Anda di halaman 1dari 28

Lipid adalah suatu senyawa organik non polar

yang memiliki sifat tidak larut dalam air,


namun dapat larut dalam pelarut organik non
polar

Untuk dapat bercampur dengan air


diperlukan
emulsifying agent, misal: garam-garam
empedu
Lemak terbentuk dari asam lemak dan gliserol
Menurut ada atau tidaknya ikatan
rangkap yang dikandung asam lemak:
a. Asam lemak jenuh (Cn H2n O2),
Saturated Fatty Acid (SFA)
b. Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA /
C6H2nO2)
c. Asam Lemak tak Jenuh poli (PUFA,Poly
Unsaturated Fatty Acid) (CNH2n)2
senyawa gliserida yang paling
sederhana, dengan hidroksil
bersifat hidrofilik dan higroskopik
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa
golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor
membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu :
Klasifikasi lipid menurut Bloor ada 3 antara lain :
1. Lipid Sederhana
2. Lipid Kompleks
3. Derivat lipid
Minyak : lipid yang berbentuk cairan
dalam suhu ruang
Lemak padat(Fat): lipid yang berbentuk
padat pada suhu ruang
Bau amis (Fish Flavour)
Berat jenis ditentukan pada temperatur
kamar
Indeks bias
Kelarutan minyak dan lemak (air, alkohol,
eter,karbondisulfida, pelarut Halogen)
Titik didih asam lemak
Titik kekeruhan
Titik Lunak
Shot melting point
Slipping point
Esterifikasi
Hidrolisa
Penyabunan
Hidrogenisasi
Pembentukan keton
Oksidasi
a. Sebagai penghasil energi, dimana tiap
gram lemak menghasilkan sekitar 9 sampai
9,3 kalori. Energi yang berlebihan dalam
tubuh disimpan dalam jaringan adipose
sebagai energi potensial.
b. Sebagai pembangun/pembentuk
susunan tubuh
c. Pelindung kehilangan panas tubuh
d. Sebagai penghasil asam lemak essensial
e. Sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K
a. Pengelumas diantara persendian
b. Penangguh perasaan lapar sehubungan
dengan dicernanya lemak lebih lama
c.Pemberi cita rasa dan keharuman yang
lebih baik pada makanan
d. Agen pengemulsi yang akan
mempermudah transpor substansi lemak
keluar masuk melalui membran sel.
e. Precursor dari protaglandiun yang berperan
mengatur tekanan darah, denyut jantung
dan lipolisis.
Arterosklerosis, arteriosklerosis(?)
Dislipidemia
Trombus
a. Definisi
b. Patogenesis
c. Penyebab
Percobaan yang akan dilaksanakan :

DAYA LARUT REAKSI AKROLEIN


Daya larut lemak domba Pembentukan akrolein
Daya larut minyak kelapa
Daya larut gliserol HIDROLISA MENTEGA
Penggunaan emulgator
Reaksi saponifikasi / Penyabunan

PERCOBAAN UNTUK MENYATAKAN IKATAN TAK JENUH


Ikatan tak jenuh pada minyak kelapa
Ikatan tak jenuh pada margarine
Ikatan tak jenuh pada lemak padat

PERCOBAAN-PERCOBAAN DENGAN KOLESTEROL


Reaksi Salkowski
Reaksi Lieberman Burchard
DAYA LARUT

Dasar Teori :
Lipid adalah senyawa organik ( non polar ) sehingga akan
mudah
larut dalam pelarut non polar
Lipid akan menimbulkan bercak lemak.

Cara Kerja :
Daya larut lemak domba
Siapkan 5 buah tabung reaksi, masing masing berisi :
Tab.1. Air
Tab.2. Alkohol panas
Tab.3. Alkohol dingin ukuran sama
Tab.4. Eter
Tab.5. Kloroform
Larutkan lemak domba (dlm ukuran yg sama) ke dalam 5
tabung reaksi tersebut.
Amati kelarutannya pada masing-masing tabung, dan
catat.
Apa kesimpulan anda ?

Kemudian taruhlah setetes larutan dari tabung (larutan


dng ETER),
pada sehelai kertas saring.
Perhatikan! Adakah bercak lemak saat eter menguap ?

Setelah itu cobalah dengan melarutkan minyak kelapa


dan gliserol.
Lakukan dengan cara yang sama. Bandingkan!
Apa kesimpulan anda ?
Interpretasi Hasil:

Lemak tidak larut dalam air & alkohol


dingin.
Lemak larut dalam eter, kloroform, &
alkohol panas.
Lemak meninggalkan bercak, gliserol
tidak.
PENGGUNAAN EMULGATOR

Dasar teori :
Ketika minyak atau cairan lemak dicampurkan dengan air
dan
dikocok, maka lemak tersebut akan terdispersi di air dan
membentuk
emulsi. Emulsi ini bersifat sementara.
Namun dengan penambahan emulsifying agents, dispersi
Cara Kerja
lemak ini :
akan lebih
Masukkan komplit
1 ml minyakdan lebih
kelapa permanen.
dalam tabung reaksi + 3 ml air ( H2O ).
Kocok AMATI
tambahkan 1ml larutan Natrium karbonat ( Na2CO3 ) 0,5 %.
kocok lagi AMATI.

Adakah perbedaan dengan saat sebelum ditambahkan Na2CO3 ?


REAKSI SAPONIFIKASI / PENYABUNAN

Dasar Teori :
Proses saponifikasi / penyabunan terjadi akibat hidrolisis lemak
( akibat pemanasan dengan alkali ), kemudian asam lemak
yang terbentuk akan bereaksi dengan garam garam
mineral.
Interpretasi hasil penggunaan
emulgator:
terbentuk emulsi
Interpretasi hasil reaksi saponifikasi:
lemak + NaOH sabun + gliserol
REAKSI AKROLEIN
Interpretasi hasil:

Tab 1:
Terbentuk akrolein krn minyak kelapa akan
berurai menjadi gliserol & senyawa lain krn
pemanasan.
Gliserol yg terbentuk akan bereaksi dgn KHSO4
akrolein.
Tab 2:
Gliserol + KHSO4 akrolein.
CARA KERJA :

CATATLAH JUMLAH TETESAN IOD UNTUK MASING-MASING TABUNG.


BANDINGKAN. JELASKAN MENGAPA BISA TERJADI DEMIKIAN ?
Interpretasi hasil tes ikatan rangkap:

Dgn penambahan iod, mula-mula tdk


berwarna, kmdn terbentuk warna merah yg
tdk hilang.
Urutan dari yg paling tdk jenuh ke paling
jenuh: minyak kelapa margarine lemak
padat.
Interpretasi Hasil:
Percobaan Salkowski:
Terjadi perubahan
warna: merah, biru,
ungu.
Fluorosensi kuning.
Interpretasi Hasil:
Percobaan Lieberman
Burchard:
- Terjadi perubahan
warna: merah, biru, ungu.

Anda mungkin juga menyukai