Anda di halaman 1dari 28

Hemoroid

Annisa Anzar Aprilianti & Debby Amanda


IDENTITAS PASIEN

Nama :Tn.A
No.RM : 03. 43.77.67
Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal masuk : 5 November 2015
Tanggal Lahir : 01/05/1953
Umur : 62 tahun
Pekerjaan :-
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat :
Gg. Nursaadah RT 03/11 Jatiwaringin,
Bekasi Barat
Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 10 November 2015 pukul 08.25
WIB di Ruang Perawatan Tulip RSUD Bekasi

Keluhan Utama
Benjolan di anus sejak 1 minggu SMRS

Keluhan Tambahan
BAB darah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan benjolan di anus sejak 1 minggu sebelum berobat ke
poliklinik bedah RSUD Bekasi. Benjolan berbentuk bulat, lunak, tepi halus rata, tidak
nyeri saat disentuh dan tidak dapat dimasukan ke dalam anus. Sebelumnya pasien
sudah merasakan adanya benjolan selama 5 tahun namun benjolan hanya muncul
saat pasien BAB dan masih dapat dimasukkan kembali menggunakan tangan. Selain
benjolan pasien juga mengeluhkan adanya darah yang mengucur keluar dari anus
setiap pasien BAB. Darah berwarna merah kehitam-hitaman dengan volume 100
cc. BAB darah terjadi bersamaan dengan munculnya benjolan di anus. Pasien BAB
2-3 kali dalam seminggu dan saat BAB pasien sering mengejan karena BAB keras.
Feses biasa berwarna kuning kecoklatan, tidak berlendir dan tidak ada darah yang
membungkus feses. Tidak didapatkan adanya nyeri saat BAB, BAB tidak tuntas, nyeri
perut, gatal di anus, demam, letih, lesu maupun penurunan berat badan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien memiliki riwayat batuk lama akibat penyakit TB saat berusia 25 tahun dan
sembuh setelah mengonsumsi obat selama 6 bulan. Sebelum berobat pasien
sempat dirawat di ruang mawar oleh karena sesak. Riwayat hipertensi, kencing
manis, penyakit jantung dan keganasan disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak terdapat anggota keluarga pasien yang mengalami sakit serupa


Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Hipertensi (+)
Riwayat DM (-)
Riwayat Keganasan (-)
Riwayat Alergi (-)

Riwayat Pengobatan

Setelah berobat ke poli pasien diberikan obat yang dimasukkan ke dalam anus dan
benjolan mengecil walaupun masih menonjol. Pasien tidak mengingat nama obat
yang diberikan. Konsumsi dan penggunaan obat lain disangkal.

Riwayat Kebiasaan

Sehari-hari pasien pasien biasa makan 2-4 kali dan konsumsi air 5-6 gelas/hari
Konsumsi serat dan buah jarang
Riwayat merokok, konsumsi alkohol disangkal.
Pasien sering duduk lama dan jarang mengangkat beban berat
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital
Keadaan Umum
TD : 120/80 mmHg
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 88 x/menit, regular, kuat,
Kesan Sakit : Sedang
isi cukup, ekual
Kesan Gizi : Cukup
Pernapasan : 18 x/menit, regular
BMI : 21,98 kg/m2
Suhu : 37,0 oC

Status Generalis
Kulit : Ikterik (-) sianosis (-) pucat (-) efluoresensi (-)
Kepala : Normosefali, rambut hitam merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis -/- , SI -/- , RCL +/+, RCTL +/+
Telinga : Normotia, Nyeri tekan -/-
Hidung : Deviasi septum -/- , Discharge -/- pernapasan cuping hidung (-)
Mulut : Sianosis (-) pucat (-), arcus faring simetris, faring hiperemis (-), T1/T1
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-), pembesaran Tiroid (-), JVP 5+3
cmH2O

Inspeksi Palpasi
Gerak pernafasan
Bentuk thorax : Normal simetris
Gerak pernafasan : Vocal fremitus kanan-kiri
simetris simetris
Tipe pernafasan : Ictus cordis ICS 6 1
Abdominothorakal cm medial
midklavikularis kiri
Thrill(-)
Perkusi

Batas paru-hepar Auskultasi


Batas paru-jantung kanan Auskultasi Paru
Batas paru-lambung Suara napas vesikular +/+,
Batas-paru-jantung kiri rh -/- , wh -/-
Batas atas jantung Auskultasi Jantung
Margin of isthmus kronig BJ I-II reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar , Sagging of the Flanks (-) , Smiling umbilicus (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran
Palpasi : Hepatomegali (-) Splenomegali (-) Ballotement (-)
Nyeri tekan : - + -
- - -
- - -

Genital dan anus


Tampak terpasang tampon pada lubang anus, darah (-)
( Pre operasi ) Tampak benjolan di anus berbentuk bulat dengan diameter 2 cm
berbentuk bulat, permukaan halus merata, dapat digerakan, tidak ada nyeri tekan.
Perianal eritema (-), fistel (-), abses (-) edema (-)

Ekstremitas
Akral teraba hangat, CRT < 2 detik, edema -/-
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi

Hasil Nilai normal Keterangan


Hemoglobin 15,0 g/dl 13-17,5 g/dl Normal
Eritrosit 4,86 x 106/ L 4-6 x 106/ L Normal
Leukosit 8.9 x103/L 5-10 x103/L Normal
Trombosit 278 x 103/L 150-400 x 103/L Normal
Hematokrit 42,7 % 40-54 % Normal

LED 25 mm 0-10 mm Meningkat

MCV 90,0 fL 80 100 fL Normal

MCH 29,4 pg 26 34 pg Normal

MCHC 32,6 dL 32 36 g/dL Normal

Hitung Jenis 0/2/2/46/44/6 0-1/1-3/2-6/50-70/20- Meningkat


40/2-8/4-6
Hemostasis

Hasil Nilai normal Keterangan


PT 17,5 detik 12-18 detik Normal
PT control 16,0 detik 12,4 17.9 detik Normal
APTT 37,3 detik 20-40 detik Normal
APTT control 28.8 detik 27,5-39.5 detik Normal
Foto Thorax

Foto :Thorax PA
Deskripsi : CTR <50%

Cor normal
Pulmo : Corakan bertambah
Tulang-tulang dan jaringan
lunak, dinding dada baik

Kesan : Gambaran bronkitis


Pemeriksaan EKG

Kesan : LVH
Diagnosis

Diagnosis Kerja : Hemoroid interna grade IV

Menurut Churchill (1990) gejala-gejala hemoroid adalah :


1. Iritasi dan benjolan perianal, serta gatal-gatal ( pruritus ani)
2. Rasa tidak nyaman di daerah anus dan nyeri yang semakin diperberat oleh buang air besar
(BAB)
3. Prolapse hemorrhoidalis
4. Pendarahan rektal
dd/ Karsinoma kolorektal,prolaps rekti
Klasifikasi
Derajat Deskripsi
I Gejala perdarahan merah segar pada saat defekasi tanpa adanya prolaps

II Prolaps anal cushion saat defekasi tetapi masih dapat kembali secara spontan
III Prolaps anal cushion saat defekasi tidak dapat kembali secara spontan namun
dapat dimasukkan secara manual
IV Telah terjadi prolaps yang tidak dapat masuk kembali
Penatalaksanaan

Hemoroidektomi
IVFD RL 20 tetes/menit
Ceftriaxone 2 x 1 gr
Ketorolac 2 x 1 ampul

Prognosis

Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Ad bonam
Ad Sanationam : Ad bonam
Tinjauan Pustaka
Anatomi Anorektal
DEFINISI

Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus
yang berasal dari pleksus hemoroidalis.

KLASIFIKASI

Hemoroid Interna
Pelebaran pembuluh darah vena
(pleksus hemoroidalis superior) yang
berada di bawah mukosa (submukosa)
diatas/didalam linea dentata

Hemoroid Eksterna
Pelebaran pembuluh darah vena
(pleksus hemoroidalis inferior) yang
berada di bawah kulit (subkutan)
diatas/diluar linea dentata
Hemoroid eksterna Hemoroid interna Mixed Hemoroid

Mixed Hemorrhoids
Pelebaran pembuluh darah vena diatas dan dibawah linea dentata
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
Menurut Villalba dan Abbas (2007), etiologi hemoroid sampai saat ini belum diketahui
secara pasti, beberapa faktor pendukung yang terlibat diantaranya adalah:

o Penuaan
o Kehamilan
o Hereditas
o Konstipasi atau diare kronik
o Penggunaan toilet yang berlama-lama
o Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang lama
o Obesitas
MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid yaitu:

Hemoroid internal Hemoroid eksternal


Prolaps dan keluarnya Rasa terbakar
mukus Nyeri ( jika trombosis)
Perdarahan Gatal
Rasa tak nyaman di anus
Gatal
Diagnosis

Pemeriksaan penunjang :
Feses rutin
Anuskopi

Pemeriksaan fisik:
Menilai jenis dan derajat hemoroid, Inspeksi perianal
untuk melihat ada atau tidaknya fisura, fistula, polip, atau
tumor. Selain itu ukuran, perdarahan, dan tingkat
keparahan inflamasi juga harus dinilai

Anamnesis
PENATALAKSANAAN

Konservatif

Koreksi konstipasi jika ada


Meningkatkan konsumsi serat, cairan dan laksatif
Menghindari menahan buang air besar dan
Mengurangi mengejan saat buang air besar

Pembedahan

Minimal invasif : Skleroterapi, ligasi, dan terapi laser


Bedah : Hemoroidektomi, hemoroidopeksi dengan stapler
INDIKASI PEMBEDAHAN

HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas) menetapkan indikasi tatalaksana pembedahan


hemoroid antara lain:
1. Hemoroid internal derajat II berulang.
2. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
3. Mukosa rektum menonjol keluar anus.
4. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.
5. Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
6. Permintaan pasien.
PENCEGAHAN
Konsumsi serat 25-30 gram sehari. Makanan tinggi serat seperti buah- buahan,
sayur-mayur, dan kacang-kacangan menyebabkan feses menyerap air di kolon. Hal
ini membuat feses lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi proses mengedan
dan tekanan pada vena anus.
Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari
Mengubah kebiasaan buang air besar. Segera ke kamar mandi saat merasa akan
buang air besar, jangan ditahan karena akan memperkeras feses. Hindari
mengedan.

Anda mungkin juga menyukai