&
Paraphymosis
Ronny S,dr,SpOT
Disorders of the Penis &
Male Urethra
Acquired Disease/Disorders
- Priapism
- Peyronie Disease
- Phimosis
- Paraphimosis
- Urethral Stricture
- Urethral Condyloma Acuminata (warts)
- Stenosis of the Urethral Meatus
P&P
Fimosis
Inabilitas untuk meretraksi preputium yang melingkupi
glans penis.
Fisiologis vs Patologis
Fisiologis
Terjadi natural pada bayi baru lahir
Patologis
Inabilitas unyuk meretraksi preputium yang melingkupi glans
penis yang sebelumnya dapat diretraksi
Causa scar pada distal
Parafimosis
Terjebaknya preputium yang beretraksi di belakang
sulkus koronarius.
Penyakit pada pria yang tidak disirkumsisi atau
sirkumsisi parsial
Definisi
infeksi
Preputium tidak
bisa diretraksi Meninggalkan
jaringan parut
Phymosis
Patofisiologi (4)
Fimosis
Parafimosis
Edema
Autoamputasi
Fimosis Fisiologis vs Patologis
Parafimosis
Parafimosis
Pemeriksaan Fisik
Preputium glans penis tidak dapat diretraksi
ke proksimal
Fisiologis fimosis
Orifisium preputial tidak terdapat scar
Fimosis patologis
Orifisium preputial scar (cincing fibrosa)
Pemeriksaan Fisik (2)
Parafimosis
Preputium ter-retraksi di belakang glans penis
dan tidak bisa dikembalikan ke posisi normal
Preputium cincin yang berkontraksi yang
mengelilingi glans penis
Flasiditas dari penis proksimal terhadap area
parafimosis.
Kronis
Eritema dan edema
Nekrosis kebiruan atau kehitaman dari glans
penis
Sumber: Lundquist ST, Stack LB. Diseases of the foreskin, penis, and
urethra. Emerg Med Clin North Am. Aug 2001;19(3):529-46
Komplikasi
Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi
urin.
Penarikan preputium secara paksa dapat berakibat
kontriksi dengan rasa nyeri dan pembengkakan glans
penis yang disebut parafimosis.
Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang
disebut ballonitis.
Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan
kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada
ginjal.
Fimosis merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya kanker penis.
Penatalaksanaan
Fimosis
Tanpa komplikasi
Medikasi (krim betametason 0,05%)
2x/hari selama 4-6 minggu
analgesia
Ice pack
Tidak respons terhadap medikasi
Sirkumsisi
Preputioplasti
Medikasi
85% kasus fimosis mild-moderate respons
terhadap steroid topikal pada orifisium preputial
Komplikasi
Nyeri pada preputial
Hiperemis
Steroid topikal
Betamethasone dipropionate 0,1-0,05%
2x / hari pada orifisium preputial
Selama 4-6 minggu
Penatalaksanaan
Emergency
Parafimosis kasus urologi yang emergency
Tata laksana reduksi parafimosis
Reduksi parafimosis
Tujuan mengembalikan preputium ke posisi semula
di atas glans penis
Teknik menipulasi glans penis yang edema
dan/atau preputium distal
Dalam anastesi lokal blok penis dengan Lidocaine
HCl
Reduksi Manual
Cara
Menempatkan kedua jari telunjuk di bagian dorsal penis
(belakang preputium yang mengalami retraksi)
Kedua jempol di ujung glans penis
Glans penis ditekan ke belakang melalui preputium dengan
bantuan tekanan kedua jempol yang konstran di sekitar glans
Setelah tindakan (Kessler et al, 2009)
Gunakan es dan/atau kompresu tangan pada daerah penis
dan glans untuk meminimalisir edema
Lapisi penis dengan handscoen yang penuh dengan es selama
5 menit
Efektif 90%
Penggunaan verban elastis pada glans penis selama 5-7 menit
Penggunaan clamp pada bagian yang mengalami konstriksi
di preputium penis pada arah jam3 dan jam9 traksi
simetris kontinyu
Posisi
Teknik Reduksi Manual
Metode Osmosis
Substans dengan konsentrasi tinggi dapat digunakan
untuk mengeluarkan cairan dari glans dan preputium
yang mengalami edema secara osmosis
Larutan gula ditempatkan di sekitar glans dan
preputium selama 2 jam fasilitasi reduksi manual
Verban yang direndam dengan 50 mL dari 50%
dextrose ditempatkan di sekeliling glans dan preputium
selama 1 jam fasilitas reduksi manual
Kerugian lama
Metode Puncture :Decompression
Menggunakan Abbocath no. 21-26
Untuk menusuk preputium sehingga cairan
edema dapat keluar melalui lokasi tusukan
ketika dilakukan kompresi manual.
Reduksi yang sukses
1 20 puncture
Reduksi Parafimosis
Metode Hyaluronidase
Penyempurnaan metode puncture
Injeksi 1 mL aliquot dari hyaluronidase dengan
menggunakan syringe tuberkulin ke daerah preputium
yang mengalami edema.
Hyaluronidase dispersi edema ekstrasel
dengan meningkatkan permeabilitas substans
intersel pada jaringan ikat
Kontraindikasi
Infeks dankanker
Menyebabkan penyebaran bakteri atau sel ganas
Risiko anafilaksis
Aspirasi
Penggunaan tourniquet pada penis.
Menggunakan Abbocath no. 20 aspirasi 3-
12 mL darah dari glans penis (pararel terhadap
uretra)
Tujuan menurunkan volume glans sehingga
memudahkan dilakukannya reduksi manual
Insisi Vertikal