Anda di halaman 1dari 15

OBESITAS

Data yang dikumpulkan dari seluruh dunia memperlihatkan


bahwa terjadi peningkatan prevalensi Overweight dan Obesitas
pada 10 sampai 15 tahun terakhir dengan angka kejadian
terbanyak di Amerika. Saat ini diperkirakan sebanyak lebih dari
100 juta penduduk di seluruh dunia menderita Obesitas, dan
angka ini masih akan terus meningkat. Diperkirakan apabila
keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230 sebanyak
100% penduduk Amerika Serikat akan menjadi Obese.
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Menurut data yang
diperoleh dari Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes tahun
1997, sebanyak 12,8% pria dewasa mengalami Overweight dan
sebanyak 2,5% mengalami Obesitas. Sedangkan pada wanita
angka ini menjadi lebih besar lagi yaitu 20% dan 5,9%.
Perkiraan prevalensi overweight dan obesitas di
Indonesia (Dit BGM DepKes, 1997)

Dari perkiraan 210 juta penduduk Indonesia tahun


2000 jumlah penduduk yang overweight
diperkirakan mencapai 76.7 juta (17.5%) dan
pasien obesitas berjumlah lebih dari 9.8 juta
(4.7%). Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Overweight dan Obesitas di
Indonesia telah menjadi masalah besar yang
memerlukan penanganan secara serius.
Pengertian Obesitas

Obesitas merupakan ketidakseimbangan jumlah


makanan yang masuk dibanding dengan
pengeluaran energi oleh tubuh sebagai akibat dari
konsumsi makanan yang jauh melebihi
kebutuhannya.
Penyebab Terjadinya Obesitas

Aktifitas Fisik Meningkatnya konsumsi zat


gizi (asupan makanan)
Aktifitas fisik adalah pergerakan
Terutama zat gizi makro yang
anggota tubuh yang menyebabkan
menyebabkan kegemukan bila
pengeluaran yang sangat penting
dimakan secara berlebihan, zat
bagi pemeliharaan kesehatan fisik
gizi ini akan disimpan dalam
dan mental serta memanfaatkan
bentuk lemak tubuh dan akan
kualitas hidup agar tetap sehat dan
meningkatkan berat badan secara
bugar sepanjang hari. Aktifitas fisik
keseluruhan. Adapun zat gizi
secara teratur yang dilakukan paling
makro yang dapat mempengaruhi
sedikit 30 menit/hari. Jika lebih
kenaikan berat badan jika
banyak waktu yang dipergunakan
dikonsumsi berlebihan antara lain
untuk beraktifitas fisik, maka
Karbohidrat, Protein, dan Lemak.
manfaat yang diperoleh juga lebih
banyak (admin, 2008).
Penyebab Lainnya

1 4
Faktor genetik Faktor kesehatan

2 5
Faktor Faktor obat-
lingkungan obatan

3 6
Faktor
Faktor psikis
perkembangan
Gejala-Gejala Terjadinya Obesitas

Obesitas bisa menyebabkan berbagai


masalah ortopedik, termasuk nyeri
Penimbunan lemak yang
punggung bawah dan memperburuk
berlebihan dibawah
osteoartritis (terutama di daerah
diafragma dan di dalam
pinggul, lutut dan pergelangan kaki).
dinding dada bisa menekan Juga kadang sering ditemukan
paru-paru, sehingga timbul kelainan kulit.Seseorang yang
gangguan pernafasan dan menderita obesitas memiliki
sesak nafas, meskipun permukaan tubuh yang relatif lebih
penderita hanya melakukan sempit dibandingkan dengan berat
aktivitas yang ringan. badannya, sehingga panas tubuh
Gangguan pernafasan bisa tidak dapat dibuang secara efisien
terjadi pada saat tidur dan dan mengeluarkan keringat yang
menyebabkan terhentinya lebih banyak. Sering ditemukan
pernafasan untuk sementara edema (pembengkakan akibat
waktu (tidur apneu), sehingga penimbunan sejumlah cairan) di
pada siang hari penderita daerah tungkai dan pergelangan
sering merasa ngantuk. kaki.
Tipe-Tipe Obesitas

Tipe obesitas berdasarkan Tipe obesitas berdasarkan


bentuk tubuh keadaan sel lemak

1. Obesitas tipe buah apel 1. Obesitas Tipe Hyperplastik


(Apple Shape) 2. Obesitas Tipe Hypertropik
2. Obesitas tipe buah pear 3. Obesitas Tipe Hyperplastik
(Gynoid) Dan Hypertropik
3. Tipe Ovid (Bentuk Kotak
Buah)
Indeks Massa Tubuh (IMT) Sebagai Alat Ukur
Overweight & Obesitas

