Anda di halaman 1dari 33

DIET PENYAKIT JANTUNG

ILMU GIZI
KELOMPOK 7

Pembimbing :
dr. Husnah, MPH
ANGGOTA KELOMPOK

Rahmayani Isma
Raudhatul Jannah
Rayyan Alfaruqi
Ressi Maulina
Risa Rahmasari Sebayang
PENDAHULUAN
(LATAR BELAKANG)

Penyakit jantung terjadi akibat proses


berkelanjutan, dimana jantung secara
berangsur kehilangan fungsi secara normal.
Pada awal penyakit jantung mampu
mengkompensasi ketidakefisiensian
fungsinya dan mempertahankan sirkulasi
darah normal melalui pembesaran dan
peningkatan denyut nadi (Compensated
Heart Disease)
Berdasarkan American Heart Association dalam Heart Disease
and Stroke Statistic 2017 at a Glance penyakit jantung koroner
merupakan penyakit nomor 1 yang menyebabkan kematian di
Amerika Serikat, Diperkirakan sekitar 760 ribu orang di
Amerika Serikat terkena serangan jantung setiap tahunnya.

Sementara di Indonesia berdasarkan Riskesdas tahun 2013


prevalensi penyakit PJK sebesar 0,5% atau sekitar 883.447
kasus. Di provinsi Aceh prevalensi penyakit PJK sebesar 0,7%
atau sekitar 22.240 kasus.

Diet memegang peranan penting dalam pencegahan dan


pengobatan terhadap penyakit kardiovaskuler.
Faktor Risiko Penyakit Jantung
PJK/
CHD

Faktor Resiko yang Faktor Resiko

dapat Dimodifikasi: Konvensional:


Merokok Umur
Obesitas dan Jenis Kelamin
sindrom Keturunan
metabolisme
Aktivitas fisik
Hyperlipidemia
Hipertensi
Diabetes mellitus
DIET PENYAKIT JANTUNG
Tujuan diet penyakit jantung adalah :
Mengurangi beban kerja jantung
Mencapai berat badan normal
Memenuhi kebutuhan gizi pasien
Mencegah/menghilangkan penimbunan garam
dan atau cairan
Mengurangi risiko penyumbatan pembuluh
darah
SYARAT DIET
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan
berat badan (BB) normal
2. Protein 0,8 - 1 g/kg BB ideal/hari. Pada kondisi kardiak
kaheksia*) protein 1,2 g/kg BB Ideal/hari
3. Lemak 2025% dari energi total, <10% lemak jenuh
dan 10-15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan
dislipidemia
5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan
suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak
dibutuhkan.
6. Garam rendah, 3-5 g/hari dan batasi cairan jika
disertai hipertensi atau edema
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan
gas
8. Serat cukup untuk menghindari susah buang
air besar (konstipasi)
*) kardiak kaheksia pada kondisi berat badan
sangat rendah dan nafsu makan tidak ada
JENIS DIET DAN INDIKASI
PEMBERIAN
Diet
Jantung I

Diet Jantung Diet Jantung


II IV

Diet Jantung
III
1. Diet Jantung I

Diberikan kepada pasien penyakit jantung


akut seperti Myocard Infarct (MCI).
Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari
selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat
menerimanya.
Diet ini sangat rendah energi dan semua zat
gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan
selama 1-3 hari.
Komposisi Diet Jantung I
Diet Jantung I
Buah 4 P Energi : 835 kkal
Susu skim 5 P Protein : 21 gr
Minyak 2 p Lemak : 24 gr
Gula pasir 8 p KH : 140 gr
Natrium : 304
2. Diet Jantung II

Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan


saring atau lunak.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet
jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi.
Jika disertai hipertensi dan/atau edema,
diberikan sebagai diet jantung II garam rendah.
Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin.
Komposisi Diet Jantung II
Diet Jantung II
Makanan pokok 1 p Energi : 1325 kkal
Lauk hewani (lemak sedang) 2 p Protein : 44 gr
Sayuran 3 p Lemak : 35 gr
Buah 4 p KH : 215 gr
Minyak 3 p Natrium : 248 mg
Gula pasir 2 p
Susu skim 1 p
3. Diet Jantung III

Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan


lunak atau biasa.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet
jantung II atau kepada pasien jantung dengan
kondisi yang tidak terlalu berat.
Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan
sebagai diet jantung III garam rendah. Diet ini
rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi
lain.
Komposisi Diet Jantung III
Diet Jantung III
Makanan pokok 2 p Energi : 1756 kkal
Lauk hewani (lemak sedang) 3 p Protein : 64 gr
Lauk nabati 3 p Lemak : 41 gr
Sayuran 3 p KH : 290 gr
Buah 4 p Natrium : 172 mg
Minyak 3 p
Gula pasir 3 p
4. Diet Jantung IV

Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan


biasa.
Diet diberikan sebagai perpindaan dari diet jantung
III atau kepada pasien jantung dengan keadaan
ringan.
Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan
sebagai diet jantung IV garam rendah. Diet ini cukup
energi dan zat gizi lain, kecuali kasium.
Komposisi Diet Jantung IV
Diet Jantung IV
Makanan pokok 2,5 p Energi : 2023 kkal
Lauk hewani (lemak sedang) 3 p Protein : 67 gr
Lauk nabati 3 p Lemak : 51 gr
Sayuran 3 p KH : 329 gr
Buah 4 p Natrium : 172 mg
Minyak 5 p
Gula pasir 3 p
Pengaturan Makanan
BAHAN MAKANAN DIANJURKAN DIBATASI/DIHINDARI
SUMBER KARBOHIDRAT Nasi tim, roti, mie, kentang, Makanan yang
makaroni, tepung beras, mengandung gas atau
terigu, sagu, gula pasir, gula alkohol seperti ubi, tape,
merah, madu, sirup. biskuit

SUMBER PROTEIN Daging sapi tanpa lemak, Daging dan ayam berlemak,
HEWANI ayam tanpa kulit, ikan, daging yang
telur,susu rendah lemak diawetkan/dikalengkan
seperti kornet, nugget,
sosis, hati, limpa, babat,
otak, kepiting, kerang, keju,
dan susu full cream.

SUMBER PROTEIN Kacang kedelai dan hasil Kacang-kacangan digoreng


NABATI olahannya seperti tahu dan seperti kacang tanah,
tempe, kacang hijau kacang mete, kacang bogor.
SAYURAN Sayuran yang tidak Sayuran yang dapat
menimbulkan gas : menimbulkan gas
bayam, buncis, labu seperti kol, kembang
kuning, labu siam, kol, lobak, sawi, nangka
wortel, kacang panjang, muda
tomat, gambas,
kangkung, kecipir, daun
kacang panjang, daun
kenikir, ketimun, daun
selada dan tauge.

BUAH-BUAHAN Buah-buahan atau sari Buah yang dapat


buah: jeruk, apel, pepaya, menimbulkan gas dan
melon, jambu, pisang, tinggi lemak seperti durian,
alpukat, belimbing, nangka, cempedak, nanas.
mangga,

MINUMAN Teh encer, coklat, sirup Kopi, teh kental, minuman


mengandung soda dan
alkohol

LAIN-LAIN Semua bumbu selain Cabe, bumbu olahan yang


bumbu tajam mengandung natrium
Hal yang perlu diperhatikan :
Cara Pengolahan Makanan yang dianjurkan :
direbus, dikukus, dipanggang, ditumis
Cara Pengolahan Makanan yang dihindari :
digoreng
Contoh Menu
Pagi Siang Malam
Nasi Tim Nasi Tim Nasi Tim
Ikan Pindang Daging bumbu tomat Ayam panggang
Orak-arik wortel Oseng-oseng tempe bumbu kecap Pepes
Teh manis encer Sayur Bening Bayam Tahu Cah Sayuran
Buah : Jeruk Manis Buah : Pisang Ambon

Selingan Selingan
Juice : Pepaya Slada Pepaya
Pencegahan Penyakit
Jantung
Hubungan antara diet dan penyakit
kardiovaskuler akhir-akhir ini menjadi subjek
sebagian besar penelitian. Rekomendasi diet
untuk mencegah penyakit kardioaskuler adalah :
1. Mempertahankan berat badan yang ideal.
2. Mengurangi konsumsi total lemak.
3. Mengurangi konsumsi garam
ATEROSKLEROSIS
Merupakan penyebab di balik penyakit
kardiovaskuler.
Pada keadaan ini terjadi endapan lemak dalam
lapisan dinding dalam pembuluh nadi.
Endapan aterosklerosis dapat menyumbat
serta menurunkan kelenturan pembuluh darah.
PENURUNAN BERAT BADAN
Berat badan yang berlebihan akan menambah
beban kerja jantung, dan timbunan lemak
dalam otot jantung sendiri dapat mengganggu
efisiensi gerakan jantung.
Penimbunan lemak dalam jumlah besar pada
abdomen juga akan menghalangi pergerakan
diafragma sehingga menyebabkan sesak napas
pada penderita penyakit jantung.
PEMBATASAN NATRIUM

Sumber-sumber Natrium dalam makanan :


1. Daging, ikan, susu, dan telur mengandung lebih
banyak natrium daripada buah-buahan, sereal,
dan sayur-mayur.
2. Terdapat pada bumbu masak (monosodium
glutamat), soda kue (natrium bikarbonat)
serta pada pengawet makanan seperti natrium
benzoat dan natrium suffit (sendawa).
DIET RENDAH GARAM
Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang
normal :
1. Garam digunakan dalam jumlah minimal
2. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi
garam dapur.
3. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak
lebih dari 500 ml perhari.
4. Hindari makanan yang di asinkan, bahan
penyedap dan camilan.
5. Rasa hambar dapat dikurangi dengan bumbu
yang tidak mengandung natrium.
DIET RENDAH KOLESTEROL LEMAK TERBATAS

Konsumsi kolesterol setiap hari dapat dikendalikan dengan cara


:
1. Membatasi makan merah telur hanya sampai dua butir
selama seminggu.
2. Mengganti kebiasaan minum susu fullcream dengan susu
skim atau susu kedelai.
3. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng,
dengan lemak nabati seperti minyak jagung dan minyak
kedelai.
4. Makanan sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit
minyak. Pemakaian santan yang kental juga harus dihindari.
5. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolesterol
seperti otak, jerohan, hati, produk susu seperti keju,
mentega, krim dan lain-lain, udang, kepiting, cumi dan susu
fullcream.
DIET RKLT (Rendah Lemak dan Lemak Terbatas)

1. Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk


menggantikan susu fullcream atau susu penuh
(whole milk).
2. Mentega, margarin dan minyak goreng yang
lazim dipakai harus dihindari.
3. Sedapat mungkin memilih daging yang kurus.
4. Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging
terutama yang berdaging putih.
5. Sebaiknya memilih telur ayam kampung.
6. Hindari konsumsi keju.
MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI

Selain makanan yang telah disebutkan harus dihindari


untuk dimakan, beberapa yang juga harus dihindari
lainnya adalah :
1. Otak dan jerohan seperti hati, ginjal, usus, babat.
2. Lapis legit, tarcis, kue-kue kering, gorengan
(lumpia goreng, ayam goreng, keripik kentang, dll)
yang mengandung telur dan/atau lemak jenuh.
Demikian pula makana manis seperti selai, sirup,
jam, permen, cokelat, toffe, es krim, dll)
3. Makanan yang dimasak dengan santan kental,
seperti gudeg, gulai, kare.
KESIMPULAN

Diet memegang peranan penting dalam pencegahan dan


pengobatan terhadap penyakit kardiovaskuler.
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan,
dimana jantung secara berangsur kehilangan fungsi secara
normal.
Penyakit jantung dapat dicegah maupun diobati dengan
cara pelaksanaan diet yang harus dilakukan oleh penderita
yang mana diet dapat berupa pemilihan makanan-makanan
yang tepat untuk di konsumsi dengan kadar-kadar tertentu
serta dengan pengurangan konsumsi makanan yang dapat
memicu penyakit jantung seperti garam dan lemak jenuh.
DAFTAR PUSTAKA

E.Bek Mary, 2011. Ilmu Gizi dan Diet. Penerbit


Andi. Yogyakarta.
Almatsier Sunita, 2010. Penuntun Diet. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai