Anda di halaman 1dari 64

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KESEHATAN
Jl. Jend. A. Yani No. 118 Surabaya

PENYAKIT
CACINGAN
Buddy Santoso, SKM. MM
MITOS
APA

FAKTA ???
ANAK
YANG SUKA
MAKAN KELAPA
PARUT AKAN
CACINGAN.. ???
ANAK BALITA
YANG SUKA
MAIN TANAH
AKAN
CACINGAN..???
EPIDEMIOLOGI
Penyakit Infeksi dari cacing yang
di tularkan melalui tanah ( Soil
Transmitted Helminths / STH )
Siklus hidunya memerlukan
Tanah untuk berkembang biak
menjadi bentuk Infektif
JENIS CACING
Cacing gelang ( Ascaris Lumbricoides )
Cacing Cambuk ( Trichuris Trichiura )
Cacing Tambang ( Ancylostoma Duodenale )
CACING GELANG
( ASCARIS LUMBRICOIDES )
MORFOLOGI DAN
SIKLUS HIDUP
Tempat hidup di Tanah / Tanah Liat
Cacing betina dapat bertelur 100.000
200.000 perhari ( terdiri dari telur yang
di buahi dan yang tidak di buahi )
Telur yang di buahi dlm kondisi
lingkungan yang sesuai ( lingkungan
yg hangat dan lembab ) akan
berkembang nenjadi bentuk infektif dlm
waktu < 3 mgg.
SIKLUS HIDUP
AKIBAT MIGRASI
LARVA
Trauma/ perdarahan dalam jaringan paru
. Reaksi radang disekitar larva
. Peningkatan mukus di bronchus, spasme
Sensitisasi pada host, allergi, serangan asthma
Demam
Batuk dengan sputum bercampur darah, sesak,
urticaria Sindrom Loeffler

Pada pemeriksaan darah : sel Eosinophil


meningkat
Pada pemeriksaan auskultasi : wheezing dan ronchi
AKIBAT CACING DEWASA
Habitat cacing dewasa di dalam lumen usus halus
menghisap makanan dari host
Gejala klinik tergantung dari :
. jumlah cacing / berat ringannya infeksi
. keadaan umum penderita
Faktor yang menimbulkan gejala :
. Faktor mekanis, karena gerak cacing dewasa
. Faktor khemis, karena produksi metabolik dari cacing
Gejala: rasa tidak enak pada perut, diare, kolik, anoreksia,
gejala keracunan, oedema, appendicitis
Cacing dewasa dapat keluar spontan melalui anus, mulut
bersama muntahan
AKIBAT MIGRASI
CACING DEWASA
Migrasi cacing dewasa mencapai organ
lain, menimbulkan gejala akut seperti :
. Ileus, obstruksi usus
. Perforasi usus, cacing menembus
dinding usus
. Peritonitis = peradangan lapisan tipis
dinding perut
. Komplikasi sering dijumpai pada anak-
anak
DIAGNOSA

telur dalam tinja : dari hapusan langsung /


cara konsentrasi
larva dalam sputum : gastric washing
anamnesa yaitu keluarnya cacing dewasa
melalui mulut, hidung, anus
CACING CAMBUK
Trichuris trichiura
TRICHURIS
TRICHIURA

Nama dalam bahasa Indonesia : cacing


cambuk
Penyakitnya disebut trichuriasis / whipworm
infection
Hospes definitif : manusia
Habitat / predileksi : mucosa cecum dan colon
Bentuk infektif : telur infektif
Cara penularan : peroral (tertelan telur infektif)
DISTRIBUSI GEOGRAFIS
&EPIDEMIOLOGI
Trichuriasis merupakan penyakit tropis terutama pada anak-
anak usia 5-15 tahun .
Terbanyak dijumpai pada daerah rural di Asia.
Ditemukan juga di Amerika Selatan terutama pada keluarga-
keluarga dengan sanitasi yang buruk.
Tersebar secara kosmopolitan ( tersebar di seluruh dunia )
terutama di daerah-daerah tropis yang panas dan lembab.
Di Indonesia, cacing ini sering ditemukan disamping Ascaris
lumbricoides dan cacing tambang.
TELUR
Berbentuk seperti tempayan, tong anggur (barrel
shape) atau
lemon shape, ukuran 50 x 23 mikron, pada kedua
ujungnya
terdapat dua buah mucoid plug (sumbat yang jernih)
Dinding luar telur berwarna kuning kecoklatan, dinding
dalam transparan, isi berupa massa yang tidak
bersegmen.
CACING DEWASA
Cacing dewasa berbentuk seperti
cambuk
3/5 tubuh bagian depan kecil,
mengandung oesophagus.
2/5 tubuh bagian belakang lebar,
mengandung intestine
dan satu set alat reproduksi.
Cacing jantan berukuran 30-45 mm,
ujung posterior
membengkok dan mempunyai
spikula dengan selubung
yang retraktil.
Cacing betina berukuran 35-50 mm,
ujung posterior lurus
dan membulat.
SIKLUS HIDUP
Telur keluar dari tubuh bersama feses jatuh pada tanah.
Di luar tubuh manusia telur berkembang dan menjadi infektif dalam
waktu 15 30 hari.
Infeksi terjadi oleh karena menelan telur infektif.
Setelah tertelan oleh manusia, telur menetas di usus halus, larva
keluar, penetrasi ke dalam villi usus, kemudian turun ke caecum dan
menjadi dewasa.
Cacing dewasa menanamkan tubuh bagian anteriornya pada mukosa
caecum.
Cacing betina mulai meletakkan telurnya 60-70 hari setelah infeksi,
dan mengeluarkan telur sebanyak 3.000 20.000 telur per hari.
Life span cacing dewasa 1 tahun.
KONDISI YANG BAIK UNTUK
BERTELUR

-Suhu panas/hangat (2732 C)


- Kelembaban cukup 6080%
- Keadaan yang teduh
- Tanah berhumus/tanah liat
GEJALA KLINIS
Pada umumnya tidak menimbulkan gejala.
Gejala klinik baru tampak pada infeksi berat,
terutama pada anak- anak, berupa :
. mual dan muntah
. nyeri abdomen, terutama pada titik Mc. Burney
. diare yang disertai bercak-bercak darah, tanpa
panas.
. kadangkadang konstipasi = sembelit
. Anoreksia = gangguan makan
. berat badan menurun
. Anemia = kurang darah
DIAGNOSA

Diagnosa ditegakkan berdasarkan


- gejala klinis
- ditemukannya telur yang khas di dalam tinja
Pada infeksi berat, dapat terjadi prolapsus
recti = dinding rectum keluar dari anus
dengan ditemukannya cacing dewasa.
PENCEGAHAN
Menghilangkan sumber infeksi dengan cara
pengobatan penderita.
Training pada anak-anak dan orang dewasa
untuk
defekasi di WC.
Mencuci tangan adalah penting untuk
mencegah reinfeksi.
Menjaga kebersihan baik secara pribadi
maupun
kebersihan lingkungan.
Pendidikan kesehatan.
CACING TAMBANG
CACING TAMBANG
ANCYLOSTOMA DUODENALE
NECATOR AMERICANUS
CACING TAMBANG = HOOKWORM
2 Species yang penting : Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus
Penyakitnya disebut :
ancylostomiasis/necatoriasis
Hospes definitif : manusia
Habitat / predileksi : mucosa duodenum dan
jejunum
Bentuk infektif : larva filariform
MORFOLOGI TELUR HOOKWORM

bulat lonjong
kulit terdiri dari 1 lapis
hyaline yang transparan
ukuran 57-76 m x 35-47
m

35
MORFOLOGI LARVA
Rhabditiform Filariform
Gemuk, tidak infektif, Langsing, infektif, 600
panjang 250
MORFOLOGI CACING
DEWASA
Berbentuk silindrik & bengkok, putih kelabu, kecil
. betina : 9-13 x 0,4-0,6 mm
. jantan : 5-11 x 0,3-0,45 mm
Cuticula cukup tebal
Ujung ekor :
. betina runcing
. jantan terdapat bursa copulatrix, organ seperti
payung
yang ditegakkan oleh ruji-ruji dari chitine yang
susunannya khas untuk tiap spesies.
Di dalam bursa terdapat 2 buah spiculae yang langsing
panjang.
Cacing Tambang
Necator americanus Ancylostoma duodenale

Bentuk menyerupai huruf C


cacing Betina dapat bertelur 10.000
-BENTUK BADAN MENYERUPAI HURUF S
25.000 per hari
Telur kelur bersama feces dan menetas
-CACING BERINA BERTELUR 5000 menjadi larva filariform (3hr), larva ini
10.000 PERHARI dapat menembus kulit dan masuk ke aliran
-- DI USUS HALUS CACING MENGHISAP darah dan organ tubuh kmd masuk ke usus
DARAH 0,005 0,1 CC/HARI halus menjadi cacing dewasa
Di usus halus cacing menghisap darah
0,08 0,34 cc/hari
CACING TAMBANG
Sekitar seperempat penduduk dunia terinfeksi oleh cacing
tambang.
Necator americanus banyak ditemukan di Amerika, Sub-Sahara
Afrika, Asia Tenggara, Tiongkok, dan Indonesia, sementara
Ancylostoma duodenale lebih banyak di Timur Tengah, Afrika Utara,
India, dan Eropa bagian selatan.
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus adalah cacing
berbentuk bulat (roundworms) panjangnya 5-13 mm. berwarna abu-
abu keputihan atau merah muda dengan kepala agak menekuk ke
arah tubuh
Cacing betina berukuran lebih panjang dan lebih besar dari cacing
jantan.
Cacing dapat. Lekukan inilah yang membentuk seperti kait (hook)
maka cacing ini disebut hookworms. Necator americanus berukuran
sedikit lebih kecil daripada Ancylostoma dan bentuk kait lebih jelas
pada Necator americanus.
CACING TAMBANG
Mamalia yang berperan sebagai inangnya adalah anjing, kucing,
maupun manusia.
Cacing betina yang menginfeksi usus mamalia mengeluarkan
ribuan telur setiap harinya dan telur-telur tersebut dikeluarkan
melalui tinja.
Telur akan menetas 1-2 hari pada tanah berpasir lembab lalu
menjadi larva (rhabditiform) kemudian menjadi bentuk filariform
yang dapat bertahan hidup di tanah selama 3-4 minggu.
Larva stadium ketiga/ Filariform berukuran 500-700 milimeter dan
mampu menembus kulit normal kaki/ tangan dengan cepat.
Umur cacing dewasa biasanya 1 -2 tahun
DAUR HIDUP CACING
TAMBANG
Larva kulit inding pembuluh darah

peredaran darah

jantung

paru-paru.

tenggorokan

ke saluran cerna. cacing dewasa


(usus)
telur (5 mgg) di dlm
tanah usus
SIKLUS HIDUP
HOOKWORM
Telur dikeluarkan bersama tinja waktu 1-2 hari pada kondisi
optimal menetas larva rhabditiform (bersifat aktif, pendek
gemuk, mencari makan dari debris) 5 hari larva filariform
(langsing, non feeding, infektif bagi manusia) menembus kulit
pada dorsum pedis /kulit tangan ( pekerja tambang/petani )
pembuluh darah jantung paru-paru menembus alveoli
disebut lungmigration oesophagus usus halus cacing
dewasa.
Waktu yang diperlukan mulai dari infeksi sampai menjadi dewasa
sekitar 5-6 minggu.

Kondisi optimal :
- tanah bersifat lepas (pasir), pertukaran hawa/oksigen
- kelembaban cukup, suhu 2330C
- tidak terkena matahari langsung
Penularan Kecacingan
Bermain di tanah

BAB Jajan terbuka (dihinggapi lalat)


sembarangan
GEJALA CACINGAN

Lesu,lemas tidak Berat badan


bergairah kurang

Gatal di daerah
anus
CACINGAN
CACINGAN

kasus kecacingan anak 10 tahun di Bandung Jawa


Barat
DAMPAK CACINGAN
Infestasi cacing

KH & Protein dihisap Darah dihisap

Lemas ANEMIA
GIZI BURUK
mengantuk
BBLR Perdarahan
Kemampuan belajar turun/ ibu bersalin
sering tidak masuk sekolah

Prestasi belajar menurun Kematian Kematian

Produktivitas menurun

Sosek rendah
PENGOBATAN

Pemberian Obat Cacing pada USIA DINI


DAN Peserta Didik di SD/MI
(Anak Usia Sekolah)
MEKANISME PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK USIA DINI
(12-72 bulan)
Semua anak balita mendapat obat cacing Setahun Sekali
pada saat pemberian vitamin A di bulan Agustus di
posyandu, atau fasilitas kesehatan lainnya, atau TK, atau
PAUD/kelompok bermain/tempat penitipan anak
Dosis :
Anak usia 12 -23 bulan: 1/2 tablet albendazole
400 mg
Anak usia 24 72 bulan: 1 tablet albendazole
400 mg
Upaya Akselerasi Pemberian Obat Cacing

Melakukan kegiatan Pemberian Obat Masal


Pencegahan filariasis yang juga mencakup
pemberian obat cacing pada anak sekolah dan pra
sekolah

