Anda di halaman 1dari 14

ASKEP KLIEN DENGAN

ISOLASI SOSIAL
KEP. JIWA
KELOMPOK : 8
Pengertian Isolasi Sosial

Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi


akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan
perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan
social ( Depkes RI,2000).
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan
dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai
pernyataan negative atau mengancam ( Nanda-I, 2012)
Rentang Respon Hubungan Sosial

Respons adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah yang masih dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan budaya lingkungannya
Respons ini meliputi :
Solitude (menyendiri) adalah respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan juga suatu cara mengevaluasi diri untuk
menentukan langkah-langkah selanjutnya
Otonomi adalah kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan ide,
pikiran,perasaan dalam berhubungan sosial.
Mutualisme atau bekerja sama adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana
individu mampu untuk saling memberi dan menerima.
Interdependen atau saling ketergantungan adalah suatu hubungan saling bergantung antar
individu dengan oranglain dalam rangka membina hubungan interpersonal.
Lanjutan...

Respon maladaptive adalah respon individu dalam penyelesaian masalah yang menyimpang
dari norma-norma sosial dan budaya lingkungannya yang umum berlaku dan tidak lazim
dilakukan oleh semua orang.
Respons ini meliputi :
Kesepian & menarik diri merupakan kondisi dimana individu merasa sendiri dan terasing
dari lingkungannya serta sulit merasa dekat, serta merasa takut dan cemas.
Ketergantungan (Dependen) akan terjadi apabila individu gagal mengembangkan rasa
percaya diri akan kemampuanya untuk berfungsi secara sukses.
Manipulasi, merupakan gangguan hubungan social yang terdapat pada individu yang
menganggap orang lain sebagai objek
Impulsif, individu impulsive tidak mampu merencanakan sesuatu
Narcisisme adalah individu memepunyai harga diri yang rapuh , selalu berusaha untuk
mendapatkan penghargaan dan pujian
Tahap Perkembangan Hubungan Sosial

Hubungan social berkembang sesuai dengan proses tumbuh kembang manusia dari fase
bayi sampai usia lanjut . Mengembangkan hubungan social yang positif di setiap tugas
perkembangn adalah daur kehidupan setiap manusia dan apabila dapat dilalui dengan
sukses maka akan menimbulkan rasa puas. Misalnya :
Fase bayi : Menetapkan rasa percaya
Masa pra sekolah : Mulai belajar menunjukkan inisiatif, rasa tanggung jawab dan hati
nurani.
Masa anak Sekolah : Anak mulai mengembangkan dirinya sebagai idividu yang mandiri
dan mengenal lingkungan lebih luas
Masa Remaja : Hubungan dengan orang tua mulai mandiri
Masa Dewasa Muda : Mulai belajar mengambil keputusan , menerima saran dan
pendapat orang lain
Masa Dewasa Tengah : Menikah dan tempat tinggl berpisah dengan orangtua
Masa Dewasa Lanjut : Ketergantungan terhadap oranglain meningkat.
Etiologi Isolasi Sosial

Factor yang mempengaruhi antara lain yaitu:


1. Faktor Predisposisi antara lain:
a. Faktor perkembangan
b. Factor Biologis
c. Factor Sosial Budaya

2. Factor Presipitasi ditimbulkan oleh faktor internal maupun eksternal :


1. Stressor Social Budaya
2. Stressor Biokimia
Tanda & Gejala Isolasi Sosial

1. Gejala Subjektif
- Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
- Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
- Klien merasa bosan dan merasa tidak berguna

2. Gejala objektif
- Menjawab pertanyaan dengan singkat, yaitu ya atau tidak dengan pelan
- Menyendiri dalam ruangan, cuek & sering melamun
- Kurang bergairah atau spontan, apatis, aktivitas menurun
- Kontak mata kurang atau tidak ada dan sering menunduk & merasa rendah diri
Batasan Karakteristik Isolasi Sosial

1. Objektif
Tidak ada dukungan dari orang yang dianggap penting, Perilaku yang tidak sesuai
dengan perkembangan, Bukti kecacatan, Sakit, Tindakan tidak berarti, Tidak ada
kontak mata, Dipenuhi dengan pikiran sendiri, Menunjukkan permusuhan, Tindakan
berulang, Sedih, Ingin sendirian, Tidak komunikatif, Menarik diri.

2. Subyektif
Minat yang tidak sesuai dengan perkembangan, Mengalami perasaan berbeda dari
orang lain, Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain, Tidak percaya diri atau
minder saat berhadapan dengan publik, Mengungkapkan perasaan yang didorong
oleh orang lain, Mengungkapkan perasaan penolakan, Mengungkapkan tujuan hidup
yang tidak adekuat, Mengungkapkan nilai yang tidak dapat diterima.
Akibat Isolasi Sosial

1. Gangguan sensori persepi : halusinasi


2. Resiko perilaku kekerasan (pada diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan verbal)
3. Deficit perawatan diri
4. Merasa Harga diri rendah, yang akhirnya menjadi gangguan jiwa
Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
Format / data fokus pengkajian pada klien dengan isolasi sosial (Keliat dan
Akemat, 2009)

Hubungan social
Orang yang paling berarti bagi klien:.
Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat:..
Hambatan berhubungan dengan orang lain :.
Masalah keperawatan: isolasi sosial
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial b/d menarik diri
Gangguan konsep diri b/d Harga diri rendah
Resiko perubahan persepsi sensori b/d Halusinasi
Koping individu tidak efektif b/d tidak percaya diri
Ketidakberdayaan
3. Intervensi Keperawatan
Untuk membina hubungan saling percaya dengan klien isolasi sosial perlu waktunya
yang tidak sebentar. Perawat harus konsistensi bersikap terapeutik pada klien. Selalu
penuhi janji, kontak singkat tapi sering dan penuhi kebutuhan dasarnya adalah upaya
yang bisa dilakukan.

Tujuan Umum ( TUM ):


Klien dapat berinteraksi dengan orang lain secara optimal.
Lanjutan
Tujuan Khusus (TUK):
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2. Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial atau tidak mau berhubungan
dengan orang lain
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan juga
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain (isolasi sosial).
4. Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap (perawat lain, klien lain,
kelompok.
5. Klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
(sosial).
6. Klien mendapatkan dukungan keluarga atau memanfaatkan sistem pendukung
yang ada lingkungan dalam memperluas hubungan sosial.
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai