Anda di halaman 1dari 14

EFUSI PLEURA

Cindy Claudia Ahmad


Kelompok
4 Mardiana Harun
Mustika Diange
Sakina Alhasni
Fachrul Rozi Katili
Hafid Hairullah Harun
Raynaldi Y. Poiyo
Rumusan Masalah

Definisi
Etiologi
Patofisiologi
Konsep Medis Manifestasi Klinis
Komplikasi
Pemeriksaan Penunjang

Pengkajian
Diagnosa
Konsep Keperawatan Perencanaan
Intervensi
Evaluasi
KONSEP
MEDIS
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat
penumpukan cairan dalam rongga pleura. Selain cairan
Definisi dapat juga terjadi penumpukan pus atau darah. Efusi
pleura bukanlah suatu disease entity tapi suatu gejala
penyakit yang serius yang dapat mengancam jiwa
penderita (Sarwono, 1995)

EFUSI PLEURA TRANSUDATIVA


Di sebabkan oleh suatu kelainan pada tekanan normal di
dalam paru-paru. Jenis efusi transudativa yang paling
sering di temukan adalah Gagal Jantung Kongesif
Etiologi EFUSI PLEURA EKSUDATIVA
Terjadi akibat peradangan, yang seringkali di sebabkan
oleh penyakit paru-paru. Kanker, tuberculosis dan inveksi
paru lainnya, reaksi obat, asbestosis dan sarkoidosis
merupaakan beberapaa contoh penyakit yang bisa
menyebabkan efusi pleura eksudativa
Dalam keadaan normal, selalu terjadi filtrasi
cairan ke dalam rongga pleura melalui kapiler
pada pleura parietalis tetapi cairan ini segera di
reabsorpsi, tiap harinya di produksi cairan kira-
Patofisiologi kira 16,8 ml (pada orang dengan berat badan 70
kg). kemampuan untuk reabsorpsi dapat
meningkat sampai 20 kali. Apabila antara
produk dan reabsopsi tidak seimbang
(produksinya meningkat atau reabsorpsi
menurun) maka akan timbul efusi pleura (Mukti
2006).
Manifestasi Klinis

Keluhan Nyeri Dada

Pergerakan Dada Berkurang

Perkusi Meredup di atas Efusi Pleura

Fremitus Vocal tdk terlalu Teraba

Sesak Nafas
Komplikasi

Fibrotoraks

Atalektasis

Fibrosis paru

Kolaps Paru
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen dada
Rontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang
dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya menunjukan
adanya cairan yang bias dilihat dengan adanya gambaran putih pada
hasil rontgen paru.

Ultrasonografi
Ultrasonografi dapat membantu mendeteksi cairan pleura yang
timbul dan sering digunakan dalam menuntun penusukan ajrum untuk
mengambil cairan pleura.

CT Scan Thoraks
CT Scan Thoraks berperan penting dalam mendeteksi
ketidaknormalan konfigurasi trakea serta cabang utama bronkus..
(Smeltzer, 2002)
Pemeriksaan Penunjang

Torakosintesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dpat diketahui
dengan melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang
diperoleh melalui torakosintesis (pengambilan cairan melalui sebuah
jarum yang dimasukan di antara sela igaa ke dalam rongga dada di
bawah pengaruh pembiusan).
KONSEP
KEPERAWATAN
Pengkajian Diagnosa
Identitas klien Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Keluhan utama
Gangguan pertukaran gas
Riwayat penyakit masa
lalu Ketidakefektifan pola nafas

Genogram 3 generasi Ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh
Pemeriksaan fisik
Nyeri akut
Pola kegiatan sehari-
hari Gangguan rasa nyaman
Resiko infeksi
Intoleransi aktivitas
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
menurunnya ekspansi paru sekunder terhadap
penumpukkan cairan dalam rongga.

Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)

Bernafas normal dan tidak Posisikan pasien untuk


terganggunya jalan nafas memaksimalkan ventilasi.

Kriteria Hasil : Identifikasi pasien perlunya


- Mendemonstrasikan batuk efektif dan pemasangan alat jalan nafas
suara nafas yang bersih, tidak ada buatan
sianosis dan dypsneu (mampu
mengeluarkan sputu, mampu bernafas Lakukan fisioterapi dada jika
dengan mudah, tidak ada pursed lips) perlu
- Menunjukan jalan nafas yang paten Keluarkan sekret dengan
(klien tidak merasa tercekik, irama batuk atau suction
nafas, frekuensi pernafasan dalam
rentang normal, tidak ada suara nafas Auskultasi suara nafas,
abnormal) catat adanya suara
- Mampu mengidektifikasikan dan tambahan
mencegah faktor yang dapat
menghambat jalan nafas
Nyeri akut b.d berhubungan dengan faktor-
fakor fisik (pemasangan water seat
drainase (WSD))

Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)

Berikan tindakan kenyamanan (pijatan


Nyeri yang dirasakan / atur posisi), ajarkan teknik relaksasi.
hilang
Observasi nyeri (kualitas, intensitas,
durasi dan frekuensi nyeri).
Kriteria Hasil :
- Mampu mengontrol
nyeri Anjurkan pasien untuk melaporkan
- Melaporkan nyeri dengan segera apabila ada nyeri.
berkurang
- Mampu mengenali Kolaborasi dengan tim medis dalam
nyeri (skala nyeri) pemberian terapi pengobatan (obat
- Menyatakan rasa anelgetik).
nyaman setelah nyeri
berkurang
Ketidakseimbangan nutrisi b.d peningkatan
metabolisme tubuh, penurunan nafsu makan akibat
sesak nafas sekunder terhadap penekanan struktur
abdomen
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Kebutuhan nutrisi klien Anjurkan pasien untuk meningkatkan
terpenuhi, Nafsu makan klien protein dan vitamin C
tidak terganggu, Berat
badan klien ideal Kaji kemampuan pasien untuk
Kriteria Hasil : mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
- Adanya peningkatan berat badan Monitor adanya penurunan
sesuai dengan tujuan berat badan
- Berat badan ideal sesuai dengan
tinggi badan Monitor turgor kulit
- Mampu mengidentifikasi kebuthuan
nutrisi Monitor kekeringan rambut kusam,
dan mudah patah
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Menunjujukan peningkatan fungsi Ajarkan pasien bagaimana
penegcapan membuat catatan makanan harian
- Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
Implementasi Evaluasi

Melakukan tindakan Setelah melakukan tidakan


keperawatan yang sesuai keperawatan diharapkan klien
dengan perencanaan akan mendapatkan perubahan
keperawatan yang lebih baik, jika tidak ada
hasil yang didapatkan maka
tindakan akan dihentikan dan
mengkaji kembali keadaan klien
dengan membuat intervensi baru.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai