Anda di halaman 1dari 54

MENGENAL HEMODIALISIS

Afiatin, SpPD
Pelatihan teknik hemodialisis
RSKG Ny. RA Habibie
Maret 2011
Dialisis
Merupakan salah satu terapi ginjal
pengganti
Proses perpindahan molekul terlarut
atau solut dari satu larutan ke
larutan yang lain melalui suatu
membran semipermeabel.
Membran semipermeabel adalah
membran yang dapat dilalui oleh
solut dengan berat molekul tertentu
LARUTAN
Terdiri dari :
Solut : zat-zat terlarut
Solvent : cairan pelarut (air)
Solut
1. Solut inorganik :
elektrolit
efek akut dan mengancam hidup seperti
hiperkalemia

2. Solut dengan berat molekul rendah


(low molecular weight) :
substansi organik : berat molekul < 300 dalton
ureum, kreatinin amin, fenol dan indol
Solut
3. Solut dengan berat molekul menengah
(middle molecular weight) :
substansi organik dengan berat molekul 300
2000 dalton, kelompok ini sangat heterogen dan
masih banyak diteliti

4. Solut organik besar :


2000 50.000 dalton
polipeptida, 2 mikroglobulin dan lisosim.
Bentuk lebih kompleks : albumin BM 68.000 ,
hemoglobin BM 68.800 yang seharusnya tidak
boleh melewati membran
Prinsip dasar terapi pengganti ginjal
Difusi Perpindahan solut dari larutan konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah melalui
membran semipermeabel
Ultra-filtrasi Perpindahan solvent dari larutan dgn
tekanan tinggi ketekanan yang lebih rendah
melalui membran semipermeabel
Konvesi Perpindahan solut bersama solvent karena
perbedaan tekanan

Adsorpsi Adhesi molekul terhadap permukaan dalam


membran

NEJM 336:1303-1309
Diffusion
Ultra-filtration
Convection
Adsorption
Molecular weights
Molecules sizes
Molecules Size
Low-Flux Membrane
High Flux Membrane
IL-6, TNF-
IL-6
20000weights
Molecular
cut-offs <30000>
IL-1, IL-8
IL-1, IL-8, TNF-a
Clearance = QF x SC
QF= filtration amount SC=sieving coefficients
Difusi
Difusi

Ultrafiltrasi -
konveksi
Osmosis
Urea
Protein
Lemak
glukosa
COUNTER
CURRENT
COUNTER
CURRENT
Inlet dializer Inlet dializer

Outlet darah
Inlet darah
dializer

Membran
Komponen darah
Komponen
dialisat

Komponen
dialisat

Komponen
darah membran
Teknik Deskripsi Jenis
membran
Hemodialisis Transpor melekul dengan cara Dializer
difusi dan konveksi dengan
bersamaan mesin
Ultrafiltrasi/diali Tanspor molekul dengan cara Dializer
sis sekuensial konveksi kemudian diikuti
dengan difusi
Hemofiltrasi Tanspor molekul dengan cara Hemofilter
konveksi (ultrafiltrasi) setelah
darah ditambah dengan
cairan fisiologis
Hemodiafiltrasi Dialisis dan filtrasi secara Hemofilter
simultan
Teknik Deskripsi Jenis
membran
Continous Tansport molekul dengan Hemofilter
Arterio/Venous konveksi (ultrafiltrasi ) tanpa
Venous pompa darah
Haemofiltration
Plasmapheresis Pemisahan komponen plasma Hemofilter
melalui membran dengan
filtrasi
Dialisis Transpor molekul dengan Peritoneum
peritoneal difusi , air dengan filtasi pasien
osmotik melalui peritoneum tanpa ginjal
sebagai membran buatan
semipermeabel
M
E
M
B
R Pengatur
Pengaturtekanan
A
N
inflow
tekanan inflow
Pengatur
Pengukur
tekanan outflow
tekanan
darah D
I
Inflow darah D
A
A
L
R
I
A
S
H
A
T Pengatur
tekanan
outflow

Pompa
dialisat

Pompa
darah
Dializer
Karakteristik :
Bentuk dializer
Membran dializer
Jenis membran
Bioavaibilitas membran
Permeabilitas membran terhadap solut
dan air
Efektivitas membran
Jenis sterilisasi
Efektivitas membran
low efficiency : dializer
low flux : hanya dapat yang hanya mampu
membersihkan solut membersihkan solut
dengan berat molekul dengan berat molekul
rendah rendah dalam jumlah
yang sedikit
high flux : dapat high efficiency :
membersihkan solut dializer dengan
dengan berat molekul kemampuan yang lebih
yang lebih tinggi banyak membersihkan
solut bisa low atau high
flux
Contoh dializer di pasaran

Unmodified cellulose Modified/regenerated


(low flux) cellulose (high flux)
Cuprophan Cellulose triacetate
Cellulosa diacetate Synthetic (high fulx)
Cuprammonium rayon Polysulfone
Polyamide
Modified/regenerated Polyethersulfone
cellulose (low flux) Polyacrylonitrile
Hemophan Polymethylmehacrylate
Synthetic (low flux)
Polysufone
Polycarbonate
Kriteria dializer yang baik

Klirens yang tinggi baik untuk solut


dengan berat molekul kecil dan
menengah
Tidak adanya atau minimal
kehilangan solut yang vital melalui
membran semipermeabel
Ultrafiltrasi yang adekuat
Kriteria dializer yang baik

Mudah dibilas dan residu darah


sedikit
Bioavailibilitas tinggi
Tidak toksik
Harga relatif terjangkau
Dapat dipakai ulang (reusable)
Resep Hemodialisis
Jenis hemodialisis :
Bikarbonat
Asetat
Waktu dialisis : Td
Dalam jam atau menit
Kecepatan aliran darah : Qb
Dalam ml/menit
Kecepatan aliran dialisat : Qd
Dalam ml/menit
Resep Hemodialisis
Jumlah cairan yang akan dikeluarkan :
ultrafiltrasi
Dalam ml
Harus disebutkan ultrafiltrasi total berapa
atau disebutkan khusus bila akan dilakukan
dengan jumlah yang berbeda setiap jamnya
(profiling) misalnya :
Jam ke 1 : 500 ml
Jam ke 2 : 1000 ml dst
Resep Hemodialisis
Heparinisasi
Dengan atau tanpa heparin
Harus disebutkan jenis heparin :
Unfractionated
Fractionated (low molecular weight)
Jenis cara pemberian :
Kontinyu
intermiten
Resep Hemodialisis
Profiling :
Natrium :
kadar natrium dialisat diatur menurut
kebutuhan
Bikarbonat :
kadar bikarbonat dialisat diatur menurut
kebutuhan sesuai dengan hasil analisa gas
darah
Jadwal Dialisis

Harus memenuhi kecukupan dialisis (adequacy of


dialysis) dengan Kt/V

Standar NKF KDOQI 2001:


Kt/V delivered : 1,2
urea reduction rate : 65 %

Karena banyak faktor yang berpengaruh maka


harus diantisipasi dengan target lebih tinggi pada
pembuatan resep dialisis :
Kt/V prescribed : 1,3
Urea reduction rate : 70 %
Standar jadwal hemodialisis

Hemodialisis standar (Standard Hemodialysis) :


3 kali per minggu dengan 4-5 jam per sesi

Hemodialisis malam hari (Nocturnal dialysis) :


3-5 kali per minggu dengan 8-10 jam per sesi ,
malam hari

Hemodialisis pendek (Short dialysis) :


5-7 kali per minggu dengan 2-3 jam per sesi.
AKSES VASKULAR
HEMODIALISIS
Afiatin
Pelatihan teknik hemodialisis
RSKG Ny. RA Habibie
Maret 2011
Akses vaskular

