Anda di halaman 1dari 38

WRAP UP SKENARIO 3

BLOK PANCA INDERA


B-9
BERCAK MERAH DAN GATAL DI
SELANGKANGAN
SKENARIO 3
BECAK MERAH & GATAL DI SELANGKANGAN
Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
bercak merah & gatal terutama bila berkeringat di selangkangan sejak 1 minggu
yang lalu. Keluhan disertai beruntus dan kulit yang menebal berwarna gelap.
Kelainan ini hilang timbul selama 6 bulan, hilang apabila diobti dan timbul saat
menstruasi atau menggunakan celana berlapis. Riwayat keputihan disangkal.
Kelainan ini dirasakan setelah berat badan penderita bertambah.
Pada pemeriksaan generalis : dalam batas normall
Pada pemeriksaan dermatlogis: Regioner, bilateral pada ke-2 sisi medial
paha atas tampak lesi multiple, berbatas tegas, bentuk beraturan, ukuran
bervariasi dari diameter 0,03 cm sp 0,1 cm, kering, permukaan halus dengan
efloresensi berupa plak eritem, sebagian likhenifikasi yang hiperpigmentasi
pada bagian tengah tampak central healing dengan ditutupi skuama halus
Setelah mendapatkan terapi, penderita diminta untuk kontrol rutin dan
menjaga serta memelihara kesehatan kulit sesuai tuntutan ajaran islam.
KATA SULIT
1. Efloresens : keadaan yang dapat diamati oleh mata
2. Likhenifikasi : penambahan kulit yang ditandai adanya garis
tegas. Pada permukaan kulit biasanya ada hiperpigmentasi
karena garukan
3. Plak eritem : papil yang menjadi merah menggembung yang
berdiameter >0,5 cm
4. Central healing : proses penyembuhan yang berada ditengah
lesi
5. Skuama : pelepasan stratum korneum yang abnormal dan
terlihat pada infeksi seperti sisik
PERTANYAAN
1. Mengapa kulit gelap dan menebal ?
2. Apa hubungannya menstuasi dengan gatal dan bercak merah ?
3. Apa hubungan keluhan dengan celana berlapis dan bertambahnya bb?
4. Bagaimana menjaga kesehatan kulit dalam islam?
5. Apakah penyakit yang ada di skenario menular?
6. Apa diagnosis dari skenario?
7. Mengapa gejala hilang diobati namun timbul saat menstruasi?
8. Apa terapi yang diberikan?
9. Bagaimana terjadinya bruntus ?
10. Apa hubungan usia dengan penyakit?
11. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?
12. Apa prognosis penyakit tersebut?
13. Apa yang menyebabkan penyakit tersebut?
14. Mengapa central healing ditutupi oleh skuama?
15. Mengapa lesi bilateral?
JAWABAN
1. Karena adanya akumulasi jamur akibat kulit yang lembab terinfeksi
2,3. Mens, celana berlapis, dan peningkatan berat badan meningkatan kelembapan sehingga jamur
tumbuh
4. Menjaga kebersihan diri dengan cara sering berwudhu, mandi 2 kali sehari dan menurutup aurat
5. Menular melalui handuk yang dipakai bersama sama, hubungan sex
Antrofilik= dari manusia ke manusia
Zoofilik =dari hewan ke manusia
Geofilik= dari tanah ke manusia
6.Dermatofitosis
7.Karena saat diobati pasien tidak sedang menstruasi sehingga pengobatan menjadi efektif
8. Anti jamur derivat azole
9. Reaksi inflamasi yang disebabkan oleh jamur
10. Usia pubertas menghasilkan banyak keringat sehingga pada daerah daerah yang berlipat lebih lembab
dan pada wanita sudah mengalami menstruasi
11. pemeriksaan basal = kerokan kulit, sinar wood
12.baik, jika obat diminum dengan teratur dan hygine yang baik
13& 15. Disebabkan oleh jamur, karena digaruk hifa dari jamur meyebar
14. Sebagai kompensasi tubuh dalam merespon infeksi, epidermis mengalami keratinisasi yang cepat untuk
mengganti lapisan kulit yang terinfeksi jamur
LI.1. Memahami dan menjelaskan mikroskopik
kulit
Lapisan Kulit
Kulit terdiri atas tiga lapisan :
1. Lapisan Epidermis
Macam-macam sel:
Keratinosit
Melanosit
Sel Langerhans
Sel Merkel
Lapisan Epidermis: (dari dalam ke luar)
1. Stratum Basal (stratum germinativum)
2. Stratum Spinosum
3. Stratum Granulosum
4. Stratum Lusidum
5. Stratum Korneum
Lapisan Kulit
2. Lapisan Dermis
Dermis mengandung 4 macam sel :
a. fibroblas
b. makrofag
c. melanosit
d. lemak
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
Stratum Papilare
Stratum Retikular
Lapisan Kulit

3. Lapisan hipodermis

Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak.
Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa.
Kulit memiliki 2 jenis kelenjar keringat:
a. kelenjar keringat apokrin
b. kelenjar keringat merokrin
Kuku
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Kuku antara
lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di
bawah kuku terdapat banyak pembuluhkapiler yang memiliki suplai
darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.

Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari
invaginasi epitel epidermis. Rambutditemukan diseluruh tubuh kecuali
pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitorisdan labia
minora.
Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal,yaitu
folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai
pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut.
Ada dua macamtipe rambut, yaitu rambut lanugo dan rambut terminal.
LI.2. Memahami dan menjelaskan Fisiologi Kulit

FUNGSI KULIT
1. Fungsi proteksi,
2. Fungsi absorbsi,
3. Fungsi ekskresi,
4. Fungsi persepsi,
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh, (termoregulasi)
6. Fungsi pembentukan pigmen,
7. Fungsi pembentukan vit D,
LI.3. Memahami dan Menjelaskan Dermatomikosis
Definisi
Dermatomikosis adalah suatu penyakit infeksi kulit menular yang
disebabkan oleh dermatofita atau jamur. Istilah Dermatomikosis
berasal dari bahasa Yunani , yaitu Derma yang berarti kulit
dan Mukes yang berarti jamur. Dermatomikosis dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu Dermatomikosis Superfisialis dan Dermatomikosis
Subkutan.
Klasifikasi
Superfisialis
Dermatomikosis
Tinea Kuris
Tinea Kapitis
Tinea Pedis
Tinea Unguium
Tinea Korporis
Tinea Versikolar.
Non Dermatofitosis
Subkutan
Dermatomikosis Subkutan adalah dermatomikosis yang terjadi pada bagian
bawah kulit. Contohnya seperti:
Misetoma
Sporotrikosis
Kromomikosis
LI.4. Memahami dan menjelaskan Dermatofitosis
Definisi
Dermatofitosis (Tinea) adalah infeksi jamur dermatofit (species
microsporum, trichophyton, dan epidermophyton) yang menyerang
epidermis bagian superfisial (stratum korneum), kuku dan rambut.
Microsporum menyerang rambut dan kulit. Trichophyton
menyerang rambut, kulit dan kuku. Epidermophyton menyerang
kulit dan jarang kuku.
Etiologi
1. Microsporum
Etiologi
2. Epidermophyton
Jenis Epidermophyton terdiri dari dua jenis;
Epidermophyton floccosum.
E. floccosum satu-satunya jenis yang menyebabkan infeksi pada
manusia. E. floccosum adalah satu penyebab tersering
dermatofitosis pada individu tidak sehat. Menginfeksi kulit (tinea
corporis, tinea cruris, tinea pedis) dan kuku (onychomycosis).
Infeksi terbatas kepada lapisan korneum kulit luar.
Epidermophyton stockdaleae.
E. stockdaleae dikenal sebagai non-patogenik, sedangkan
3. Tricophyton
Trichophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di
tanah, binatang atau manusia. Berdasarkan tempat
tinggal terdiri atas anthropophilic, zoophilic, dan
geophilic. Trichophyton adalah satu penyebab infeksi
pada rambut, kulit, dan kuku pada manusia.
FAKTOR PENULARAN
Faktor virulensi dari dermatofita
Virulensi ini tergantung pada afinitas jamur itu, apakah jamur Antropofilik, Zoofilik
atau Geofilik.
Faktor trauma
Faktor-suhu dan kelembaban
Keadaan sosial serta kurangnya kebersihan
Faktor umur dan jenis kelamin
Penyakit Tinea kapitis lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan orang
dewasa, dan pada wanita lebih sering ditemukan infeksi jamur di sela-sela jari
dibanding pria.
LOKASI
TINEA KAPITIS
Menyerang daerah kepala
Yang khas:
Gray pacth ring worm
Penyakit ini dimulai dengan papula merah kecil yang melebar ke sekitarnya dan
membentuk bercak yang berwarna pucat dan bersisik. Warna rambut jadi abu-abu dan
tidak mengkilat lagi,
Black dot ring worm
Ujung rambut tampak sebagai titik-titik hitam diatas permukaan ulit, yang berwarna
kelabu sehingga tarnpak sebagai gambaran back dot".
Kerion
bisul-bisul kecil yang berkelompok dan kadang-kadang ditutupi sisik-sisik tebal. Rambut di
daerah ini putus-putus dan mudah dicabut.
Tinea favosa.
Kelainan di kepala dimulai dengan bintik-bintik kecil di bawah kulit yang berwarna merah
kekuningan dan berkembang menjadi krusta yang berbentuk cawan (skutula), serta
memberi bau busuk seperti bau tikus "moussy odor".
LOKASI
TINEA KORPORIS
Biasanya terdapat dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung dan
anggota gerak bawah.
Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi-lesi yang bulat atau lonjong
dengan tepi yang aktif. Dengan perkembangan ke arah luar maka bercak-
bercak bisa melebar dan akhirnya dapat memberi gambaran yang
polisiklis, arsiner, atau sirsiner. Pada bagian tepi tampak aktif dengan
tanda-tanda eritema, adanya papula-papula dan vesikel, sedangkan pada
bagian tengah lesi relatif lebih tenang.
Penyebab utamanya adalah :
T.violaseum,
T.rubrum,
T.metagrofites.
M. gipseum,
M. kanis,
M. audolini.
LOKASI
TINEA KRURIS
Lokalisasi kelainan, yakni daerah lipat paha sebelah dalam, daerah
perineum dan sekitar anus.
Kelainan yang akut memberikan gambaran yang berupa makula
yang eritematous dengan erosi dan kadang-kadang terjadi
ekskoriasis. Pinggir kelainan kulit tampak tegas dan aktif.
kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak hanya
makula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi.
Penyebab utama adalah Epidermofiton flokkosum, T. rubrum dan T.
mentografites.
LOKASI
TINEA MANUS DAN TINEA PEDIS
Ada 3 bentuk Tinea pedis:
1. Bentuk intertriginosa
Keluhan yang tampak berupa maserasi, skuamasi serta erosi, di celah-celah jari terutama jari
IV dan jari V. Hal ini terjadi disebabkan kelembaban di celah-ceIah jari tersebut membuat
jamur-jamur hidup lebih subur.
2. Bentuk hyperkeratosis
Terjadi penebalan kulit disertai sisik terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki.
3. Bentuk vesikuler subakut
Kelainan-kelainan yang timbul di mulai pada daerah sekitar antar jari, kemudian meluas ke
punggung kaki atau telapak kaki. Tampak ada vesikel dan bula yang terletak agak dalam di
bawah kulit, diserta perasaan gatal yang hebat. Bila vesikel-vesikel ini memecah akan
meninggalkan skuama melingkar yang disebut Collorette.
LOKASI
TINEA UNGUIUM
Permukaan kuku tampak suram tidak mengkilat
lagi, rapuh dan disertai oleh subungual
hiperkeratosis. Dibawah kuku tampak adanya
detritus yang banyak mengandung elemen
jamur.
Penyakit ini dibedakan dalam 3 bentuk
tergantung jamur penyebab dan permulaan
dari dekstruksi kuku:
1. Subinguinal proksimal bila dimulai dari
pangkal kuku,
2. Subinguinal distal bila di mulai dari tepi ujung
3. Leukonikia trikofita bila di mulai dari bawah
kuku.
LOKASI
TINEA BARBAE
di daerah jenggot, jambang dan kumis.
2 bentuk:
Superfisialis: Kelainan-kelainan berupa gejala eritem, papel dan skuama
yang mula-mula kecil selanjutnya meluas ke arah luar dan memberi
gambaran polisiklik, dengan bagian tepi yang aktif
Kerion: Bentuk ini membentuk lesi-lesi yang eritematous dengan ditutupi
krusta atau abses kecil dengan permukaan membasah oleh karena erosi.
LOKASI
TINEA IMBRIKATA
Penyakit ini adalah bentuk yang khas dari Tinea korporis yang
disebabkan oleh Trikofiton konsentrikum. Gambaran klinik berupa
makula yang eritematous dengan skuama yang melingkar.
Apabila diraba terasa jelas skuamanya menghadap ke dalam. Pada
umumnya pada bagian tengah dari lesi tidak menunjukkan daerah
yang lebih tenang, tetapi seluruh makula ditutupi oleh skuama yang
melingkar.
Patofisiologi
Manifestasi Klinik
Timbul akibat substansi-substansi yang dihasilkan oleh jamur seperti :
1. Papul, vesikel, eritema, batas tegas dengan pinggir meninggi
2. Pruritus
3. Likenifikasi (karena garukan berulang)
4. Epidermophyton floccosum: central healing, terbatas
pada genitocruris dan medial paha
5. Trichophyton rubrum: dapat menyebar, mengenai daerah pubis,
perianal, gluteal, dan perut bagian bawah, dapat
menjadi Majocchis granuloma (infeksi jamur mencapai dermis dan
jaringan subkutan, ditandai dengan nodul subkutan dan abses)
6. Trichophyton mentagrophytes: penyebaran infeksi rendah,
inflamasi akut, dan lesi dapat hilang spontan
Diagnosis
Pemeriksaan langsung
Pengambilan specimen
Pada kulit tidak berambut (kulit glabrosa) pengerokan dilakukan
dari bagian tepi lesi sampai ke bagian sedikit di luar kelainan sisik
kulit menggunakan skapel tumpul steril.
Pada kulit berambut, rambut pada kulit yang mengalami kelainan
dicabut dan kulit di bagian itu dikerok untuk mengumpulkan sisik
kulit dan pus.
Pada kuku, spesimen diambil dari permukaan kuku yang sakit dan
dipotong sedalam-dalamnya sehingga mengenai seluruh tebal kuku
dan bahan di bawah kuku diambil.
Diagnosis
Pemeriksaan mikroskopis
Konsentrasi larutan KOH untuk sediaan rambut adalah 10%, untuk
kulit 20% dan untuk kuku 30%.

Pemeriksaan dengan pembiakan


Pemeriksaan pembiakan dapat dilakukan untuk menyokong
pemeriksaan sediaan langsung dan menentukan spesies
dermatofita.Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanam bahan
klinis dalam media buatan, medium agar dekstrosa Sabouraud.
Pada medium ditambahkan antibiotic, Kloramfenikol untuk
menghindarkan kontaminasi bakterial maupun jamur kontaminan.
Diagnosis Banding
Acanthosis Nigricans
Candidiasis, Cutaneous
Contact Dermatitis, Allergic
Contact Dermatitis, Irritant
Erythrasma
Familial Benign Pemphigus (Hailey-Hailey Disease)
Folliculitis
Intertrigo
Psoriasis, Plaque
Seborrheic Dermatitis
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

Pada pengobatan kerion stadium dini diberikan kortikosteroid sistemik


sebagai antiinflamasi, yakni prednisone 3x5 mg atau prednisolone 3x4
mg sehari selama dua minggu, bersamaaan dengan pemberian
grisiofulvine yang diberikan berlanjut 2 minggu setelah lesi hilang.
Terbinafine juga diberikan sebagai pengganti griseofulvine selama 2-3
minggu dosis 62,5-250 mg sehari tergantung berat badan.
Penatalaksanaan
Terapi lokal
Infeksi pada badan dan lipat paha dan lesi-lesi superfisialis, di daerah jenggot, telapak
tangan dan kaki, biasanya dapat diobati dengan pengobatan topikal saja.
Lesi-lesi yang meradang akut yang acta vesikula dan acta eksudat harus dirawat
dengan kompres basah secara terbuka, dengan berselang-selang atau terus menerus.
Vesikel harus dikempeskan tetapi kulitnya harus tetap utuh.
Toksilat, haloprogin, tolnaftate dan derivat imidazol seperti mikonasol, ekonasol,
bifonasol, kotrimasol dalam bentuk larutan atau krem dengan konsentrasi 1-2%
dioleskan 2 x sehari akan menghasilkan penyembuhan dalam waktu 1-3 minggu.
Lesi hiperkeratosis yang tebal, seperti pada telapak tangan atau kaki memerlukan
terapi lokal dengan obat-obatan yang mengandung bahan keratolitik seperti asam
salisilat 3-6%
Pengobatan infeksi jamur pada kuku, jarang atau sukar untuk mencapai kesembuhan
total. Kuku yang menebal dapat ditipiskan secara mekanis misalnya dengan kertas
amplas, untuk mengurangi keluhan-keluhan kosmetika.

Terapi sistemik
Pengobatan sistemik pada umumnya mempergunakan griseofulvin. Griseofulvin
adalah suatu antibiotika fungisidal yang dibuat dari biakan spesies penisillium.
Komplikasi
Selulitis. Infeksi tinea pedis, terutama tipe interdigital dapat
mengakibatkan selulitis. Selulitis dapat terjadi pada daerah
ektermitas bawah. Selulitis merupakan infeksi bakteri pada daerah
subkutaneus pada kulit sebagai akibat dari infeksi sekunder pada
luka.

Dermatofid, merupakan suatu penyakit imunologik sekunder tinea


pedis dan juga penyakit tinea lainnya.
Pencegahan
Perkembangan infeksi jamur diperberat oleh panas, basah dan maserasi.
Jika faktor-faktor lingkungan ini tidak diobati, kemungkinan penyembuhan
akan lambat. Daerah intertrigo atau daerah antara jari-jari sesudah mandi
harus dikeringkan betul dan diberi bedak pengering atau bedak anti jamur.
Alas kaki harus pas betul dan tidak terlalu ketat.
Pasien dengan hiperhidrosis dianjurkan agar memakai kaos dari bahan
katun yang menyerap keringat, jangan memakai bahan yang terbuat dari
wool atau bahan sintetis.
Pakaian dan handuk agar sering diganti dan dicuci bersih-bersih dengan air
panas.
Prognosis
Perkembangan penyakit dermatofitosis dipengaruhi oleh bentuk
klinik dan penyebab penyakitnya disamping faktor-faktor yang
memperberat atau memperingan penyakit. Apabila faktor-faktor
yang memperberat penyakit dapat dihilangkan, umumnya penyakit
ini dapat hilang sempurna.
LI.5 Memahami dan menjelaskan cara memelihara
kesehatan kulit sesuai anjuran agama Islam
Perintah menutup aurat

Manfaat menutup aurat:


Selamat dari adzab Allah (adzab neraka)
Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat
sebelumnya; sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor
sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang
berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang dikepala
mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka (wanita-wanita seperti
ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.
Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh (HR. Muslim).
Terhindar dari pelecehan
Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat
tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah
(godaan) terbesar. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam,
Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki
daripada wanita. (HR. Bukhari)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai