emisi berasal dari sumber-sumber yang kecil yang sulit untuk diatur dan
dikendalikan.
Pembuat peraturan hanya mengendalikan emisi dari sumber-sumber yang
cukup besar untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan.
Emisi-emisi di industri merupakan perhatian utama dalam emisi atmosfir.
Sifat-sifat fisik bahan kimia, dapat berujud :
Gas,
uap (gas dari bentuk padat/cair),
debu (partikel padat),
kabut (cairan halus di udara),
fume (kondensasi partikel padat),
awan (partikel cair kondensasi dari fase gas),
asap (partikel zat karbon).
1. PM10
Bahan partikel dengan ukuran diameter kurang dari 10 m
terbentuk sebagai hasil samping proses pembakaran yang tidak
sempurna dan lewat reaksi antara polutan-polutan gas di atmosfir
merupakan masalah utama karena menyebabkan kerusakan pada
sistem pernafasan makhluk hidup
2. PM 2.5
Bahan partikel dengan ukuran diameter kurang dari 2.5 m,
terbentuk dengan cara yang sama dengan PM10,
dapat melakukan penetrasi lebih dalam ke dalam sistem pernafasan
makhluk hidup dari pada PM10.
3. O3 - Ozone
merupakan senyawa yang sangat reaktif yang ada dalam lapisan atas
atmosfir (stratosfir) dan di bawah atmosfir (troposfir).
Ozon merupakan senyawa yang sangat vital di stratosfir,
keberadaannya di lapisan bawah sangat berbahaya terhadap
kesehatan makhluk hidup dan menyumbang pembentukan polutan-
polutan lain.
4. VOCs Volatile Organic Carbons,
bentuk lain senyawa karbon (tidak termasuk karbon monoksida,
karbon dioksida, asam karbonat, karbida atau karbonat logam
dan ammonium karbonat)
mengendap di atmosfir karena reaksi fotokimia.
prekursor terhadap produksi ozon pada lapisan bawah dan
berbagai polutan-polutan fotokimia dan
komponen utama dalam pembentukan smog lewat reaksi
fotokimia.
Ozon dan polutan fotokimia yang lain mempunyai efek yang berbahaya
pada organisma hidup dan pada struktur bangunan. Polutan-polutan ini
pada kadar tinggi dapat menyebabkan kesulitan bernafas dan
membawa penyakit asma pada manusia.
Musim hangat dan udara yang tidak bergerak akan mengakibatkan
masalah menjadi lebih buruk.
Adanya penambahan VOCs dan NOx, masalah kabut kota menjadi lebih
jelek dengan adanya emisi-emisi partikulat dan karbon monoksida dari
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
2. Hujan Asam (Acid rain).
Hujan alami (tidak terpolusi) bersifat asam dengan pH antara 5-
6 yang disebabkan oleh asam karbonat dari pelarutan karbon
dioksida dan belerang dan asam sulfat dari emisi alami SOx dan
H2S.
Aktivitas manusia dapat mengurnagi pH sangat signifikan
sampai 2-4 pada kasus yang ekstrim terutama oleh emisi oksida
belerang. Disebabkan polusi atmosfir dan awan melintas untuk
jarak yang jauh, hujan asam bukan merupakan masalah lokal
karena akan muncul untuk lintasan yang jauh dari sumber.
Masalah yang terkait dengan hujan asam antara lain :
kerusakan terhadap tanaman hidup
keasaman air, yang mengakibatkan kematian danau dan
sungai, kehilangan kehidupan akuatik dan kemungkinan
kerusakan terhadap penyediaan air manusia
korosi bangunan, yang terbuat dari kapur (marble) dan
bangunan beton.
3. Kerusakan lapisan Ozon (Ozone layer
destruction).
Lapisan atas atmosfir adalah lapisan yang kaya ozon
sementara ozon di lapisan bawah sangat berbahaya.
Ozon di lapisan atas atas atmosfir sangat penting
karena akan menyerap sejumlah besar sinar
ultraviolet kalau tidak akan mencapai permukaan
bumi.
Kerusakan ozon dikatalisis oleh oksida nitrogen pada
lapisan atas atmosfir.
