Tipe II
Diabetes Melitus (DM)
Suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya.
Insulin adalah hormon diproduksi oleh sel beta
pankreas, yang diperlukan untuk
memanfaatkan glukosa dari makanan yang
dicerna sebagai sumber energi.
Hiperglikemia kronis dikaitkan dengan
komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskular
yang dapat menyebabkan gangguan
penglihatan, kebutaan, penyakit ginjal,
kerusakan saraf, amputasi, penyakit jantung,
dan stroke.
Epidemiologi
Kesemutan
Polidipsi
Mata kabur
Polifagia Gatal
Pruritus vagina
Pemeriksaan DM
Uji diagnostik DM
Pada orang-orang yang menunjukan gejala
DM
Screening test
4. Diberikan glukosa 75
5. Berpuasa kembali
gram (orang dewasa),
6. Dilakukan pemeriksaan sampai pengambilan
atau 1,75 gram/kgBB
kadar glukosa darah 2 sampel darah untuk
(anak-anak), dilarutkan
(dua) jam sesudah beban pemeriksaan 2 jam
dalam air 250 mL dan
glukosa. setelah minum larutan
diminum dalam waktu 5
glukosa selesai.
menit.
7. Selama proses
pemeriksaan, subjek
yang diperiksa tetap
Cara
istirahat dan tidak
merokok. pemeriksaan
TTGO
Screening test
Untuk menegakkan diagnosis Diabetes Melitus Tipe-2
(DMT2) dan prediabetes pada kelompok risiko tinggi
yang tidak menunjukkan gejala klasik DM yaitu:
1. Kelompok dengan berat badan lebih (Indeks Massa Tubuh [IMT] 23 kg/m2 ) yang
disertai dengan satu atau lebih faktor risiko sebagai berikut:
a. Aktivitas fisik yang kurang.
b. First-degree relative DM
c. Kelompok ras/etnis tertentu.
d. Perempuan yang memiliki riwayat
melahirkan bayi dengan BBL >4 kg
atau mempunyai riwayat diabetes
melitus gestasional (DMG).
e. Hipertensi (140/90 mmHg atau sedang mendapat terapi untuk hipertensi).
f. HDL 250 mg/dL.
g. Wanita dengan PCOS
h. Riwayat prediabetes.
i. Obesitas berat, akantosis nigrikans.
j. Riwayat penyakit kardiovaskular.
1. Edukasi
2. Perencanaan makan
3. Latihan Jasmani
4. Intervensi farmakologis
1. EDUKASI
Pendekatan tim (perawat edukator diabetes, dokter, ahli gizi,
podiatris, psikiatris dan pekerja sosial)
Komunikasi tim yang baik diperlukan untuk mencegah
kebingungan pasien
Salah satu metode edukasi tim: Burger
Materi Edukasi:
Pengetahuan tentang patofisiologi DM
Komplikasi dan pencegahan komplikasi
Diet
Olah raga
OHO dan insulin (termasuk cara penyuntikan insulin)
Perawatan kaki
Follow up care
Penanganan hipo dan hiperglikemi
PGDM (Pemeriksaan Gula Darah Mandiri)
Perawatan diri dikala sakit
Melakukan perjalanan jauh
2. PERENCANAAN MAKAN
Terjadi kerusakan pada pembuluh darah Gangguan penglihatan & pada akhirnya bisa terjadi
Mata
kecil retina kebutaan
Komplikasi
Penebalan pembuluh darah
ginjal
Protein bocor ke dalam air Fungsi ginjal yg buruk
Ginjal
kemih Gagal ginjal
Darah tidak disaring
secara normal