DASAR
(TOPONIMI)
Kelompok : 3
1. Azizun Rohman (16/395020/TK/44312)
2. Ranisa Amalia S (16/395040/TK/44332)
3. Akbar Nugroho (16/399968/TK/44982)
4. Nawangsih A (16/400006/TK/45020)
Gambaran Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2017,
Praktikum dilaksanakan di daerah sekitar
Malioboro. Dengan Tujuan tempat lokasi
praktikum yang jalanan dari alun alun utara
hingga Tuju Jogja, yaitu mencatat spot spot
bangunan yang dianggap penting serta nama
jalan
Langkah Kerja Praktikum
Langkah kerja :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menuju lokasi pertama untuk berkumpul
3. Memulai mencari bangunan penting serta jalan
yang dilalui di sepanjang tugu Jogja hingga alun
alun selatan
4. Mencatat secara teliti dan cermat mengenai letak
tempat yang akan dinamai paa peta serta terlebih
dahulu menyesuaikan penempatan peta untuk
menulis sesuai dengan patokan arah mata angin
5. Ketika sudah selesai peta dikumpulkan pada
asisten dosen
Toponimi adalah bahasan ilmiah tentang nama tempat, asal-usul, arti, penggunaan, dan
tipologinya. Bagian pertama kata tersebut berasal dari bahasa Yunani tpos () yang berarti
tempat dan diikuti oleh noma () yang berarti nama. Toponimi merupakan bagian dari
onomastika, pembahasan tentang berbagai nama. Suatu toponimi adalah nama dari tempat, wilayah,
atau suatu bagian lain dari permukaan bumi, termasuk yang bersifat alami (seperti sungai) dan yang
buatan (seperti kota).
Syarat :
- Nama unsur geografis yang terdiri dari generic name dan spesific name ditulis terpisah,
contohnya: Gunung Merapi, Selat Sunda
- Nama kota yang terdiri dari generic name dan spesific name ditulis dalam satu kata, contohnya:
Ujungpandang, Muarajambi
-Nama spesifik yang ditambah kata sifat ayau penunjuk arah ditulis terpisah, contohnya: Jawa
Timur, Kebayoran Lama
- Nama spesifik yang merupakan pengulangan ditulis dalam satu kata, contohnya: Bagansiapiapi
- Nama spesifik yang ada unsur penomoran ditulis dengan huruf, contohnya: Depok Satu, Depok
Dua
- Nama spesifik yang terdiri dari dua kata benda ditulis dalam satu kata, contohnya: Pagaralam
- Nama spesifik yang terdiri dari kata benda diikuti unsur geografis ditulis dalam satu kata,
contohnya: Pagargunung, Kayulaut
- Nama spesifik yang terdiri dari tiga kata ditulis dalam satu kata, contohnya: Muarabatangangkola
-Tidak boleh memberi nama dengan empat kata, contohnya: Gunungmanaonunterudang
Nama nama objek tempat diberikan kepada bangunan bangunan yang
dianggap penting seperti untuk kegiatan pemerintahan, tempat yang
dapat menunjang perekonomian masyarakat serta bangunan yang
memiliki nilai sejarah di sepanjang jalan alun lun selatan hingga tugu
Jogja, serta yang tepenting bangunan tersebut dapat dikenali dalam
peta. Untuk pemberian nama jalan mengikuti nama jalan yang telan
ada.
Nama Bangunan :
Bank BI, Monumen Serangan 11 Maret, BNI, Kantor Pos Indonesia,
Monumen Sonobudoyo, Telkomsel, Museum Sonobudoyo Unit 1, Alun
alun Utara, Masjid Gedhe Jogja, Keraton Yogyakarta, PG TK Pangudi
Luhur, Toko Dagadu, Istana Presiden, Pasar Sore Malioboro, Benteng
Vredeburg, Pasar Beringharjo, Ramayana, Kampung Ketandan,
Kawasan Wisata Pajeksan, Kantor Gubernur DIY, Bank BPD, Hotel
Mutiara, Kawasan Wisata Dager, Mall Malioboro, Hotel Ibis, Kantor
DPRD Prov DIY, Kawasan Wisata Sosrowijayan, Dinas Pariwisata DIY,
Hotel Garuda, Stasiun Tugu, Bank BCA, Honda, PLN, Hotel Grand Zuri,
Pertamina, Kantor Koran Kedaulatan Rakyat, dan Tugu Jogja.
Nama Jalan :
Jalan Trikora, A. Yani, KH .A. Dahlan, Kauman,
Rotowijayani,Ibu Ruswo, Pakapalan, Reksobayan, Ketandan
Kulon, Beskalan, Margo Mulyo, Pajeksan, Dagen, Malioboro,
Sosrowijayan, Pasar Kembang, Margo Utomo, Wongsodirjan,
P.Mangkubumi, Gowongan Lor, Jend. Sudirman.