Anda di halaman 1dari 13

BIBLIOGRAFI

Widyastuti , Catur Rini dan Dewi A Candra


Program Studi Teknik kimia Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang Jl Raya Sekaran, Gunungpati, Semarang
Email:
c.rini.widyastuti@gmail.com.(Online),(www.google.com),
diakses 10 Maret 2016

2
Tujuan Penulisan
Jurnal Artikel

3
Tujuan penulisan jurnal yang berjudul Sintesis Biodiesel Dari
Minyak Mikroalga Chlorella vulgaris Dengan Reaksi
Transesterifikasi Menggunakan Katalis KOH adalah :

Mempelajari metode ekstraksi minyak mikroalga


yang menghasilkan rendemen yang cukup besar.
Penelitian dilakukan untuk membuat biodiesel dari
minyak hasil ekstraksi mikroalga Chorella sp. melalui
transesterifikasi.

4
Fakta Unik Pada Jurnal Artikel

5
Sumber minyak nabati yang potensial adalah mikroalga yang memiliki
produksifitas yang lebih tinggi persatuan luas lahan yang digunakan
jika dibandingkan dengan tanaman darat.
Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintesis penghasil minyak
yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu alternative
bahan baku pembuat biodiesel.
Mikroalga jenis Chlorella sp. Diketahui mengandung komponen fatty
acaids cukup tinggi yaitu sebesar 14-22%. Komponen fatty acaids
dalam minyak mikroalga ini dapat disintesis menjadi biodiesel.
Uji GC-MS digunakan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia
dari minyak mikroalga Chlorella sp. Analisa kromatogram yang
diperoleh menunjukkan adanya 8 senyawa yang terkandung dalam
minyak mikroalga Chlorella sp.
Kandungan asam lemak yang paling besar adalah Dodecanoic acid
(Asam laurat) dan n-Decanoic acid (Asam kaprat).

6
Pertanyaan Yang Diajukan

7
Apakah hanya mikroalga dari Chlorella sp. Saja
yang menghasilkan minya untuk digunakan
sebagai media sintesis biodiesel?

Apakah ada metode yang lebih mudah


untuk mengekstrak kandungan minyak
dalam mikroalga?

8
Konsep Utama

9
Biodiesel merupakan bahan bakar minyak dari nabati maupun lemak hewan
yang memiliki sifat menyerupai minyak diesel. Biodiesel terdiri dari monoalkil
ester yang dapat terbakar bersih. Biodiesel bersifat terbarukan, dapat
menurunkan emisi kendaraan, besifat melumasi dan dapat meningkatkan
kinerja mesin. Biodiesel dibuat secara transesterifikasi maupun esterifikasi
(Nilawati,2012).
Dari sekian banyak potensi alam yang dimiliki oleh Indonesia,
mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintesis penghasil minyak
pembuat biodiesel. Dibandingkan dengan tanaman darat penghasil minyak,
mikroalga memiliki produktivitas munyak yang lebih tinggi per satuan luas
lahan yang digunakan (Hadiyanto,2011).
Ekstraksi minyak mikroalga dilakukan dengan dua metode, yaitu
maserasi dan metode sokhler mengguanakan pelarut n-Heksana. Metode
merasi dengan pelarut n-Heksana lebih efektif untuk mengekstrak minyak
dari mikroalga dibandingkan dengan metode sokhletasi. Hasil kromatogram
minyak mikroalga Chorella sp. menunjukkan adanya 8 senyawa yang
terkandung dalam minyak mikroalga Chorell sp. kandungan asam lemak
yang paling besar adalah Dodecanoic acid (Asam laurat) dan n-Decanoic
acid (Asam kaprat) sebesar 59,52% dan 12,64%.

10
Refleksi

11
KELEBIHAN

Tidak hanya bahan bakar minyak yang dapat digunakan dalm kehidupan
sehari-hari , tetapi mikroalga dapat digunakan untuk biodiesel

Chlorella dapat digunakan sebagai biodiesel pengganti bahan


bakar minyak, mengingat cadangan bahan minyak didalam bumi
semakin menipis.

KEKURANGAN
Metode untuk dapat menghasiilkan minyak dari mikroalga
terlalu rumit untuk di ikuti, dan bahan-bahan yang digunakan
untuk mengekstrak minyak relatif mahal

Jika Chlorella dapat di gunakan sebagai bahan bakar , maka masyarakat


dapat mengalih fungsikan bahan bakar minyak bumi menjadi bahan bakar
terbarui

12
Terima Kasih

13

Anda mungkin juga menyukai