Overweight dan Obesitas terjadi disebabkan


oleh adanya ketidakseimbangan antara
energi yang masuk dengan energi yang
keluar. Metoda paling praktis dan sederhana
dalam menentukan tingkat Overweight dan
Obesitas pada seseorang adalah Indeks
Massa Tubuh (IMT)/ Body Mass Index. IMT
diperoleh dengan cara membagi berat
badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan
(meter). Nilai IMT yang didapat tidak
dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin.
Dampak yang Timbul Akibat
Obesitas

Overweight dan Obesitas adalah suatu kondisi kronik yang sangat erat
hubungannya dengan peningkatan resiko sejumlah penyakit Degeneratif.
Penyakit Degeneratif adalah suatu kondisi penyakit yang muncul akibat
proses kemunduran fungsi sel-sel tubuh yaitu dari keadaan normal
menjadi lebih buruk dan berlangsung secara kronis. Penyakit yang
termasuk dalam kelompok ini adalah Diabetes Melitus Type II, Stroke,
Hipertensi, Penyakit Kardiovaskular, Dislipidemia, dsb. Penyakit
Degeneratif yang paling sering menyertai Obesitas adalah Diabetes
melitus Type II, Hipertensi dan Hiperkolesterolemia (Dislipidemia). Sebuah
data dari NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey, US)
tahun 1994 memperlihatkan bahwa dua per tiga pasien Overweight dan
Obesitas dewasa mengidap paling sedikit satu dari penyakit kronis
tersebut dan sebanyak 27 % dari mereka mengidap dua atau lebih
penyakit.
Resiko Kesehatan yang
berhubungan dengan Obesitas

NO Hal/Tipe Masalah Simtom

1 Kardiovaskuler Hipertensi: Jantung Koroner, vena varicose,


sindrom pickwickian
2 Endokrin dan reproduktif Non-DM (tergantung insulin), Amenore,
Infertilitas, Pre-Eklampsia
3 Gastrointestinal Kolesistitis dan Kolelitiasis, Fatty Liver
4 Psikiatri dan Sosial Diskriminasi
5 Muskuloskeletal & Dermis Osteoarthritis, iritasi, infeksi (lipatan kulit, striae)
6 Keganasan Kanker Kolon, Rectum, Prostat, empedu, Buah
dada, Uterus, Ovarium
Cara-Cara Penanggulangan
Obesitas

2. Latihan Fisik
1. Diet Khusus
Latihan fisik sangat membantu
Terapi diet yang dianjurkan
mempertahankan berat badan
adalah diet rendah kalori.
agar tidak mudah naik kembali.
Besarnya energi yang
Yang dianjurkan adalah olahraga
diberikan 500-1.000 kalori
dengan intensitas sedang selama
lebih rendah dibandingkan
minimal 30 menit dengan
rata-rata asupan energi
frekuensi 3-5 kali per minggu.
perhari. Penurunan asupan
Sebaiknya juga memperbanyak
energi sebesar 500-1.00 kalori
aktivitas fisik seperti jalan,
per hari akan menurunkan
membersihkan rumah serta
berat badan 0,5-1 kg per
mengurangi pola hidup sendetary
minggu.
seperti menonton televisi dan
bermain video games.
Lanjutan

4. Farmakoterapi
3. Perubahan Perilaku Yaitu penanggulangan dengan
Keluarga obat-obatan. Hal ini dilakukan
Keluarga harus memiliki jika lingkar pinggang
keberanian dalam memilih gaya meningkat dan timbul
hidup dan menentukan jenis berbagai macam
makanan yang sehat. Salah satu penyakit.Penggunaan
gaya hidup sehat adalah tekad farmakoterapi tidak boleh
untuk menurunkan berat dilakukan jika berat badan
badan sampai keberat badan masih ideal. Sementara itu
ideal untuk selanjutnya operasi dilakukan dengan
mempertahankan agar dapat mengecilkan lambung yang
memberikan kualitas hidup biasanya merupakan
yang optimal bagi mereka yang alternatif terakhir jika tidak
kegemukan.bagi mereka yang ada jalan keluar lagi.
berat badannya normal ialah
menjaga agar tidak kegemukan.
Lanjutan

5. Mengenali Metabolisme Tubuh


Juga merupakan hal yang sangat perlu dilakukan
dalam upaya mengatasi kegemukan. Metabolisme tubuh
setiap orang tidaklah sama. Ada orang yang metabolisme
tubuhnya tinggi, namun ada pula yang rendah. Seseorang
dengan metabolisme tubuh yang tinggi boleh merasa lega
karena akan terhindar dari kegemukan walaupun ia
mengomsumsi makanan yang melebihi porsi. Sebaliknya
mereka dengan metabolisme tubuh yang rendah harus lebih
berhati-hati dalam memilih makanan, karena tubuhnya
hanya membutuhkan sedikit energi untuk melaksanakan
kegiatannya sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai