FK USU 2005
Peserta mampu
mendemonstrasikan
penanganan kegawatdaruratan
sehari-hari dan bencana.
3
Tujuan pembelajaran khusus :
Peserta mampu
1. Menjelaskan upaya perlindungan
diri dan pencegahan infeksi.
2. Melakukan penilaian penderita
3. Mensimulasikan penatalaksanaan
pra rujukan kegawatdaruratan
jantung, pembuluh darah dan
pernafasan 4
4. Mensimulasikan penatalaksanaan
pra rujukan perdarahan dan syok
5. Mensimulasikan penatalaksanaan
pertolongan pertama pada cidera
akibat trauma, luka bakar,
keracunan dan gigitan binatang
5
6. Mensimulasikan penatalaksanaan
pra rujukan kasus-kasus
kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal di tingkat pelayanan
dasar
6
POKOK BAHASAN 1
7
A. Pengertian Penyakit Infeksi
8
B. Cara Penularan Infeksi
1. Kontak Langsung :
Cairan tubuh
Luka terbuka / jaringan lunak terbuka
Mukosa mulut, mata atau hidung
2. Kontak Tidak Langsung :
Patogen yang ada di udara pada saat
bernafas, batuk atau bersin
Benda-benda yang terkontaminasi 9
C. Tanda & Gejala Penyakit
Infeksi
PENILAIAN PENDERITA
16
A. Pengertian Gawat Darurat
Gawat
Suatu keadaan karena cidera maupun
non cidera yang mengancam nyawa
pasien
Darurat
Suatu keadaan karena cidera maupun
non cidera yang membutuhkan
pertolongan segera
17
Gawat Darurat
Suatu keadaan karena cidera
maupun non cidera yang
mengancam jiwa dan
membutuhkan pertolongan segera
18
B. Langkah - Langkah Penilaian
Penderita
4. B BREATHING
Cepat, lambat, dalam, dangkal, apnoe
5. C CIRCULATION
Nadi cepat, lambat, kuat, lemah
21
6. Pemeriksaan Penderita
a.Pemeriksaan tanda vital
RR, HR, TD, Temp, kulit, pupil
b.Pemeriksaan Seluruh tubuh (HTT)
Kepala, leher, dada, perut, panggul,
anggota gerak & pemeriksaan bagian
belakang.
Dengan menggunakan metode BTLS
( Bentuk, Tumor, Luka, Sakit )
22
POKOK BAHASAN 3
PENATALAKSANAAN
PRA RUJUKAN
KEGAWATDARURATAN JANTUNG,
PEMBULUH DARAH DAN
PERNAFASAN
23
A. PENILAIAN JALAN NAFAS
1. Jalan Nafas Normal
2. Jalan Nafas Tidak Normal
Snorring (mengorok), Gurgling
(berkumur), stridor (mengeras)
25
E. Penatalaksanaan Pra Rujukan
Rumah Sakit pada Penderita
Sumbatan Jalan nafas
1. Sumbatan Parsial
Usahakan batuk bila tidak berhasil rujuk
2. Sumbatan Total
a. Heimlich manuver
b. Abdominal thrust
c. Back blow Simulasi
26
HEIMLICH 27
ABDOMINAL THRUST
28
ABDOMINAL THRUST
29
BACK BLOW
30
31
C. Menilai & Memperbaiki Pernafasan
1. Menilai pernafasan (lihat, rasa, dengar)
Gerakan rongga dada & penggunaan
otot-otot pernafasan.
