Anda di halaman 1dari 19

Alreisa Yulinda R

2111210050

Pembimbing :
Dr. Sitanaya Katje, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Madya


Ilmu Kulit dan Kelamin
FK Unisma RSD Mardi Waluyo Blitar
Latar belakang
Tumor kulit mereupakan salah satu dari jenis tumor
pada manusia yang dapat diikuti secara dini karena
dapat dilihat dan diraba sejak permulaan.
Tumor kulit dapat diklasifikasikan menjadi tumor
jinak, prakanker dan ganas.
tumor ganas kulit yang banyak ditemukan di seluruh
dunia yaitu karsinoma sel basal (basalioma),
karsinoma sel skuamosa (squamous cell carcinoma)
dan melanoma maligna.
Karsinoma sel basal lebih banyak ditemukan yaitu
sebesar 41,8%
Definisi
Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit yang
berasal dari sel-sel pluripotensial (sel-sel yang belum
berdeferensiasi) pada lapisan basal epidermis

Nama lain: basal cell epithelioma (BCE), basalioma,


ulkus rodens, ulkus Jacob, tumor Komprecher, basal
sel carcinoma (BCC).
Epidemiologi
Kasus kanker ganas kulit terbanyak adalah basalioma
Di perkirakan setiap tahun sebanyak 900.000-1 juta
pasien didiagnosis menderita basalioma di Amerika
Serikat.
Banyak pada populasi kulit putih
Perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 3:2.
sering terjadi pada lanjut usia, berkisar antara 50-80
tahun, rata-rata terjadi pada usia 65 tahun
Etiologi
Masih belum jelas
Faktor genetik: kromosom 1, 5,7,9, 12kemampuan
proteksi paparan sinar matahari
Faktor lingkungan: yang dapat memicu terjadinya
basalioma adalah hidrokarbon, arsenik, coal, tar, obat
topikal methoxipsoralen, dan sinar UV
Paparan sinar UV
Rangsangan onkogen, kondisi imunosupresif, luka
kronis, dan trauma akut juga terbukti sebagai faktor
pencetus timbulnya tumor kulit, memicu
pertumbuhan keratinosit menjadi lesi seperti KSB.
Patofisiologi
Radiasi UV, terutama UVB, dengan spektrum 290-320
nm diduga sebagai faktor risiko utama KSB
Pada panjang gelombang tersebut dapat memicu
terjadinya mutasi gen p53 (tumor-suppressor gene)
Sinar UV yang secara kronik mengenai stem cell kulit
menyebabkan photoaging, imunosupresi, dan
fotokarsinogen.
Fotokarsinogen merusak DNArepair DNA
gagalmutasi protoonkogen menjadi onkogen atau
inaktivasi p53KSB
Gambaran Klinis
Subtipe nodulo ulseratif: papul atau nodus ulseratif,
mengkilat seperti mutiara, telangiektasia, ulkus rodent
(tepi meninggi, menggulung), beberapa lesi mengandung
pigmen.

KSB tipe nodul ulseratif-berpigmen6


Nodul ukuran 5x5 cm, di bawah palpebra dekstra, dengan pinggir lesi
meninggi, berbatas tegas, tepi lesi indurasi, mengilap, sebagian
berpigmen. Ulserasi di bagian tengah dengan krusta tebal.
Subtipe superfisial: plak eritematosa dan tampak
multisentris dapat disertai bersisik, mirip dengan
dermatitis. Tepi berbatas tegas dan dapat dengan
pearly border yang tersusun linier menimbul seperti
benang.
Subtipe KSB berpigmen: papul translusen,
hiperpigmentasi, dan dapat mengalami erosi.
Subtipe morpheaform: Basiloma tipe ini tumbuh agresif,
berwarna putih atau kuning, berkilat menyerupai skar atau
lesi morfea. Makula atau plak padat karena fibrosis, batas
tidak tegas, permukaan licin.

Kelainan kulit cuping hidung sisi kiri yang meluas ke daerah ujung hidung
dan batang hidung. Kulit eritema, indurasi licin, sklerosis, batas tidak
jelas, dengan dekstruksi cuping hidung. Tanpa tanda radang.
Karsinoma sel basal umunya tumbuh lambat
Bersifat ulseratif menjalar ke arah samping maupun
dasar
Jarang menimbulkan metastasis
Predileksi utama: area yang terpapar sinar matahari,
sekitar 75-80% mengenai wajah dan leher. Sekitar 25%
di daerah badan, sisanya 5% berada di daerah penis,
vulva, dan perianal
Lesi wajah yang tersering adalah hidung, daerah nasal
tip
Histologi
Tipe superfisial memberikan gambaran histopatologis
berupa sel-sel basaloid yang tersusun membentuk
struktur lobulus, menonjol dari epidermis, atau dari
folikel rambut dan kelenjar ekrin, menuju ke dermis,
dan dikelilingi oleh stroma miksoid longgar.
KSB nodular berupa struktur lobulus-lobulus yang
tersusun atas sel-sel basaloid (germinative cells)
dengan inti yang tersusun palisading di bagian tepi.
Diagnosis
datang dengan keluhan bercak hitam di wajah mudah
berdarah dan tidak sembuh-sembuh, atau berupa tahi
lalat (andeng-andeng) yang bertambah besar dengan
permukaan tidak rata, dan biasanya terdapat riwayat
trauma
Pemeriksaan biopsi
pemeriksaan CT scan preoperative : meluas hingga
menginvasi tulang
Diagnosa banding
tipe nodular: nevus dermal, karsinoma sel skuamosa
Tipe berpigmen: melanoma nodular
Tipe superfisial: penyakit Bowen, psoriasis, dermatitis
tipe morpheaform: sikatrik, dan trikoepitelioma
Penatalaksanaan
Terapi Bedah
Eksisi. Terapi utama yang efektif pada KSB dengan
tingkat kekambuhan < 2%.
Mohs micrographic surgery (MMS). Tumor di eksisi
beserta dengan jaringan normal disekitarnya dengan
batas yang telah ditentukan sebelumnya
Curretage and cautery. Metode kedua terbanyak
setelah eksisi
Cryosurgery. menggunakan cairan nitrogen dalam
temperature -50 hingga -60 C untuk menghancurkan
sel kanker
Terapi non-bedah
Imunoterapi topikal dengan imiquimod
IMQ adalah pengubah respon kekebalan tubuh yang
bertindak sebagai reseptor untuk menginduksi produksi
sitokin dan kemokin yang berpengaruh dalam respon
imun inet dan adaktif
Penggunaan rim topikal IMQ 5% mempunyai tingkat
respon yang tinggi
Photodynamic therapy. langsung ditargetkan pada
jaringan lesi, dapat meminimalkan kerusakan jaringan
yang sehat.
Radiasi. menggunakan sinar x-ray dengan energi
tinggi untuk membunuh sel kanker.
radiasi bukanlah untuk menyembuhkan kanker,
melainkan sebagai terapi adjuvant setelah
pembedahan untuk mencegah rekurensi dari sel
kanker atau untuk mencegah metastasis.
Prognosis
Umumnya baik
Tumor tumbuh setempat dan jarang bermetastase
Angka kekambuhan kecil dengan terapi yang tepat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai