Anda di halaman 1dari 62

Diare Akut dengan

Dehidrasi Berat
RUTH THAULADAN - 102015208
MARIA OCE YEA ST - 102015291
VERIMAI DONA SANDORA - 112015100
NISRINA NINDRIYA - 112015142
JULIANTI DEWISARA - 112015223
NILA SEPTIANTI - 112016025

DOKTER PEMBIMBING : DR. DWI HARYADI SP.A


KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK
RS BAYUKARTA-KERAWANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Identitas pasien
Nama : An. ANR
Umur : 3 Tahun 0 Bulan 8 Hari
Tanggal Lahir : 07 Maret 2014
Tempat Lahir : Jakarta
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kampung rawa rengas , no 121
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
Tanggal masuk RS : 15/03/2017, Jam 11.00 WIB
Anamnesis Alloanamnesis
Keluhan Utama :

Diare
Riwayat Penyakit Diare
Sekarang
3 hari SMRS
:
2 hari SMRS : 1 hari SMRS :
3 hari SMRS : Diare Diare
Diare Cair Cair
>8 kali >8 kali
Cair Kuning Kuning
4 kali Ampas (+) Ampas (-)
Kecoklatan Lendir (+) Lendir (-)
Ampas (+) Darah (-) Darah (-)
Lendir (-)
Darah (-) Demam terus menerus Demam terus menerus
Nafsu makan menurun Nafsu makan menurun
Demam terus menerus Minum air putih / ASI Minum air putih / ASI
Nafsu makan menurun sedikit
Minum air putih / ASI (N) Muntah (-) Muntah (-)
Muntah (-) Batuk (-) Batuk (-)
Batuk (-) Pilek (-) Pilek (-)
Pilek (-) BAK berkurang BAK berkurang
BAK normal
Riwayat Sebelum masuk kerumah sakit pasien sudah berobat ke
klinik tetapi tidak ada perubahan.
Pengobatan

Riwayat Sebelumnya pasien sudah pernah menderita penyakit


seperti ini. Riwayat kejang disangkal. Riwayat batuk
penyakit lama disangkal. Riwayat trauma disangkal.

dahulu

Riwayat Kaka ke dua pasien meninggal dunia pada tahun 2005


dikarenakan penyakit serupa ( diare ).
penyakit Ayah serta kedua kaka pasien aktif pengobatan TBC

keluarga Alergi disangkal, riwayat asma disangkal.


Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Kelahiran
Pemeliharaan Perinatal Lahir di : RS Dewi Sri
Periksa kandungan : Ditolong oleh: dokter
didokter, ibu lupa berapa Lama dalam kandungan
kali memeriksakan : 39 minggu
kehamilannya Pemeriksaan Post Natal
Jenis partus :
Periksa : di posyandu
Sectio caesarea (ibu
Penyakit kehamilan: (-), mengatakan karena
perdarahan selama anak sebelumnya lahir Keadaan anak : sehat
kehamilan (-) secara Sectio caesarea)
BB waktu lahir: 3100 gr
Obat yang diminum : Imunisasi : di
PB waktu lahir: ibu lupa. posyandu
vitamin
G4P3A0
Jamu-jamuan : (-) Kesan : Neonatus
cukup bulan dan sesuai
masa kehamilan
BCG usia 1 bulan
Polio usia 1, 2,3, 4 bulan
Hepatitis B usia 0, 2,3,4 bulan
DPT usia 2, 3,4, bulan
Hib 3x usia 2,3,4, bulan
Campak usia 9 bulan
Motorik Kasar
Mengangkat kepala : 3 bulan
Riwayat perkembangan
Dada terangkat menumpu pada lengan
Membalikkan badan
: 2 bulan
: 4 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 13 bulan
Bahasa
Berteriak : 3 bulan
Menoleh ke arah suara : 5 bulan
Mengucapkan papa mama : 11 bulan
1 Kata : 12: bulan
Kesan perkembangan anak
Motorik Halus sesuai dengan usianya.
Memegang dengan ibu jari : 8 bulan
Bisa mengambil mainan : 15 bulan
Mencoret-coret : 24 bulan
Personal Sosial
Tersenyum spontan : 2 bulan
Makan sendiri : 10 bulan
Tepuk tangan : 8 bulan
Minum dengan cangkir : 16 bulan
Berdasarkan Kurva Pertumbuhan WHO (Z score) :Terlampir
Berat Badan : 9 kg
Panjang badan : 92 cm
Lingkar Kepala : 47 cm

Antropometri
Lingkar kepala : -2 s/d -1 SD (normal)
BB/U : -2 s/d 0 SD (normal)
PB/U : -2 SD 0 (normal)

Kesan : pertumbuhan sesuai usia.


