OLEH : KELOMPOK 3
Anggota Kelompok
Ridya Puspita Damayanti 201310330311057
Siti Dewi Ambarwati 201310330311072
Humairoh Nur Permata Imaniah 201310330311073
Rizkya Arini Suroya Fays 201310330311075
Karin Cahya Widati 201310330311080
Andang Taruna 201310330311082
Hafif Fitra Alief Sultana 201310330311094
Yusri Chizma Najwa 201310330311096
Syafira Amelia Amir 201310330311099
Kirana Lazuardi Firdaus 201310330311101
Zanty Rakhmania Putri 201310330311115
Pendahuluan
Kesejahteraan sosial dalam islam dipandang tidak hanya secara jasmani tapi juga rohani
Untuk meraih kesejahteraan sosial Allah SWT mempersiapkan aturan wahyu + hadist rosul
kesejahteraan:
:
.
Kesejahteraan (welfare) adalah kondisi yang
menghendaki terpenuhimya kebutuhan dasar bagi individu
atau kelompok baik berupa kebutuhan makan, pendidikan,
kesehatan, sedangkan antitesa dari kesejahteraan adalah
kesedihan (bencana) kehidupan.
Terus kesejahteraan sosial apa donkk? O.O
Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang
aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang
beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian.
Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara,
Kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-buruk tempat
kembali".
Sasaran Kesejahteraan Sosial
. . .
. . . .
)7-0 7:1 (
1. Individu Muslim
)19 : (.
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang-orang miskin yang meminta atau yang
tidak meminta.
. , ,
Fisikmu mempunyai hak yang harus kamu penuhi, jiwamu mempunyai hak yang yang harus
engkau urusi, dan keluarga mempunyai hak yang harus kamu perhatikan. (HR. Bukhari)
2. Masyarakat Muslim
Hal ini dikembangkan melalui solidaritas umat, disamping kesadaran hidup
yang saling membutuhkan.
) ( .
)8 : ( .
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu tidak berlaku adil.
Berlaku adillh, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada
Allah, sesunguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ada beberapa masalah sosial yang oleh Islam dipandang sebagai
gangguan terwujudnya kesejahteraan sosial, atau paling tidak
mempersulit realisasi kesejahteraan :
a. Kebodohan. (al-Jahilia).
Jika Al-Quran menyatakan, bahwa Allah akan mengangkat
derajat orang-orang yang berilmu, melebihi yang lainnya, berarti
kebodohanlah yang menjadi salah satu penyebab kemerosotan
dan keterbelakangan martabat manusia. Oleh karena itu Islam
memandang penanggulangan kebodohan itu sebagai ibadah,
sebaliknya membiarkan kebodohan dipandang sebagai tindak
kemungkaran. Ada sebuah hadis yang menegaskan masalah ini,
yakni tentang komunitas muslim yang disebut Asy ariyin, suatu
kelompok terpelajar yang membiarka lingkungannya tetap
dalam kebodohan
b. Wawasan (al-Fakru/ al-Maskanah).
Wawasan ekonomi Islam lebih banyak memandang potensi alam yang
dianugerahkan oleh Allah dari segi kecukupannya (adequacy) dari pada
segi kekurangan atau kelangkaannya(scarcity). Hal ini bermula dari premis,
bahwa sumber daya alam itu berkecukupan untuk memberi kesejahteraan.
Oleh karena itu jika kelangkaan itu muncul, maka akibat kealahan orang
dalam memanfaatkannya, melestarikannya atau karena kebodohan dan
kemalasannya. Kemiskinan dipandang ole Islam sebagai patalogi sosial
yang harus ditanggulangi. Nabi Muhammad s.a.w selalu berdoa :
.
Aku berlindung kepada-Mu dari bahaya kefakiran, kekufuan dan
kefasikan. (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
c. Kemaksiatan (al-Maksiyah).
Kekacauan jiwa, kegoncangan hati, ketidak tentraman batin, sentimen, dendam dan
macam-macam penyakit batin lainnya; adalah dampak langsung dari kemaksiatan. Berapa
banyak kehancuran sosial akibat dari tindak maksiat seperti pembuuhan, perjudian, atau
lain-lainnya lagi; malah juga kehancuran rumah tangga, lingkungan dan martabat
seseorang sebagai individu. Dalam menceritakan Bani Israil, Al-Quran menghubungkan
antara kemerosotan dan kenistaan hidup dengan perbuatan maksiat dan pelanggaran.
.)61 : (
lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat
kemurkaan dari Allah. Hal itu terjadi karena mereka karena mereka selalu mengingkari ayat-
ayat Allah. Hal itu terjadi karena mereka karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah
dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Demikian itu terjadi karena mereka
selalu berbuat durhaka dan melampui batas.
24
Upaya meningkatkan kesejahteraan melalui
ekonomi
Makna dan Hakikat Zakat
Shadaqah berasal dari kata ( benar), orang yang
bershadaqah adalah orang yang benar imannya
.} {
Infaq mempunyai arti mengeluarkan harta untuk suatu
kebaikan yang diperintahkan Allah SWT di luar zakat
(QS. 2:195).
Hak mempunyai makna zakat/shadaqah merupakan
hak para Mustahik, sekaligus hak dari harta itu sendiri.
25 Makna dan Hakikat Zakat
Secara terminologis
Arti zakat mengeluarkan sebagian harta dengan
persyaratan tertentu untuk diberikan kepada kelompok
tertentu (mustahiq) dengan persyaratan tertentu pula
Infaq dan shadaqah mengeluarkan harta untuk
kepentingan-kepentingan yang diperintahkan Allah SWT di
luar zakat.
Shadaqah kadangkala dipergunakan untuk sesuatu yang
bersifat non materi
26 Urgensi dan Hikmah Zakat
Sifat kikir hanyalah akan menghancurkan harta yang kita miliki. Setiap
pagi di pintu rumah kita ada Malaikat yang mendoakan:
.
Rasulullah Saw. bersabda: Ya Allah berilah orang yang berinfaq itu
pengganti, dan orang yang menahan diri (dari berzakat/berinfaq)
kehancuran.
Penutup
Meningkatkan kepekaan sosial yang diterjemahkan dalam upaya
memecahkan problem ummat, terutama penyantunan terhadap fakir miskin,
anak yatim piatu dan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan. Dari
semua yang dibahas di atas, membuktikan bahwa Islam menginginkan sekali
terciptanya kesejahteraan sosial di dunia ini (dan juga di akhirat tentunya). Bukan
hanya kesejahteraan jasmani, namun juga rohani. Karena itu, untuk mencapai
kehidupan yang sejahtera, hal yang paling dekat yang bisa dilakukan adalah
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berusaha untuk mencapai
kesejahteraan diri sendiri. Setelah itu adalah bersikap adil orang lain. Maka
kesejahteraan sosial akan tercipta dengan sendirinya.