(SP Gasal 2009/2010) I. Pendahuluan Decision Making ; Tindakan manajemen dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran Pengambilan keputusan merupakan suatu tugas yang sulit dalam kaitan dengan : Ketidak-pastian masa depan Konflik nilai-nilai atau hasil tujuan Untuk mengambil sebuah keputusan, diperlukan adanya suatu analisis keputusan (Decision Analysis) untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam terhadap masalah yang memerlukan keputusan. I. 1 Kasus Penawaran 2 Buah Pekerjaan Perusahaan A : Perusahaan B : - Suatu industri baru - Perusahaan yang dibentuk yang bisa dengan kekuatan keuangan memperoleh dan komitmen karyawan keuntungan yang - Gaji awal tinggi, tapi tinggi kesempatan kemajuan - Gaji awal rendah, tapi lambat bisa meningkat cepat - Penempatan mendalam, - Lokasi dekat teman / menawarkan budaya atau keluarga. aktivitas olahraga I.2 Kasus Game Terdapat 11 batang korek api 2 Orang peserta boleh mengambil 1, 2, atau 3 secara bergantian Peserta yang mengambil korek api terakhir dinyatakan kalah Bagaimana anda memutuskan jumlah korek api yang diambil agar anda selalu menang? I.3 Kasus Lainnya Memilih route ke Bandara Memilih sekolah atau program studi di universitas Memilih restaurant mana yang dikunjungi pada saat mobil/bis berhenti di tempat peristirahatan Memilih atau menetapkan jodoh atau teman hidup II. Tipe-Tipe Keputusan 1) Keputusan Terprogram / Terstruktur Merupakan keputusan yang berulang- ulang dan rutin, sehingga dapat direncanakan. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan pada sebuah manajemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan utang II. Tipe-Tipe Keputusan 2) Keputusan Setengah Terprogram Merupakan keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin, dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini bersifatnya rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh : keputusan alokasi dana II. Tipe-Tipe Keputusan 3) Keputusan Tidak Terprogram Merupakan keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi Informasi untuk pengambilan keputusan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar Diperlukan pengalaman yang cukup untuk mengambil keputusan tidak terprogram. Contoh : Keputusan untuk join dengan perusahaan lain III. Pengambilan Keputusan Secara Analitis
Secara analitis, sebuah keputusan dapat
diambil dengan : 1) Mempunyai model dari masalah Penggambaran suatu masalah, dapat berupa grafik, gambar, data, atau hubungan matematik 2) Menentukan kriteria Sesuatu yang menjadi tujuan atau objektif dari suatu pengambilan keputusan. Hal ini diterapkan pada awal proses pengambilan keputusan. III. Pengambilan Keputusan Secara Analitis
3) Memperhatikan kendala yang ada
Berupa faktor-faktor yang sifatnya membatasi ruang gerak pengambilan keputusan 4) Melakukan optimasi Yaitu upaya untuk mendapatkan keputusan terbaik sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan kendala yang ada IV. Tahapan Pengambilan Keputusan
Terdapat 4 aktivitas dalam proses pengambilan
keputusan, yaitu : 1) Intelligence : Tahap pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi masalah 2) Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif pemecahan masalah 3) Choice : Tahap memilih solusi dari alternatif- alternatif yang disediakan 4) Implementation : Melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya V. Tipe Tipe Informasi Dalam pengambilan keputusan, diperlukan pengumpulan informasi agar dapat mengidentifikasi masalah dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Tipe-tipe informasinya antara lain : 1) Informasi Pengumpulan Data Informasi yang berupa akumulasi untuk menjawab pertanyaan 2) Informasi Pengarahan Perhatian Informasi yang digunakan untuk melihat penyimpangan- penyimpangan yang terjadi 3) Informasi Pemecahan Masalah Informasi yang memerlukan analisis tinggi dan dilakukan untuk sebuah keputusan yang tidak berulang-ulang VI. Karakteristik Informasi Kebutuhan informasi tiap individu berbeda-beda untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan. Karakteristik informasi yang dilihat antara lain : 1) Kepadatan Informasi Informasi yang terperinci namun kurang padat, umumnya digunakan oleh manajemen tingkat bawah untuk pengendalian operasi. Sedangkan informasi yang terfilter/lebih ringkas dan padat, digunakan oleh manajemen yang lebih tinggi tingkatannya. VI. Karakteristik Informasi 2) Luas Informasi Untuk manajemen tingkat bawah, informasi terfokus pada suatu masalah tertentu. Sedangkan manajemen dengan tingkat yang lebih tinggi, informasinya mencakup keseluruhan aspek masalah. 3) Frekuensi Informasi Frekuensi informasi bersifat rutin dan pola yang berulang-ulang untuk manajemen tingkah bawah. Sedangkan untuk manajemen tingkat tinggi, frekuensi informasi tidak rutin/mendadak, karena pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas/tidak tentu. VI. Karakteristik Informasi 4) Waktu Informasi Untuk manajemen tingkat bawah, waktu informasi yang dibutuhkan bersifat history. Sedangkan untuk manajemen tingkat keatas, waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi yang menyangkut nilai masa depan 5) Akses Informasi Akses informasi dilakukan dalam bentuk laporan periodik bagi manajemen tingkat bawah. Sedangkan akses informasi secara tidak tentu atau mengambil informasi saat dibutuhkan saja dilakukan oleh manajemen tingkat atas VI. Karakteristik Informasi 6) Sumber Informasi Untuk manajemen tingkat bawah, sumber informasi cukup berasal dari internal perusahaan sendiri. Sedangkan manajemen tingkat tinggi, sumber informasi berorientasi pada masalah strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar, sehingga membutuhkan informasi dari internal dan eksternal perusahaan Selesai.