Lapisan kulit Lapis otot rangka Jaringan areolar Jaringan fibrosa Lapis membran mukosa FISIOLOGI PALPEBRA
Kelopak mata mempunyai fungsi dalam
mendukung fungsi mata, Pelindung bola mata dari trauma Pengeluaran kelenjar air mata untuk fungsi pelicinan dan pembilasan bola mata Mengatur jumlah sinar yang keluar masuk mata, Fungsi berkedip untuk mengeluarkan kotoran dari mata DERMATOKALASIS
Kulit palpebra yang menggelambir dan menurun
elastisitasnya ETIOLOGI
Penyebab paling umum dari dermatokalasis
adalah fenomena penuaan normal, yang berhubungan dengan hilangnya jaringan elastis dan kulit kelopak mata resultan dan redundansi otot Trauma Edema periorbital parah Dermatitis kronis PATOFISIOLOGI
Patofisiologi dermatokalasis dikaitkan dengan
perubahan penuaan normal pada kulit. Ini termasuk kehilangan elastisitas, penipisan epidermis, dan redundasi kulit MANIFESTASI KLINIS
Kesulitan visual yang paling umum ditemui
termasuk hilangnya lapangan visual yang superior, kesulitan dalam membaca, dan hilangnya penglihatan tepi saat berkendara. Selain itu, pasien dengan dermatokalasis moderat sampai berat kronis mengangkat alis mereka untuk memperbaiki lapang pandang mereka. Hal ini sering dikaitkan dengan sakit kepala frontal. Iritasi pada mata, mata kering, dan dermatitis mungkin juga tanda-tanda penyajian dermatokalasis. PEMERIKSAAN FISIK
Kulit kelopak mata harus dievaluasi dengan hati-
hati. Jumlah redundansi kulit kelopak mata, ketebalan kulit, radang kulit, dan lesi kulit harus dicatat dengan hati-hati Jumlah kelebihan kulit pada kelopak mata atas dapat dinilai dengan teknik mencubit Hadirnya lipatan kelopak mata atas harus dicatat dan diukur. Lipatan kelopak mata jatuh diatas normal 8-12 mm di atas margin tutup dan umumnya lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria Posisi margin kelopak mata juga harus diperhatikan. Posisi margin normal atas kelopak mata harus jatuh sekitar 1 mm di bawah limbus TERAPI
Secara umum pengobatan dermatokalasis adalah
bedah Blepharoplasty adalah suatu tindakan bedah plastik / rekontruksi yang bertujuan untuk mengembalikan bentuk kelopak mata menjadi senormal mungkin baik secara anatomi maupun fungsinya BLEPHAROPLASTY
Blepharoplasty kelopak mata atas
Membuang kulit dan muskulus orbicuralis secukupnya Membuang lemak orbita bila perlu Membentuk lipatan kelopak yang sesuai Menghindari terbentuknya jaringan parut di tempat luka operasi Menghindari terjadinya lagoftalmus Blepharoplasty kelopak mata bawah Membuang kulit dan muskulus orbicuralis secukupnya Membuang lemak orbita secukupnya Menghindari terbentuknya jaringan parut maupun retraksi palpebra Memperbaiki laxity kelopak mata bawah bila diperlukan Menghindari ektropion dan epifora sekunder Terdapat 2 tehnik operasi yang dapat dilakukan Transkutaneus: lebih ditujukan pada pasien dengan kekenduran kulit kelopak mata yang berlebihan disertai herniasi lemak orbita Transkonjungtiva : ditujukan pada pasien dengan herniasi lemak orbita tanpa adanya kekenduran kulit TERIMA KASIH