Anda di halaman 1dari 31

LOADING ...

MINING
Kelompok 8 :

Ika Islamirrodliyah ( 07 )
Nanda Nurmassita R. A ( 14 )
Nurika Andana Putri ( 16 )
Kondisi keenergian Indonesia saat
ini berada di ujung tanduk.
Berdasarkan data dari Kapusdatin
ESDM pada Pertemuan Tahunan
Pengelolaan Energi Nasional (PT-
PEN) 2008, pertumbuhan pasokan
Kondisi energi primer adalah 1.5% per
tahun, sementara pertumbuhan
konsumsi energi final per sektor
naik 4% per tahun, dengan pemakai
Keenergian terbesar adalah sektor transportasi
sebesar 42,67%. Sebagai solusi hal
tersebut, pemerintah menetapkan
Indonesia target pendayagunaan EBT
EBT Sebagai Solusi Masalah Keenergian
Indonesia
Energi baru dan energi terbarukan
inilah dua komponen yang menyusun
EBT, yang dapat menjadi solusi
masalah keenergian di Indonesia
apabila dikelola dengan baik.
Contoh dari energi baru adalah Coal
Bed Methane (CBM) dan nuklir. Dari
sekian macam EBT yang ada, CBM
merupakan salah satu dari sumber
energi yang menarik karena
potensinya yang mumpuni di
Indonesia untuk dikembangkan lebih
lanjut.
Tinjauan Singkat Proses
Pembentukan CBM
Sebelum CBM dihasilkan oleh lapisan batubara,
terdapat suatu proses yang mendahuluinya,
disebut coalification (pembentukan batu bara).
Gas metana yang merupakan komponen
terbesar CBM terbentuk berdasar dua proses
yaitu biogenik dan termogenik.
PROSES PEMBENTUKAN

SUMBER : Sekitan No Hon


Grafik jumlah metana terakumulasi untuk tiap
batubara vs kedalaman
POTENSI CBM DI INDONESIA

Sumber daya CBM di Indonesia (ARI., 2003)


EVALUASI POTENSI
Evaluasi Lapisan
Batubara Sebagai
Reservoir dan
sourcerock CBM

Evaluasi
Cadangan CBM
PENENTUAN PERINGKAT
BATUBARA

Evaluasi
Rank Maximum Volatile Matter Fixed Carbon Carbon Content
Reflectance
(%)a (%) (% daf)b (% daf)c

an >3 2 to 8b >92 >92

Lapisan sa
lvb
2.05 to 3.00
1.50 to 2.05
8 to 14b
14 to 22b
86 to 92
78 to 86
91 to 92
89 to 91
mvb 1.10 to 1.50 22 to 31b 69 to 78 86 to 89

Batubara hvAb
hvBb
0.71 to 1.10
0.57 to 0.71
>31b 31 to 39c
39 to 42c
<69 81 to 86
76 to 81

Sebagai
hvCb 0.47 to 0.57 42 to 47c 66 to 76

sub <0.47 >47c <66

Reservoir
a Davis.

b ASTM D-388-88 (Proximate Analysis)


c Stach.

dan Rogers, 2012

sourcerock
CBM
PENENTUAN JENIS MASERAL YANG
DOMINAN

Evaluasi
Lapisan
Batubara
Sebagai
Reservoir
dan Diagram Van Krevelen

sourcerock
CBM
PERINGKAT KRISTADI, 2012

BATUBARA Memperkirakan kerapatan cleats


Peringkat batubara subbituminous
memiliki kerapatan 2 15 cm
Peringkat batubara high-volatile
bituminous memiliki kerapatan 0,3 2
cm
Peringkat batubara medium-to low-
volatile bituminous memiliki kerapatan <
1 cm
Evaluasi Cadangan CBM
1. Zona Potensi
1000-4000ft (300-1000 m)
Evaluasi Cadangan CBM
2. Ketebalan Lapisan
Semakin tebal semakin bagus
Evaluasi Cadangan CBM
3. Gas Content

gas content merupakan standar


volume gas per unit bobot dari
batubara dan biasanya ditunjukan
dengan satuan standart cubic ft per
ton (scf/ton)
4. Densitas

Kerapatan batubara
Cleats
Produksi CBM
Hydraulic
Fracturing
Dewatering
Sumur
gob
Proses Pengambilan CBM
Contoh Penyelidikan CBM
LAPANGAN RAMBUTAN, SUMATERA SELATAN
Lingkungan yang Lebih Sehat Serta
Produksi CBM yang Meningkat

Teknik Enhanced Gas Recover (EGR), dan gas


yang dipakai adalah karbondioksida (CO2) dan
nitrogen (N2). Kedua gas ini dipilih karena selain
harganya murah, juga inert (tidak merusak
lapisan batubara).
Prinsip ini yang digunakan untuk mengusir
metana dari permukaan batubara, yang akan
berimplikasi pada peningkatan jumlah
metana yang bisa diambil dari lapisan
batubara.
Lingkungan yang Lebih Sehat Serta
Produksi CBM yang Meningkat

Terdapat dua skema yang dapat dipakai dimana


masing-masing skema memiliki subskema,
sebagai berikut :
Injeksi gas inert dari sumber lain
1. Injeksi karbondioksida
2. Injeksi nitrogen
3. Injeksi campuran nitrogen karbondioksida
Injeksi gas inert yang terintegrasi dengan CCS
(Carbon Capture and Storage)
Perbedaan CBM dengan Gas alam
Karakteristik CBM (alami, tanpa ERG) Gas Alam

Produksi Awal Kebanyakan air Gas

Puncak laju produksi Berada di tengah-tengah proyek setelah Berada di awal proyek
dewatering selesai (1-3 tahun)

Jumlah Sumur Rata-rata* 5-10 1

Biaya per Sumur 0.5 juta US$ 2.5-5 juta US$

Faktor Perolehan 45-60% 60-70%

Bagi hasil (Pemerintah : 55 : 45 70 :30


Kontraktor)

Biaya Tambahan Fracturing Kompresor


Cavity completion Scrubber
Kompresor
Fasilitas pengolahan air
Pompa (dewatering)
Pemanfaatan CBM
No Penanya Pertanyaan
1 Novia Dewatering memakai air? Dikasih air atau gimana?
2 Zainur Beda CBM dengan gas alam? Beda jenis gas konvensional?
3 Rania Kategori subbitumen?
4 Lailatul R Biogenik dan termogenik? Biogenik menguap kenapa? Penetuan jenis
maseral?
5 DHita EBT???? Disimpan apa lama penympanan mempengerahi ?
6 Sri TCF dan maseral ? Kedalaman...batu bara di dasar laut???
7 Rizal Beda tiap jenis batubara secara fisik?
8 Eki Segi negatif CBM? Kemungkinan terburuk?
9 Putri Rosyi Mekanisme Pengendapan Metana
10 Ood Proses selanjutnya dari dewatering? Airnya diapakan?
11 Aha Fixed carbon dan carbon content? Dapak thp lingkungan dari hydraulic
fracturing?

Anda mungkin juga menyukai