Tutor 5 Blok 17
Tutor 5 Blok 17
Pemeriksaan Spesifik
Kepala: konjungtiva pucat
Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas normal
Abdomen: hepar dan lien dalam batas normal
Ekstremitas: akral dingin
Status Obstetrikus
Palpasi: kontraksi uterus lembek dan teraba fundus uteri setinggi pusat
Inspeculo: fluksus (+) darah aktif, stolsel (+), robekan jalan lahir tidak ada.
Pemeriksaan Laboraturium
Hb: 6gr%, gol. darah B, rhesus (+), MCV: 70 sl, MCH: 25 pg, MCHC: 28gr/l,
leukosit: 10.000/mm3, Ht: 18mg%
Klarifikasi Istilah
1. Stolsel adalah darah beku.
2. Plasenta adalah organ yang ada saat kehamilan dan
menghubungkan ibu dengan bayi yang berfungsi
mensekresi endokrin dan pertukaran zat yang dibawa
melalui darah.
3. Melahirkan spontan adalah proses melahirkan tanpa
bantuan alat.
4. Pervaginam adalah melalui vagina.
5. Post partum adalah setelah melahirkan
6. Puskesmas PONED adalah puskesmas rawat inap
yang memiliki kemampuan serta fasilitas Pelayanan
Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar 24 jam yang
ditujukan untuk ibu hamil dan bayi yang baru lahir.
Identifikasi Masalah
1. Ny. Zaskia berusia 42 tahun P5A0 dirujuk oleh bidan desa ke
Puskesmas Rawat Inap PONED. Ia mengalami perdarahan
setelah melahirkan spontan pervaginam 30 menit yang lalu. Berat
bayi yang dilahirkan sekitar 2600 gram, bugar, dan langsung
menangis.
2. Menurut bidan proses persalinannya lancar, plasenta yang
dikeluarkan lengkap tetapi rahim teraba lembek disertai
perdarahan banyak dan aktif.
3. Bidan telah mencoba menghentikan perdarahan dengan cara
memberikan suntikan obat, karena perdarahan tidak berhenti,
pasien dirujuk.
4. Ny. Zaskia hanya sekali melakukan pemeriksaan ANC di klinik
bersalin swasta yaitu pada kehamilan 8 bulan karena tidak ada
biaya. Pada saat itu, Ny. Zaskia terlihat pucat dan lemas dan hasil
pemeriksaan darah: kadar Hb 8g/dL. Bidan telah menganjurkan
untuk dirawat tapi Ny. Zaskia menolak.
5. Pemeriksaan Fisik (Post Partum)
Keadaan umum: somnolen
Tanda vital: TD: 80/60mmHg; N: 124x/menit, lemah, reguler, isi
kurang; RR:28x/menit; T:36C.
6. Pemeriksaan Spesifik
Kepala: konjungtiva pucat
Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas normal
Abdomen: hepar dan lien dalam batas normal
Ekstremitas: akral dingin
7. Status Obstetrikus
Palpasi: kontraksi uterus lembek dan teraba fundus uteri setinggi
pusat
Inspeculo: fluksus (+) darah aktif, stolsel (+), robekan jalan lahir
tidak ada.
8. Pemeriksaan Laboraturium
Hb: 6gr%, gol. darah B, rhesus (+), MCV: 70 sl, MCH: 25 pg,
MCHC: 28gr/l, leukosit: 10.000/mm3, Ht: 18mg%
Analisis Masalah
1. Ny. Zaskia berusia 42 tahun P5A0 dirujuk
oleh bidan desa ke Puskesmas Rawat
Inap PONED. Ia mengalami perdarahan
setelah melahirkan spontan pervaginam
30 menit yang lalu. Berat bayi yang
dilahirkan sekitar 2600 gram, bugar, dan
langsung menangis.
a. Bagaimana anatomi, fisiologi, histologi
dari sistem reproduksi wanita (uterus
dan vagina)?
ANATOMI
Uterus :
Uterus merupakan organ berongga yang
berbentuk buah pir dan berdinding tebal.
Uterus berfungsi sebagai tempat untuk
menerima, mempertahankan, dan member
makan ovum yang tlah dibuahi.
Pendarahan :
Arteria uterina, cabang interna.
Vena uterine mengikuti arteria uterine dan
bermuara ke dalam vena iliaca interna (snell,
2006).
Lanjutan . . .
Vagina :
Vagina adalah saluran otot yang terbentang ke
atas dan belakang dari vulva sampai uterus.
Pendarahan :
Arteria vaginalis, cabang arteria iliaca interna,
dan ramus vaginalis arteria uterine.
Venae vaginae membentuk sebuah plexus
venosus vaginalis di sekeliling vagina dan
bermuara ke vena iliaca interna (snell, 2006).
Lanjutan. . .
HISTOLOGI
Uterus terdiri dari 3 lapisan :
1. lapisan perimetrium yang terdiri dari serosa
(jaringan ikat dan mesotel), dan adventisia
(jaringan ikat dibagian luar),
2. Lapisan miometrium (lapisan otot polos tebal),
3. dan lapisan endometrium (mukosa).
Lanjutan. . .
Vagina terdiri dari 3 lapisan :
1. lapisan mukosa
2. lapisan muskularis
3. lapisan adventisia yang terdiri dari jaringan ikat
padat kaya serat elastin tebal.
(Junqueira C Luiz, & Carneiro, 2008)
b. Bagaimana fisiologi proses persalinan
normal?
Persalinan normal (partus spontan) adalah
proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
dan bayi, yang umumnya berlangsung kurang
dari 24 jam.
Kala I : waktu untuk pembukaan serviks
sampai menjadi pembukaan lengkap 10cm.
Kala II : kala pengeluaran janin, sewaktu
uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan
mengejan mendorong janin keluar hingga lahir.
c. Apa hubungan usia dengan P5A0?
P5A0
Paritas tinggi merupakan faktor risiko atonia uterus.
Wanita dengan multiparitas, kondisi tonus otot
miometriumnya sudah tidak baik lagi dan
vaskularisasi yang memperdarahi uterus semakin
menurun, sehingga kontraksi miometrium saat
persalinan plasenta inadekuat yang mengakibatkan
atonia uteri. (F. Gary Cunningham, 2012)
Usia
Wanita yang melahirkan anak pada usia < 20 tahun
atau > 35 tahun merupakan faktor resiko terjadinya
perdarahan postpartum
d. Apa penyebab perdarahan postpartum?
1. Berdasarkan kausa
Perdarahan dari tempat implantasi plasenta
Perdarahan karena robekan
Gangguan koagulasi
2. Berdasarkan saat terjadinya
Primer
Terjadi dalam 24 jam pertama dan biasanya
disebabkan oleh atonia uteri, berbagai robekan jalan
lahir dan sisa sebagian plasenta.
Sekunder
Terjadi setelah 24 jam persalinan, biasanya oleh
karena sisa plasenta.
e. Apa makna 30 menit yang lalu mengalami
perdarahan setelah melahirkan spontan
pervaginam?
Fundus
Rasakan apakah fundus berkontraksi kuat dan berada di atas atau
di bawah umbilikus.
Periksa fundus:
Setiap 15 menit dan 30 menit setelah persalinan
Masase fundus jika perlu untuk menimbulkan kontraksi
Plasenta
Periksa kelangkapan plasenta untuk memastikan tidak ada bagian-
bagian yang tersisa dalam uterus.
Selaput ketuban
Lanjutan
Perineum
Periksa luka robekan pada perineum dan vagina yang
membutuhkan jahitan.
Memperkirakan pengeluaran darah
Lokhia
Periksa apakah ada darah keluar langsung pada saat memeriksa
uterus.
Kandung kemih
Periksa untuk memastikan kandung kemih tidak penuh.
Periksa setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada
jam kedua setelah persalinan.
i. Fungsi dari puskemas PONED?
Puskesmas PONED memiliki kemampuan
untuk memberikan pelayanan
langsungterhadap ibu hamil/ibu bersalin dan
ibu nifas baik yang datang sendiri atau atas
rujukan kader/masyarakat, bidan desa dan
Puskesmas.
Puskesmas PONED dapat melakukan
pengelolaan kasus dengan komplikasi tetentu
sesuai dengan tingkat kewenangan dan
kemampuannya atau melakukan rujukan pada
Rumah Sakit PONEK (Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif)
j. Bagaimana struktur organisasi dalam
puskesmas PONED?
Maternal
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan postpartum
Hipertensi dalam kehamilan
Persalinan macet
Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) dan
sepsis
Infeksi nifas
Lanjutan . . .
Neonatal
Asfiksia pada neonatal
Gangguan napas pada bayi baru lahir
Berat badan lahir rendah (BBLR)
Hipotermi pada bayi baru lahir
Hipoglikemia dari ibu dengan diabetes melitus
Ikterus
Kejang pada neonatus
Infeksi neonatus
(Kuswenda, 2013)
2. Menurut bidan proses persalinannya lancar,
plasenta yang dikeluarkan lengkap tetapi
rahim teraba lembek disertai perdarahan
banyak dan aktif.
Syok hipovolemia
Asidosis metabolic
Gangguan jantung
Kerusakan jaringan otak, ginjal, dll (gagal
organ multiple)
Henti jantung
Kematian
(Saifudin B Abdul, 2009)
g. Bagaimana pencegahan perdarahan
postpartum?
Usia
Multiparitas
Anemia
Syok hipovolemia
Asidosis metabolic
Gangguan jantung
Kerusakan jaringan otak, ginjal, dll (gagal
organ multiple)
Henti jantung
Kematian
(Saifudin B Abdul, 2009)
d. Apakah tindakan bidan sudah sesuai dengan
stander kompetensi bidan?
Preeklampsia
Eklampsia
Anemia berat
5. Pemeriksaan Fisik (Post Partum)
Keadaan umum: somnolen
Tanda vital: TD: 80/60mmHg; N: 124x/menit, lemah,
reguler, isi kurang; RR:28x/menit; T:36C.
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pada
pemeriksaan fisik?
Keadaan umum somnolen: abnornal, normalnya compos
mentis
Tanda vital: TD : 80/60 mmHg : abnormal, normalnya
120/80 mmHg
Nadi: 124 x/menit, lemah, reguler, isi kurang : takikardi
normalnya 60-100 x/ menit, Reguler, isi dan tegangan
cukup.
RR: 28x/menit : takipneu. Normal : 16-24 x/menit.
T: 36 0C : Hipotermi, normalnya 36,5-37,5 0 C.
Lanjutan . . .
Mekanisme :
Perdarahan yang aktif berakibat dari kontraksi
miometrium pada dinding uterus kurang baik, hal ini
akan memicu terjadinya suplai oksigen yang membawa
hemoglobin ke pusat kesadaran yakni di otak (area
hipokampus) menurun jadi berpengaruh terhadap
kesadaran umum (keadaan somnolen). Dari masalah
tersebut juga berpengaruh kepada tekanan darah
(hipotensi), serta akibat volume darah menurun
merangasang persarafan otonom yakni saraf simfatis
untuk bekerja kemudian mempengaruhi peningkatan
respirasi rate (takikardi) dan heart rate meningkat. Oleh
karena itu juga terjadi vasokontriksi perifer sebagai
respon kompensasi tubuh terhadap penurunan tekanan
darah (darah sebagai pengatur
6. Pemeriksaan Spesifik
Kepala: konjungtiva pucat
Thoraks: jantung dan paru-paru dalam batas
normal
Abdomen: hepar dan lien dalam batas
normal
Ekstremitas: akral dingin
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme pada
pemeriksaan spesifik?
Kepala: konjungtiva pucat: anemia
Ekstremitas: akral dingin: vasokontriksi pembuluh darah
karna hipovolemia
Mekanismenya:
Perdarahan pasca-persalinan Hb banyak hilang anemia
Volume darah disirkulasi kompensasi peningkatan
resistensi perifer (bertujuan untuk meningkatkan TD)
vasokontriksi perifer akral dingin.
7. Status Obstetrikus
Palpasi: kontraksi uterus lembek dan teraba
fundus uteri setinggi pusat
Inspeculo: fluksus (+) darah aktif, stolsel (+),
robekan jalan lahir tidak ada.
Resus (+)
Resus (+) -
(digunakan pada transfusi darah)
Syok Hipovolemik