Anda di halaman 1dari 15

Biologi

Sistem Saraf
Kelompok:
Fajar Nauval
Rynaldhi Maulana
Ahmad Fauzan K
Erwinsyah Lukman
Apa itu Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem yang dibangun oleh sel-sel saraf (Neuron) yang merupakan
sistem koordinasi dan sistem yang Memberitahukan kepada bagian tubuh kita, APA dan
KAPAN sesuatu harus dilakukan.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Apa itu Irabilitas? Irabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan. untuk menanggapi rangsangan, ada 3 komponen yang
harus dimiliki oleh saraf, yaitu:
1. Reseptor
2. Konduktor (Penghantar Impuls)
3. Efektor
Reseptor, Konduktor dan Efektor
1. Reseptor Alat penerima rangsangan atau impuls
2. Konduktor Bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan
3. Efektor Bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar

*Ilustrasi Sistem Kerja ketiga komponen tersebut, Klik gambar dibawah ini.
Apa fungsi sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem yang dibangun oleh sel-sel saraf (Neuron) yang merupakan
sistem koordinasi dan sistem yang Memberitahukan kepada bagian tubuh kita, APA
dan KAPAN sesuatu harus dilakukan. Lalu apa fungsi sistem saraf ? Ini dia fungsi sistem
saraf:
1. Sebagai alat pengenal perubahan yang terjadi di luar tubuh
2. Sebagai pengatur/pengendali tanggapan/respon terhadap keadaan sekitar
3. Sebagai pengatur dan pengendali kerja organ tubuh sehingga organ tubuh
dapat bekerja dengan baik
Sel Saraf (Neuron)
Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam
menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu;
1. Badan Sel
2. Dendrit
3. Akson
Badan Sel
Gambar 1.0
Badan Sel (Gambar 1.0) adalah bagian sel
saraf yang paling besar. Di dalamnya
terdapat nukleus dan sitoplasma. Di
dalam sitoplasma terdapat mitokondria
yang berfungsi membangkitkan energi
untuk membawa rangsangan.
Dendrit
Gambar 1.1
Dendrit (Gambar 1.1 ) adalah serabut-serabut yang
merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk
menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf.
Akson (Neurit )
Gambar 1.2
Akson atau Neurit (Gambar 1.2 ) adalah tonjolan
sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit).
Berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan
badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya.
Macam-Macam Sel Saraf (Neuron)
A. Saraf yang membawarangsangan
(impuls) dari reseptor (indra) ke
saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang).
B. Saraf yang membawa rangsangan
(impuls) dari saraf pusat susunan
saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
C. Saraf yang menghubungkan
rangsangan (impuls) dari saraf
sensorik ke saraf motorik.
a. Sel Saraf Sensorik b. Sel Saraf Motorik c. Sel Saraf Konektor
Macam-Macam Gerak
A. Gerak Sadar Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja
atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak

Rangsangan(Impuls) Reseptor(Indra) Saraf Sensorik

Efektor(Otot) Saraf Motorik Otak


*Skema Gerak Sadar

Menulis adalah salah satu contoh gerak sadar


Macam-Macam Gerak
B. Gerak Refleks (Tidak Sadar)

Rangsangan(Impuls) Reseptor(Indra) Saraf Sensorik


Efektor(Otot) Saraf Motorik Sumsum tulang belakang

*Skema Gerak Refleks/Tidak Sadar

Reflek mengangkat kaki ketika menginjak


benda tajam termsuk gerak Refleks/Tidak Sadar
Kelainan yang ada pada Sistem Saraf
manusia
Ada kelainan/Penyakit yang biasanya ditemukan di Sistem Saraf manusia, yaitu:
1. Stroke (Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan
otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2. Migrain, adalah nyeri kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi
akibat adanya hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak
dan mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi
(peradangan).
3. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian
yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat
guncangan batin atau cidera otak.
Kelainan yang ada pada Sistem Saraf
manusia
4. Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis
sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga
otak tampak mengerut dan mengecil.
5. Disleksia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan
oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Para
peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak
stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua. Developmental
dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik.

Anda mungkin juga menyukai