Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Defisiensi
Hiperglikemia
glukosa intrasel aa darah Otot
Glukosuria menciut
Diuresis Polifagia
glukoneogensis BB
osmotik
Poliuria Polidipsia
Sel menciut Malfungsi s. saraf
Dehidrasi
Gagal ginjal
sintesis lipolisis
3gliserida Pengeluaran berlebihan benda
keton kedalam darah = ketosis
a. lemak Benda keton mencakup beberapa
darah asam, cth: a.asetoasetat asidosis
metabolik asidosis menekan fs
otak koma diabetes & kematian
Sumber energi Ekshalasi salah1 badan keton:
alternatif aseton napas berbau buah
Ketosis
Asidosis ventilasi
metabolik
Koma diabetes
Kerja insulin
EFEK INSULIN
- Mempermudah masuknya glukosa ke
dalam sebagian sel
- Merangsang glikogenesis
- Menghambat glikogenolisis
- Menghambat glukoneogenesis
- Menurunkan kadar as. Lemak darah
- Menurunkan kadar asam amino darah
- Meningkatkan sintesis protein
DM
Definisi DM
Suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua duanya.
(ADA,2005)
Epidemiologi
Resiko Tinggi mengidap DM
1. Orang yg pernah terganggu toleransi glukosanya
2. Orang yang berpotensi u/ terganggu toleransi
glukosanya
Ibu dengan DM saat hamil
Ibu dengan riwayat melahirkan anak > 4 kg
Saudara kembar DM
Anak yg kedua orang tuanya DM
Orang/kelompok yang mengalami perubahan
pola/gaya hidup kearah kegiatan jasmani yg kurang
Orang yang juga mengidap penyakit yang sering
timbul bersamaan dengan DM (hipertensi,
dislipidemia, & kegemukan)
Klasifikasi etiologis DM
Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya
menjurus ke defisiensi insulin
absolut
-Autoimun
-Idiopati
Tipe 2 Bervariasi mulai yang terutama dominan
resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relatif sampai yang terutama defek
sekresi insulin disertai resistensi insulin
Tipe lain -Defek genetik fungsi sel beta
-Defek genetik kerja insulin
-Penyakit eksokrin pankreas
-Endokrinopati
-Karena obat atau zat kimia
-Infeksi
-Sebab imunologi yg lain
-Sindrom genetik lain yg berkaitan
dengan DM
Peradangan
pada sel beta
Faktor (insulitis)
Mengandung pencetus :
ICA (Islet Cell infeksi virus
Antibody) (cocksakie,ru
bella,CMV,her
pes, dll)
Kerusakan
permanen sel
beta
Patogenesis DM tipe 2
Beta-cell
Deposit failure Resistensi
amiloid insulin
Glukotoksisitas Lipotoksisitas
Glukotoksisitas
apoptosis
sel beta
Lipotoksisitas
As. Lemak bebas metabolisme non
oksidatif
apoptosis
Penumpukan Amiloid
Hiperinsulinemia
sekresi
insulin
Mendesak
Sekresi amylin Jaringan sel beta Jumlah sel beta
dari sel beta Amiloid dalam Pulau
Langerhans <<
Resistensi Insulin
Faktor yang berperan:
Obesitas sentral (bentuk apel)
Diet lemak dan karbohidrat
Kurang gerak badan
Faktor keturunan (herediter)
Efek inkreatin
Efek langsung terhadap sel beta dgn cara :
Meningkatkan proliferasi sel beta
Meningkatkan sekresi insulin
Mengurangi apoptosis sel beta
Tanda & Gejala
Keluhan khas : Keluhan lain :
Poliuria Lemah
Polidipsia Kesemutan
Polifagia Gatal
Penurunan BB tanpa Mata kabur
sebab yg jelas Disfungsi ereksi pd
pria
Pruritus vulvae pd
wanita
Diagnosis DM
Harus didasarkan atas pemeriksaan kadar
glukosa darah
Uji diagnostik DM dilakukan pada
mereka yang menunjukkan gejala/tanda
DM
Pemeriksaan penyaring untuk
mengidentifikasi mereka yang tidak
bergejala,yg mempunyai resiko DM
Pemeriksaan penyaring dikerjakan pada kelompok
dengan salah satu resiko DM sbb :
1. Usia 45 thn
2. Usia lebih muda,dngn IMT > 23 kg/m & disertai
faktor resiko :
- Kebiasaan tidak aktif
- Turunan pertama dari OT dengan DM
- Riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi >
4000 gr, atau riwayat DM-gestasional
- Hipertensi ( 140/90 mmHg)
- Kolesterol HDL 35 mg/dL dan atau trigliserida
250 mg/dL
- Menderita polycyctic ovarial syndrome (PCOS) atau
keadaan klinis lain yg terkait dengan resistensi
insulin
- Adanya riwayat TGT atau GDPT sebelumnya
- Memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler
Kadar glokosa darah sewaktu dan puasa sebagai
patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dL)
Bukan DM Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa Plasma vena < 100 100 -199 200
darah
sewaktu
(mg/dL) Darah kapiler < 90 90 -199 200
Natrium :
= orang biasa tdk lbh dari 3000 mg
Hipertensi ringan sedang dianjurkan
2400 mg Na perhari
Alkohol :
Dlm keadaan normal glukosa darah tdk
terpengaruh o/ penggunaan alkohol dlm
jmlh sedang apabila diabetes terkendali
dng baik
Dpt meningkatkan resiko hipoglikemia pd
mereka yg menggunakan insulin atau
sulfonilurea
DM + pankreatitis, dislipidemia atau
neuropati kurangi/hindari alkohol
Mikronutrien : vitamin & mineral
Asupan gizi ckp tdk perlu penambahan
suplementasi
Suplementasi kalium pasien yg kehilangan
kalium karena menggunakan diuretik
Pembatasan kalium hiperkalemi (pasien
dgn insufisiensi ginjal atau
hipoaldosteronnisme hiporeninemik atau
pasien rawat inap yg minum angiotensin
converting enzym inhibitor)
Olahraga Bagi Diabetisi
Penting !!!
Frekuensi jmlh OR perminggu sebaiknya
dilakukan secara teratur 3 5x
perminggu
Intensitas ringan & sedang yaitu 60
70% MHR (maximum Heart
Rate)
Time (durasi) 30 60 menit
Tipe (jenis) OR endurans (aerobik) u/
meningkatkan kemampuan
kardiorespirasi seperti jalan, jogging,
berenang & bersepeda
Hal yg perlu diperhatikan :
1. Pemanasan (warm-up)
2. Latihan inti (conditioning)
3. Pendinginan (cooling-down)
4. Peregangan (stretching)
Bahaya akibat OR & pencegahannya
Dapat memperburuk gangguan metabolik hindari OR berat, latihan beban & OR kontak
diabetisi (tinju,yudo)
usahakan intake cairan ckp
Hipoglikemia akibat OR pd diabetisi tipe 1 monitor kadar glukosa darah
Hindari pemberian insulin pd bagian tubuh
aktif
kurangi dosis insulin dan/atau tingkatkan
intake
hindari OR pd saat insulin mencapai puncak
perlu diberikan snack karbohidrat sebelum,
sedang & sesudah OR
OR teratur
cerap tanggap pada gejala yg timbul
Insulin
OHO
Indikasi :
1. Diabetes sesudah umur 40 thn
2. Diabetes < 5 thn
3. Memerlukan insulin dgn dosis < 40 unti sehari
4. DM tipe 2, berat normal atau lbh
KI :
Obat pemicu sekresi insulin tidak dapat
diberikan pada DM tipe 1
Adanya kelainan parenkim hati & ginjal,
kehamilan, laktasi & stres berat memerlukan
pertimbangan khusus sebelum memakai pemicu
sekresi insulin
Nama Merk Dosis Dosis Awal Lama Kerja Frekuensi
Generik Dagang Harian (mg) (mg) (jam) pemberian
1. Sulfonilurea
Khlorpropami Diabinese 100 500 - 24 36 1
d (100 250
mg)
Glibenclamid Daonil 2,5 5 - 12 24 12
(2,5 5 mg) Euglucon
Glipizid (5 Minidiab 5 20 5 10 16 12
10 mg) Glucotrol Xl 1
Gliclazid Diamicron 30 120 30 24 1
MR (30 mg)
Diamicron 80
mg
Gliquidon (30 Glurenorm 30 120 30 - 13
mg)
Glimepirid Amaryl (1 mg, 6 1 - 1
2 mg, 3 mg, 4
mg)
Matrix
2 . Glinid :
Nama Merk Dosis Dosis Awal Lama Kerja Frekuensi
Generik Dagang Harian (mg) (mg) (jam) Pemberian
3. Gol
Biguanid
Metformin Glucophage 250 3000 - 68 1-3
(500 850 Diabex
mg) Neodipar
4. Gol
Tiazolindion/
Glitazon
Pioglitazone Actos 15 30 15 24 1
(15 30 mg)
Rosiglitazone
5. Gol
penghambat
alfa
glukosidase :
Acarbose (50 Glucobay 50 300 13
100 mg)
6. Kombinasi :
Etiologi :
1. Makan kurang dari aturan yang ditentukan
2. BB turun
3. Sesudah OR
4. Sesudah melahirkan
5. Sembuh dari sakit
6. Makan obat yg mempunyai sifat serupa (gol.
Sulfonilurea klorpropamida & glibenklamida
khususnya)
7. Pemberian suntikan insulin yg tidak tepat
Tanda hipoglikemia :
1. Stadium parasimpatik lapar, mual, TD
turun
2. Stadium ggg otak ringan lemah, lesu, sulit
bicara, kesulitan menghitung sederhana
3. Stadium simpatik keringat dingin pada
muka terutama hidung, bibir atau tangan,
berdebar-debar
4. Stadium ggg otak berat koma (tidak
sadar) dengan atau tanpa kejang
Pencegahan hipoglikemia
u/ pasien yg menggunakan insulin :
1. Perhatikan dosis insulin
2. Jngn menyuntik terlalu dalam,hanya
dibawah kulit (cubit kulit & suntik sejajar
bagian dasarnya)
3. Kurangi dosis insulin bila ada perubahan
seperti makan agak kurang,olah raga,
sesudah operasi, melahirkan
Pengobatan hipoglikemia :
a. Stadium permulaan (sadar)
- Pemberian gula murni + 30 g (2 sendok makan) atau
sirop, permen dan makanan yg mengandung hidrat
arang
- Stop obat hipoglikemi,periksa glukosa darah sewaktu
dan pemulihan ulang setiap 4 jam selama 24 jam
penderita ADO perlu dikaji ulang
b. Stadium lanjut (koma hipoglikemi)
- Larutan glukosa 40% sebanyak 2 flakon,intravena
setiap 10-20 menit hingga pasien sadar + cairan
dextrose 10% per infus 6 jam per kolf,u/
mempertahankan glukosa dara dlm nilai normal
ataudiatas normal
- Bila belum teratasi diberikan antagonis insulin
adrenalin, kortisol dosis tinggi/glukagon 1 mg
intravena tetapi sebaiknya penggunaan adrenalin perlu
dibatasi karena ES
Hiperglikemia
Masukan kalori yg berlebihan
Penghentian obat oral maupun insulin yg
didahului o/ stres akut
Tanda khas :
Kesadaran menurun disertai dehidrasi berat
Ketoasidosis Diabetik
defisiensi insulin berat dan akut dari suatu
perjalanan penyakit DM
Penatalaksanaan :
1. Rehidrasi
2. Insulin
3. Bikarbonas (bila pH < 7,1)
4. Kalium
5. Antibiotika
6. Pengobatan KAD dengan infus insulin dosis
rendah
Hiperglikemik Non-Ketotik (HNK)
Gejala Klinis :
Sering pd usia lanjut(> 60 thn)
Hampir separuh pasien tidak mempunyai
riwayat DM/Dm tanpa pengobatan insulin
Mempunyai penyakit dasar lain (penyakit
ginjal, Kv, dll)
Sering disebabkan obat-obatan (diuretik,
thiazide dll)
Faktor pencetus (infeksi, CVD, aritmia, dll)
Pemeriksaan fisik :
Pasien dlm keadaan apatis sampai koma
Tanda tanda dehidrasi berat sering
diikuti tanda kelainaan neurologis, tumor
kulit menurun, hipotensi postural, bibir
dan lidah kering
Tidak ada bau aseton yg tercium dari
pernafasan
Tidak ada tanda pernafasan kussmaul
Pengobatan :
1. Cairan
- NaCl
- Glukosa 5% (kadar gula darah sekitar 200
250 mg%)
2. Insulin
3. Kalium
4. Hindari infeksi sekunder
Penyulit Kronik DM
Mikrovaskular :
Ginjal
Retina mata
Makrovaskular
Jantung koroner
Pembuluh darah kaki
Pembuluh darah otak
Neuropati
Mikro & makrovaskular
Rentan infeksi
Mikro & makrovaskular
TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL
CARA PELAKSANAAN TTGO
3 hari sebelum pemeriksaan tetap makan spt kebiasaan
sehari-hari dan tetap melakukan kegiatan jasmani spt biasa
Berpuasa paling sedikit 8 jam sebelum pemeriksaan, minum
air putih tanpa gula tetap diperbolehkan
Diperiksa kadar glukosa darah puasa
Diberikan glukosa 75 gram (dewasa), atau 1,75 gram/kgBB
(anak), dilarutkan dalam air 250 ml dan diminum dlm waktu
5 mnt
Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah u/
pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa selesai
Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa
Selama proses pemeriksaan subyek yang diperiksa tetap
istirahat dan tidak merokok