Jalan untuk mengeluarkan darah


dari tubuh pasien untuk
dihubungkan dengan siklus
ekstrakorporeal pada tindakan
hemodialisis
Jenis akses vaskular
Kateter :
Alat berupa pipa yang dimasukkan ke dalam
lumen pembuluh darah
Langsung dari pembuluh darah dengan
menggunakan AV fistula
Fistula ditusukkan langsung ke dalam
pembuluh darah yang cukup besar:
1. Vena femoralis untuk inlet
2. Vena basilika untuk outlet
3. Anastomosis arteri dan vena /AV shunt
Kateter
dipasang pada vena besar
1. Subclavia
2. Jugular
3. Femoralis
Dengan menggunakan kateter dengan
dua lumen
Komplikasi
Pada saat pemasangan :
Pneumothorax
Perdarahan

Lebih lama :
Trombosis
Infeksi pada akses : bakteriemia
AV Shunt
Dilakukan penyambungan /anastomosis
arteri dengan vena
Tujuan : agar aliran darah vena lebih
besar pada daerah yang mudah untuk
dilakukan akses vaskular
Disebut AV Shunt Brescia Cimino
(Cimino)
Dilakukan pada lengan yang tidak
dominan biasanya kiri
Teknik penyambungan

Side to end
Side to side
End to end
Bila pembuluh darah tidak cukup baik
untuk dipakai sebagai AV shunt

Dipasang pembuluh darah buatan atau


graft dari bahan politetrafluoroetilen
Pada pasien : diabetes melitus,
kegemukan, pembuluh darah rusak
karena sering ditusuk sebelumnya
Kapan dilakukan
Terbaik bila penderita sudah didiagnosa
penyakit ginjal kronik tahap IV
Indikasi terapi ginjal pengganti dan dipilih
hemodialisis
Pada tahap ini pembuluh darah masih relatif
baik karena belum dipakai sebagai akses HD
Pada saat PGK tahap V maka AV shunt sudah
cukup baik untuk dipakai (> 4 minggu setelah
pembedahan)
Komplikasi
Trombosis paska bedah
Timbul sumbatan akibat trombus 1-2 hari
paska operasi
Penyebab :
Teknik operasi yang kurang baik : penjahitan yang
menimbulkan penyempitan lumen
Pemilihan pembuluh darah yang terlalu kecil
Pembuluh darah tidak baik (DM)
Terjadi hipotensi pada pasien sendiri, sehingga
menimbulkan trombosis
Komplikasi
Trombosis yang muncul lebih lama
Setelah beberapa bulan
Penyebab :
1. Hipotensi
2. Penyempitan pembuluh darah karena
hiperplasia endotel akibat tekanan tinggi
pada vena dekat anastomosis
3. Penyempitan karena traum tusukan,
tekanan
4. Aneurisma: terjadinya turbulensi, ini dapat
menyebabkan trombus
Komplikasi
Aneurisma vena
(pelebaran) vena akibat tekanan aliran
darah yang tinggi
Tidak masalah asal kulit di atasnya
cukup kuat
Bila tidak , dapat terjadi ruptur
Komplikasi
Fenomena arterial steal
Aliran darah arteri tercuri oleh vena
Sehingga daerah distal dari AV shunt tidak
mendapat aliran darah yang cukup sehingga
terjadi iskemia jaringan
Gejala : dingin, agak nyeri, kesemutan, otot
lemah.
Bila terjadi AV shunt harus segera ditutup dan
dipindahkan ke lengan lain atau daerah yang
lebih proksimal
Komplikasi
Hipertensi vena
Aliran darah vena terganggu sehingga
menimbulkan pembengkakan jaringan
di distal AV shunt
Edema jaringan
Bila sudah berat berarti terjadi
gangguan drainase yang berat maka AV
shunt harus ditutup

Anda mungkin juga menyukai