2. Tanda-tanda pernafasan tidak adekuat
- RR (<10X / menit >24 X / menit)
- cuping hidung
- sianosis
- penurunan kesadaran
- HR 32
3. Memperbaiki Pernafasan
a. tanpa alat
Mulut mulut
hidung
mulut & hidung
b. dengan alat
a junct to mouth
bag valve mask
34
Bag Valve Mask 35
G. Resusitasi Jantung Paru (RJP)
Suatu tindakan resusitasi terhadap jantung
dan paru yang harus dilakukan sesegera
mungkin untuk mencegah dan
menghentikan terjadinya proses menuju
kematian
HEAD TILT 37
CHIN LIFT 38
JAW THRUST 39
MENILAI JALAN NAFAS
Lihat (LOOK) gerakan dada dan perut serta
Dengar (LISTEN) & Rasakan (FEEL) udara
pernafasan
40
Cara Membebaskan Jalan Nafas
41
Nafas buatan 2 kali
42
PERIKSA
NADI DI LEHER
PERIKSA
ARTERI KAROTIS
43
PERIKSA
NADI DI LEHER
ARTERI KAROTIS
PERIKSA
NADI DI LEHER
ARTERI
BRACHIALIS 44
AREA TITIK TUMPU PIJATAN
45
AREA TITIK TUMPU PIJATAN
46
TUMIT TANGAN SATUNYA DILETAKKAN DI ATAS TANGAN
YANG SUDAH BERADA TEPAT DI TITIK PIJAT JANTUNG
30 : 2
50
Penolong mengambil posisi tegak lurus di
atas dada pasien dengan siku lengan lurus
menekan sternum sedalam 4-5 cm
51
Arah tekanan tegak lurus pada sternum
Os. Sternum
5 cm
Jantung terkompresi
52
Corpus Vertebra
Resusitasi Jantung Paru (RJP)
ya
AJAK BICARA TENTUKAN KESADARAN PANGGIL, GOYANG,
tidak RANGSANG NYERI
Minta bantuan
A BEBASKAN JALAN NAFAS HEAD TILT, CHIN LIFT,
JAW THRUST
ya
POSISI MANTAP PERIKSA PERNAFASAN LOOK, LISTEN,FEEL
tidak
B BERIKAN NAFAS BUATAN 2X EFEKTIF
ya tidak
Rasio RJP :
30 : 2 ( 5 Siklus / 2 Menit )
Kecepatan Pijatan
100 X / menit 54
RJP DIHENTIKAN
ROSC / Kembalinya ventilasi &
sirkulasi spontan
Ada yang lebih ahli
Penolong lelah
Sudah 30 menit tidak ada respon
Tanda kematian yang irreversibel
55
H. Penatalaksanaan Pra Rujukan
Kegawatdaruratan Jantung dan
Pembuluh Darah
1. Faktor Resiko
Usia lanjut
Jenis kelamin
Riwayat serangan jantung
Penyakit jantung koroner
Penyakit diabetes melitus
Pernah mendapat serangan jantung
Penyakit darah tinggi
Merokok
Kurang olah raga
56
obesitas
1. Gejala Prodromal
Keluhan yg dirasakan oleh korban
sejak 2 - 3 minggu sebelum serangan
Cepat lelah
Sakit dada ringan
Sesak nafas ringan
Nyeri ulu hati
57
3. Jenis-jenis Kegawatdaruratan
Jantung & Pembuluh Darah
a. Angina Pectoris
Nyeri dada yang disebabkan
penyempitan pembuluh darah koroner
akibat arterisclerosis sehingga
pasokan oksigen menjadi berkurang
58
Gejala Utama
Nyeri dada akut seperti tertimpa beban
dan dada terasa panas
Nyeri dada menjalar ke lengan kiri, leher,
bahu kiri dan punggung dan tidak
berkurang dengan perubahan posisi
Sesak nafas, jantung berdebar, keringat
dingin, mual dan muntah
59
b. Infark Miocard Akut (IMA)
kerusakan atau kematian sebagian otot
jantung karena suplai oksigen ke bagian
otot jantung terhenti
Gejala Utama
Angina pectoris > 30 menit, yang tidak
hilang meskipun diberi ISDN sampai 3
kali pemberian
Rasa lemas, cemas dan ketakutan
Penurunan kesadaran atau pingsan 60
c. Gagal Jantung
Jantung tidak mampu memompakan
darah dan oksigen ke seluruh tubuh.
Gejala Utama
Sesak nafas bertambah bila berbaring
Kembung, cepat lelah, cemas dan takut
Bengkak pada kedua tungkai
Nadi >120 X / menit dan pelebaran
vena leher
61
62
d. Krisis Hipertensi
Keadaan darurat hipertensi dimana
tekanan darah naik secara tiba-tiba
yang memerlukan penurunan segera
Gejala Utama
Sakit kepala yang berat
Mata berkunang-kunang
Mimisan
Rasa kesemutan di lengan atau tungkai
Rasa cemas 63
e. Cerebrovascular Accident (Stroke)
berkurangnya aliran darah ke otak yang
mengakibatkan kematian sel syaraf pada
daerah yang tidak menerima aliran darah
Jenis Stroke
1. Stroke Ischemik
2. Stroke Haemorragic
Faktor Resiko
1. Umur, jenis kelamin, ras atau etnik
2. Post stroke, Peny. jantung, merokok 64
Gejala dan Tanda Stroke
1. Sakit kepala hebat secara tiba-tiba
2. Salah satu tungkai kesemutan, lemah,
lumpuh
3. Bicara tidak jelas
4. Mata kabur & ukuran pupil berbeda
5. Perubahan kesadaran : pingsan s/d
koma
6. Dapat timbul kejang
7. Hilangnya kontrol BAK dan BAB 65
4. Langkah Pra Rumah Sakit pada
Kegawatdaruratan Jantung
& Pembuluh Darah
1. Kegawatdaruratan Pernafasan
Kesulitan bernafas yang mengakibatkan
terganggu kemampuan pertukaran O2 &
CO2 dan umumnya mengalami :
a. Sesak Nafas : suara stridor
b. Hypoksia
c. Wheezing
d. Sianosis 71
2. Jenis - Jenis Kegawatdaruratan Pernafasan
a. Pneumonia
Infeksi pada jaringan padat paru
Gejala :
1. Sesak nafas dan Demam 37,5 C
2. Nyeri dada dan Batuk dengan
dahak banyak 72
b. Hemoptisis
Batuk darah
Ringan volume < 5 ml / hari
Berat volume > 600 ml / hari atau
100 ml / 3 hari
Gejala :
1. Demam bila penyebabnya infeksi
2. Peningkatan frekwensi nafas
3. Riwayat merokok dan penyakit paru
73
c. Pneumothorax
Masuknya udara di rongga thorax
sehingga paru menguncup karena
tekanan udara tersebut
Biasanya akibat infeksi ataupun trauma
Gejala :
1. Nyeri dada dan sesak nafas
2. Peningkatan frekwensi nafas
74
d. Asma Bronchial Akut
Penyempitan saluran pernafasan akibat
spasmenya dinding bronchus
Umumnya karena alergi
Gejala :
1. Batuk disertai wheezing
2. Sesak nafas
3. Gelisah, sulit tidur karena batuk
4. Sianosis
75
e. Keracunan Gas
Terhirupnya gas racun, umumnya akibat
asap pembakaran yaitu gas CO atau
amonia dan lain - lain
Gejala :
1. Lemas dan menurunnya kesadaran
2. Peningkatan frekwensi nafas
3. Batuk dan sesak nafas
4. Adanya henti nafas dan jantung sesaat
76
2. Penanganan Pra Rujukan
Kegawatdaruratan Pernafasan
1. Mengangkat Pasien
a. Mengangkat tandu
b. Memutar korban dengan
Log Roll
2. Memindahkan Pasien
a. Pemindahan Darurat
78
3. Pemindahan Darurat
a. Tarikan lengan
b. Tarikan bahu
c. Tarikan baju
d. Tarikan selimut
e. Dibopong, digendong dan lain-lain
79
3. Pemindahan Non Darurat
a. Mengangkat langsung dari tanah :
tanpa menggunakan tandu
b. Pengangkatan anggota badan
c. Mengatur posisi pasien : sesak nafas,
syok & trauma
d. Membuat tandu
e. Papan punggung (Long spine board)
80
POKOK BAHASAN 4
PENATALAKSANAAN PRA
RUJUKAN PERDARAHAN DAN
SYOK
81
A. Penatalaksanaan Pra Rujukan
Perdarahan
Perdarahan
Suatu keadaan dimana darah
keluar dari pembuluh darah
Jenis Jenis Perdarahan
1. Perdarahan Luar
2. Perdarahan Dalam
82
1. Perdarahan Luar
Jenis-jenis perdarahan Luar
83
Perawatan Pra RS
Lakukan penekanan langsung
Tinggikan anggota gerak yang
cedera
Gunakan penekanan pd titik yg
riskan
Imobilisasi anggota gerak
84
2. Perdarahan Dalam
85
Perawatan Pra RS
Pertahankan jalan nafas
Jaga korban agar tetap hangat
Awasi tanda-tanda syok
Evakuasi korban secepat mungkin
86
Prinsip pada Penutupan Luka
87
Jenis jenis penutup luka
1. Kassa
2. Pembalut trauma
3. Verban
4. Verban elastis
5. Pembalut oklusif : plastik, kedap udara
SYOK
Gangguan perfusi, kegagalan tubuh untuk
memberikan darah ke semua sel dalam
tubuh.
