ASFIKSIA

dr. M. Syafiq Riski

Identitas
Nama : By. Ny. N

Jk : Laki-laki

Umur : 0 hari

Nama Ibu : Ny. N

Usia : 41 th

Alamat : Majasem 07/28

Ruang : Candi Gebang

RPS
Pasien baru bayi baru lahir pukul 10.00 secara SC dari
seorang ibu berusia 41 tahun dengan G2P1A0 uk 37+3
minggu dengan PEB dan ISK. Jenis kelamin bayi laki-laki.
Saat lahir menangis merintih, gerakan lemah, warna
kulit kemerahan. Berat badan lahir 2354 gr, PB : 45.
Dilakukan pembersihan jalan nafas, pemberian O2,
rangsang taktil dan pencegahan hipotermi (didalam
inkubator).
Px. Fisik
APGAR :

BBL : 2354 gr

PB : 45 cm

LK/LD/LL : 34/34/10

HR : 110x/m

RR : 60x/m

Suhu : 37 C

SpO2 : 92%

BAB/BAK : belum/sudah
Px. Fisik
KU : tangis kurang kuat, gerak kurang aktif

K/L : kejang (-), ref. hisap (+), ref. genggam (+)

Tho : c/ S1reg(+), S2 split tak konstan (-), bising (+)

p/ sim (+/+), vesikuler (+/+), whz (-/-), rk (-/-),
retraksi subcostal (+), air entry (+/+)

GIT : mekonium (+), BU (+), tali pusat segar tak layu (+)

GUT : BAK (+), Jk laki-laki

Int : sianosis (-), ikterik (-), pucat (-)

Px. Penunjang
GDS : 52 gr/dl
Diagnosis
BBLR, KB, SMK, SC ai PEB

Asfiksia sedang

Hipoglikemia

Susp. PDA
Penatalaksanaan
Infus D10% 6cc/jam

Bolus D10% 5 cc (cek GDS 30 setelah bolus) -> 266 gr/dl

Infus D10% 4cc/jam -> 157 gr/dl

O2 1 lpm

Ij. Ampicillin 2 x 115 mg

Ij. Gentamisin 1 x 12 mg

Rawat tali pusat

Termoregulasi

Pemasangan CPAP

KC : 5-10cc/3 jam melalui OGT

ASFIKSIA
 Batasan

adalah kegagalan bernafas secara spontan dan

adekuat/teratur segera setelah lahir

Penyebab kematian perinatal yang utama selain BBLR

dan Infeksi
 Faktor Resiko Asfiksia
a. Faktor Ibu
Hipertensi/ pre eklamsi
Hipotensi
Kardiovasculer
DM
Penyakit paru-paru kronis
Obat-obatan
Kelainan neurologi
Penyakit infeksi
b. Faktor Janin
Anemia
Hydrops tetalis
Infeksi
IUGR
Post maturasi
c. Faktor Plasenta
Infark
Solutio plasenta
Lilitan, terjepit prolap tali pusat
Kelainan pembuluh darah
 Patofisiologi

O2 menurun Metabolisme An Aerob Acidosis

Na, Cl, Ca, H2O

ATP menurun
K, Asamino, glutama Intrasel

Aspartat

Extrasel

Kerusakan jaringan

Jaringan yang rusak :

-Otak
+
-Ginjal
-Usus, dll
 Diagnosa

Anamnesa :
Gangguan / kesulitan waktu lahir
Lilitan
Sungsang
Vakum ext
Ext vorcep
Lahir tidak bernafas/ menangis
Air ketuban bercampur mekomiun
 Pemeriksaan fisik
Bayi tidak bernafas atau nafas megap-
megap
Denyut jantung < 100x/menit
Tonus otot menurun
Kulit sianosis / pucat
Untuk diagnosa asfiksia tidak perlu
nunggu apgar scor
Apgar Scor
Adalah kriteria klinis untuk menentukan kondisi
asfiksia/ keadaan bayi baru lahir
Biasanya dinilai 1 menit pertama dan 5 menit
pertama
Patokan klinis yang dinilai
Menghitung frekuensi jantung
Melihat usaha nafas
Melihat tonus otot
Menilai reflex rangsang
Memperhatikan warna kulit
Setiap yang dinilai diberi angka tetap (0-1-2)
kemudian dijumlahkan disebut Apgar Scor
 Berdasarkan Apgar Scor, asfiksia dibagi :
1. Vigorous Baby / bayi sehat apgar scor (AS) 8-10
2. Asfiksia ringan AS : 5-7
3. Asfiksia sedang AS : 4-6
4. Asfiksia berat 0-3
 Skor
Tanda
0 1 2

1. Detak jantung - < 100 100

Pecah/ tak
2. Nafas - Tangis kuat
teratur
Flexi
3. Tonus otot Lemas Gerak aktif
extremitas

4. Reflek - Menyeringai Batuk, bersin

Biru Tubuh merah

5. Warna kulit Semua merah
pucat ext biru
 Dari 5 kriteria di atas, yang berhubungan erat
dengan terjadinya amoksia dan hipoksia adalah :
Pernafasan
Denyut jantung
Tonus otot, warna kulit dan reflex, menunjukan
indikator maturitas bayi
Sigtuna scor scor berdasar pada fariabel :
Pernafasan
Denyut jantung
 Skor
Yang dinilai
0 1 2 s/d 3
Megap- Tidak
Pernafasan -
megap teratur
Denyut
< 100 >100
jantung
Asfiksia Asfiksia
Diagnosa Lahir mati
berat sedang
 Tindakan terhadap bayi asfiksia
Resusitasi
Pelaksanaan resusitasi :
1. Pesiapan alat
Isap lendir
Arloji
Ambubag, corong / sungkup
Laringoscope ( No. 0,1 )
ET (endotracheal Tube) 3,5 , 5
Spuit 1, 3, 5, 20 cc
Kain bersih
Scalp vein No. 27
Lampu penghangat
Stetoscope
2. Obat-obata
Adrenalin (1 : 10.000)
Na-birarbonat 7,5%
Glucosa 10%
RL
O2
Nalokom
TERIMA KASIH