Dehidrasi Presentasi
Dehidrasi Presentasi
Dehidrasi Berat
RUTH THAULADAN - 102015208
MARIA OCE YEA ST - 102015291
VERIMAI DONA SANDORA - 112015100
NISRINA NINDRIYA - 112015142
JULIANTI DEWISARA - 112015223
NILA SEPTIANTI - 112016025
Diare
Riwayat Penyakit Diare
Sekarang
3 hari SMRS
:
2 hari SMRS : 1 hari SMRS :
3 hari SMRS : Diare Diare
Diare Cair Cair
>8 kali >8 kali
Cair Kuning Kuning
4 kali Ampas (+) Ampas (-)
Kecoklatan Lendir (+) Lendir (-)
Ampas (+) Darah (-) Darah (-)
Lendir (-)
Darah (-) Demam terus menerus Demam terus menerus
Nafsu makan menurun Nafsu makan menurun
Demam terus menerus Minum air putih / ASI Minum air putih / ASI
Nafsu makan menurun sedikit
Minum air putih / ASI (N) Muntah (-) Muntah (-)
Muntah (-) Batuk (-) Batuk (-)
Batuk (-) Pilek (-) Pilek (-)
Pilek (-) BAK berkurang BAK berkurang
BAK normal
Riwayat Sebelum masuk kerumah sakit pasien sudah berobat ke
klinik tetapi tidak ada perubahan.
Pengobatan
dahulu
Antropometri
Lingkar kepala : -2 s/d -1 SD (normal)
BB/U : -2 s/d 0 SD (normal)
PB/U : -2 SD 0 (normal)
Mata :
Bentuk normal, mata cekung, kedudukan bola mata dan alis mata simetris, konjungtiva kanan & kiri
anemis (-), sclera kanan dan kiri ikterik (-), mata hiperemis (-), berair (-), kedua pupil bulat isokor
diameter 3 mm, refleks cahaya langsung & tidak langsung kedua mata(-) , sekret (-) . nistagmus,
strabismus dan deviasi konjugae (-) .
Telinga : Normotia, liang telinga lapang, serumen (-) , sekret (-) .
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-) , sekret (-)
Mulut : Bentuk normal, mukosa lembab, sianosis tidak ada, tidak ada tremor, tonsil T1-T1,dan
faring tidak hiperemis.
Leher : Tidak ada kelainan, kelenjar getah bening dan tiroid tidak teraba pembesaran.
Paru paru
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris pada keadaan stasis maupun dinamis, retraksi sela iga (-)
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri, tidak ada bagian dada yang tertinggal
Perkusi : sonor
Auskultasi: suara napas brokovesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis di sela iga IV linea mid clavicula sinistra
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi: bunyi jantung I II murnireguler, murmur ( - ), gallop ( - )
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak tampak massa
Aukultasi : Bising usus ( + ) meningkat
Palpasi : Teraba massa (-) , turgor kulit menurun > 2 detik
Perkusi : Timpani diseluruh lapang
Ekstremitas
Akral hangat, deformitas (-), edema (-), sianosis (-), CRT > 2 detik.
Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil *0 % 1-5
Batang/STAB *0 % 3-6
Limfosit 27 % 25-50
Monosit *8 % 1-6
Diagnosa Banding
Diare
Disentri Diare Kronik Persisten
Rencana penatalaksanaan
Usaha rehidrasi intravena secepatnya menggunakan larutan yang dipilih berikan 100 ml/kg dan
dibagi.
Ringer Laktat
Ringer Asetat
NaCl 0.9%
Ulangi jika denyut nadi sangat lemah dan tidak teraba. Periksa ulangan 15-30 menit, jika status
hidrasi belum membaik, beri tetesan intravena lebih cepat.
Beri oralit 5 ml/kg/jam selama 3 jam segera setelah anak mau minum.
Zinc syrup 10 mg/5ml 1x2 cth selama 10 hari
Pantau kembali anak sesudah 3 jam pemberian intravena.
Lanjutkan pemberian asi, susu formula untuk sementara diganti dengan yang rendah laktosa
Rehidrasi
100 ml/kgBB RL
30 ml/kg jam
70 ml/kg 2 jam
30 ml/kg
70 ml/kg
Makro :
Makro :
- 270 x 15 = 135 tpm
- 630 x 15 = 63 tpm
0.5 x 60
2.5 x 60
- 270 : 4 = 135 tpm
- 630 : 4 = 63 tpm
0.5
2.5
Beri Zinc syrup 10 mg/5ml 1x2 cth selama 10 hari
10 kg pertama = x 100
9 kg 10
= 100 x 9 = x 50
kg kedua
= 900 Sisa
cc/kg
BB = x 20
Makro = 900 = 9.3 tpm
96
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
16 Maret 2017 Follow Up
12:00
S: BAB (+) 9 kali, konsistensi kental, berwarna kehijauan, demam (-), batuk (-), pilek (-),
mual (-), muntah (-), BAK meningkat dari kemarin, nafsu makan membaik, sudah mau minum.
O: Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran : CM, suhu: 36,5oC, nadi: 100x/menit,
napas: 20x/menit.
Kepala : normosefali, UUB sudah menutup, cekung (-), cembung (-)
Mata : CA-/-, SI-/-, pupil isokor +/+, RCL +/+, RCTL +/+, hiperemis -/- cekung +/+
Hidung : sekret -/-, septum deviasi (-)
Telinga : serumen -/-, normotia +/+
Mulut : mukosa lembab(+)
Pulmo
I: simetris saat statis dinamis, retraksi -
P: Massa -/-, organomegali -
P: Sonor
A: SN BVS +/+, wh-/-, rh-/-
Cor
I: IC tak tampak
P: IC teraba di ics 4 MCS, Thrill(-)
P: Pekak
A: BJ I-II murni reguler(+)
Abdomen
I: Datar, distensi (-)
A: BU(+) normoperistaltik
P: massa (-) nyeri tekan (-) pembesaran hepar(-), lien(-), tugor kulit kembali normal
P: Timpani (+)
Ekstremitas: akral hangat, edema (-), sianosis (-), CRT<2 detik
A: Diare Akut
P: Inf. Rl 10 tpm
Terfacef 2 x 250 mg
Trovensis 3 x 1 mg
Lacto B 2 x 1 mg
Cernevit 1 x ampul
Puyer diare 3 x 1
17 maret 2017
13:00
S: BAB sudah 2 kali, konsistensi kental, berwarna coklat gelap, ampas (-), lendir (-),demam (-),
batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAK normal, nafsu makan membaik, minum normal.
O: Keluhan utama: tampak sakit ringan, kesadaran : CM, suhu: 36,3oC, nadi: 101x/menit,
napas: 21x/menit.
Kepala : normosefali, UUB sudah menutup, cekung (-), cembung (-)
Mata : CA-/-, SI-/-, pupil isokor +/+, RCL +/+, RCTL +/+, hiperemis -/- cekung -/-
Hidung: sekret -/-, septum deviasi (-)
Telinga: serumen -/-, normotia +/+
Mulut : mukosa lembab(+)
Pulmo
I : simetris saat statis+/+, dinamis, retraksi -/-
P : Massa -/-, organomegali -
P : Sonor
A : SN BVS +/+, wh-/-, rh-/-
Cor
I : IC tak tampak
P : IC teraba di ics 4 MCS,Thrill(-)
P : Pekak
A : BJ I-II murni reguler(+)
Abdomen
Faktor malabsobsi
Malabsorpsi karbohidrat
Malabsorpsi lemak
Malabsorpsi protein
Di negara berkembang patogen penyebab paling sering diare akut pada anak-anak yaitu Rotavirus,
Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella, Campylobacter jejuni dan Cryptosporidium. 3
Patogenesis
Patogenesis Virus
Virus berkembang biak di usus > virus masuk ke epitel usus halus > menyebabkan kerusakan di
apikal vili usus halus > sel epitel diganti sel dari kripta (belum matang) > sel epitel tidak dapat
berfungsi menyerap air dan makanan > diare tipe osmotik
DIARE OSMOTIK
Lumen usus
LAKTOSA
TIDAK DISERAP
MENARIK CAIRAN
D IAR E
DIARE SEKRETORIK
Patogen (V.cholera atau E. colli)
ATP
Toksin
oo
Menempel o
cAMP
Epitel
usus
sekresi Cl bertambah
dan
absorpsi Na dihambat
Diare Inflamasi
Bakteri enteral patogen akan mempengaruhi struktur dan fungsi, menginduksi sekresi
cairan dan elektrolit, dan akan mengaktifkan kaskade inflamasi.
Diare imunologis
Hipersensitivitas tipe 1, 3 dan 4
Tipe 1 : IgE, sel mast dan basofil
Tipe 3 : reaksi antigen-antibodi, komplemen, makrofag, sel mast dan basofil
Tipe 4 : respon imun sekunder,tidak terdapat peran antibodi, terjadi pelepasan berbagai
sitokin, makrofag
Zink 10
Nasihat
hari
kepada
berturut-
orang tua
Lima Pilar turut
Penatalaksanaan
Diare
Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan
harus dibuang
Dukungan Nutrisi
Diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat, untuk :
Mencegah agar tidak terjadi gizi buruk
Pengganti nutrisi yang hilang
Umur Dosis
< 6 bulan 10 mg (1/2 tablet)/ hari
> 6 bulan 20 mg (1 tablet)/ hari.
Antibiotik Selektif
Edukasi
Nasihat pada ibu atau pengasuh untuk kembali segera jika diare semakin berat atau belum
membaik selama 3 hari.
Indikasi
Rawat Inap
Malnutrisi
Dehidrasi dan disentri yang
datang sudah dengan
komplikasi.
Probiotik
Mikroorganisme hidup dalam makanan yang difermentasi untuk menunjang keseimbangan
mikroflora intestinal
Menurunkan angka kejadian diare dan infeksi Rotavirus
Mekanisme efek probiotik:
Perubahan lingkungan mikro lumen usus
Produksi bahan anti mikroba
Mencegah adhesi kuman patogen
Prebiotik
Berupa bahan makanan, bukan mikroorganisme
Penggunaannya didasarkan pada fakta oligosakarida di dalam ASI dapat merangsang pertumbuhan
Lactobacili dan Bifidobacteria di dalam kolon bayi
Rekomendasi penggunaan masih memerlukan penelitian lebih lanjut
Pencegahan
Terdapat cara diidentifikasi sebagai sasaran untuk promosi, yaitu:
1. Pemberian ASI
2. Perbaikan makanan pendamping ASI
3. Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum
4. Cuci tangan
5. Penggunaan jamban
6. Pembuangan tinja bayi yang aman
Kesimpulan
Diare yang dialami anak pada kasus diatas adalah diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
berdasarkan pengklasifikasian menurut WHO.
Terapi yang terpenting adalah pemberian rehidrasi oral sedini mungkin guna mencegah
dehidrasi lebih lanjut. Anak juga tetap harus diberikan diet seperti biasa.
Dengan pelaksanaan yang tepat, prognosis dari kasus diatas baik.