Tes oksidasi
Dengan reagen oksidasi yang mengandung larutan
tetrametil-p-fenilendiamin hidroklorida 1% ditambahkan
pada koloni gonokok tersangka. Semua Neisseria memberi
reaksi positif dengan perubahan warna koloni yang semula
bening berubah menjadi merah muda sampai warna
lembayung.
Pemeriksaan Penunjang
Tes fermentasi : tes fermentasi memakai glukosa, maltosa, dan
sukrosa. Kuman gonokok hanya meragikan glukosa.
Tes beta-laktamase
Apabila kuman mengandung enzim beta laktamase, akan
menyebabkan perubahan warna koloni dari kuning menjadi
merah.
Pemeriksaan Penunjang
Tes Thomson
Tes ini berguna untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah
berlangsung. Pada tes ini ada syarat yang perlu diperhatikan :
1.Sebaiknya dilakukan setelah bangun pagi
2.Urin dibagi dalam dua gelas
3.Tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II
Syarat mutlak ialah kandung kencing harus mengandung air seni
paling sedikit 80-100 ml, jika kurang maka gelas II sukar dinilai
karena baru menguras uretra bagian anterior.
Hasil pembacaan :
plak makula
papul urtikaria
nodul
kista
nodul
ulcus
skuama
erosi
sikatriks
krusta
Etiologi
Urethritis gonokokal disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae,
penularannya lewat hubungan seksual.
Secara morfologik gonokok ini terdiri atas 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang
mempunyai pili yang bersifat purulen, serta tipe 3 dan 4 yang tidak
mempunyai pili dan bersifat nonvirulen. Pili akan melekat pada mukosa
epitel dan akan menimbulkan reaksi radang. Daerah yang paling mudah
terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng
yang belum berkembang (imatur), yakni pada wanita yang belum pubertas
Epidemiologi
PHS terbanyak
Sosio ekonomi : Prostitusi
Sosio ekonomi : homoseksualitas, jumlah pasangan seksual
yang bertambah
Penularan:
Venerik: coitus suspectus
Non-Venerik: peripartum pd neonatus (ophtalmitis
neonatorum)
Patofisiologi
Infeksi dimulai dengan adhesi pada sel mukosa ( urethra, vagina, rectum,
tenggorok ) kemudian penetrasi ke submukosa dan menyebar baik secara
langsung maupun hematogen. Gonokokus menempel pada sel epitel melalui
vili yang ada di permukaan bakteri,kemudian difagositosis, berkembangbiak
dan menginduksi reaksi peradangan leukositer.
Komplikasi
Komplikasi gonore sangat erat hubungannya dengan susunan
anatomi dan faal genitalia. Komplikasi lokal pada pria bisa
berupa :
-tisonitis (radang kelenjar Tyson),
-parauretritis, littritis (radang kelenjar Littre), dan cowperitis
(radang kelenjar Cowper).
-Selain itu, infeksi dapat pula menjalar ke atas (asendens),
sehingga terjadi prostatitis, vesikulitis, infeksi dari uretra pars
interior, dapat mengenai trigonum kandungkemih
menimbulkan trigonitis, yang memberi gejala poliuria, disuria
terminal, dan hematuria.
Working Diagnosa
Gonorrhea
Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, penularannya
lewat hubungan seksual.
Masa tunas 2-5 hari
Pasien kerap mengeluhkan rasa gatal, panas di sekitar
orifisium urethra, dysuria dan keluarnya duh.
Bakterinya bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh
lainnya terutama kulit dan persendian.
Differential Diagnose
Infeksi Genital NonGonokokal
Merupakan peradangan di uretra yang disebabkan oleh kuman
lain selain gonokok. Manifestasi klinis pada pria gejala baru
timbul biasanya setelah 1-3 minggu kontak seksual dan
umumnya tidak seberat gonore.