Anda di halaman 1dari 4

LOKASI DAN PERATURAN DAERAH

Menurut peta tata guna lahan, tapak yang berada di Jl.Puncak Borobudur ini diperuntukan untuk lahan perdagangan dan jasa, Sehingga dalam proyek ini kami memilih untuk membangun
Mall dan Apartmen. Bangunan ini dipilih mengingat disekitar tapak terdapat rumah sakit,perkantoran,sekolah dan kampus.Para pekerja kantoran dan mahasiswa dapat menjadi target
pengguna apartemen.Dibanding rumah biasa,apartemen lebih efisien dan lebih diminati bagi pekerja kantor dan mahasiswa yang cenderung memiliki sedikit waktu untuk mengurus tempat
tingggalnya.Sedangkan keberadaan mall dapat menjadi fasilitas penunjang penghuni apartemen.Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mall juga dapat menjadi fasilitas rekreasi bagi
keluarga pasien rumah sakit,anak sekolah maupun masyrakat yang tinggal diperumahan sekitar tapak.

tapak Karena Tapak kami berada dengan kawasan perumahan maka kami mencari berbagai peraturan mengenai
Peraturan zonasi untuk daerah komersial / perdagangan dan jasa.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Kota Malang tentang peraturan Zonasi :


minimum 60% terhadap luas kawasan secara keseluruhan;

PETA LOKASI TAPAK (1) Pemenuhan fasilitas komersial dan jasa skala lingkungan di kawasan perumahan,
minimal pada koridor utama perumahan formal yang dibangun oleh pengembang;
Berada di Jl.Puncak Borobudur , Mojolangu, Malang -7.934279,
112.621486
(2) Ketentuan umum peraturan zonasi pada kawasan perdagangan dan jasa dilakukan dengan ketentuan,
sebagai berikut :
pada kawasan perdagangan dan jasa, suatu persil dapat diadakan perubahan struktur bangunan yang akan
digunakan;
penggunaan pelengkap dalam kawasan perdagangan dan jasa diizinkan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
pembangunan hunian dapat diizinkan pada kawasan perdagangan dan jasa;
kegiatan perdagangan dan jasa pada kawasan perumahan dibatasi;
pada kawasan perdagangan dan jasa wajib disediakan prasarana minimum berupa tempat parkir pada persilnya
sendiri (off street), area bongkar muat, dan penyimpanan/gudang yang memadai;
kawasan perdagangan dan jasa tidak boleh menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum.

(3) Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa terutama pada jenis perdagangan yang banyak
menimbulkan bangkitan dan tarikan yang besar harus disertai dengan sistem parkir yang memadai terutama
parkir dalam bangunan (off street).

PETA TATA GUNA LAHAN


SMAN 9
Jumlah penduduk rata-rata pada MALANG
Kecamatan Lowokwaru Yaitu 186.013 dengan
kelajuan penduduk berkisar 2-2,72 Pertahun.
Sementara lahan untuk tempat tinggal
semakin Minim, maka dari itu tempat tinggal tapak
sangat dibutuhkan untuk saat ini dibanding
dengan hotel.
Selain minimnya tempat tinggal ,
lahan untuk tempat tinggal juga sangat minim RS UNISMA
, maka dari itu Apartemen merupakan
Solusi tepat, karena nantinya apartemen ini
sendiri akan dibangun secara vertikal agar
Taman Krida
dapat menghemat lahan yang ada.
Budaya
Berikut adalah tabel proyeksi
penduduk kecamatan di Kota Malang, semakin
bertambahnya penduduk maka dari itu
dibutuhkan tempat tinggal pula.
RS UB
Politeknik
KAMPUS UB Negeri Malang
Kebutuhan Mall diMalang dinilai cukup
kurang untuk kawasan di daerah
Mojolangu, karena untuk menuju ke
arah mall Matos dan MOG dibutuhkan
jarak 4-8 Km untuk menuju ke Matos
dan 8-10 Km untuk menuju ke MOG.
Maka dari itu dibutuhkan setidaknya
tempat untuk belanja sekaligus
rekreasi dikawasn Mojolangu/
kawasan Jl. Soekarno-hatta karena
berdasarkan citra kawasan, Jl.
Soekarno-Hatta merupakan kawasan
perdagangan yang cukup dikenal.

TAPAK

MALL OLYMPIC
MALANG TOWN SQUARE GARDEN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010 2030.
GSB
RTH Garis Sempadan Bangunan yang selanjutnya disebut GSB
Secara keseluruhan RTH Privat di Kota Malang saat ini, yaitu: adalah garis yang tidak boleh dilampaui oleh denah
a. Lingkungan permukiman; bangunan ke arah GSJ. GSB ditetapkan berdasarkan
b. Taman kantor;
peruntukan lokasi, Ruang Milik Jalan, Ruang Manfaat
c. Taman gedung komersil.
Rencana penyediaan RTH Privat di Kota Malang Jalan, dan fungsi jalan. GSB diukur dari as jalan atau dari
seluas kurang lebih 1.383 Ha, meliputi : batas Ruang Milik Jalan terhadap dinding terluar
a. taman lingkungan perumahan dan permukiman, perkantoran, bangunan. GSB ditetapkan berdasarkan perhitungan
dan gedung komersial seluas kurang lebih 1.064 Ha; (setengah) dari lebar Ruang Manfaat Jalan. Untuk ruas
b. parkir terbuka seluas kurang lebih 319 Ha 5M
jalan setapak, besaran GSB nya ditetapkan sekurang-
kurangnya 1,2 meter (satu koma dua meter).
PARKIR DAN PEDESTRIAN
LEBAR JALAN : 10 M
Menurut Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kota kegiatan
perdagangan dan jasa memiliki kriteria yaitu : GSB : 10/2 = 5 M
Sub zona RTH pekarangan perdagangan dan jasa meliputi halaman KLB
pertokoan, ruko dan tempat usaha seluas 21,59 hektar yang Koefisien Lantai Bangunan yang selanjutnya disebut
terdapat di tiap Sub BWP. KLB adalah angka perbandingan jumlah luas seluruh
Rencana pengembangan sub zona RTH pekarangan pertokoan lantai terhadap luas tanah perpetakan
adalah penambahan luas
KLB : 0,9 - 3,00
RTH pada masing masing bangunan pertokoan yaitu minimum
menyediakan 10% persen di kawasan komersial pada halaman depan LUAS LAHAN : : 2 Ha atau 20.000 m2
yang sekaligus berfungsi sebagai taman dan tanaman peneduh KLB : 3,00 X 20.000 m2
parkir kendaraan. 60.000 m2

SKYLINE KDB
Tinggi suatu bangunan dihitung mulai dari muka tanah sampai elemen Koefisien Dasar Bangunan yang selanjutnya disebut KDB adalah angka
bangunan tertinggi, dinyatakan dalam ukuran meter atau jumlah perbandingan jumlah luas lantai dasar terhadap luas tanah perpetakan.
lantai bangunan dengan ketinggian perlantai bangunan antara KDB = 90 - 100 %
3m(tigameter) sampai dengan 5m (limameter).
LUAS LAHAN : 2 Ha atau 20.000 m2
KDB : 20.000 m2 X 90%
TLB
Tinggi Lantai Bangunan yang selanjutnya disebut TLB adalah jumlah 18.000 m2
lantai yang diperkenankan untuk suatu massa bangunan.Menurut
PERDA NO.4 tahun 2011 , kawasan ini dapat didirikan setidaknya 4-
20 lantai.

Anda mungkin juga menyukai