Slide Pemeriksaan THT
Slide Pemeriksaan THT
Sutura intermaxillaris
A. Nasalis dorsalis
A. Angularis
A. Nasalis lateralis
A. Kolumella
A. Alar nasalis
A. Fasialis
A. Labialis Sup
Persarafan hidung
Cabang infratroklear
dan nasal eksterna
dari nervus
oftalmikus (N. V1)
Cabang infraorbita
dari nervus maksilla
(N. V2).
Kavum Nasi
Berbentuk terowongan dari depan ke belakang.
Lubang depan nares anterior
Lubang belakang nares posterior (choanae)
Ada 6 batas kavum nasi, yaitu :
Batas medial : septum nasi.
Batas lateral : konka nasi dan meatus nasi
Batas anterior : nares anterior (introitus nasi)
Batas posterior : koana.
Batas superior : lamina kribrosa.
Batas inferior : palatum durum.
Persarafan Kavum Nasi
n. etmoidalis anterior,
yang merupakan cabang
dari n. nasosiliaris
yang berasal dari
n.oftalmikus (n. V-1)
Ganglion sfenopalatinum
menerima serabut
sensoris dari n. maksila
(n. V-2), serabut
parasimpatis dari
n. petrosus profundus
n.olfaktorius
Septum Nasi
Fungsi septum nasi
antara lain:
menopang dorsum nasi
(batang hidung) dan
membagi dua kavum
Perpendicular
nasi. Plate (ethmoid)
Terdapat bagian tulang Septal
dan kartilago Cartilage
Vomer
Septum nasi terdiri atas
lamina perpendikularis os
etmoid (superior), vomer
(inferior), dan kartilago
septum (anterior)
Perdarahan Septum Nasi
A.etmoidalis anterior
dan posterior
A.sfenopalatina
A. palatina mayor
A. labialis superior
pleksus Kiesselbach
Meatus
Fungsi hidung
endoskop
Gambaran Normal
KM
S
KI
Terdapat: adenoid,
fossa Rossenmuller,
torus tubarius, koana,
muara tuba eustachius
Orofaring
Batas-batas
Superior : palatum mole
Inferior : tepi atas
epiglotis
Anterior : rongga mulut
Posterior : vert.
servikal
Terdapat : tonsil
palatina, uvula, dinding
posterior faring, tonsil
lingual, foramen sekum
Hipofaring
Batas-batas
Superior : tepi atas
epiglotis
Inferior : esofagus
Anterior : laring
Posterior : vert.
servikal
Otot- otot Faring
Perdarahan Faring
Arteri karotis eksterna
Cabang arteri fasialis
Cabang arteri maksilaris
Cabang arteri faringeal ascenden
Cabang arteri lingualis
Cabang arteri tiroid superior
Media : kgb
jugulodigastrik dan kgb
servikal dalam atas
Tonsil
faring/Adenoid
Tonsil
Tuba
Tonsil
Palatina
Tonsil
lingual
Perdarahan Tonsil Palatina
Servikal profunda
Kelenjar thoraks
Duktus toraksikus
Ukuran Tonsil
Garis median Garis paramedian
T1 T4
T3
T2
Pemeriksaan Faring
Pasien duduk berhadapan
dgn pemeriksa
Pasien disuruh buka mulut
dan spatula dimasukan ke
dalam mulut untuk
menekan lidah (2/3
depan)
Nilai :
Arkus faring, uvula,
tonsil palatina dan
dinding faring posterior
Gambaran orofaring Normal
Kelainan pada Faring
Faringitis Akut Faringitis Kronis
Tonsilitis Akut Tonsilitis Kronis
Tonsilofaringitis Difteri Abses Peritonsil
Anatomi Laring
Batas atas laring
LARING
aditus laring
Batas bawah laring
kaudal kartilago krikoid
Membran
krikotirod
Letak : vert.cervical
III-VI
: lebih tinggi
Ukuran laring
Laki-laki Perempuan
Panjang laring 44 mm 36 mm
Diameter transversal 43 mm 41 mm
Diameter anteroposterior 36 mm 26 mm
Grays Anatomy
Skandalakis Surgical Anatomy
Kerangka Laring
Otot Laring
Otot Extrinsik Laring:
Elevator Laring
m. tirohioid
m. stilohioid
m. milohioid
m. digastricus
m. stilopharyngeus
m. palatopharyngeus
Laring terangkat selama
ekspirasi dan proses
menelan
Extrinsik Laring:Otot
Depressor Laring
Laring turun saat inspirasi
dan setelah proses menelan
m. omohioid
m. sternohioid
m. sternotiroid
Otot Intrinsik Laring
Otot adduktor laring
m. krikoaritenoid
lateral
m. tiroepigloticus
m. vokalis
m. ariepiglotika
m. krikotiroid
m. aritenoid
transversum
m. aritenoid obliq
Otot abduktor
laring
m. krikoaritenoid
posterior
Gambaran Endolaring
Vaskularisasi dan Aliran Limfatik
Inervasi Laring
Sensorik:
Cbg internal n. laringeus
superior (dari n.X)
n. laringeus rekuren
(dari n.X)
Motorik:
Cbg external n. laringeus
superior (dari n. X)
n. laringeus rekuren
(dari n.X)
Histologi Laring
Mukosa laring sebagian besar berupa epitel kolumnar
pseudostratifikatum bersilia