Gigi &
Virus Bakteri
Mulut
Molekuler
Patogenesis
gen supresor
tumor
Gambaran klinis
Lesi Lesi berbentuk seperti nodul, jamur, papilla dan
verruciform. Warnanya: merah putih.
Radiografi rahang
Radiografi toraks
Pemeriksaan darah
Stadium
O Klasifikasi stadium kanker mulut7, 8 :
O Tumor primer :
O T0 : Tidak ada tumor primer
O Tis : Karsinoma in situ
O T1 : Tumor berukuran 2 cm
O T2 : Tumor berukuran > 2 cm - 4 cm
O T3 : Tumor berukuran > 4 cm
O T4 : Tumor berukuran > 4 cm dan
menginvasi struktur sekitarnya
Stadium
O Keterlibatan nodus limfatik
O N0 : Tidak ada keterlibatan nodus
O N1 : Nodus tunggal ipsilateral berukuran 3
cm
O N2 : Nodus ipsilateral berukuran > 3 cm - 6
cm
O N3 : Nodus berukuran lebih besar dari 6 cm
dan/atau bilateral
O Metastasis jauh
O M0 : Tidak ada metastasis jauh
O M1 : Terdapat metastasis jauh
Stadium
O Penggolongan stadium7,8 :
O Stadium I : T1, N0, M0
O Stadium II : T2, N0, M0
O Stadium III : T3, N0, M0
O T1/T2/T3, N1, M0
O Stadium IV : T4, N apapun, M0
O T apapun, N2/N3, M0
O T apapun, N apapun, M1
Penatalaksanaan
O Pembedahan
O Indikasi pembedahan:
1. Tumor yang telah melibatkan tulang
2. Efek samping pembedahan diharapkan lebih
kecil daripada radiasi
3. Tumor yang kurang sensitif terhadap radiasi
4. Tumor rekuren pada daerah yang sebelumnya
telah menerima terapi radiasi.
5. Pada kasus paliatif untuk mengurangi ukuran
tumor
Penatalaksanaan
O Radioterapi
O Tumor yang lebih berdiferensiasi mempunyai
kecepatan daya respon yang lebih kecil terhadap
radioterapi.
O Tumor eksofitik dan yang teroksigenasi dengan
baik lebih radiosensitif, sedangkan tumor besar
yang invasif dengan fraksi pertumbuhan yang
kecil mempunyai respon yang lebih sedikit
O KSS yang dibatasi oleh mukosa mempunyai daya
sembuh lebih tinggi dengan radioterapi, akan
tetapi penyebaran tumor sampai ke tulang
mengurangi kemungkinan penyembuhan dengan
radioterapi
Penatalaksanaan
O Kemoterapi
O Untuk mengurangi tumor awal dan
memberikan perawatan dini pada
mikrometastaste
O Kombinasi Pembedahan dan Radioterapi
Prognosis
O Tergantung pada lokasi lesi.
O Karsinoma intraoral, angka harapan hidup 5 tahun
sekitar 30 %.
O Karsinoma bibir, angka harapan hidup 5 tahun
umumnya lebih dari 70 %.
O Angka harapan hidup 5 tahun keseluruhan setelah
pembedahan serta radiasi dan kemoterapi adjuvan
sekitar 40 % untuk kanker di pangkal lidah, faring,
dan dasar mulut, dibandingkan dengan kurang dari
20 % untuk kanker dengan metastasis kelenjar getah
bening.
O Apabila kanker ini ditemukan lebih awal, harapan
hidup 5 tahun dapat melebihi 90 %.9
Pembahasan
O Etiologi dari KSS rongga mulut: merokok, alkohol, oral
hygiene yang buruk serta diet yang tidak sesuai.
O 4 golongan buah dan sayur yang bersifat proteksi
terhadap kejadian kanker: leguminosae (kacang-
kacangan dan polong-polongan), Rosaceae (apel,
stroberi, peach, nectarines), Solanaceae (tomat dan
peppers), Umbelliferae (wortel).
O Oral Cancer Over-expressed 1 (ORAOV1): kandidat proto-
onkogen dari variasi skuamous sel karsinoma pada
manusia dan telah di identifikasi pada kromosom
11q13
O Gen CCND1 = siklin G1 >> ekspresi siklin D1.
Amplifikasi dari gen CCND1 >> produksi siklin D1
proliferasi sel >>
Pembahasan
O Peran virus dalam perkembangan KSS telah
dikemukakan dalam beberapa literature
yang umumnya membahas mengenai HPV,
EBV, dan HSV-1.
O Syrjanen meneliti mengenai hubungan
antara HPV dengan KSS rongga mulut = >>
risiko yang signifikan dari infeksi HPV
apabila dibandingkan dengan kelompok
kontrol
Pembahasan
O Penelitian di Asia Tenggara = prevalensi EBV yang
tinggi dan menyimpulkan infeksi EBV sebagai etiologi
dari KSS rongga mulut.
O Penelitian di Amerika utara dan Eropa utara =
prevalensi EBV yang rendah, sehingga meragukan
infeksi EBV sebagai etiologi dari KSS rongga mulut.
O Hubungan antara infeksi bakteri dengan
karsinogenesis adalah infeksi kronis akibat invasi
pada sistem imun yang berlanjut menjadi kondisi
imunosupresi, intervensi siklus sel dan signaling
pathway, serta metabolism dari substansi
karsinogenik. P. gingivalis dan F. nucleatum
infeksi kronis yang persisten pada sel epitel mukosa.