Anda di halaman 1dari 15

Tugas Makalah

Formulasi Kosmetik I

TUGAS 1
LIPSTICK

Oleh
Citra Pratiwi
NPM : 5416221079

Program Magister Farmasi


Universitas Pancasila
Jakarta, 2017
Lipstik adalah kosmetik yang diterapkan pada bibir
untuk menentukan bentuk dan memberi warna serta
perlindungan terhadap lingkungan sekitar. Bahan
pewarna yang umumnya digunakan adalah pewarna
sintetis seperti bromoacid, eosin, pigmen titanium
dioksid, bismut oksiklorid serta bahan pewarna lain
yang di izinkan oleh Food and Drug Administration
(FDA). Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena
penggunaan langsung pada bibir akan ikut dengan
makanan atau minuman yang dimakan sehingga
dalam formula lipstik bahan-bahan yang digunakan
harus dipastikan aman, sehingga dewasa ini banyak
produk lisptik yang beralih dengan menggunakan
bahan pewarna alami.
Pada tahun 1995 Lubowe menciptakan istilah
"cosmedik" yang merupakan gabungan dari
kosmetik dan obat yang sifatnya dapat
mempengaruhi kulit secara positif, namun
bukan obat. Ilmu yang mempelajari kosmetika
disebut "kosmetologi" yaitu ilmu yang
berhubungan dengan pembuatan,
penyimpanan, aplikasi penggunaan, efek dan
efek samping kosmetika
Penggolongan kosmetika menurut penggunaannya bagi kulit:
1. Kosmetik perawatan kulit (Scin care cosmetic) : Jenis ini perlu
untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk
didalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (Cleanser): sabun,
cleansing cream, cleansing milk, dan penyegar kulit
(freshener).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (Mosturizer), misalnya:
mosturizer cream, night cream, anti wrinkel cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan
sunscreen foundation, sun block cream/lotion.
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit
(Peeling), misalnya scrub cream yang berisi butiran-butiran
halus yang berfungsi sebagai pengampelas (abrasiver).
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make up) : Jenis ini
diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit
sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik
serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti
percaya diri. Dalam kosmetik riasan, peran zat warna dan
pewangi sangat besar
. Kosmetik dekoratif terbagi menjadi dua
golongan:
a. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan
efek pada permukaan dan pemakaian sebentar,
misalnya lipstik, bedak, pemerah pipi, eye
shadow, dan lain-lain.
b. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam
dan biasanya luntur dalam waktu yang lama,
misalnya pemutih kulit, cat rambut,
pengeriting rambut, dan preparat penghilang
rambut
Lipstik adalah produk kosmetik yang paling
luas digunakan. Karena bibir dianggap sebagai
bagian penting dalam penampilan seseorang.
Lipstik merupakan pewarna bibir yang
dikemas dalam bentuk batang padat (roll up)
yang terbentuk dari minyak, lilin, lemak, dan
yang paling terutama pewarna
Ada banyak faktor yang harus diperhatikan
dalam pembuatan lipstik, terutama agar dapat
diterima dan digunakan oleh konsumen.
Persyaratan tersebut ialah masalah penampilan
dan konsistensi lipstik itu sendiri, bagaimana
sifatnya saat diaplikasikan pada bibir, dan
karakteristik film yang ditinggalkan pada bibir.
Film tersebut harus menutupi bibir secara
keseluruhan, menimbulkan efek mengkilap,
dan dapat bertahan lama. Oleh karena itu, film
tersebut harus dapat ber-adhesi secara kuat
pada bibir
Adapun komponen utama dalam sediaan lipstik terdiri dari minyak,
lilin , lemak dan zat warna
Minyak
Minyak yang digunakan dalam lipstik harus memberikan
kelembutan, kilauan, dan berfungsi sebagai medium pendispersi
zat warna . Minyak yang sering digunakan antara lain minyak
jarak, minyak mineral, dan minyak nabati lain. Minyak jarak
merupakan minyak nabati yang unik karena memiliki viskositas
yang tinggi dan memiliki kemampuan melarutkan staining-dye
dengan baik. Minyak jarak merupakan salah satu komponen
penting dalam banyak lipstik modern. Viskositasnya yang tinggi
adalah salah satu keuntungan dalam menunda pengendapan dari
pigmen yang tidak larut pada saat pencetakan, sehingga dispersi
pigmen benar benar merata.
Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada
lipstik dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan hangat.
Campuran lilin yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat
setidaknya pada suhu 50dan mampu mengikat fase minyak agar
tidak keluar atau berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut dan
mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah
mungkin.Lilin yang digunakan
digunakan antara lain carnauba wax, candelilla wax, beeswax,
ozokerites, spermaceti dan setil alkohol. Carnauba
waxmerupakan salah satu lilin alami yang yang sangat
keras karena memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 85. Biasa
digunakan dalam jumlah kecil untuk meningkatkan titik
lebur dan kekerasan lipstik (Balsam, 1972).

Lemak
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat
yang berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir,
memberi tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan
lipstik, dan dapat mengurangi efek berkeringat dan pecah
pada lipstik. Fungsinya yang lain dalam proses pembuatan
lipstik adalah sebagai pengikat dalam basis antara fase
minyak dan fase lilin dan sebagai bahan pendispersi untuk
pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis
lipstik adalah lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak nabati
terhidrogenasi dan lain lain(Jellineck, 1976).
Zat warna
Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu
staining dyedan pigmen.Staining dyemerupakan zat
warna yang larut atau terdispersi dalam basisnya,
sedangkan pigmen merupakan zat warna yang tidak
larut tetapi tersuspensi dalam basisnya. Kedua macam
zat warna ini masing- masing memiliki arti tersendiri,
tetapi dalam lipstik keduanya dicampur dengan
komposisi sedemikian rupa untuk memperoleh warna
yang diinginkan
Zat tambahan dalam sediaan lipstik
Zat tambahan dalam lipstik adalah zat yang ditambahkan
dalam formula lipstik untuk menghasilkan lipstik yang
baik, yaitu dengan cara menutupi kekurangan yang
ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert, tidak
toksik, tidak menimbulkan alergi, stabil, dan dapat
bercampur dengan bahan-bahan lain dalam formula
lipstik. Zat tambahanyang digunakan yaitu
antioksidan, pengawet dan parfum.
Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak
jenuh lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan
vitamin E adalah antioksidan yang paling sering digunakan.

Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh didalam sediaan


lipstik sebenarnya sangat kecil karena lipstik tidak mengandung
air. Akan tetapi ketika lipstik diaplikasikan pada bibir
kemungkinan terjadi kontaminasi pada permukaan lipstik
sehingga terjadi pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu
perlu ditambahkan pengawet di dalam formula lipstik. Pengawet
yang sering digunakan yaitu metil paraben dan propil paraben
(Poucher, 2000).
Parfum
Parfum digunakan untuk memberikan bau yang menyenangkan,
menutupi bau dari lemak yang digunakan sebagai basis, dan
dapat menutupi bau yang mungkin timbul selama penyimpanan
dan penggunaan lipstik (Balsam, 1972).
Persiapan dan Pencampuran Proses
pencampuran lipstik ada dua macam cara,
pertama pewarna dicampur dengan bahan
yang sesuai dari formula lipstik tersebut. Cara
yang kedua adalah dengan mendispersikan zat
warna ke dalam seluruh basis yang digunakan.
Tujuan dari pencampuran ini adalah agar
didapat warna yang homogen. Zat warna
dicampur terlebih dahulu dengan pelarutnya,
menggunakan panas jika diperlukan. Setelah
homogen, sisihkan terlebih dahulu sambil
membuat larutan pigmen.
Pemeriksaan titik lebur lipstik
Pemeriksaan kekuatan lipstik
Uji oles
Penentuan pH sediaan
Pemeriksaan stabilitas sediaan
Uji Tempel (Patch Test)
Uji Kesukaan (Hedonic Test)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai