Anda di halaman 1dari 38

SISTEM MONETER, APBN

DAN KEBIJAKAN FISKAL


DALAM SISTEM EKONOMI
ISLAM
KENAPA
TERJADI KRISIS
MONETER
. Faktor Internal
Substansial yaitu
penerapan sistem
ekonomi kapitalis :
1.Riba sebagai Fondasi
Ekonomi
2. Uang sebagai komoditas
3. Sistem moneter yang
tidak disandarkan pada
emas dan perak.
SOLUSI ISLAM:
SISTEM MONETER ISLAM

RIBA diharamkan
Fungsi uang hanya sebagi alat
tukar dan tidak menjadikan uang
sebagi komoditi.
Mengembalikan sistem mata
uang dari sistem flat money ke
sistem emas dan perak (sistem
KEUNGGULAN SISTEM MONETER
DINAR DIRHAM
sistem uang emas menyaratkan kebebasan peredaran emas,
termasuk ekspor impor guna kestabilan ekonomi dan keuangan.
Akan banyak sekali aktifitas pertukaran uang karena pembayaran
luar negeri atas barang dan jasa.
Sistem uang emas berarti tetapnya kurs pertukaran mata uang
antar negara yang akan menyebabkan meningkatnya perdagangan
Internasioanal. Sebab para pelaku bisnis dalam perdagangan luar
negeri tidak takut memperluas wilayah ekspansi bisnisnya.
Dalam sistem uang emas, bank-bank sentral dan pemerintah tidak
mungkin memperluas peredaran uang kertas, karena secara umum
uang kertas tersebut bisa ditukar menjadi emas dengan harga
tertentu (representative money). Sebab otoritas moneter itu
khawatir jika perluasan peredaran uang kertas tersebut akan
menambah jumlah permintaan emas yang mungkin tidak sanggup
utnuk terpenuhi. Oleh karena itu, harus dijaga nisbah rasional
antara uang kertas yang dikeluarkan dengan cadangan emas yang
dimiliki.
KEUNGGULAN SISTEM MONETER
DINAR DIRHAM

Tiap mata uang emas yang dipergunakan di


dunia ditentukan dengan standar emas. Ini
akan memudahkan arus barang, uang dan
orang, dan hilanglah problem kelangkaan mata
uang kuat (hard currency)
Tiap negara akan menjaga kekayaan emas,
sehingga tidak akan terjadi pelarian emas dari
satu negara ke negara lain dan negarapun tidak
memerlukan kontrol sekecil-kecilnya. Sebab
emas tersebut tidak akan ditransfer dari negara
tersebut kecuali karena alasan yang legal, baik
untuk membayar barang atau gaji para pekerja.
APBN DAN KEBIJAKAN FISKAL
DALAM
SISTEM EKONOMI ISLAM
APBN 2002-2006
(APBN dengan Sistem Kapitalis)
Tahun Anggran 2002 2003 2004 2005 2006

PENDAPATAN 298.8 341.4 403.8 516.2 625.2

BELANJA 322.2 376.5 430.0 542.4 647.7

KESEIMBANGAN (23.4) (34.4) 26.3) (26.2) (22.4)


UMUM (DEFISIT)
APBN 2002-2006
700
600
500
400 PEND.
300 BELANJA
DEFISIT
200
100
0
2002 2003 2004 2005 2006
KENAPA
DEFISIT
KRISIS KEHIDUPAN MULTIDIMENSIONAL
(kemiskinan, kebodohan, kedzaliman, kemerosotan
moral, ketidakadilan, dll.)
Faktual

SISTEM KEHIDUPAN SEKULERISTIK


Akar
Masalah
Ekonomi Tata Sosial
Kapitalistik Individualistik
Pendidikan
Materialistik
Politik Budaya
Oportunistik Hedonistik

Solusi
Fundamental

TEGAKNYA SISTEM KEHIDUPAN ISLAM


Tatanan berdasarkan syariah

Ekonomi Tata Sosial

Pendidikan
Politik Budaya

masyarakat keluarga

sekolah
SISTEM EKONOMI KAPITALIS

KONSEP ANGGARAN
BERIMBANG
LIBERALISASI EKONOMI
KORUPSI
1. KONSEP ANGGARAN
BERIMBANG

Dana di dalam negeri dipandang


tidak cukup untuk membangun
perekonomian sehingga
diperlukan sumber dari luar negeri
PERKEMBANGAN PEMBAYARAN UTANG
PEMERINTAH DAN
PINJAMAN LUAR NEGERI
(Trilyun Rupiah)
KET. 2001 2002 2003 2004 2005

Pemb. 103.027 104.584 99.239 110.027 110.823


Utang
Pemb. 44.831 41.371 44.059 68.751 71.979
Utang L N

Pinjaman 26.152 29.310 29.250 28.237 26.643


Baru (LN)
2. LIBERALISASI / PRIVATISASI
SUMBER EKONOMI PUBLIK

Hasilnya 80 % Kekayaan Indonesia


dikuasai oleh Sekitar 20 % Orang
dan 20 % kekayaan diperebutkan
oleh 80 % Orang.

Harta Milik Umum dan Negara di kuasai


oleh Swasta
Penguasan Sektor Kememilikan
Umum -Hutan
Hutan di Indonesia yang luasnya 143,7 Juta Hektar
dikuasi sebagian besar oleh 12 Orang Konglomerat.
Hasil Hutan sebesar 2,5 US$ Milyar per tahun masuk
negara hanya 17 % sisanya 83 % masuk swasta (1993)
Penguasaan sektor kepemilikan
Umum Tambang Emas
PT Free Fort Indonesia mendapat konsesi selama 30
tahun untuk menambang Emas di Irian jaya sejak tahun
1967, tahun 1988 menemukan cadangan yang sangat
besar di Grasberg dan mengajukan perpanjangan 2 x 10
tahun
Laba yang dihasilkan selalu meningkat tahun 2001 Us$
304, 2 juta, Tahun 2002 US$ 398,5 Juta, tahun 2003
US$ 484,9 Juta.
Modal Pemerintah hanya 9, 36 % sisanya PT FI
Penguasaan sektor kepemilikan
Umum - Perminyakan
Indonesia Memasok 34 % kebutuhan
minyak dunia.
Pertambangan minyak dikuasi oleh
asing : Exxon (melalui Caltex), Atlantic
Riechfield (melalui Arco Indonesia)
dan Mobi Oil sisanya pertamina.
3. KEBOCORAN APBN
30 % DANA APBN BOCOR
INDONESIA PERINGKAT KE 3 DUNIA
DALAM MASALAH KORUPSI
MUNGKIN
KAH APBN
SURPLUS
SANGAT MUNGKIN
JIKA SYARIAH ISLAM
DITERAPKAN DALAM
PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
SUMBER-SUMBER KEUANGAN
NEGARA DALAM ISLAM
Pertama : Dari Pengelolaan Negara atas
Kepemilikan Umum.
Kedua : Dari Harta Milik Negara dan
BUMN.
Ketiga : Dari Ghanmah, Kharaj, Fai,
Jizyah, dan Tebusan Tawanan Perang.
Keempat : Pendapatan dari Zakat, Infak,
Wakaf, Sedekah, dan Hadiah.
Kelima : Dari Pendapatan Insidentil
(Temporal)
POTENSI KEPEMILIKAN UMUM
SEKTOR PERTAMBANGAN
Jenis Tambang Potensi Rata-rata
Produksi
Pertahun
Minyak 9.746.40 juta barel 1.252.000 barel

Gas 176.60 triliun kubik 3.04 triliun kubik

Batu Bara 145.8 miliar ton 100.625.000

Emas 1.300 ton 126,6 Ton

Timah - 34.247 metrik ton


POTENSI KEPEMILIKAN UMUM
SEKTOR KELAUTAN

Jenis Hasil Pertahun

Ikan Laut 6.400.000 ton

Perairan laut dangkal 47.000.000 ton


(Budidaya)

Lahan Pesisir 5.000.000 ton


POTENSI KEHUTANAN
Potensi hutan Indonesia juga cukup tinggi.
Hasil hutan dalam bentuk kayu saat ini
diperkirakan sebesar US$ 2.5 miliar.
Hasil hasil ekspor tumbuhan dan satwa liar
tahun 1999 sebesar US$ 1.5 miliar.
Hasil hutan lainnya adalah rotan;
Indonesia saat ini memasok sekitar 80
sampai 90% kebutuhan dunia
HARTA MILIK NEGARA
Pemerintah saat ini memiliki BUMN sekitar 160
buah. Jumlah BUMN yang meraih laba pada
tahun 2003 mencapai 103 perusahaan dengan
total laba bersih Rp 25.6 triliun.
Ada 47 BUMN yang merugi pada tahun 2003
dengan total kerugian Rp 6.08 triliun. Sebanyak
84.4 persen dari total kerugian BUMN (Rp 5.13
triliun) hanya diakibatkan oleh 10 BUMN.
POTENSI ZAKAT
Potensi zakat di Indonesia saat ini dengan
asumsi yang minimalis diperkirakan sekitar Rp
103.5 triliun. Data tersebut dihasilkan dengan
asumsi sebagai berikut :
6-8 juta (3-4 %) penduduk yang masuk kategori
kaya , dengan asset liquid minimal Rp. 33,2
milyar . Dengan asusmi 6 orang mewakili satu
keluasrga dan 33 % dari jumlah itu muslim dan
harta zakat sebesar 20 % dari asset liquid, maka
akan didapatkan potensi zakat sebesar : 1 juta
x 33 % x Rp. 33,2 M x 20 % x 2,5 % = Rp.
54.78 Trilyun
POTENSI ZAKAT
21 juta (10 %) penduduk setengah 6-8 juta (3-4 %)
penduduk yang masuk kategori setengah kaya dengan
asset liquid minimal Rp. 4 milyar . Dengan asusmi 5
orang mewakili satu keluasrga dan 50 % dari jumlah itu
muslim dan harta zakat sebesar 20 % dari asset liquid,
maka akan didapatkan potensi zakat sebesar : 4.2 juta
x 50 % x Rp. 4 M x 20 % x 2,5 % = Rp. 42,00 Trilyun
32 juta (15 %) porang kelas menengah dengan
pendaptan minimal 3,5 juta per bulan . Dengan asusmi
4 orang mewakili satu keluarga dan 80 % dari jumlah itu
muslim, maka akan didapatkan potensi zakat sebesar : 8
juta x 80 % x Rp. 3.5 juta x 2,5 % = Rp. 6,72 Trilyun
(sumber Majalah Al Waie, No. 56/2005).
BELANJA NEGARA
Adapun pengeluaran Baitul Mal dan sumber
pembiayaannya adalah sebagai berikut:
1. Pengeluaran untuk keperluan struktur
Khilafah, gaji pegawai Negara, dan santunan
negara kepada rakyat. Sumber pembiayaannya
adalah dari pemasukan harta milik negara.
2. Pengeluaran untuk keperluan jihad; dibiayai
dari seluruh harta pemasukan Baitul Mal.
BELANJA NEGARA
3. Pengeluaran bagi kemaslahatan
umumyang vital.
Pengeluaran ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan sarana dan
prasaran kebutuhan masyarakat yang
sangat dibutuhkan Contohnya adalah
pembangunan jalan, air, bangunan
masjid, sekolah, rumah sakit, dan lain
sebagainya
BELANJA NEGARA
4. Pengeluaran bagi kemaslahatan umum yang
tidak vital.
Pengeluaran ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan sarana dan prasaran
kebutuhan masyarakat yang sangat
dibutuhkan tapi hanya berfungsi sebagai
pelengkap atau alternatif.
Contohnya antara lain adalah pembuatan jalan
biasa, ketika jalan yang lain sudah ada:
membuka rumah sakit baru, yang sebenarnya
sudah cukup dengan adanya rumah sakit yang
lain-,
BELANJA NEGARA
5. Pengeluaran untuk keperluan darurat
seperti bencana alam atau serangan
musuh.
6. Pengeluaran untuk santunan khusus
7. Distribusi Harta Zakat untuk 8 Asnaf.
KEBIJAKAN FISKAL
Dalam sistem ekonomi islam pajak tidak
memiliki fungsi budgeter maupun regulator
tapi hanya sekedar salah satu pendapatan
insidentil (non budgeter) negara dan pada
kondisi tertentu.
Kewajiban yang harus ditanggung oleh kaum
muslimin ketika di Baitul Mal tidak terdapat
harta atau kurang, sementara sumbangan
sukarela dari kaum Muslim atas inisiatif
mereka juga belum mencukupi.(DASAR
KEBIJAKAN FISKAL DLM ISLAM)
Rasulullah SAW telah mengambil
sebagian harta milik orang-orang kaya
Bani Nadhir dan membagi-bagikannya
kepada sahabat Muhajirin yang fakir

Dan pada harta-harta mereka ada hak


untuk orang miskin yang meminta dan
LANDA
Sistem Ekonomi Islam l SEM Institute

orang miskin yang tidak mendapat


SAN bagian. (QS. Adz Dzariyaat 19)

Sesungguhnya pada harta benda itu


ada hak (untuk diambil) diluar zakat.
(HR Turmudzi)
Pertama, dharbah bersifat temporer,
tidak bersifat kontinu; hanya boleh
dipungut ketika di Baitul Mal tidak ada
harta atau kurang.
Kedua, dharbah hanya boleh dipungut
untuk pembiayaan yang merupakan
kewajiban bagi kaum Muslim yaitu
Pembiayaan itu adalah:
1. Pembiayaan jihad dan yang berkaitan
dengannya seperti: pembentukan dan
Sistem Ekonomi Islam l SEM Institute

KETEN pelatihan pasukan; pengadaan senjata;


2. Pembiayaan untuk pengadaan dan
TUAN pengembangan industri militer dan
industri pendukungnya.
3. Pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan pokok orang fakir, miskin,
dan ibnu sabil.
4. Pembiayaan untuk gaji tentara,
hakim, guru, dan semua pegawai
negara untuk menjalankan
pengaturan dan pemeliharaan
berbagai kemaslahatan umat.
5. Pembiayaan atas pengadaan
kemaslahatan atau fasilitas umum
yang jika tidak diadakan akan
menyebabkan bahaya bagi umat
Sistem Ekonomi Islam l SEM Institute

semisal: jalan umum, sekolah,


KETEN rumah sakit, dan sebagainya.
TUAN 6. Pembiayaan untuk penanggulangan
bencana dan kejadian yang
menimpa umat, sementara harta di
Baitul Mal tidak ada atau kurang.
Ketiga, dharbah hanya diambil dari
kaum Muslim dan tidak dipungut
dari non-Muslim. Sebab, dharbah
dipungut untuk membiayai
keperluan yang menjadi
kewajiban bagi kaum Muslim,
yang tidak menjadi kewajiban
non-Muslim.
Sistem Ekonomi Islam l SEM Institute

Keempat, dharbah hanya dipungut


KETEN dari kaum Muslim yang kaya,
tidak dipungut dari selainnya.
TUAN Kelima, dharbah hanya dipungut
sesuai dengan jumlah
pembiayaan yang diperlukan,
tidak boleh lebih.
Syariah
Membawa Rahmah Bagi Semua

INSYA ALLAH

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai