Anda di halaman 1dari 28

Varicella

Aditya Ganuarda
Identitas Pasien
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Wanita
Usia : 25 Tahun
Alamat : Batu putih
Pekerjaan : Karyawan Industri
Agama : Islam
No Reg : 45531
Tanggal Periksa : 20 Agustus 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bintik-bintik berisi cairan
jernih yang tersebar ke seluruh tubuh.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Keluhan ini dirasakan sejak 2 hari terakhir
Awalnya pasien mengeluh tidak enak badan
disertai demam dan sakit kepala,kemudian
muncul bintik-bintik, awalnya di perut dahulu,
kemudian menyebar di dada, tangan, sampai
kewajah
Pasien mengatakan hal ini baru dialami
pertama kali olehnya. Selama sakit ini pasien
belum melakukan pengobatan
Riwayat Penyakit Dahulu
Sakit seperti ini sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam satu keluarga tidak ada yang menderita
sakit seperti pasien

Riwayat Sosial
Pasien menyatakan bahwa teman
satu kantornya ada yang menderita
cacar air.
Riwayat imunisasi sebelumnya,
pasien tidak hafal.
Pemeriksaan fisik
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80
Nadi : 80 kali /menit
Pernafasan : 20 kali / menit
Suhu : 37,50C axila

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : Pembesaran KGB (-/-)
Paru : Bunyi nafas vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Jantung : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Datar, supel. Hepar dan Lien tidak ada pembesaran,
bising usus (+) normal
Ekstrimitas : Akral hangat, edema (-/-)
Status dermatologi

Vesikel, dasar
eritematosa
dengan erosi,
dan krusta
warna putih

Tampak vesikel
dengan dasar
eritematosa,
terdapat pustul
Regio : hampir
seluruh tubuh
(generalisata)
DIAGNOSIS KERJA
Varicella
DIAGNOSIS BANDING
Herpes Zoster, Herpes simplex
PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa:
Menjelaskan kepada pasien agar jangan mengaruk
dan memecahkan bintik-bintik tersebut karena
dapat menimbulkan bekas luka garukan di kulit.
Menaburkan bedak pada bintik yang belum pecah.
Jaga kebersihan badan dengan tetap mandi
walaupun masih banyak terlihat bintik-bintik. Jangan
menggosokkan handuk terlalu kencang.
Pasien dianjurkan untuk istirahat dirumah,
mengindari kontak dengan kerabat selama beberapa
hari untuk mencegah penularan
Medikamentosa:
Sistemik:
Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
Paracetamol 3x1tab
Topikal :
Bedak salisil 2%, taburkan 2x/hari pada bintik
yang belum pecah.
Gentamisina Sulfat Cream 1%, oleskan 2x/hari
pada bekas bintik yang pecah
Varisela (Cacar air)
Definisi :
Cacar air atau Varisela : penyakit infeksi akut primer menular, disebabkan
oleh Varicella Zoster Virus (VZV), yang menyerang kulit dan mukosa, dan
ditandai dengan adanya vesikel-vesikel
Etiologi: - Infeksi : kekebalan yang berlangsung
Varicella Zoster Virus lama; serangan kedua jarang terjadi,
biasanya menjadi laten
Varicella Zoster
Virus - Menjadi Herpes zoster : 15 % dewasa
dan kadang pada anak

Infeksi - Pada pasien yang status imun


Infeksi
primer sekunder
menurun(immunocompromise)
timbul penyulit hingga kematian

Herpes Zoster/
Varisela Shingles/
Dampa/ Cacar Ular
Epidemiologi
Negara barat: insidens varisela winter dan awal musim semi
Indonesia: musim peralihan panas hujan atau sebaliknya
Menjadi penyakit musiman: penularan seorang penderita di
populasi padat, penyebaran di satu sekolah
Terutama menyerang anak-anak < 10 th, terbanyak 5-9 th

Sangat menular: 75 % anak terjangkit setelah penularan.


Cara penularan: sekret saluran pernapasan, percikan ludah,
kontak dengan lesi cairan vesikel, pustula, dan secara
transplasental.
Individu herpes zoster juga dapat menyebarkan varisela.
Masa inkubasi 14-21 hari.
Pasien menjadi sangat infektif sekitar 24 48 jam sebelum lesi
kulit timbul sampai lesi menjadi krusta biasanya sekitar 5 hari
Patofisiologi

Hari 1 VZV masuk ke dalam tubuh manusia melalui mukosa traktus


respiratorius bagian atas (orofaring)
Hari 4-6 Mengalami multiplikasi awal penyebaran virus ke pembuluh darah dan
saluran limfe : viremia primer virus ke sel limfe, hati, organ lain
berkumpul dalam makrofag mekanisme pertahanan tubuh (interferon,
sel NK dan respon imun)
7-14 hari Virus dapat bertahan dari respons imun non-spesifik Jumlah >> banyak
Viremia sekunder virus berkumpul di dalam Limfosit T menyebar ke
kulit dan mukosa dan bereplikasi di epidermis : lesi varisela.
14-21 Lesi awal : infeksi kapiler endotel papil dermis epitel dermis, folikel dan
hari kel sebasea demam dan malaise
Manifestasi Klinis
Stadium Prodromal
- 10-21 hari demam 1-3 hr, mengigil, nyeri kepala, anoreksia dan
malaise
Stadium erupsi
- 1-2 hari kmdn ruam kulit dew drops on rose petals(wajah, leher,
kepala, badan dan ekstremitas) disertai gatal
- Penyebaran dr pusat ke perifer. Makula, papul, vesikel, pustul, dan krusta
- Dalam 8-12 jam didapatkan berbagai bentuk lesi : polimorfi
- Vesikel : atapnya stratum korneum , dasar lapisan yang lebih dalam
- Vesikel khas, bulat, dinding tipis, dasar eritematous spt tetesan air
mata/embun tear drops.
- Cairan vesikel keruh akibat sebukan sel radang (PMN) pustul krusta
- Krusta lepas 1-3 minggu tergantung pada dalamnya kelainan kulit.
- Lesi kulit terbatas di jar epidermis penyembuhan 7-10 hari
- lesi hiper-hipo pigmentasi menetap sampai beberapa bulan.
- Penyulit : infeksi sekunder dpt terbentuk jaringan parut
Komplikasi Varicella
Infeksisekunder dengan bakteri
Akibat Stafilokokus : impetigo, selulitis, fasiitis, erisipelas,
furunkel, abses, scarlet fever, atau sepsis
Varisela Pneumonia: penderita immunokompromis, dan
kehamilan panas tinggi, batuk, sesak napas, takipneu, ronki
basah, sianosis, dan hemoptoe bbrp hr setelah ruam. Ro:
gambaran noduler radio-opak pada kedua paru
Reye sindrom: letargi, mual, muntah menetap, bingung dan
perubahan sensoris. >> pasien yang menggunakan salisilat.
SGOT, SGPT dan amonia
Ensefalitis
Pada gangguan imunitas. 1 pada 1000 kasus varisela,
gejala ataksia serebelar hari 3-8 setelah ruam
Hemorrargis varisela
Autoimun trombositopenia, menyebabkan idiopatik
koagulasi intravaskuler diseminata
Hepatitis
Komplikasi lain : neuritis optic, myelitis tranversa,
orkitis , arthritis, nefritis, diffuse edema dan
hipertensi akibat proteinuria, hematuria, fungsi
ginjal abnormal, nephrotic syndrome, myocarditis,
pericarditis, pancreatitis,
Pemeriksaan Penunjang
Umumnya px. Lab tak diperlukan lagi, namun bila
diperiksa hasilnya akan :
3 hari pertama leukopenia diikuti leukositosis
(tanda infeksi sekunder akibat bakteri)
Serum antibody IgA dan IgM dpt terdeteksi hari
pertama & kedua pasca ruam
Isolasi virus (3-5 hari) dan Pemeriksaan Serologi :
imunofluoresensi FAMA(Fluorescent Antibody to
Membran Antigen) untuk konfirmasi diagnosis
Pemeriksaan penunjang: apusan Tzanck berupa
gambaran mononucleated giant cell
Diagnosis
Dapat ditegakkan secara klinis dengan gambaran
lesi kulit yg khas :
Muncul setelah masa prodromal singkat & ringan
Lesi berkelompok dibagian sentral
Perubahan lesi yg cepat dr makula, vesikula,
pustula hingga krusta
Terdapatnya semua tingkatan lesi kulit dalam
waktu bersamaan pd daerah yang sama
Terdapat lesi mukosa mulut
Umumnya px. Lab tak diperlukan lagi
Diagnosis Banding
Hand-foot-mouth disease (intradermal balloning
dan degenerasi retikular keratinosit)
Herpes zoster generalisata (lebih sering
menyerang dewasa, riwayat cacar
air sebelumnya, ruam sejajar dermatom, nyeri
hebat)
Herpes simplex ( lesi berkelompok, nyeri hebat)
Dermatitis kontak (riwayat kontak dengan bahan
iritan)
Impetigo (tak ada vesikel klasik, lebih sedikit
ruam, lesi perioral/perifer
Varisela
Lesi polimorfi
Herpes Simpleks labialis

Herpes Simpleks Genitalis


Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Non Medikamentosa:
Isolasi untuk mencegah penularan
Bila demam tinggi, kompres dengan air
hangat
Upayakan agar vesikel tidak pecah : gunakan
bedak
Jangan menggaruk vesikel, Kuku jangan
dibiarkan panjang
Bila hendak mengeringkan badan, cukup
tempelkan handuk pada kulit. Jangan digosok
Penatalaksanaan Medikamentosa:
Simtomatik
- Antipiretik (parasetamol) jarang diperlukan.
Pemakaian aspirin tidak digunakan lagi karena dapat
mengakibatkan sindrom reye pada pasien
- Antihistamin
- Bedak kocok (lotio calamine) mengurangi gatal
Pemberian Asiklovir -Diberikan dalam 24 jam pertama
(tidak > 72 jam)
- Neonatus: 500 mg/m2 iv tiap 8 jam, selama 10 hari
- Anak (2-12 tahun) 20 mg/kg (maks 800 mg) 4-5 kali
sehari selama 5-10 hari.
- Dewasa: 5 x 800 mg per hari/ oral selama 7 hari
Antibiotik topikal (mengurangi ruam terinfeksi)
Pencegahan

1. Vaksinasi
Perlindungan terhadap varicella hingga 71 100%
lebih efektif pada anak setelah > 1 tahun.
< 13 tahun dosis tunggal
> 13 Tahun dua dosis yang diberikan dengan
interval waktu 4 8 minggu.

2. Imunoglobin Varicella Zooster (VZIG)


profilaksis setelah terpapar virus, dan terutama pada
orang orang dengan resiko tinggi

Dosis 125 IU / 10 kgBB. 125 IU adalah dosis minimal,


sedangkan dosis maksimal adalah 625 IU dan diberikan
secara intramuskuler
Prognosis
Urutan yang lebih awal dalam satu keluarga
prognosisnya lebih baik
Pada anak-anak sehat prognosis varisela
lebih baik dibandingkan orang dewasa oleh
karena cacar air pada dewasa memiliki risiko
25 kali lipat menderita pneumonia
Pada neonatus dan anak yang menderita
leukemia, imunodefisiensi,
seringmenimbulkan komplikasi sehingga
angka kematian meningkat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai