Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN MANAJEMEN RESIKO DALAM

KEWIRASAHAAN

Manajemen resiko kewirausahaan adalah suatu pendekatan


terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidak pastian yang berkaitan dengan
ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian resiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari
resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi resiko tertentu.
KONSEP MANAJEMEN RESIKO DALAM
KEWIRAUSAHAAN

Risk is the chacne of loss (Resiko adalah kans kerugian).


Risk in the possibility of loss (Resiko adalah kemungkinan kerugian)
Risk is uncertainty (Resiko adalah ketidakpastian)
Risk is the dispersion of actual from expected result (resiko merupakan
penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan).
Risk is the probability of any outcome different from the one expected (resiko
adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan)
MANFAAT MANAJEMEN RESIKO
KEWIRAUSAHAAN

Sasaran manajemen resiko sebelum kerugian dan pasca kerugian lebih mudah
tercapai
Biaya resiko berkurang, yang mungkin dapat meningkatkan laba perusahaan.
Suatu perusahaan mungkin mampu untuk memainkan program manajemen resiko
perusahaan yang mengatasi baik ledakan kerugian murni maupun yang bersifat
spekulatif.
Masyarakat juga diuntungkan jika kerugian langsung dan tidak langsung (sebagai
akibat) menurun. Sebagai hasilnya, kepedihan dan penderitaan menurun.
KATEGORI MANAJEMEN RESIKO DALAM
KEWIRAUSAHAAN

Resiko spekulatif
Resiko murni
MACAM MACAM RESIKO

Resiko yang sulit untuk dikendalikan atau dicegah lebih dini, seperti kebakaran
akibat hubungan pendek arus listrik, bencana alam dan sebagainya. Tetapi resiko
ini dapat ditekan kerugiannya dengan mengasuransikan aset- aset perusahaan
Resiko yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya: menganalisa terlebih
dahulu sebelum bertindak dalam mendirikan usaha, pemasaran, produksi,
pengrekrutan tenaga kerja dan sebagainya.
BERDASARKAN SIFATNYA

Resiko bersifat kualitatif, yakni resiko yang tidak dapat dihitung daam suatu nilai,
misalnya: pemogokan tenaga kerja atas dipecatnya rekan kerja yang tidak setimpal
dengan kesalahannya.
Resiko bersifat kuantitatif, yakni resiko yang dapat dikonversikan ke sebuah nilai,
seperti naik turunya harga jual, biaya bahan baku, biaya investasi, biaya operasional,
dll
MENGIDENTIFIKASI MANAJEMEN RESIKO
DALAM KEWIRAUSAHAAN

Mengidentifikasian resiko merupakan proses analisa untuk menemukan secara


sistematis dan berkesinambungan atas resiko (kerugian yang potensial) yang
dihadapi perusahaan.
Identifikasi resiko adalah usaha sitematis untuk menentukan ancaman terhadap
rencana pengusahaan.
Tujuan identifikasi resiko yaitu : untuk menghindari resiko bilamana mungkin,
serta menghindarinya setiap saat
strategi manajemen diperlukan untuk menentukan metode atau kombinasi
metode yang cocok dengan situasi yang dihadapi.
TIPE RESIKO YAITU :

Resiko generik merupakan ancaman potensial dan setiap pengusahaan


Resiko produk spesifik hanya dapat diidentifikasi dengan pemahaman khusus
mengenai teknologi, manusia, serta lingkungan yang spesifik terhadap pengusahaan
yang ada.
Metode untuk mengidentifikasi resiko adalah menciptakan cheklist item
beresiko.
Kategori cheklist item resiko adalah :
Resiko ukuran produk
Resiko yang mempengaruhi bisnis
Resiko yang menghubungkan dengan karakteristik pelanggan
Resiko definisi proses
Resiko teknologi yang akan dibangun
Resiko lingkungan pengembangan
Resiko yang berhubungan dengan ukuran dan penagalaman staf
MANAJEMEN RESIKO

Mengidentifikasi resiko
Menganalisa resiko
Monitoring resiko dan evaluasi
TERDAPAT 5 RESIKO BISNIS YANG SERING TERJADI
DALAM MENJALANKAN PENGUSAHAAN YAITU :

Pembangunan produk atau sistem yang baik sebenarnya tidak pernah diinginkan
oleh setiap orang (resiko pasar)
Pembangunan sebuah produk yang tidak sesuai dengan keseluruhan strategi bisnis
bagi perusahaan (resiko strategi)
Pembangunan sebuah produk dimana sebuah bagian pemasaran tidak tahu
bagaimana harus menjualnya (resiko pemasaran)
Kehilangan dukungan manajemen senior sehubungan dengan perubahan pada
fokus atau perubahan pada manusia (resiko manajemen)
Kehilangan hfal-hal yang berhubungan dengan biaya atau komitmen personal
(resiko biaya)
RISK ASSESEMENT (PENILAIAN RISIKO)

Pemilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu (1) qualitative tachniques,
dan (2) quantitative techniques. qualitative tachniques merupakan beberapa tools
seperti self assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit
reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang
diperoleh dari tools seperti probability based, non probabilistic models
(optimalkan hanya asumsi consequence) dan bench marking.
SIKAP ATAS RESIKO DALAM
KEWIRAUSAHAAN

Risk response dari organisasi dapat berupa :


Avoidance , yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko
Reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact
dari risiko
Sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari
risiko dengan pihak lain
Acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan
tidak ada upaya khusus yang dilakukan. Strategi dalam memilih risiko.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN
STRATEGI PENGAMBILAN RESIKO

Dalam mengelola bisnisnya, para wirausaha harus membuat keputusan akhir dengan
memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
Ukuran dan kompleksitas bisnis.
Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
Fasilitas jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
Kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk berbagai jenis system dan
fasilitas latihan yang tersedia.
Jumlah transaksi yang harus diproses
KOMPROMI DALAM MENGELOLA RISIKO

Pada lingkup yang lebih luas, mengelola risiko ketidakpastian dalam organisasi
bisnis membutuhkan dukungan infrastruktur kelembagaan yang bisa diandalkan
dan mampu untuk menopang kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak
diharapkan organisasi bisnis.
Misal :Menggunakan jasa perusahaan Asuransi

Anda mungkin juga menyukai