INFEKSI
KELAS C ( SEMESTER II )
BAB 25 : Patogen Lingkungan
BAB 26: Chlamydia, micoplasma,dan rickettsia
BAB 27: Bakteri Spiral
BAB 28 : struktur virus, klasifikasi dan terapi antivirus.
BAB 29: Herpesvirus I
BAB 30 : Herpesvirus II
Disusun oleh
Kelompok V
Anggota:
RIKASAHUTRI
NUR RAHMI
MULIATI
HARDIANTI
PATOGEN LINGKUNGAN
Lanjutan .
Pseudomonas spp
Genus pseudomonas terdiri dari organisme lingkungan yang dapat
menyebabkan infeksi oportunistik.
Pseudomonas aerugionosa
organisme ini merupakan basilus gram-negatif yang motil dan
hidup dalam suasaana aerob.
Patogenesis : memproduksi sitotoksin dan protease.
Gambaran klinis: infeksi kornea dapat memburuk dengan cepat .
Diagnosis laboratorium:
Pengobatan : pemberian aminoglikosida,karbapenem,
ureidopenisilin, dan sefalosporin.
Pencegahan dan pengendalian:mengisolasi individu dan
mengurangi lingkungan yang lembab.
Lanjutan .
Coxilla burnetii
merupakan bakteri Gram-negatif berukuran kecil dan berbentuk batang yang
berhubungan erat dengan rickettsia.
BAKTERI SPIRAL
Leptospira
leptospira merupakan bakteri aerob, berbentuk spiral yang rapat dan
bersifat motil.
Epidemiologi : parasit
Patogenesis dan gambaran klinis : sistem saraf pusat,hati, dan ginjal
merupakan organ yang paling sering terkena untuk penyakit pada manusia.
Diagnosis dan pengobatan: penisilin atau doksisiklin harus mulai di berikan
sejak dini pada penyakit ini.
Borrelia
merupakan bakteri spiral yang menggulung secara longgar.
Lanjutan .
Borrelia
merupakan bakteri spiral yang menggulung secara longgar.
Demam relaps: borrelia menginvasi aliran darah.
Penyakit lyme: borrelia burgdorferi dan spesies yang berhubungan yaitu B. afzelii
dan B. garinii.
Angina vincent: infeksi yang nyeri, ulseratif, dan bersifat sinergistik antara
borrelia vincenti dengan fusobakteria atau anaerob di dalam mulut
Diagnosis dan pengobatan: diagnosis di tegakkan dengan menemukan borrelia di
darah perifer. Doksisiklin atau amoksisilin digunakan untuk pengobatan pada
penyakit lyme yang masih dini.
Lanjutan .
Treponema pallidum
Gambaran klinis : organisme menembus kulit yang intak dan menyebar keseluruh
tubuh.
Diagnosis : treponema pallidum dapat dilihat oleh mikroskopi berlatar gelap pada
spesimen yang berasal dari chanre primer atau ruam.
Pengobatan : sifilis diobati dengan penisilin ( atau azitromisin maupun tetrasiklin
jika pasien mengalami alergi.
Struktur virus, klasifikasi, dan terapi
antivirus
HERPESVIRUS SITOMEGALOVIRUS
herpesvirus merupakan virus berupa herpesvirus yang infeksinya
DNA beruntai ganda yang besar (120- menetap seumur hidup dan virus
200 nm) berenvelope. dikeluarkan melalui urin dan saliva
Epidemiologi dan patogenesis :
klasifikasi
Klasifikasi dibagi menjadi infeksi di transmisikan
Gambaran klinis: mengalami sakit
herpesvirus ( virus yang
pertumbuhanya cepat) dan berat
Diognosis : mendeteksi virus
herpesvirus ( virus yang
Pengobatam dan pencegahan:
pertumbuhannya lambat)
infeksi berat yang mengancam jiwa
atau penglihatan diobati dengan
gansiklovir + imunoglobulin pda
kasus pneumonitis
Lanjutan .