Riwayat Nutrisi

Usia 0 6 bulan : ASI ekslusif


Usia 6 9 bulan : ASI + buah di jus + milna
Usia 9 12 bulan : ASI + buah di jus + milna
Usia 12 24 bulan : ASI + nasi biasa + makanan keluarga
Usia 2 tahun sekarang :ASI + nasi biasa + makanan keluarga

Kesan : Kualitas cukupi kuantitas : cukup


Pemeriksaan Fisik
KeadaanUmum :Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Suhu :36.4oC
Nadi :140x/menit
Pernapasan :32x/menit
Kepala :
Normocephal, ubun-ubun besar datar, tidak teraba benjolan, rambut hitam distribusi merata, tidak
mudah dicabut.

Mata :
Bentuk normal, mata cekung, kedudukan bola mata dan alis mata simetris, konjungtiva kanan & kiri
anemis (-), sclera kanan dan kiri ikterik (-), mata hiperemis (-), berair (-), kedua pupil bulat isokor
diameter 3 mm, refleks cahaya langsung & tidak langsung kedua mata(-) , sekret (-) . nistagmus,
strabismus dan deviasi konjugae (-) .
Telinga : Normotia, liang telinga lapang, serumen (-) , sekret (-) .
Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-) , sekret (-)
Mulut : Bentuk normal, mukosa lembab, sianosis tidak ada, tidak ada tremor, tonsil T1-T1,dan
faring tidak hiperemis.
Leher : Tidak ada kelainan, kelenjar getah bening dan tiroid tidak teraba pembesaran.
Paru paru
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris pada keadaan stasis maupun dinamis, retraksi sela iga (-)
Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri, tidak ada bagian dada yang tertinggal
Perkusi : sonor
Auskultasi: suara napas brokovesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis di sela iga IV linea mid clavicula sinistra
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi: bunyi jantung I II murnireguler, murmur ( - ), gallop ( - )
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak tampak massa
Aukultasi : Bising usus ( + ) meningkat
Palpasi : Teraba massa (-) , turgor kulit menurun > 2 detik
Perkusi : Timpani diseluruh lapang

Ekstremitas
Akral hangat, deformitas (-), edema (-), sianosis (-), CRT > 2 detik.
Darah Rutin
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Hematologi darah rutin

Hemoglobin 11.2 g/dL 10.7-14.7

Hematokrit 35.1 % 31.0-43.0

Eritrosit 5.18 106/L 3.70-5.70

Leukosit 11.56 103/L 5.50-15.50

Trombosit 525 103/L 229-553

Hitung jenis leukosit

Basofil 0 % 0-1

Eosinofil *0 % 1-5

Batang/STAB *0 % 3-6

Limfosit 27 % 25-50

Monosit *8 % 1-6

Segmen *65 % 25-60

Nilai eritrosit rata-rata

VER (MCV) *67.8 % 72-88

HER (MCH) *21.6 Pg 23-31

KHER (MCHC) *31.9 % 32-36


Resume
Pasien datang dibawa oleh ibu karena mengeluh diare sejak 3 hari sebelum masuk RS. Diare
terus menerus, sehari diare lebih dari 8 kali dengan konsistensi cair. Sekali diare sekitar gelas
aqua. Keluhan disertai buang air kecil yang menurun sejak 2 hari sebelum masuk RS. Buang air
kecil menurun sekitar 3 kali ganti pampers perhari dengan beratnya pampers tidak seperti biasa
yaitu lebih enteng. Disertai adanya demam. Demam dirasakan terus menerus dimana demam
turun hanya bila diberi obat. Demam tidak disertai dengan kejang dan menggigil. Keluhan tanpa
disertai muntah, anak menjadi malas makan dan malas minum.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, keadaan umum tampak sakit
sedang, suhu 36.40C, nadi 140x/menit, pernapasan 32x/menit, berat badan 9 kg, panjang badan
90 cm, lingkar kepala 47 cm, Pada pemeriksaan didapatkan UUB datar, mata sedikit cekung,
mukosa bibir masih lembab,anak tidak rewel, abdomen di dapatkan turgor kulit menurun,
bising usus meningkat, akral hangat dan CRT<2 detik. Pada pemeriksaan penunjang
pemeriksaan darah tepi didapatkan kesan normal.
Diagnosa Kerja
Diare akut dengan dehidrasi berat

Diagnosa Banding

Diare
Disentri Diare Kronik Persisten
Rencana penatalaksanaan
Usaha rehidrasi intravena secepatnya menggunakan larutan yang dipilih berikan 100 ml/kg dan
dibagi.
Ringer Laktat
Ringer Asetat
NaCl 0.9%

Ulangi jika denyut nadi sangat lemah dan tidak teraba. Periksa ulangan 15-30 menit, jika status
hidrasi belum membaik, beri tetesan intravena lebih cepat.
Beri oralit 5 ml/kg/jam selama 3 jam segera setelah anak mau minum.
Zinc syrup 10 mg/5ml 1x2 cth selama 10 hari
Pantau kembali anak sesudah 3 jam pemberian intravena.
Lanjutkan pemberian asi, susu formula untuk sementara diganti dengan yang rendah laktosa
Rehidrasi

100 ml/kgBB RL
30 ml/kg jam
70 ml/kg 2 jam

30 ml/kg
70 ml/kg
Makro :
Makro :
- 270 x 15 = 135 tpm
- 630 x 15 = 63 tpm
0.5 x 60
2.5 x 60
- 270 : 4 = 135 tpm
- 630 : 4 = 63 tpm
0.5
2.5
Beri Zinc syrup 10 mg/5ml 1x2 cth selama 10 hari

Jika anak mau minum oralit 5 ml/kg/jam


selama 3 jam
5x9 = 45 ml/kg / jam
Maintanance

10 kg pertama = x 100
9 kg 10
= 100 x 9 = x 50
kg kedua
= 900 Sisa
cc/kg
BB = x 20
Makro = 900 = 9.3 tpm
96
Prognosis
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam
16 Maret 2017 Follow Up
12:00
S: BAB (+) 9 kali, konsistensi kental, berwarna kehijauan, demam (-), batuk (-), pilek (-),
mual (-), muntah (-), BAK meningkat dari kemarin, nafsu makan membaik, sudah mau minum.
O: Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran : CM, suhu: 36,5oC, nadi: 100x/menit,
napas: 20x/menit.
Kepala : normosefali, UUB sudah menutup, cekung (-), cembung (-)
Mata : CA-/-, SI-/-, pupil isokor +/+, RCL +/+, RCTL +/+, hiperemis -/- cekung +/+
Hidung : sekret -/-, septum deviasi (-)
Telinga : serumen -/-, normotia +/+
Mulut : mukosa lembab(+)
Pulmo
I: simetris saat statis dinamis, retraksi -
P: Massa -/-, organomegali -
P: Sonor
A: SN BVS +/+, wh-/-, rh-/-

Cor
I: IC tak tampak
P: IC teraba di ics 4 MCS, Thrill(-)
P: Pekak
A: BJ I-II murni reguler(+)

Abdomen
I: Datar, distensi (-)
A: BU(+) normoperistaltik
P: massa (-) nyeri tekan (-) pembesaran hepar(-), lien(-), tugor kulit kembali normal
P: Timpani (+)
Ekstremitas: akral hangat, edema (-), sianosis (-), CRT<2 detik