Integrasi dengan kegiatan UKS di SD/MI melalui


penjaringan anak sekolah

Integrasi dengan pemberian vitamin A

Integrasi dengan distribusi kelambu di daerah


endemis malaria
Mengapa ANAK USIA SEKOLAH Perlu Minum
Obat Cacing?
Sebagian besar murid SD/MI menderita
cacingan
Cacingan anemia tubuh lemah
konsentrasi belajar berkurang prestasi belajar
rendah
Cacingan menghambat penyerapan makanan
pertumbuhan terganggu stunting
Minum obat cacing Albendazole tidak hanya
membunuh cacing dewasa juga menghancurkan
telur dan larva cacing
Pengendalian Kecacingan pada Anak Sekolah
(Perilaku yang diharapkan dari peserta didik):

PHBS Menggunakan Menggunting


(CTPS) alas kaki kuku

BAB jangan Minum obat


sembarangan cacing
Sosialisasi Pemberian Obat Cacing

Tujuan sosialisasi
untuk meningkatkan cakupan pemberian obat cacing
yang melibatkan unsur masyarakat termasuk guru
Hal yang perlu diinformasikan
Cacingan dan akibatnya
Pencegahan cacingan
Manfaat minum obat cacing
Tempat mendapatkan obat cacing
MEKANISME PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK
USIA DINI

Obat diberikan oleh petugas puskesmas atau kader yg


telah mendapat petunjuk
Pemberian obat:
Kader posyandu menanyakan pada orang tua apakah
anak sudah makan sebelumnya. Anak harus makan
pagi sebelum minum obat
Pemberian obat cacing dilakukan SETELAH ANAK
MENDAPAT VITAMIN A
Anak minum obat cacing di depan petugas
kesehatan/kader
Mekanisme Pemberian Obat Cacing pada Anak
SD/MI
Terintegrasi dengan UKS SD/MI

Peserta didik (kelas 1 6) saat penjaringan kesehatan

Dosis : 1 tablet albendazole 400 mg

Diberikan oleh petugas puskesmas atau guru yg telah mendapat petunjuk

Guru: informasi bhw murid harus makan pagi sebelum minum obat cacing

Diberikan di masing-masing kelas dgn pengawasan guru/petugas


Puskesmas

Obat diminum bersama-sama di depan guru

Peserta didik tdk hadir diberikan pada hari berikutnya (plg lambat 7
hari)
Penundaan Pemberian Obat Cacing
Demam atau sakit
Pemberian ditunda
Sudah minum obat cacing < 6 bln terakhir

Sasaran yang ditunda


pemberian obat harus
dicatat dan dilaporkan

Penderita epilepsi dalam serangan


Perlu dikonsultasikan gizi buruk disertai gejala klinis
lebih lanjut
gangguann fungsi hati dan ginjal
Kejadian Ikutan Pasca Pemberian Obat Cacing dan
Penanggulangannya

Pemberian Albendazole jangka pendek


hampir bebas dari reaksi obat
Jika ada: ringan & hanya sebentar, seperti: mual,
muntah, diare, sakit kepala, pusing, lesu

Penanggulangan reaksi obat


Cukup diistirahatkan & diberikan air minum hangat.
Jika terjadi diare diberikan oralit.
Bila gejala berlanjut, dirujuk ke Puskesmas

Bila keluar cacing


Berikan penjelasan bahwa kejadian tersebut tidak
berbahaya, bahkan menguntungkan karena cacing
sudah keluar dari tubuh
JENIS OBAT, FREKUENSI, DOSIS
PEMBERIAN MASSAL OBAT CACING

Obat yang digunakan : Albendazole dosis tunggal


Frekuensi pemberian obat :
Prevalensi 20% - 50% : 1 kali/tahun
Prevalensi 50% : 2 kali/tahun
Dosis albendazole:
Anak usia 1 - 2 tahun : tab (200 mg)
Anak usia 2 tahun : 1 tablet (400 mg)
KEUNTUNGAN PROGRAM
PENGOBATAN CACINGAN
Menurunkan angka tidak masuk sekolah sampai 25%

Menurunkan kurang gizi dalam bentuk wasting sampai 60%

Menurunkan Anemia sedang sampai 59%

Meningkatkan pertumbuhan (20% berat badan and 7% tinggi


badan)

Keuntungan dari masa anak bebas cacing tambang adalah


meningkatkan 45% penghasilan di masa dewasa4

Meningkatkan pendapatan per kapita sampai 45%4

(1) US Annual Report 2003, (2) Stoltzfus 2004, (3) Stoltzfus 1997, (4) Bleakley 2003

Anda mungkin juga menyukai