Kelompok 13-14
Baiq Hifzatul Puspa Mandalika
Trinovrianti
Melda Putri
Fadhia Adliah
Teori Asam - Basa
Teori Arrhenius
elektrolit yang terlarut dalam air akan terurai
menjadi ion-ion elektrolit yang kuat terurai
sempurna. Elektrolit yang lemah hanya terurai
sebagian.
Teori Bronsted-Lowry
Mendefinisikan asam dan basa sebagai
berikut:
asam : suatu spesies yang dapat memberikan
proton dan disebut juga proton donor
basa : suatu spesies yang dapat menerima
proton dan disebut juga proton akseptor
Teori Lewis
Dalam teori Lewis, asam adalah penerima
pasangan elektron dan basa adalah donor
(pemberi) pasangan elektron.
Asam dan basa merupakan substansi umum
yang ditemukan sehari-hari.
Contoh asam: cuka, cairan aki, jus lemon
Contoh basa : pembersih oven, soda pembersih,
soda kausatik.
Asam dan basa juga ditemukan dalam tubuh.
Di dalam tubuh kadar asam basa harus diregulasi
terus menerus. Jika kadar asam terlalu tinggi
(asidosis) atau kadar basa terlalu tinggi (alkalosis),
pasien dapat sakit berat bahkan meninggal.
Asam
Asam adalah sekelompok zat yang mengandung
ion hidrogen yang mengalami disosiasi atau terurai
apabila berada dalam larutan yang untuk menghasilkan
H+ bebas dan anion.
Ciri-ciri:
Memiliki rasa asam
Bersifat korosif (membakar jaringan)
Membuat kertas lakmus menjadi merah
Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air
(netralisasi)
pH < 7
HCl H+ + Cl-
Beberapa bentuk asam yang umum.
a. Asam asetilsalisilat (aspirin)
b. Asam sitrat
c. Asam karbonat
d. Asam laktat
e. Asam klorida
f. Asam folat
Basa
Rasa sedikit pahit atau rasa logam
Bersifat korosif (membakar jaringan)
Membuat kertas lakmus menjadi biru
Bereaksi dengan asam membentuk garam dan
air (netralisasi)a
pH > 7
Basa kuat
Basa kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di air,
senyawa ini menghasilkan ion OH- secara sempurna.
Contohnya: NaOH, Ba(OH)2,KOH
Asam lemah
Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah
sehingga di dalam air dapat terionisasi, tetapi tidak
sempurna.
contohnya: CH3COOH, H2S, H3PO4
Basa lemah
Basa lemah merupakan senyawa elektrolit lemah
yang akan mengalami reaksi ionisasi tidak sempurna.
contohnya: NH4OH
Netralisasi
Asam + Basa = garam dan air
Garam
Garam merupakan nama umum senyawa yang terbentuk pada proses
netralisasi. Garam yang larut di dalam air disebut elektrolit
Skala pH
Semakin banyak ion hidrogen dalam larutan
maka pH akan semakin rendah.
Semakin tinggi konsentrasi ion hidroksida
maka semikin tinggi pula nilai pH
pH = log 1/[H+]
pH cairan tubuh
Perubahan pH akan mempengaruhi semua reaksi
kimia dalam tubuh (enzim dan protein fungsional).
pH lambung (1,5 2 ), pH vagina (4,5).
Asam karbonat
Ion bikarbonat
Ion hidrogen
(akseptor ion hidrogen)
Ion hidrogen
Asam laktat asam karbonat
Ion bikarbonat
Donor ion hidrogen
Penambahan ion hidrogen CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- Kehilangan ion hidrogen
NH3 + H+ NH4+
Amonia ion hidrogen ion amonium
Regulasi pH melalui respirasi
Perubahan pernapasan (ventilasi) dapat mengubah kecepatan
ekskresi CO2 penghasil H+ sehingga tingkat pernapasan diatur
paling tidak sebagian oleh [H+] arteri
Jika [H+] arteri meningkat, pusat pernapasan di batang otak
terangsang untuk meningkatkan ventilasi paru. Karena
ventilasi paru meningkat, maka lebih banyak CO2 yang
dihembuskan keluar, sehingga jumlah H2CO3 berkurang. CO2
membentuk asam, pengeluaran CO2 ini berarti mengeluarkan
asam dari tubuh.
Paru mengeluarkan H+ lebih banyak dibandingkan ginjal
Karena kemampuannya mengatur [CO2] arteri, paru dapat
menyesuaikan jumlah H+ yang ditambahkan ke cairan tubuh
dengan kebutuhan untuk memulihkan pH.
KOMPENSASI Normal Asidosis non- Alkalosis non-
PERNAPASAN (pH 7,4) respiratorik (pH 7,1) respiratorik (pH 7,7)
Ventilasi Normal
Kecepatan Normal
pembentukan asam
karbonat
Kecepatan Normal
pembentukan H+ dari
CO2
PCO2 meningkat krn menurunnya ventilasi asidosis
PCO2 menurun krn meningkatnya ventilasi alkalosis
Pengaturan oleh sistem respirasi bekerja dengan kecepatan sedang,
dan hanya aktif berperan jika sistem penyangga kimiawi saja tidak
mampu meminimalkan perubahan [H+]
Apabila terjadi penyimpangan [H+] tidak dapat dengan cepat
dikoreksi oleh sistem penyangga, sistem pernapasan akan beraksi
beberapa menit kemudian, sehingga sistem tersebut berfungsi
sebagai lini pertahanan kedua.
Namun, jika perubahan [H+] terjadi akibat fluktuasi CO2 yang timbul
dari gangguan pernapasan, mekanisme pernapasan sama sekali
tidak dapat mengontrol pH.
Mekanisme regulasi pH oleh ventilasi:
pH normal darah