A: Diare Akut
P: Inf. Rl 10 tpm
Terfacef 2 x 250 mg
Trovensis 3 x 1 mg
Lacto B 2 x 1 mg
Cernevit 1 x ampul
Puyer diare 3 x 1
17 maret 2017
13:00
S: BAB sudah 2 kali, konsistensi kental, berwarna coklat gelap, ampas (-), lendir (-),demam (-),
batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAK normal, nafsu makan membaik, minum normal.
O: Keluhan utama: tampak sakit ringan, kesadaran : CM, suhu: 36,3oC, nadi: 101x/menit,
napas: 21x/menit.
Kepala : normosefali, UUB sudah menutup, cekung (-), cembung (-)
Mata : CA-/-, SI-/-, pupil isokor +/+, RCL +/+, RCTL +/+, hiperemis -/- cekung -/-
Hidung: sekret -/-, septum deviasi (-)
Telinga: serumen -/-, normotia +/+
Mulut : mukosa lembab(+)
Pulmo
I : simetris saat statis+/+, dinamis, retraksi -/-
P : Massa -/-, organomegali -
P : Sonor
A : SN BVS +/+, wh-/-, rh-/-

Cor
I : IC tak tampak
P : IC teraba di ics 4 MCS,Thrill(-)
P : Pekak
A : BJ I-II murni reguler(+)
Abdomen

I : Datar, distensi (-)


A : BU(+), normoperistaltik
P : massa (-) NT(-)organomegali (-)
P : Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat, edema (-), sianosis (-), CRT<2 detik
A: Diare akut
Diare akut
Diare akut
Perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat kandungan air dalam tinja melebihi dari normal
( 10 ml/kgBB/hari ) dengan peningkatan frekuensi defekasi > 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung
kurang dari 14 hari.
Etiologi
Faktor infeksi
Infeksi enteral bakteri, virus, parasit
Infeksi parental

Faktor malabsobsi
Malabsorpsi karbohidrat
Malabsorpsi lemak
Malabsorpsi protein

Faktor makanan basi, alergi

Di negara berkembang patogen penyebab paling sering diare akut pada anak-anak yaitu Rotavirus,
Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella, Campylobacter jejuni dan Cryptosporidium. 3
Patogenesis
Patogenesis Virus
Virus berkembang biak di usus > virus masuk ke epitel usus halus > menyebabkan kerusakan di
apikal vili usus halus > sel epitel diganti sel dari kripta (belum matang) > sel epitel tidak dapat
berfungsi menyerap air dan makanan > diare tipe osmotik
DIARE OSMOTIK
Lumen usus

LAKTOSA

TIDAK DISERAP

FERMENTASI BAKTERI Dinding Usus

ASAM-ASAM ORGANIK + GAS

TEKANAN OSMOTIK MENINGKAT

MENARIK CAIRAN

D IAR E
DIARE SEKRETORIK
Patogen (V.cholera atau E. colli)

ATP
Toksin
oo
Menempel o
cAMP
Epitel
usus

sekresi Cl bertambah
dan

absorpsi Na dihambat

air, K dan bikarbonat

Tinja cair mengandung Na, K, Cl dan bikarbonat


Diare Akibat Gangguan Peritaltik
Jarang menjadi peyebab
Penurunan motilitas
Peningkatan motilitas

Diare Inflamasi
Bakteri enteral patogen akan mempengaruhi struktur dan fungsi, menginduksi sekresi
cairan dan elektrolit, dan akan mengaktifkan kaskade inflamasi.
Diare imunologis
Hipersensitivitas tipe 1, 3 dan 4
Tipe 1 : IgE, sel mast dan basofil
Tipe 3 : reaksi antigen-antibodi, komplemen, makrofag, sel mast dan basofil
Tipe 4 : respon imun sekunder,tidak terdapat peran antibodi, terjadi pelepasan berbagai
sitokin, makrofag

Semua reaksi akhirnya akan menimbulkan kerusakan jaringan


Faktor Resiko
Fekal oral yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak langsung tangan
4 F = finger, flies, fluid, field).
Faktor resiko yang meningkatkan masuknya enteropatogen antara lain :
Tidak cukup tersedianya air bersih
Tercemarnya air oleh tinja
Tidak ada atau kurangnya sarana MCK
Higiene per orangan dan penyediaan makanan tidak higien
Cara penyapihan bayi yang tidak baik (terlalu cepat disapih, terlalu cepat diberi susu botol dan terlalu cepat diberi makanan padat)
Beberapa faktor resiko pada pejamu (host:
Malnutrisi, PH lambung rendah, motalitas usus meningkat
BBLR, genetik
Imunodefisien, imunodepresi
EPIDEMIOLOGI
Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di
indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak,
terutama usia dibawah 5 tahun.
Riskesdas 2007 diperoleh bahwa diare penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu 42%
dibanding pneumonia 24%, untuk golongan 1-4 tahun penyebab kematian karena diare 25,2%
dibanding pneumonia 15,5%.
Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan asam-basa (metabolik asidosis)
Gangguan gizi
Gangguan sirkulasi
DIAGNOSA
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Analisis gas darah dan elektrolit bila secara klinisi dicurigai adanya ggn.keseimbangan asam-basa dan
elektrolit
Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali apabila ada tanda intoleransi laktosa
dan kecurigaan amubiasis
Hal yang perlu dinilai pada pemeriksaan tinja:
Makroskopis : konsistensi, warna, lendir, darah, bau
Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasit, bakteri
Kimia : pH, elektrolit
Tatalaksana
Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan sedang
Dehidrasi berat
Rehidrasi
dengan
oralit baru

Zink 10
Nasihat
hari
kepada
berturut-
orang tua
Lima Pilar turut
Penatalaksanaan
Diare

Antibiotik ASI dan


makanan
selektif diteruskan
Ketentuan Pemberian Oralit Baru
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus oralit dalam 1 aqua gelas
Berikan larutan oralit pada anak setiap kali BAB, dengan ketentuan sebagai
berikut :
Anak berumur < 2 thn : berikan 50-100 ml tiap kali BAB
Anak 2 thn atau lebih : berikan 100-200 ml tiap kali BAB

Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan
harus dibuang
Dukungan Nutrisi
Diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat, untuk :
Mencegah agar tidak terjadi gizi buruk
Pengganti nutrisi yang hilang

ASI tetap diberikan selama diare


Pemberian Zinc
Larutkan tablet tersebut dengan sedikit (beberapa tetes)air matang atau ASI dalam sendok teh.
Jangan mencampur tablet zinc dengan oralit
Apabila anak muntah sekitar setelah jam setelah pemberian tablet zinc, berikan lagi tablet zinc dengan
cara memberikan potongan lebih kecil dan berikan beberapa kali hingga satu dosis penuh.
Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus,tetap berikan tablet zinc segera
setelah anak dapat minum atau makan.

Umur Dosis
< 6 bulan 10 mg (1/2 tablet)/ hari
> 6 bulan 20 mg (1 tablet)/ hari.
Antibiotik Selektif
Edukasi
Nasihat pada ibu atau pengasuh untuk kembali segera jika diare semakin berat atau belum
membaik selama 3 hari.

Indikasi
Rawat Inap
Malnutrisi
Dehidrasi dan disentri yang
datang sudah dengan
komplikasi.
Probiotik
Mikroorganisme hidup dalam makanan yang difermentasi untuk menunjang keseimbangan
mikroflora intestinal
Menurunkan angka kejadian diare dan infeksi Rotavirus
Mekanisme efek probiotik:
Perubahan lingkungan mikro lumen usus
Produksi bahan anti mikroba
Mencegah adhesi kuman patogen
Prebiotik
Berupa bahan makanan, bukan mikroorganisme
Penggunaannya didasarkan pada fakta oligosakarida di dalam ASI dapat merangsang pertumbuhan
Lactobacili dan Bifidobacteria di dalam kolon bayi
Rekomendasi penggunaan masih memerlukan penelitian lebih lanjut
Pencegahan
Terdapat cara diidentifikasi sebagai sasaran untuk promosi, yaitu:
1. Pemberian ASI
2. Perbaikan makanan pendamping ASI
3. Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan untuk minum
4. Cuci tangan
5. Penggunaan jamban
6. Pembuangan tinja bayi yang aman
Kesimpulan
Diare yang dialami anak pada kasus diatas adalah diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang
berdasarkan pengklasifikasian menurut WHO.
Terapi yang terpenting adalah pemberian rehidrasi oral sedini mungkin guna mencegah
dehidrasi lebih lanjut. Anak juga tetap harus diberikan diet seperti biasa.
Dengan pelaksanaan yang tepat, prognosis dari kasus diatas baik.

Anda mungkin juga menyukai