89
1. Tanda dan Gejala Syok
a. Nadi
cepat, lambat, tidak teratur, halus,
tidak teraba
b. Otak
gelisah dan penurunan kesadaran
c. Paru-paru
nafas cepat, lambat, dangkal, apnoe
d. Kulit
dingin, keringat dingin, kulit kering
90
Jenis Jenis Syok
a. Syok Hipovolemik :
eksogen & endogen
b. Syok Kardiogenik :
MCI, CHF, Aritmia
c. Syok Obstruktif :
tamponade pericard, trombus /
emboli, aneurisma aorta
d. Syok Distributif :
neurogenic, anafilaktif, sepsis
91
Langkah Perawatan Pra Rujukan
1. ABC
2. Posisi Syok
3. Beri oksigen dan cairan intravena
Dengan alat
Tanpa alat 92
POKOK BAHASAN 5
PENATALAKSANAAN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
CIDERA AKIBAT TRAUMA, LUKA
BAKAR, KERACUNAN & GIGITAN
BINATANG
93
A. PENATALAKSANAAN CIDERA
AKIBAT TRAUMA
1. Jenis-jenis Luka
Luka tertutup
Luka terbuka
Luka serut
Laserasi
Luka sayat
Luka tusuk dan luka tembus
Luka tusuk pada dada
Benda tertancap
94
2. Perdarahan yang banyak pada luka
yang mengenai pemb. darah di leher
Mengakibatkan :
Perdarahan yang hebat dan
memungkinkan terjadinya emboli dan
kemungkinan ada cidera spinal
Segera lakukan :
Dengan menggunakan sarung tangan
letakkan kassa pada luka dan berikan
cukup tekanan
Apabila perdarahan terkontrol, tekanan
dapat dikurang.
95
3. Eviserasi
Luka yang mengakibatkan keluarnya
organ dari dalam luka
Segera lakukan :
Balutan dengan menggunakan
pembalut atau pembungkus yang bersih
dan steril
96
4. Amputasi
Luka yang mengakibatkan bagian tubuh
terlepas dari badan
Segera lakukan :
Balut dengan menggunakan pembalut
atau pembungkus yang bersih dan steril
Masukkan bagian terlepas ke dalam
plastik berisi es dan beri label nama
penderita, tanggal dan jam
97
5. Avulsi
Luka yang menyebabkan mengelupasnya
kulit dengan jaringan
Lakukan perawatan luka
5. Gigitan
Lakukan perawatan luka
99
b. Pada Luka Terbuka
Buka hingga seluruh luka terlihat
Kontrol perdarahan dgn tekanan
langsung dan peninggian
Jangan cabut benda yg tertancap
Bungkus dan balut luka, cegah
kontaminasi
Periksa nadi distal sebelum/sesudah
pasang pembalut
100
9. Gejala dan Tanda Patah tulang
Gejala Patah tulang
Nyeri, bengkak , memar
Kemerahan dan lebih
hangat
102
10. Komplikasi Patah tulang
a. Pulsasi (denyut nadi)
Putusnya aliran darah yang
menyebabkan berkurangnya suplai
darah ditandai nyeri, pucat, dingin
b. Motorik
Gangguan pergerakan
c. Sensorik
Gangguan sensasi rasa di daerah
distal patah tulang
103
11. Langkah Penanganan Pra RS
Proteksi diri dan lingkungan, ABC
Bila ada perdarahan, lakukan
penghentian perdarahan dgn
tekanan langsung
Bila penderita stabil, periksa patah
tulangnya dan komplikasinya
Lakukan imobilisasi anggota gerak
yang patah
104
12. Pembidaian
Tujuan Utama Pembidaian
105
Prinsip Pembidaian
ABC, Bila pasien sadar, katakan lebih
dahulu apa yg akan dilakukan
Buka daerah yg cedera dan bila ada luka
patah terbuka, tutup dahulu luka dgn
kassa steril
Lakukan penarikan ringan pd ujung
tungkai
Lakukan pembidaian dgn melewati 2
sendi
Bila ada tulang menonjol, jangan paksa
untuk masuk
106
Jenis-jenis Pembidaian
Bidai keras
Bidai siap pakai
Bidai udara / vakum
Bidai tarik, Sling dan bebat
