Anda di halaman 1dari 106

PAPER DAN LAPORAN KASUS

HIV/AIDS + TB PARU

Pembimbing:
dr. Armon Rahimi, Sp.PD, KPTI

Disusun Oleh :
Yulia Diantika Putri 61112042
Tesa Rahmadita 61112050

SMF ILMU KESEHATAN PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN SUMATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
TAHUN 2016
HIV/AIDS
DEFINISI
HIV/AIDS

Human Immunodeficiency AIDS adalah Sindrom /


Virus (HIV) yaitu virus yang sekumpulan gejala yang
memperlemah kekebalan pada timbul karena rusaknya
tubuh manusia. Orang yang sistem kekebalan tubuh
terkena virus ini akan rentan manusia akibat infeksi
terhadap infeksi oportunistik. virus HIV
Jarum suntik
Transfusi
pada
komponen
pengguna
darah
narkotika

Hubungan Ibu yang


seksual
(homoseksual
terinfeksi HIV
atau ke bayi yang
heteroseksual) CARA dilahirkannya
PENULAR
AN
EPIDEMIOLOGI
Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun diseluruh
bagian dunia terus meningkat meskipun berbagai upaya preventif
terus dilaksanakan.

Jumlah Kasus AIDS di Indonesia Menurut Jenis Kelamin


pada Tahun 2014
Jumlah Kasus AIDS di Indonesia menurut
Faktor Resiko pada Tahun 2014
Jumlah Kasus AIDS di Indonesia menurut
Golongan Umur pada Tahun 2014
PATOFISIOLOGI
Gambaran waktu CD4 T-cell dan perubahan perkembangan
virus berkesinambungan pada infeksi HIV yang tidak diterapi
MANIFESTASI KLINIS

Infeksi HIV tidak Terlihat gejala Demam, nyeri


langsung khas pada infeksi menelan,
memperlihatkan HIV akut pada 3- pembengkakan
tanda /gejala 6 minggu setelah KGB, ruam,
tertentu infeksi diare, atau batuk

BB menurun drastis,
Kekebalan tubuh Infeksi HIV
demam lama, rasa
makin menurun, asimptomatik (tanpa
lemah, pembesaran
terjadi infeksi gejala), berlangsung
KGB, diare, TB,
oportinistik selama 8-10 tahun
infeksi jamur, herpes
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Menurut WHO, HIV/AIDS dapat ditegakkan dengan sekurang-
kurangnya didapatkan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor.
Tabel Stadium klinis HIV/AIDS menurut WHO
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Western Full Blood Pemeriksaan


ELISA Count (FBC)
blot (WB) fungsi hati

Pemeriksaan Analisa Pemeriksaan


fungsi ginjal urin feses lengkap

Tes antibodi terhadap


HIV, Viral load,
CD4/CD8
PENATALAKSANAAN

Untuk memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan pemeriksaan


jumlah CD4 (bila tersedia) dan penentuan stadium klinis infeksi HIV.
Tabel Saat memulai terapi pada ODHA dewasa
Untuk ODHA yang akan memulai terapi ARV dalam
keadaan jumlah CD4 < 200 sel/mm3 maka dianjurkan untuk
memberikan Kotrimoksazole (1x960mg sebagai pencegahan IO) 2
minggu sebelum terapi ARV.

Pada pasien dengan infeksi opotrunistik (IO) aktif, jangan


memulai terapi ARV bila masih terdapat IO yang aktif. Pada
dasarnya IO harus diobati terlebih dulu.
Abacavir (ABC), Didadosine
Nucleoside Reverse
(ddI), Lamivudine (3TC),
Transcriptase
Stavudine (d4T), Zidovudine
Inhibitor (NRTIs) (ZDV/AZT)

Nucleotide Reverse
Transcriptase Tenofovir (TDF)
Inhibitor (NtRTIs)
Golongan obat
anti retroviral
Non-nucleoside
Reverse Efavirenz (EFV),
Transcriptase Nevirapine (NVP)
Inhibitor (NNRTIs)

Indina vir/ritonavir (IDV/r),


Lopinavir/ritonavir (LPV/r),
Protease
Nelfinavir (NFV),
Inhibitors (PIs) Saquinavir/ritonavir (SQV/r),
Ritonavir(RTV,r)f
Tabel Kombinasi ARV untuk terapi inisial

*Tidak dianjurkan pada wanita hamil trimester pertama atau wanita yang
berpotensi tinggi untuk hamil

Saat ini regimen pengobatan anti retroviral yang dianjurkan WHO adalah
kombinasi dari 3 obat ARV.
Terapi Zidovudin (ZDV),
lini Lamivudin (3TC),
pertama dengan Nevirapin
(NVP)

