Anda di halaman 1dari 22

Tanaman Mangga Dalam Pot

( Mangifera indica L)
Kelompok 2
Marison Sitorus Joel Silalahi Harry Pasaribu
Winka Sitorus Lisbon Sitanggang Hendra Siahaan
Hardianto Hutasoit Kenal Sembiring Patarida Sihotang
Fernando Marbun Petrik Simamora Jose Sitorus
Julian Simarongkir Hiskia Tarigan
Mangga termasuk jenis buah yang banyak dipilih para
hobiis tanaman buah untuk ditanam di pot. Mangga
yang ditanam di dalam pot lebih memudahkan dalam
proses perawatan dan pemindahan. Bibit yang umum
digunakan untuk tabulampot, yakni dari perbanyakan
vegetatif (cangkok dan okulasi).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam penanaman mangga di dalam
pot ialah :
A. Memilih Pot dan Media Tanam
B. Menanam Mangga
C. Pemeliharaan
A. Memilih Pot dan Media Tanam
Pot sebagai wadah media tanam dapat berupa pot plastik, pot kayu, pot drum, dan
sebagainya asalkan tidak mudah pecah dan ringan. Pot yang digunakan untuk
menanam mangga sebaiknya berdiameter 50 cm. Bagian dasar pot dilubangi untuk
memperlancar pembuangan air. Agar air siraman tidak tergenang, sebaiknya pot
diberi penyangga berupa batako atau kayu.
Bahan pot yang akan digunakan juga dapat disesuaikan dengan umur tanamannya.
Tanaman yang masih berumur 6-12 bulan sebaiknya ditanam menggunakan pot
berbahan tanah liat, ember plastik, atau polibag. Sementara itu, tanaman yang sudah
berumur dua tahun atau lebih sebaiknya ditanam menggunakan pot yang lebih kuat,
seperti drum, tanah liat, kayu, atau pot plastik tahan pecah.
Komposisi media tanam yang dianjurkan yakni tanah, pupuk kandang, dan serbuk
gergaji dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
B. Menanam Mangga
Tahapan-tahapan penanaman mangga dalam pot ialah :
1. Alasi dasar pot dengan humus dan ijuk atau serbuk gergaji untuk
menghindari terjadinya erosi media tanam saat penyiraman.
2. Keluarkan bibit dari polibag secara hati-hati. Untuk memudahkan proses
pemisahan bibit, siram media tanam di polibag, lalu balik posisinya dan tepuk-tepuk
atau buat keratan di bagian bawah dan samping polibag.
3. Tanam bibit di tengah-tengah media tanam dengan posisi batang utama tegak, lalu
tambahkan media di sekitar pangkal batang bibit hingga pot terisi penuh sambil
dipadatkan. Penimbunan media tanam yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
batang membusuk.
4. Siram media tanam hingga cukup basah. Hal ini bertujuan agar bibit
tanaman kembali segar dan akar bibit tidak mengalami gangguan akibat
tekanan yang berlebihan.
5. Letakkan tabulampot di tempat yang ternaungi atau teduh untuk
merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. Bibit yang telah
memunculkan tunas-tunas baru (3-5 minggu) dipindahkan ke tempat
terbuka agar terkena matahari secara langsung.
C. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap tabu-lampot


mangga meliputi :
1. Penyiraman dan Penggemburan
2. Pemupukan
3. Pemangkasan
4. Penjarangan Buah
5. Pembungkusan Buah
1. Penyiraman dan Penggemburan

Penyiraman mangga tabulampot harus dilakukan secara tepat dan teratur.


