Anda di halaman 1dari 27

POINTER PAYUNG HUKUM

KOPERASI
DINAS KOPERASI DAN UMKM
KABUPATEN BANYUWANGI
TAHUN 2015
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Pasal 33 Ayat 1 :
Perekonomian Indonesia
disusun sebagai usaha
bersama atas azas
kekeluargaan
Kemakmuran masyarakatlah
yang diutamakan bukan
kemakmuran orang seorang
Peran koperasi sangatlah penting
dalam menumbuhkan dan
mengembangkan potensi ekonomi
rakyat serta dalam mewujudkan
kehidupan demokrasi,
kebersamaan, kekeluargaan dan
keterbukaan
UU RI No. 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian
Ketentuan Umum, apa yang dimaksud dengan :
Koperasi
Perkoperasian
Koperasi Primer
Koperasi Sekunder
Gerakan Koperasi
FUNGSI DAN PERAN KOPERASI
a) Membangun dan mengembangkan
potensi dan kemampuan ekonomi
anggota dan masyarakat.
b) Berperan aktif dalam upaya
memperfungsi kualitas kehidupan
manusia
c) Memperkokoh perekonomian rakyat
dengan koperasi sebagai sokogurunya
d) Berusaha mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian Nasional.
PRINSIP KOPERASI
a) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b) Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
c) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing masing anggota
d) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e) Kemandirian
Dalam mengembangkan Koperasin, Koperasi jasa
mengembangkan Prinsip :
a. Pendidikan Perkoperasian
b. Kerjasama antar Koperasi
PEMBENTUKAN KOPERASI
Pasal 6 Undang-Undang No.25 Tahun 1992
(1) Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) orang
(2) Koperasi Sekunder dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi
Pasal 7 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
(1) Pembentukan Koperasi dilakukan dengan
Akta Pendiri yang memuat Anggaran
Dasar
(2) Koperasi mempunyai tempat kedudukan
dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
- Alamat tetap Kantor Koperasi
Isi Anggaran Dasar (ps.8):
a. daftar nama pendiri;
b. nama dan tempat kedudukan;
c. maksud dan tujuan serta bidang usaha;
d. ketentuan mengenai keanggotaan;
e. ketentuan mengenai Rapat Anggota;
f. ketentuan mengenai pengelolaan;
g. ketentuan mengenai permodalan;
h. ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
i. ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
j. ketentuan mengenai sanksi.
Koperasi dapat mempunyai anggota luar
biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban
keanggotaannya ditetapkan dalam
Anggaran Dasar;
Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku
daftar anggota;
Keanggotaan Koperasi tidak dapat
dipindahtangankan.
Status Badan Hukum
Koperasi memperoleh status Badan Hukum
setelah Akta Pendiriannya di sah kan oleh
Pemerintah
PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI
UU 25/1992
Pengesahan
selambat-lambatnya
PP 4/1994 Diterima 3 bulan sejak berkas
Pejabat yang berwenang diterima lengkap
wajib melakukan penelitian
terhadap materi Anggaran
PERMEN 01/2006 Dasar yang diajukan.
Keputusan penolakan
dan alasannya
Pejabat yang berwenang disampaikan kembali
Sekelompok orang melakukan pengecekan kepada kuasa pendiri
terhadap keberadaan paling lama 3 bulan
yang mempunyai
kegiatan dan koperasi tersebut.
kepentingan ekonomi Terhadap penolakan,
yang sama. para pendiri dapat
mengajukan
Ditolak permintaan ulang
PRA KOPERASI pengesahan akta
pendirian koperasi
dalam jangka waktu
paling lama 1 bulan.
Kop. Primer
Rapat Persiapan - Sekurang - Keputusan terhadap
permintaan ulang
kurangnya di tersebut diberikan
Rapat Pembentukan hadiri 20 orang paling lambat
pendiri. 1 bulan.
Membahas Anggaran Dasar Koperasi : Mengajukan
Anggaran Dasar memuat antara lain : Kop. Sekunder permohanan
pengesahan secara
Nama & tempat kedudukan. tertulis kepada Pejabat
Maksud & tujuan - Dihadiri sekurang berwenang.
Bidang usaha. kurangnya 3 disetujui ditolak
Keanggotaan. (tiga) koperasi
Rapat Anggota. melalui wakil-
wakilnya.
Pengurus, Pengawas.
Sisa Hasil Usaha. Keputusan
Pembuatan Akta oleh akhir
Notaris.
Perangkat Organisasi Koperasi
Perangkat Organisasi Koperasi terdiri
dari :
a. Rapat Anggota
b. Pengurus
c. Pengawas

(Pasal 21 Undang-Undang No.25 Th.1992 Tentang Perkoperasian )


Terdiri dari 3 jenis Rapat Anggota
Rapat antara lain :
1. Rapat Anggota
Biasa terdiri dari:
- RARK (RABPK)
- RAT
2 .Rapat Anggota
Khusus
3. Rapat Anggota
Luar Biasa
Pengurus

Komponen Pengurus,
antara lain :
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Tugas, kewenangan dan tanggung
jawab Pengurus:
(1) Pengurus bertugas:
a.mengelola Koperasi dan usahanya;
b.mengajukan rancangan rencana kerja serta
rancangan rencana anggaran pendapatan dan
belanja Koperasi;
c.menyelenggarakan Rapat Anggota;
d.mengajukan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
e.menyelenggarakan pembukuan keuangan dan
inventaris secara tertib;
f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
(2)Pengurus berwenang:
a.Mewakili Koperasi di dalam dan
di luar pengadilan;
b.Memutuskan penerimaan dan
penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai
dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar;
c.Melakukan tindakan dan upaya
bagi kepentingan dan
kemanfaatan Koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya dan
keputusan Rapat Anggota;
d.Mengangkat pengelola
(3) Tanggung jawab Pengurus:
a.Pengurus, baik bersama-sama, maupun
sendiri-sendiri, kelalaiannya; menanggung
kerugian yang diderita Koperasi, karena
tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan
atau kelalaiannya;
b.Dapat dituntut oleh penuntut umum;
c.Bila mengangkat pengelola maka bertanggung
jawab atas pengelolaan tersebut.
Pengawas
Komponen
Pengawas antara KOPERASI

lain :
Koordinator
Anggota
Anggota
Pengawas
(1)Tugas:
a.Melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan Koperasi;
b.Membuat laporan tertulis tentang hasil
pengawasannya[
c.Merahasiakan hasil pengawasan terhadap
pihak ketiga;
(2)Kewenangan:
a.Meneliti catatan yang ada pada Koperasi;
b.Mendapatkan segala keterangan yang
diperlukan.
SUMBER MODAL:
Modal sendiri dapat berasal dari:
a. Simpanan pokok;
b. Simpanan wajib;
c. Dana cadangan;
d. Hibah.
Modal pinjaman dapat berasal :
a. Anggota (simpan pinjam);
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya
(simpan pinjam);
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
e. Sumber lain yang sah;
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);
Cara Pembubaran (ps. 46 s/d 50):
1. Keputusan Rapat Anggota yaitu
a. memberitahukan kepada para
kreditur dan Pemerintah;
b. selama belum diterima
pemberitahuan tsb
pembubaran belum berlaku;
2. Keputusan Pemerintah,
dengan alasan:
a. terdapat bukti bahwa Koperasi
yang bersangkutan tidak
memenuhi ketentuan UU ini;
b. kegiatannya bertentangan
dengan ketertiban umum dan
/atau kesusilaan;
c. kelangsungan hidupnya tidak
dapat lagi diharapkan
3) Akibat:
a. Anggota hanya menanggung
kerugian sebatas simpanan pokok,
b. Simpanan wajib dan modal penyertaan yang
dimilikinya.
(4) Resmi Hapus:
Semenjak tanggal pengumuman pembubaran
Koperasi tersebut
dalam Berita Negara RI.
Panitia/tim Penyelesaian:
(1) Pembentukan:
Oleh Rapat Anggota
Oleh Pemerintah bila
dibubarkan Pemerintah;
Selama penyelesaian maka
koperasi tsb sebagai
Koperasi dalam
penyelesaian.
Hak, kewenangan dan kewajiban:
melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama
"Koperasi dalam penyelesaian";
mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;
memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu
yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama;
memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan
dan arsip Koperasi;
menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban
pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang
lainnya;
menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan
sisa kewajiban Koperasi;
membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;
membuat berita acara penyelesaian.
- - Selesai - -

Anda mungkin juga menyukai