Protease Inhibitor
Terapi (PI) yang diperkuat
lini oleh Ritonavir
kedua (ritonavir-boosted)
ditambah 2 NRTI
Tabel Dosis ARV pada ODHA dewasa
PROGNOSIS

Sebagian besar HIV/AIDS berakibat fatal. Sekitar 75%


pasien yang didiagnosis AIDS meninggal tiga tahun kemudian.
Penelitian melaporkan ada 5% kasus pasien terinfeksi HIV yang
tetap sehat secara klinis dan imunologis.
TB PARU
Definisi Tuberkulosis paru
adalah suatu penyakit
yang menyerang jaringan
paru disebabkan infeksi
basil Mycobacterium
tuberculosis
ETIOLOGI

Mycobacterium
tuberculosa merupakan
bakteri batang aerobic
tahan asam yang tumbuh
lambat dan sensitive
terhadap panas dan sinar
UV
CARA PENULARAN

Secara inhalasi = Secara


droplet(percikan dahak)
khususnya yang didapat
dari pasien TB paru
dengan batuk berdarah
atau berdahak yang
mengandung BTA positif
PATOGENESIS TB PARU
(TB PRIMER) Kuman Mati/Keluar
dari trakeobronkial

Neutrofil Makrofag

Menetap di jaringan
paru

Sembuh tanpa menimbulkan


cacat Berbentuk Sarang Pneumonia kecil
(Focus Gohn)
Sembuh dengan meninggalkan
garis fibrotic & kalsifikasi di
hilus 10% nya dapat Peradangan saluran getah bening
reaktivitas lagi menuju hilus( Limfangitis Lokal

Menyebar Limfogen,
Hematogen, Bronkogen Perbesaran Kelenjar getah bening
di hilus ( Limfadenitis Regional)
KLASIFIKASI
1. Hasil BTA dan Lokasi 2. Tipe Penderita
2 dari 3 spesimen dahak BTA (+)
1 spesimen dahak BTA (+) dan kelainan
BTA radiologik gambaran tuberkulosis aktif
(+) 1 spesimen dahak BTA (+) dan biakan
M. tuberculosis (+)

3 kali spesimen dahak BTA (-),


gambaran klinik dan kelainan radiologik
BTA (-) tuberkulosis aktif
3 kali spesimen dahak BTA (-) dan biakan
M. tuberculosis (+)
GEJALA KLINIS
Gejala Gejala
Respiratorik sistemik
Gejala
klinik

Radiologi Diagnosis Pem. fisik

Pem.
bakteriol
ogik
DIAGNOSIS BANDING

Pneumonia
Bronkopneumonia
Lobaris

Bronkhitis Ca Paru
PENATALAKSANAAN
Fase Fase
Intensif Lanjutan
2-3 4-7
bulan bulan
1. Isoniazid (INH)
2. Rifampisin (R)
3. Pirazinamid (Z)
4. Streptomisin (S)
5. Etambutol (E)
Program Nasional Penanggulangan TB paru di
Indonesia menggunakan paduan OAT:

Kategori I Kategori II Kategori III


(2HRZE/4H3R3) (2HRZES/HRZE/5H3R3E) (2HRZ/4H3R3)

Diberikan untuk Diberikan untuk


Diberikan untuk penderita baru BTA
penderita baru TB penderita kambuh negatif dan rontgen
paru BTA positif, TB (relaps), penderita positif sakit ringan,
paru BTA negatif gagal (failure) dan pasien ekstra paru
rontgen positif yang penderita dengan ringan yaitu limfadenitis
sakit berat, dan pengobatan lalai (drop
TB, TB kulit, TB tulang
penderita TB paru (kecuali tulang
out). belakang), sendi dan
ekstra paru berat.
kelenjar adrenal.
Obat Anti Tuberkulosa (OAT)
Nama Obat Dosis Harian Efek Samping
(mg/kgBB/hr)

Izoniazid 300 - 400mg Hepatitis, neuritis perifer,


10-20mg/kggbb/hari hipersensitivitas
(anak)

Rifampisin <55kg:450mg/hari Gastrointestinal, hepatitis,


>55kg:600 mg/hari trombositopenia
10-20mg/kgbb/hari
(anak)

Pyrazinamid 10 mg Toksisitas hepar, artralgia,


Dewasa 20-35mg/kg/hari gastrointestinal

Ethambutol 1000 mg Neuritis optik, penurunan visus,


hipersensitif,
gastrointestinal

Streptomisin 750 mg/hari Ototoksik, nefrotoksik


intramuskular
KOMPLIKASI

Komplikasi dini
pleuritis, efusi pleura, empiema, dan laringitis

Komplikasi lanjut
obstruksi jalan nafas (SOPT : Sindrom Obstruksi Paska
Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat, fibrosis paru, kor
pulmonal, sindrom gagal nafas, yang sering terjadi pada TB
milier dan kavitas TB.
LAPORAN KASUS
Anamnesa Pribadi

Nama : Agus Waluyo


Umur : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Kawin : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjan : Wiraswasta
Alamat :Jl. Pertiwi No. 62 LK VIII Medan
Suku : Jawa
Anamnesa Penyakit

Keluhan Utama : Demam


Telaah : Os datang ke Rumah Sakit Haji Medan dengan
keluhan demam. Demam dirasakan os sejak 1
bulan yang lalu. Demam bersifat naik turun
disertai dengan menggigil dan berkeringat
terutama pada malam hari. Namun, os mengaku
tidak pernah mengukur suhu tubuh. Os mengaku
bila badan terasa panas, os meminum obat
penurun panas dan panas mereda.
: Os juga mengeluhkan mencret sejak 3 bulan
yang lalu. Mencret dirasakan sebanyak lebih dari
5 kali dalam sehari. Mencret dengan konsistensi
cair, lebih banyak air dibandingkan ampas.
Mencret kurang lebih sebanyak gelas.
Lendir(-), darah (-).
Os juga mengeluhkan batuk dalam 2 tahun ini.
Batuk disertai dengan dahak. Dahak berwarna
hijau kekuningan dengan konsistensi kental.
Batuk berdahak dirasakan terus-menerus.
: Os mengaku pernah berobat dan sembuh namun
timbul kembali. Os juga mengaku pernah batuk
berdahak disertai dengan sebercak darah.
Namun, hanya timbul sesekali. Darah berwarna
merah.
Os juga mengeluh mengalami sariawan sejak 2
minggu ini, Oral trush(+), Gusi mudah berdarah
(-).
Dalam 2 bulan terakhir ini, os mengaku
mengalami penurunan berat badan sebanyak 13
kg. Dari 51 kg menjadi 38 kg.
: Nafsu makan menurun (+), nyeri menelan (-),
mual (-) dan muntah (-).
BAK (+) 5 kali dalam sehari, warna kuning
jernih volume gelas aqua.
Os mengaku pada saat SMP usia 13 tahun, os
pernah dipaksa untuk melakukan hubungan
badan dengan seorang laki-laki yang merupakan
tetangga os. Os hanya melakukan hal tersebut
sekali. Pada usia18 tahun setelah tamat SMA, os
bekerja di kafe dan os mengaku sering
melakukan hubungan badan dengan seorang
laki-laki.
: Os mengaku melakukan hubungan badan
tersebut dengan laki-laki yang berbeda-beda. Os
tidak mengingat berapa kali melakukan
hubungan badan tersebut. Os mengaku berhenti
melakukan hubungan badan tersebut sejak 2
tahun yang lalu.
RPT : -
RPK : -
RPO : Os pernah mengkonsumsi obat penurun
panas dan obat batuk namun os lupa
nama obat
: Riwayat Alergi : -
Riwayat penggunaan narkotika : -
Riwayat konsumsi alhokol : -
Riwayat penggunaan jarum suntik : -
Anamnesa Organ
Anamnesa Intoksikasi :-

Anamnesa Makanan :
- Nasi : Freq tidak teratur /hari - Sayur : Ya
- Ikan : Ya - Daging : Ya

Anamnesa Family :
- Penyakit - penyakit family : -
- Penyakit seperti orang sakit : Ya
- Anak-anak :-, Hidup : -, Mati : -
Status Presents
Keadaan Umum :
Sensorium :Compos mentis
Tekanan darah :100/60 mmHg
Temperatur :39,6C
Pernafasan :20x/menit, reg, tipe pernafasan: thorakal
abdominal
Nadi :88x/menit, equal,tegangan sedang, volume
sedang
Pemeriksaan Laboratorium Rutin

Pemeriksaan darah rutin 19 Oktober 2016


Pemeriksaan Foto Thorax 18 Oktober 2016

Sudut Costoprenicus normal. Diafragma normal


Jantung : Besar dan bentuk dalam batas normal
Paru : Corakan Broncho vascular normal, Tampak kelainan
aktif spesifik dan patologi
Kesan : Cor/Pulmo dalam batas normal
Resume
Anamnesa

Keluhan Utama : Demam


Telaah : Os datang ke Rumah Sakit Haji Medan dengan
keluhan demam. Demam dirasakan os sejak 1
bulan yang lalu. Demam bersifat naik turun
disertai dengan menggigil dan berkeringat
terutama pada malam hari. Namun, os mengaku
tidak pernah mengukur suhu tubuh. Os mengaku
bila badan terasa panas, os meminum obat
penurun panas dan panas mereda.
: Os juga mengeluhkan mencret sejak 3 bulan
yang lalu. Mencret dirasakan sebanyak lebih dari
5 kali dalam sehari. Mencret dengan konsistensi
cair, lebih banyak air dibandingkan ampas.
Mencret kurang lebih sebanyak gelas.
Lendir(-), darah (-).
Os juga mengeluhkan batuk dalam 2 tahun ini.
Batuk disertai dengan dahak. Dahak berwarna
hijau kekuningan dengan konsistensi kental.
Batuk berdahak dirasakan terus-menerus.
: Os mengaku pernah berobat dan sembuh namun
timbul kembali. Os juga mengaku pernah batuk
berdahak disertai dengan sebercak darah.
Namun, hanya timbul sesekali. Darah berwarna
merah.
Os juga mengeluh mengalami sariawan sejak 2
minggu ini, Oral trush(+), Gusi mudah berdarah
(-).
Dalam 2 bulan terakhir ini, os mengaku
mengalami penurunan berat badan sebanyak 13
kg. Dari 51 kg menjadi 38 kg.
: Nafsu makan menurun (+), nyeri menelan (-),
mual (-) dan muntah (-).
BAK (+) 5 kali dalam sehari, warna kuning
jernih volume gelas aqua.
Os mengaku pada saat SMP usia 13 tahun, os
pernah dipaksa untuk melakukan hubungan
badan dengan seorang laki-laki yang merupakan
tetangga os. Os hanya melakukan hal tersebut
sekali. Pada usia18 tahun setelah tamat SMA, os
bekerja di kafe dan os mengaku sering
melakukan hubungan badan dengan seorang
laki-laki.
: Os mengaku melakukan hubungan badan
tersebut dengan laki-laki yang berbeda-beda. Os
tidak mengingat berapa kali melakukan
hubungan badan tersebut. Os mengaku berhenti
melakukan hubungan badan tersebut sejak 2
tahun yang lalu.
RPT : -
RPK : -
RPO : Os pernah mengkonsumsi obat penurun
panas dan obat batuk namun os lupa
nama obat
Status Present
Pemeriksaan Fisik

Kepala : Mulut : sariawan (+), oral trush (+)


Leher : Dalam batas normal
Thoraks : I : Fusiformis
P : Stem fremitus mengeras
P : Sonor memendek dikedua lapang paru
A : Bronchial, ronkhi basah(+)
Abdomen : I : Simetris
P : Soepel
P : Timpani
A : peristaltik usus meningkat(+)
Ekstremitas : Dalam batas normal
Pemeriksaan Laboratorium

Darah Rutin dan Kimia Darah


Urin :Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Darah :Tanggal 19/10/2016 Hb ,eritrosit , leukosit ,
hematokrit , MCV , MCH , MCHC , N. Stab ,
N. Seg , Limfosit , monosit
Tinja : Tidak dilakukan pemeriksaan
Dll : Analisa HIV = REAKTIF
CD4 = 125 sel/mm3
Diagnosa Banding :
1. HIV/AIDS Stage III+ TB Paru + Kandidiasis Oral
2. HIV/AIDS Stage III + Pneumonia + Kandidiasis Oral
3. HIV/AIDS Stage III + Bronchitis + Kandidiasis Oral

Diagnosa Sementara :HIV/AIDS Stage III+ TB Paru + Kandidiasis Oral

Terapi :
Aktifitas : Tirah Baring
Diet : Diet M II
Medikamentosa:
- IVFD RL 30 gtt/i
- Paracetamol tab 3x500mg
- Loperamid 2mg/xdiare
- Kotrimoksazole 960 mg/hari dosis tunggal. Diberikan sampai sel
CD4 >200 sel/mm3 pada pemeriksaan 2x interval 6 bulan berturut-
turut
- Obat FDC OAT : Rifampisin 150mg + INH 75mg + Pirazinamid
400mg
- Obat FDC HIV : Zidovudine (ZDV/AZT) + Lamivudine (3TC) +
Efavirenz (EFV)
Pemeriksaan Anjuran/Usul :
Darah rutin
Pemeriksaan CD4
Pemeriksaan BTA
Foto thoraks
Faal hati dan ginjal
DISKUSI KASUS

Anda mungkin juga menyukai