Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR BUKU TUGAS AKHIR

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN


METODE DINAMIC EYTELWEIN DAN ENGINEERING NEW-
RECORD DIBANDINGKAN DENGAN HASIL PDA
( STUDI KASUS PADA PEMBANGUNAN GEPP ARUN 184 MW LHOKSEUMAWEACEH )

OLEH:
M U H A M M A D S YA R I F
11 0 4 1 0 1 0 1 0 0 6 1

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. H. Munirwansyah, M.Sc.
NIP. 19590525 198503 1 003
LATAR BELAKANG

Arun merupakan wilayah yang kaya akan gas alam, dimana


hasil alam tersebut akan sangat mendukung untuk
pembangunan Gas Engine Power Plant (GEPP) Arun 184 MW.

Sumber : Dokumen penulis (2015)


LATAR BELAKANG

Pondasi merupakan konstruksi yang menyalurkan beban


struktur atas (upper structure) ke lapisan tanah dasar yang ada
dibawahnya, dalam hal ini pondasi tiang pancang, yang
berfungsi untuk menahan beban dengan mengandalkan tahanan
ujung (end bearing) dan tahanan kulit (skin friction).

Perhitungan kapasitas dukung pondasi tiang pancang pada


pembangunan Gas Engine Power Plant (GEPP) Arun 184 MW
dilakukan dengan menggunakan Pile Driving Analyzer (PDA)
RUMUSAN MASALAH

Menganalisis pemancangan tiang


pada pembangunan Gas Engine
Power Plant (GEPP) Arun 184 MW.
Menganalisis pengaruh dari nilai
final set dalam perhitungan daya
dukung pondasi tiang.
TUJUAN PENELITIAN

Menganalisis daya dukung pondasi tiang pada


pembangunan GEPP Arun 184 MW dengan
menggunakan rumus dinamis yang akan
dibandingkan dengan hasil uji Pile Driving
Analyzer (PDA).
Membandingkan hasil pengujian dari alat uji
Pile Driving Analyzer (PDA) dengan rumus
dinamis Eytelwein dan Engineering New
Record.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pondasi
Pondasi tiang pancang

Sardjono, 1998 mengemukakan bahwa


semua konstruksi yang direkayasa untuk
bertumpu pada tanah didukung oleh Pondasi tiang pancang merupakan
suatu pondasi. Pondasi merupakan
konstruksi yang menyalurkan beban sebuah tiang yang dipancang kedalam
struktur atas (upper structure) ke lapisan tanah sampai kedalaman yang cukup
tanah dasar yang ada di bawahnya dan
memiliki daya dukung yang besar. untuk menimbulkan tahanan gesek pada
selimutnya atau tahanan ujung
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Tomlinson (1975) mengatakan bahwa tiang pancang adalah


bagian-bagian dari struktur yang relatif panjang dan ramping.
Tiang pancang digunakan untuk memindahkan beban melalui
lapisan tanah yang mempunyai kapasitas daya dukung besar.

Tiang dipancangkan (driven piles) yaitu tiang yang dibentuk terlebih


dahulu, biasanya terbuat dari kayu, beton atau baja lalu
dipancangkan dengan pukulan palu (hammer).

Tiang dipancangkan dan dicor ditempat (driven and cast in places


pile) yaitu tiang yang dibentuk dengan memancangkan tube
dengan ujung tertutup ke dalam tanah lalu tube tersebut diisi
dengan beton.

Tiang skrup (screw piles) yaitu tiang dari baja atau beton yang dibor
masuk ke dalam tanah.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pelaksanaan Tiang Pancang


Bowles (1993) mengatakan bahwa dalam pemasangan tiang
kedalam tanah, tiang dipancangkan dengan alat pemukul yang
dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul gelar atau
pemukul yang dijatuhkan. Tiang dan pemukul dipasang pada
peralatan crane yang dilengkapi dengan rangka batang baja
sebagai pengatur jatuhnya pemukul ke kepala tiang yang disebut
lead. Berikut ini jenisjenis pemancangan dengan pemukul tiang

Pemukul aksi tunggal (single acting hammer)


Pemukul aksi ganda (double acting hammer)
Pemukul diesel (diesel hammer)
Pemukul getar (vibrator hammer)
Pemukul jatuh (drop hammer)
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Final Set
Final set adalah pengukuran
penurunan tiang pancang
pada akhir pemancangan.
Nilai penurunan ini
digunakan untuk
menghitung kapasitas
dukung tiang, yaitu kondisi
dimana tiang sudah
mencapai target daya
dukung yang dicantumkan
dalam RKS.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Daya Dukung Tiang Menggunakan


Metode Dinamis
Menurut Mulyono (2015) Kapasitas dukung yang diinginkan dalam
sebuah tiang pancang harus mampu memberikan daya dukung yang
cukup bagus atas beban yang bekerja diatasnya (beban-beban aksial).
Tiang pancang harus cukup mampu menembus lapisan tanah padat
atau bisa mencapai lapisan batuan atau lapisan tanah keras.

Metode dinamis telah banyak digunakan untuk memperkirakan


kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang. Diperlukan suatu cara di
lapangan untuk menentukan apakah sebuah tiang pancang telah
mencapai nilai dukung yang cukup, salah satunya dengan melihat
besarnya penetrasi per pukulan yang diperoleh dari data pemancangan
di lapangan.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Metode Eytelwein (Chellis, 1941)


Metode Eytelwein merupakan salah satu metode dinamis yang mula -
mula ditemukan, sehingga penulis kesulitan mendapatkan referensi
yang lengkap dari metode ini. Berikut persamaan dari metode
Eytelwein :
e
.
Qu =

S + 0.1

dimana,
Qu = kapasitas daya dukung tiang pancang ultimit (ton);
eh = efisiensi pemukul (hammer effeciensy);
Eh = besaran energi pemukul ( Eh = Wr . H );
s = final set penetrasi per sepuluh pukulan terakhir (mm);
Wr = berat pemukul (ton);
Wp = berat tiang pancang (ton).
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Metode Engineering New Record (ENR)


Terjadi banyak perubahan dalam rumus ini dan setelah
bertahun-tahun, rumus Engineering News Record (ENR)
disempurnakan menjadi :
e . . + 2
Qu = .
+C +
dimana,
Qu = kapasitas daya dukung tiang pancang ultimit (ton);
eh = efisiensi pemukul (hammer effeciensy);
n = koefisien restitusi;
h = tinggi jatuh hammer (mm);
s = final set penetrasi per sepuluh pukulan terakhir (mm);
Wr = berat pemukul (ton);
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pengujian Tiang Dengan Pile Driving Analyzer (PDA)

Seperti yang dikutip dari Munirwansyah (2003), mengatakan


bahwa metode Pile Driving Analyzer (PDA) prinsip dasarnya
menggunakan aplikasi teori gelombang satu dimensi yang
dirambatkan dalam pondasi tiang yang telah dipancangkan.

Alat uji Pile Driving Analyzer (PDA) dapat merekam baik


gelombang akibat tumbukan maupun gelombang reaksi akibat
perlawanan lapisan tanah. Karakteristik gelombang-gelombang
ini dapat dianalisa untuk menentukan besarnya daya dukung
dinamis pondasi tiang yang diuji.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Kurva hasil PDA version 2012.114. (atas) kurva keutuhan tiang;


(bawah) kurva gelombang.
Menghitung kapasitas daya dukung
tiang pancang dengan menggunakan
metode Engineering New Record (ENR)
dan metode Eytelwein.

Pengumpulan data pemancangan di lapangan, berat


hammer yang digunakan untuk pemancangan, tinggi
jatuh hammer, berat tiang pancang dan data hasil
pengujian dinamis tiang pancang dengan
menggunakan alat Pile Driving Analyzer.
BAGAN ALIR PENELITIAN

Mulai

Pokok Permasalahan Metode Perencanaan Tiang Pancang

Studi Literatur

Data Sekunder Dimensi Pondasi Tiang Data Pemancangan

Analisis Data

Hasil Pembacaan Kurva Data Pemancangan


PDA
Perhitungan Daya Dukung Pondasi

A
AA
BAGAN ALIR PENELITIAN

A
AA

Daya Dukung Metode ENR Metode Eytelwein


Hasil PDA
e . . + 2 .
Qu = . Qu = e
+C +
S + 0.1

Perbandingan Hasil Perhitungan


Daya Dukung pondasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai
PILE DRIVING ANALYZER (PDA)
Pengujian dinamis PDA dilakukan dengan menginterpretasikan
gelombang satu dimensi (one dimentional wave) yang
merambat pada media yang diuji, sehingga menghasilkan
gelombang sesuai dengan kebutuhan pengujian.

(a) (b)

Gambar 3.1 : Alat pengujian Pile Driving Analyzer (PDA). (a) strain tranducer
dan accelerometer; (b) Komputer PDA model PAX.
Sumber : Pile Engineering Indonesia, (2014)
HASIL

Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Dinamis Dengan Menggunakan


Metode Eytelwein

Qu = eh
.

S +C

1 x 7950 ton.mm
Qu = 2,5 ton
6,3 mm + 25,4 mm 5,3 ton

Qu = 434,8746 ton.
No. Diameter Berat Tinggi final set Efisiensi Kapasitas
Tiang Tiang Tiang Jatuh penetrasi pemukul Daya Dukung
hammer
(mm) Wp (mm) S (mm) eh Qu (ton)
(ton)

P3 40 2,5 1500 6,3 1 434,8746


P8 40 2,5 1500 8,2 1 393,9323
P9 40 2,5 1500 13 1 318,2402
P51 40 2,5 1500 18 1 265,1668
HASIL

Perhitungan Kapasitas Daya Dukung Dinamis Dengan Menggunakan


Metode Engineering New Record (ENR)
e . . + 2
Qu = .
+C +
1 5,3 1500 5,3 + 0,502 2,5
Qu = .
6,3 + 25,4 mm 5,3 +2,5
Qu = 190,5029 ton.
No. Diameter Berat Tinggi Besar Efisiensi Kapasitas Daya
Tiang Tiang Tiang Jatuh penetrasi pemukul Dukung
hammer
(mm) Wp (ton) (mm) S (mm) eh Qu (ton)

P3 40 2,5 1500 6,3 1 190,5029


P8 40 2,5 1500 8,2 1 179,7304
P9 40 2,5 1500 13 1 157,2641
P51 40 2,5 1500 18 1 139,1461
HASIL

Kapasitas Daya Dukung Hasil Pile Driving Analyzer


(PDA)

No. Diameter Berat Tinggi Jatuh Energi Kapasitas Daya


Tiang Tiang hammer hammer pukulan Dukung
(mm) (ton) (mm) (Ton/m) Qu (ton)

P3 40 5,3 1000 6,38 404


P8 40 5,3 1000 4,78 373
P9 40 5,3 1000 3,62 245
P51 40 5,3 1000 2,32 87
PEMBAHASAN

Perhitungan kapasitas daya dukung dinamis tiang


pancang berdasarkan data di lapangan dengan
menggunakan metode Eytelwein dan metode ENR
akan menghasilkan nilai kapasitas daya dukung
tiang pancang yang berbeda, begitu juga dengan
menggunakan alat uji Pile Driving Anayzer, yaitu :
No. Tiang Metode Eytelwein Metode ENR Pile Driving Analyzer (PDA)
(ton) (ton) (ton)

P3 434,8746 190,5029 404


P8 393,9323 179,7304 373
P9 318,2402 157,2641 245
P51 265,1668 139,1461 87
HUBUNGAN ANTARA KAPASITAS DAYA
DUKUNG DENGAN FINAL SET

20
18
16
Besarnya final set

14
12
S (mm)

10
Syarif
8
6
4 Yolanda
2
0
250 350 450 550 650 750
Kapasitas Daya Dukung
Qu (ton)

Gambar 4.1 : Grafik hubungan antara besarnya final set dengan kapasitas daya
dukung tiang metode Eytelwein.
HUBUNGAN ANTARA KAPASITAS DAYA
DUKUNG DENGAN FINAL SET

20
18
16
Besarnya final set

14
12
S (mm)

10
8 Syarif
6
4 Yolanda
2
0
125 175 225 275 325 375 425
Kapasitas Daya Dukung
Qu (ton)

Gambar 4.2 : Grafik hubungan antara besarnya final set dengan kapasitas daya
dukung tiang metode ENR.
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
1. Pada perhitungan dengan menggunakan metode dinamis
dan hasll uji PDA daya dukung terkecil didapatkan dengan SARAN
menggunakan metode ENR. Sedangkan daya dukung
terbesar didapatkan dengan menggunakan metode 1. Sebelum melakukan perhitungan, sebaiknya kita
Eytelwein. Pada perhitungan dengan metode dinamis, memperoleh data teknis yang lengkap, karena data
metode ENR lebih aman digunakan dan resiko yang kecil.
tersebut sangat menunjang dalam membuat rencana
2. Setiap metode perhitungan yang dipakai akan menghasilkan
data yang berbeda, baik itu dengan metode dinamis ataupun analisa perhitungan, sesuai dengan standar dan
menggunakan alat uji computer (Pile Driving Anayzer). syarat syaratnya.
3. Pada perhitungan dengan menggunakan metode dinamis, 2. Lebih teliti dalam melaksanakan pengujian baik
semakin kecil nilai final set yang terjadi, maka akan dalam menggunakan peralatan ataupun pembacaan
semakin besar kapasitas daya dukung tiang. hasil yang tertera pada sebagian alat uji hingga pada
4. Pada perhitungan dengan menggunakan Pile Driving
pengolahan data.
Analyzer, Semakin besar energi pukulan yang diberikan
oleh hammer saat pengujian, maka akan semakin besar pula 3. Selain menggunakan metode Engineering New
kapasitas daya dukung tiang. Record (ENR) dan metode Eytelwein, perhitungan
5. Dalam perhitungan dengan rumus dinamis, data data kapasitas daya dukung dinamis tiang pancang juga
tanah tidak dipakai sehingga tidak dapat dihitung dengan dapat dihitung dengan menggunakan metode
rumus statis. dinamis lainnya, seperti metode Hilley, metode
6. Perlu diperhatikan bahwa perhitungan dengan rumus
Danish, metode Gates, dan metode Janbu.
dinamis tiang hanya berlaku untuk tiang tunggal.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Bowles, J. E., 1982, Foundation Analysis And Design, Edisi Ketiga, Auckland, New York.
Bowles, J. E., 1993, Analisis Dan Desain Pondasi, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gitarini, Y., 2007, Analisis Perencanaan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Dengan Metode Eytelwein,
Engineering New-Record (ENR) yang Dibandingkan Dengan Hasil Pile Driving Analyzer (PDA) Pada
Pembangunan Gedung Swiss Bell, Tugas Akhir, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Hakim, L. M., 2013, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bor Pile Pada Pembangunan Fly Over Peterongan di
Kabupaten Jombang, Tugas Akhir, Universitas Jember, Jember.
Indrawan, Z., 1991, Pengujian Dinamis Daya Dukung Pondasi Tiang Dengan Pile Driving Analyzer (PDA),
Seminar Nasional Perkembangan Perencanaan Struktur Bangunan Bertingkat Banyak di Indonesia, Ujung
Pandang.
Ismail. A. M., 2014, Analisa Daya Dukung Tiang Statis dan Dinamjs Pada Pembangunan Pelabuhan Batubara
PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep, Tugas Akhir, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Jamin, M., 2015, Pondasi Tiang Tunggal, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Mulyono, T., 2015, Pelaksanaan Pemancangan dan Analisa Dinamis, Teknik Pondasi II-JTS.FT.UNJ,
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
Munirwansyah, 2003, Prosedur Uji di Lapangan Untuk Pembebanan Aksial Pondasi Tiang Bor Dengan
Metode PDA, Laboratorium Mekanika Tanah FT-UNSYIAH, Banda Aceh.
Sardjono, H.S., 1988, Pondasi Tiang Pancang, Sinar Wijaya, Surabaya.
Sardjono, H.S., 1991, Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa, Erlangga, Jakarta.
Siboro. C.N., 2009, Perbandingan Perhitungan Kapasitas Tiang Dengan Rumus Dinamis, Tugas Akhir,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Whitaker, T., 1976, The Design Of Pile Fondation, Edisi Kedua, Pergamon Press, England
Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil

Anda mungkin juga menyukai