RANDOMISED CONTROLLED TRIALS ABSTRAK Tujuan: Untuk mengevaluasi efek diet randah protein terhadap fungsi ginjal pada nefropati diabetikum. Desain: Review sistematis dan meta-analisis percobaan terkontrol acak (RCT). Pemilihan Studi: Percobaan terkontrol acak (RCT) yang membandingkan diet rendah protein versus diet kontrol dan menilai efek fungsi ginjal, proteinuria, kontrol glikemik atau status nutrisi. PENDAHULUAN Nefropati diabetikum ialah penyebab utama stadium akhir penyakit ginjal yang memerlukan terapi penggantian ginjal dan juga terkait dengan peningkatan resiko mortalitas kardiovaskuler
Sebagai terapi diet, diet rendah protein/Low-Protein Diet
(LPD) dianjurkan pada pedoman klinis oleh American Diabetes Association. METODE meta-analysis of controlled trial
meta-analisis yang sesuai dengan Pernyataan PRISMA
(Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis) untuk tinjauan sistematis dan meta- analisis. Kriteria inklusi diterbitkan dalam teks lengkap RCT dengan desain paralel mengenai LPD di antara pasien baik dengan diabetes melitus tipe 1 (T1DM) maupun diabetes melitus tipe 2 (T2DM) tersedia outcome apapun yang menyertai; GFR, klirens kreatinin (CCr), proteinuria, albuminuria, HbA1c atau albumin serum. Kriteria eksklusi RCT dengan desain crossover dieksklusi karena kemungkinan efek carryover. Pengolahan Data data outcome primer : mengolah rata-rata perubahan GFR (ml/menit/1.73 m2) dari awal hingga akhir intervensi diet.
data outcome sekunder : mengolah rata-rata perubahan
pada proteinuria (g/24 jam), albuminuria (mg/24 jam, g/menit), rasio albumin kreatinin urin (Cre, mg/mmol), nilai HbA1c pasca terapi (%), dan nilai albumin serum pasca terapi (g/dl). cont stadium nefropati: normoalbuminuria mikroalbuminuria (nefropati insipien) makroalbuminuria (nefropati terbuka). Resiko bias resiko bias Cochrane Collaboration (1) pembentukan urutan (2) alokasi penyembunyian (3) penyamaran terhadap peserta dan personel, (4) penyamaran penilaian outcome (5) data outcome yang tidak lengkap (6) pelaporan outcome yang selektif (7) bias lain oleh kepatuhan diet pasien. HASIL Hasil pencarian 912 rekam melalui pencarian database elektrik
845 dieksklusi setelah evaluasi judul dan abstrak.
peneliti memilih 21 artikel teks lengkap untuk rincian
penilaian untuk eligibilitas.
Peneliti menginklusi 13 RCT yang melaporkan efek LPD
pada pasien diabetes. Karakteristik studi mengevaluasi efek LPD pada 779 pasien diabetes (209 T1DM dan 555 T2DM) dari Jepang, Meksiko, Prancis, Italia, Australia, Denmark, Belanda, Afrika Selatan, dan AS pria dan wanita berusia paruh baya, sebagian besar obesitas atau overweight. Rata-rata durasi riwayat diabetes 18 tahun. Stadium nefropati diabetikum berkisar dari normoalbuminuria hingga makroalbuminuria. Lama intervensi berkisar dari 3 hingga 60 bulan (median 18 bulan). Peresepan Diet dan Penilaian Kepatuhan Kadar protein diresepkan 0.6 0.8 g/kg/hari pada LPD dan 1.0 1.6 g/kg/hari pada kontrol.
Kepatuhan protein dinilai pada seluruh percobaan.
Sebanyak 10 studi mengukur nitrogen urea urin 24 jam (UUN 24 jam) dan menghitung asupan protein harian (g/kg/hari). Efek LPD pada Fungsi Ginjal 624 pasien memberikan perubahan fungsi ginjal . GFR secara signifikan meningkat sebesar 5.82 ml/menit/1.73 m2 setelah LPD (95% CI 2.30 9.33 ml/menit/1.73 m2). heterogenitas signifikan pada seluruh studi (I2 = 92%, p < 0.00001) Efek LPD pada Proteinuria 12 studi pada 634 pasien menunjukkan rata-rata perbedaan standar tidak adanya perubahan yang signifikan pada proteinuria setelah LPD heterogenitas di seluruh studi (I2 = 91%, p < 0.00001) Efek LPD pada Kontrol Glikemik Kontrol glikemik dinilai dengan nilai HbA1c absolut setelah terapi diet. Pada 11 studi yang memberikan informasi cukup, HbA1c sedikit menurun secara signifikan setelah LPD (-0.26%, 95% CI [-0.35] [-0.18]). heterogenitas di seluruh studi (I2 = 0%, p < 0.00001) Efek LPD pada Status Nutrisi Status nutrisi dinilai dengan nilai albumin serum absolut setelah terapi diet. Hanya 4 studi pada 179 pasien yang memberikan informasi cukup. Sebagai hasilnya, albumin serum tidak berubah setelah LPD (-0.18, 95% CI [-0.53] 0.17, p = 0.32). Analisis Subgrup dan Sensitivitas CONT Peneliti melakukan analisis sensitivitas yang mencari efek murni LPD pada nefropati diabetikum. Hasil perbaikan GFR masih signifikan (6.32, 95% CI 2.52 10.52; p = 0.001, I2 = 93%) proteinuria mengalami perbaikan secara signifikan (-0.62, 95% CI [- 1.15] [-0.09]; p = 0.02, I2 = 84%). Pembahasan Penemuan utama peneliti menemukan efek protektif intervensi diet dengan LPD pada nefropati diabetikum dengan memperbaiki GFR dan proteinuria. Selain itu, LPD tidak memperburuk baik kontrol glikemik maupun status nutrisi Kekuatan Studi terbitan bahasa Inggris, jumlah studi dan pasien yang diinklusi lebih besar dibandingkan pada meta-analisis sebelumnya Penilaian kepatuhan diet dilakukan berdasarkan APIR (Actual Protein Intake Ratio/Rasio Asupan Protein) pendekatan untuk meminimalkan bias dengan perbedaan interstudi pada kepatuhan pasien terhadap terapi diet. Keterbatasan Studi inkonsistensi intervensi dan ketidaklangsungan outcome tumpang tindih stadium nefropati pada analisis subgrup Kemungkinan bagian dari informasi yang hilang untuk outcome yang diperhitungkan, membentuk resiko heterogenitas. Saran studi Peneliti berharap bahwa studi prospektif skala lebih besar atau meta-analisis lain akan menjelaskan efek LPD pada perubahan GFR serta pada outcome klinis jangka lebih panjang seperti mortalitas, dialisis, atau transplantasi. Hasil informasi LPD memperbaiki fungsi ginjal pasien dengan nefropati diabetikum hanya saat kepatuhan dietnya cukup. kesimpulan Intervensi diet dengan LPD memiliki efek sedang tetapi signifikan pada prognosis ginjal pasien nefropati diabetikum, khususnya saat intervensi berkepanjangan terkait kepatuhan pasien.