Kekurangan air dapat mengakibatkan tanaman mangga sulit bernapas akibat
tertutupnya stomata atau mulut daun. Tanaman akan menjadi layu, bahkan
mati bila mengalami kekurangan air yang berlangsung lama. Penyiraman
yang berlebihan juga tidak disarankan, karena dapat mengganggu
pertumbuhan akar tanaman mangga. Tanaman mangga membutuhkan air
yang cukup pada saat awal penanaman serta pembentukan bunga dan buah.
Penggemburan dapat dilakukan sebulan sekali. Penggemburan diharapkan
dapat kembali memperlancar peresapan air dan sirkulasi udara.
2. Pemupukan
Pupuk Organik
Pupuk organik diberikan sebagai pupuk dasar sebelum penanaman yang bertujuan
untuk memperbaiki struktur tanah media tanam. Pupuk organik yang diberikan
dapat berupa kompos atau pupuk kandang. Gunakan pupuk organik yang telah
matang agar akar tidak terbakar akibat kenaikan suhu media tanam. Pupuk organik
(pupuk kandang) selain berfungsi menyuplai unsur hara bagi tanaman, juga dapat
menstabilkan pH media tanam, memelihara sifat fisik tanah, menggemburkan tanah,
dan menjaga agar struktur tanah tetap remah.
Pupuk Anorganik
Pemberian pupuk anorganik bertujuan untuk mencukupi suplai unsur hara bagi
tanaman. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk tunggal, seperti urea, TSP, dan
KCl atau pupuk majemuk seperti NPK. Pertumbuhan vegetatif dapat dirangsang
dengan pemberian pupuk urea dengan unsur N yang tinggi, sedangkan untuk
merangsang pertumbuhan generatif dapat diberikan pupuk TSP dengan unsur P yang
tinggi. Unsur hara P sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan generatif untuk
pembentukan bunga dan buah.
3. Pemangkasan
Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan ini dilakukan terhadap tanaman muda untuk menjaga agar
pertumbuhan cabang tidak saling bersilangan dan terhadap tanaman dewasa yang
memiliki percabangan tidak teratur.
Pemangkasan Pemeliharaan
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengurangi kerimbunan, mengatur pertumbuhan
cabang, serta mencegah serangan hama dan penyakit akibat keadaan tanaman yang
terlalu lembap. Waktu yang tepat untuk pelaksanaan pemangkasan ini adalah pada
musim hujan atau awal musim kemarau. Caranya, pangkas cabang-cabang
nonproduktif untuk menghemat penggunaan energi.
Pemangkasan Produksi
Pemangkasan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan tanaman mangga,
meningkatkan kuantitas dan kualitas buah yang dihasilkan, serta menjaga agar
produktivitasnya tetap tinggi. Pemangkasan ini dilakukan melalui beberapa tahapan,
yakni pemangkasan akar, pengeratan batang, pemangkasan dahan, cabang, ranting,
dan daun, serta pemangkasan ranting buah.
Pemangkasan akar dilakukan pada saat pembungaan kurang. Pengeratan batang
bertujuan untuk membantu pembentukan buah dengan menghambat aliran zat
makanan dari pucuk ke akar.
Pemangkasan Berat
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengembalikan kondisi tanaman yang baru
dipanen agar mampu memunculkan cabang-cabang baru yang lebih produktif.
Pemangkasan ini dilakukan setelah panen dengan memangkas total dan hanya
menyisakan batang utama dari beberapa dahan. Pemangkasan akar ini bertujuan
untuk mengefisienkan penyerapan unsur hara, sehingga memudahkan
pendistribusian unsur hara ke bagian tajuk tanaman.
4. Penjarangan Buah
Penjarangan buah mangga dilakukan Tujuannya agar dihasilkan buah
berkualitas baik. Penjarangan juga berguna untuk mencegah ranting tidak
mudah patah, terutama ketika buah mangga mulai tumbuh besar.
Lakukan penjarangan ketika buah masih berukuran kecil. Petik buah
yang pertumbuhannya kurang baik (abnormal, sakit, dan berukuran
kecil). Sisakan 2-5 buah dalam satu tandan.
5. Pembungkusan Buah

Pembungkusan buah dimaksudkan untuk mencegah serangan hama,


seperti penggerak buah dan lalat buah. Selain itu, buah yang dibungkus
akan berukuran lebih besar dan berpenampilan menarik. Kegiatan ini
biasanya dilakukan setelah penjarangan buah. Buah sebaiknya disemprot
dengan insektisida sebelum dibungkus untuk membasmi telur serangga
yang menempel. Pembungkusan buah dilakukan dengan menyelubungi
seluruh bagian buah. Bagian atas dan bawah pembungkus ditutup dengan
cara distreples, diikat, ataupun dilem.
Terima Kasih
:*
*-*

Anda mungkin juga menyukai