Anggota tubuh diikat dan digantung
ke batang badan
107
B. PENATALAKSANAAN CIDERA
AKIBAT LUKA BAKAR
LUKA BAKAR
Luka yang disebabkan oleh kontak
dengan sumber panas kering, basah,
tersengat listrik, bahan kimia, radiasi
dan luka bakar akibat dingin (Frostbite)
108
Yang perlu diperhatikan pada Luka Bakar
1. DERAJAT LUKA BAKAR
I. Kemerahan, nyeri
IIa. dangkal : lepuh, kemerahan, nyeri
IIb. dalam : lepuh, pucat, sangat nyeri
III. Kulit hitam tanpa nyeri
109
2. KEPARAHAN
a. Luka Bakar Minor :
Derajat II < 15 % (dewasa)
< 10 % (anak)
Derajat III < 2 % tanpa komplikasi
b. Luka bakar sedang tanpa
komplikasi
Derajat II 15 25 % (dewasa)
10 - 20 % (anak)
110
c. Luka bakar mayor
Derajat II > 25% (dewasa)
> 20 % (anak)
Derajat III > 10 %
Luka bakar yang mengenai wajah,
perineum, mata, telinga, hidung,
dengan Inhalasi, sengatan listrik,
dengan komplikasi
111
C. Perhitungan Luas Luka Bakar
9 9 9 9
9 9 1%
9 9 9 9
1%
118
3. Penatalaksanaan Keracunan
a. Penatalaksanaan Keracunan Zat
Zat Kimia dan Obat Obatan
1. Keracunan Alkohol
Gejala :
kekacauan mental, pupil dilatasi
muntah-muntah, bau alkohol
Tindakan penanganan :
Bila sadar upayakan muntah beri
kopi dan pertahankan jalan nafas 119
2. Keracunan Asetosal/Aspirin/Naspro
Gejala :
Nafas & nadi cepat
gelisah
nyeri perut,
muntah bercampur darah
sakit kepala
Tindakan penanganan :
Beri minum air atau susu,
beri vitamin K 120
3. Keracunan Luminal dan Obat Tidur
Sejenisnya
Gejala :
Reflek berkurang
Depresi pernafasan
Pupil mengecil, akhirnya dilatasi
Syok hingga koma
Tindakan Penanganan :
Bila sadar beri minum air hangat atau
norit dan upayakan muntah
Bila tidak sadar, bersihkan sal. nafas 121
4. Keracunan Arsen / Racun Tikus
Gejala :
Perut dan tenggorokkan spt terbakar
Muntah, mulut kering
BAB spt air cucian beras
Nafas dan BAB berbau bawang
kejang
Tindakan Penanganan :
Usahakan dimuntahkan
Beri minum air hangat atau norit
122
Rujuk ke rumah sakit
5. Keracunan Senyawa Hidrokarbon
(bensin, minyak tanah)
Gejala :
a. Inhalasi : nyeri kepala, mual,
lemah, sesak nafas
b.Tertelan : muntah, diare
Tindakan Penanganan
Beri minum air hangat atau norit
Jangan dimuntahkan
123
6. Keracunan Karbon monoksida (CO)
Gejala :
Sakit kepala dan pusing
Bingung dan sesak nafas
Syok
Tindakan penanganan
Upayakan mendapatkan udara segar
Upayakan pemberian oksigen murni
Bantu pernafasan sampai adekuat
124
b. Penatalaksanaan Keracunan Makanan
1. Keracunan Botulinum
Gejala :
Lemah
Refleks pupil (-)
Gangguan penglihatan
Gangguan pencernaan & kesadaran (-)
Tindakan penanganan :
a. Netralisir dengan cairan
b. Upayakan muntah
125
2. Keracunan Makanan Laut
Gejala
Masa laten 1/3 4 jam
Rasa panas di mulut
Lemah
Mual dan muntah
Nyeri perut dan diare
Tindakan Penanganan :
a. Netralisasi dengan cairan
b. Upayakan muntah
126
3. Keracunan Jengkol
Gejala :
Nafas, mulut dan urin bau jengkol
Sakit pinggang dan perut
Nyeri BAK
kadang-kadang BAK bercampur darah
Tindakan Penanganan :
a. Minum air putih yang banyak
b. Berikan obat penghilang rasa sakit
127
4. Keracunan Jamur
Gejala :
Sakit perut
Muntah
Diare
Keringat banyak
Tindakan Penanganan :
a. Netralisasi dengan cairan
b. upayakan pasien muntah
128
4. Prinsip Penatalaksanaan Keracunan
A. Mencegah & Menghentikan penyerapan
langsung
1. Bila racun tertelan :
a. encerkan : minum air, susu & norit
b. emesis : < 4 jam, bila zat tidak korosif
B. Pengobatan Simptomatik
1. Analgetik
2. Antidotum bila ada
3. Mengevaluasi racun yang tidak
diserap 130
5. PENATALAKSANAAN GIGITAN
BINATANG
Gigitan Binatang Rabies
Perlu diperhatikan pada :
a. Binatang
Daerah endemik rabies atau tidak
132
SERUM ANTI RABIES &
VAKSIN ANTI RABIES
133
A. SERUM ANTI RABIES
1. Rabies Immunoglobuline (human) :
HYPERAB / IMUGAM ( 300 IU/Amp )
Dosis 20 IU / KgBB / diinfiltrasi pada
luka selebihnya IM di bokong
136
KHUSUS PASIEN YANG TELAH
MENDAPATKAN IMUNISASI
AKTIF SEBELUMNYA MAKA :
Panas
139
6. PENATALAKSANAAN PATUKAN
ULAR
Bisa ular mengandung toksin & enzim
yang mempunyai sifat :
1. Neurotoksin
2. Hematotoksin
3. Myotoksin
4. Kardiotoksin
5. Cytotoksin & Cytolitik
6. Enzim- enzim : hyaluronidase
140
GIGITAN ULAR
141
Manifestasi Klinis
1. Nyeri lokal
2. Tanda bekas taring
3. Bengkak & merah, vesikel bulla
4. Demam, sakit kepala, mual & muntah
5. Rasa nyeri di otot dan dinding perut
6. Kesadaran menurun (neurotoksin)
7. Perdarahan dibekas luka, hematoma,
hemoptisis / hematemesis, hematuria
(Hematoksin)
142
Derajat Keracunan Bisa Ular
(PARRISH)
0 tidak terdapat keracunan : nyeri lokal
minimal
1 Keracunan minimal : nyeri lokal hebat,
gejala sistemik tidak ada
2 Keracunan sedang : gejala sistemik ada
3 Keracunan hebat : gejala sistemik ada
hingga syok
4 Keracunan sangat berat : gejala
sistemik hingga koma 143
Pertolongan
1. ABC
2. Menghalangi penyerapan dan
penyebaran bisa : Tourniquet &
Immobilisasi
3. Menetralisir bisa : IVFD NaCl / D 5% Cor
bolus ABU sebanyak
derajat 2 - 3 20 cc
derajat 3 - 4 40 100 cc
4. Mengobati komplikasi : adrenalin 0,5 cc
dan hidrokortison 100 mg / IV
5. Obat-obatan Heparin, ATS/TT, Antibiotik144
7. PENATALAKSANAAN
SENGATAN DAN GIGITAN
SERANGGA
a. Sengatan Lebah / Tawon
Pertolongan :
1. ABC
2. Kompres es/larutan mengandung
soda
3. Simptomatik : antihistamin, analgetik
dan kortikosteroid
4. Komplikasi : IVFD, atasi anafilaksis 145
b. Sengatan kutu busuk, lalat & nyamuk
Pertolongan :
1. ABC
2. Antihistamin lokal & topikal
3. Analgetik bila perlu
146
8. PENATALAKSANAAN GIGITAN
BINATANG BINATANG LAUT
148
d. Gigitan Ikan Beracun
Racun mengandung hyaluronidase
(miotoksin) yang menyebabkan
vasokontriksi & nekrotik
Tindakan :
ABC
Suntikan Anestesi Lokal
Pasang Tourniquet, debridement &
daerah luka direndam air hangat kuku /
larutan PK
Obat-obatan : Narkotik, ATS, antibiotik 149
KELOMPOK I
ANAK LAKI2 TERTELAN BIJI
RAMBUTAN, LAKUKAN
PENATALAKSANAAN SUMBATAN
WANITA MENCOBA BUNUH DIRI
DENGAN MINUM BAYGON, APA
YANG ANDA LAKUKAN
150
KELOMPOK II
KULI BANGUNAN TERTIMPA
RUNTUHAN BANGUNAN, LAKUKAN
EVAKUASI & TRANSPORTASI DGN 1
& 2 PENOLONG
JIKA TERDAPAT KEMUNGKINAN
PATAH LEHER, BAGAIMANA
EVAKUASI DILAKUKAN
151
KELOMPOK III
PRIA JATUH DARI PERAHU, TIDAK
SADARKAN DIRI, LAKUKAN RJP
152
KELOMPOK IV
PASIEN TERGIGIT ULAR, APA YANG
ANDA LAKUKAN
PASIEN TERSENGAT LISTRIK, APA
YANG ANDA LAKUKAN
153
154