NO + O3 NO2+ O2
NO2+ O NO + O2
NO2 ---(hf) NO + O
Kerusakan juga dimulai oleh senyawa-senyawa halocarbon tertentu :
CCl2F2 ---(hf) CClF2 + Cl
Cl + O3 ClO + O2
ClO + O Cl + O2
Cl kemudian dapat bereaksi lebih jauh dengan ozon.
Kerusakan ozon mengakibatkan kenampakan lubang ozon di atas Kutub Utara
dan Selatan di mana lapisan ozon menjadi lebih tipis.
Ukuran lubang ozon bervariasi selama setahun tetapi kebradaannya
memerlukan untuk mengurangi polutan-polutan yang merusak lapisan ozon.
Hasil kerusakan lapisan ozon akan meningkatkan sinar ultraviolet mencapai
bumi, akan mengakibatkan peningkatan kanker kulit yang potensial dan
membahayakan spesies kutub.
Hal ini merupakan efek global yang memerlukan penyelesaian global.
4. Efek rumah kaca (The Greenhouse effect).
Gas-gas seperti : CO2, CH4, dan H2O ada dalam konsentrasi rendah di
atmosfir bumi.
Gas-gas ini mengurangi emisivitas bumi dan memantulkan beberapa radiasi
panas oleh bumi. Sehingga, efek adalah menciptakan selimut (blanket)
untuk menjaga bumi lebih hangat.
Masalah muncul terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan
pematangan lahan dengan pembakaran. Hasilnya adalah meningkatnya
suhu global, mencairnya es di kutub dan glasier, peningkatan muka air laut,
pembentukan area padang pasir, meningkatnya ketidak teraturan cuaca
dan perubahan arus lautan.
Merupakan masalah global yang memerlukan penyelesaian global.
Ketika menerapkan peraturan terhadap emisi atmosfir, otoritas pembuat
peraturan dapat mengendalikan emisi dari titik secara tersendiri atau
gabungan seluruh pengeluaran secara bersama.
2.SUMBER POLUSI ATMOSFIR
Satu masalah utama emisi atmosfir adalah jumlah sumber yang potensial.
Emisi padatan muncul dari :
Pembakaran tak sempurna atau debu bahan bakar dari furnace, boiler, dan
oksidasi panas
Pembakaran tak sempurna di ares
Operasi pengeringan padatan
Kiln yang digunakan untuk pengolahan padatan suhu tinggi
Pabrik logam
Operasi penghancuran dan penghalusan padatan
Operasi penanganan padatan secara terbuka, dll
3. Cyclones.
Dapat digunakan sebagai prefilters.
Gas masuk secara tangensial dan berputar ke bawah dan ke
dalam sampai ke luar pada ujung unit
Partikel turun secara radial ke luar dinding dengan gaya
sentrifugal dan ke luar pada dasar unit
Digunakan untuk kondisi pembebanan yang tinggi
Murah, peralatannya sederhana, murah perawatannya
Masalah timbul : jika memisahkan bahan yang mudah
melekat pada dinding
Inertial Separator
4. Scrubbers.
Kontak cairan dan gas-partikel dan masuknya partikel ke
dalam cairan
Dapat digunakan untuk mengambil gas seperti polutan
partikulat
Gas harus didinginkan sebelum masuk ke scrubber
5. Bag filters.
Metoda umum untuk memisahkan material partikulat dari
gas
Digunakan cloth or felt filter
Sesuai untuk kondisi beban debu tinggi
Effisiensi tinggi tetapi penurunan tekanan juga tinggi
Scrubber
6. Electrostatic precipitators.
Untuk mengumpulkan partikel halus dengan efisiensi
yang tinggi
Penurunan tekanan yang rendah diperlukan
Partikel dalam gas masuk ke sejumlah pipa atau
melewati plat paralel
Partikulat dimuati dengan muatan yang berlawanan
dengan pipa atau plat
Partikulat akan mengendap pada permukaan plat atau
dinding pipa
Dinding scr mekanik discrap (periodik) untuk mengambil
akumulasi lapisan debu