Polip Antrokoanal
Disusun oleh:
Rizki Novrildawati
Pendahuluan
TINJAUAN PUSTAKA
Polip antrokoanal
Defenisi Epidemiologi
Pertumbuhan
polipoid jinak dari
mukosa antrum Polip antrokoanal
meliputi 4-6% dari
maksila hingga ke
koana. seluruh polip nasal
Polip Antrokoanal
Asma/
bronkitis
kronis/
cystic
fibrosis
Sensitif
terhadap
ASA /
NSAID
Etiologi
Pemeriksaan fisik dan
Anamnesis penunjang
Gejala klinis n (%)
Sumbatan hidung 37 (92.5)
Rhinoskopi anterior dan
Rinorrea 18 (45) posterior serta rongga
Postnasal drip 14 (35) mulut massa polipoidal
Mendengkur 9 (22.5) intranasal
Nyeri kepala 5 (12.5)
Hiposmia 4 (10)
Gumpalan dalam tenggorokan 4 (10)
Rasa tidak nyaman pada hidung 4 (10
Pemeriksaan penunjang
nasoendoskopi dan CT-Scan
Diagnosis
Diagnosis Gambaran klinis
Polip multipel
Polip > 1, timbul di rongga hidung
bagian atas. Gejala berupa sumbatan
pada hidung dan rinorea.
Juvenile nasopharyngeal
angiofibroma tumor jinak vaskuler.
Gejala berupa epistaksis, sumbatan
hidung dan massa nasofaring
Carsinoma Nasofaring merupakan
tumor ganas pada daerah nasofarimg.
Gejala berupa hidung (sumbatan jalan
nafas, epistaksi), telinga ( tinitus,
otalgia), mata dan saraf ( diplopia,
trigeminal neuralgia)
Hipertropi konka pelebaan konka
yang disebabkan oleh infeksi maupun
alergi. Gejala berupa sumbatan pada
hidung dan rinorea.
Medikamentosa Pembedahan
Kortikosteroid topikal Simpel polipektomi
digunakan selama 3
bulan. Caldwell-Luc
Penatalaksanaan
Prognosis Follow up
Prognosis dari polip Rekurensi dapat terjadi pada
sendiri adalah bonam 13 bulan pasca operasi
Namun pada kasus polip dibutuhkan follow up untuk
menilai rekurensi atau tidak.
dapat terjadi rekurensi.
Selama follow up dapat
Faktor penyebab
diberi antibiotik broad
terdapat sisa polip serta
spectrum, kortikosteroid
tidak menghindari etiologi nasal dan irigasi nasal.
KASUS
Vs :
Td 110/70 Mata : anemis-, normal
N 86
RR 20 Telingan Luar : normotia, N
T 36.2 Hidung luar : deformitas- N
Ext inf :
Pucat- edem-
Pemerikan fisik
AD AS
d. b. n.
Pemeriksaan Telinga
Kanan kiri
massa +
Hiperemis + Sekret +
Sekret + Merah muda +
Tidak
dilakukan
Pemeriksaan Hidung
Massa +
Tidak dilakukan
Tonsil T1-T1
Faring merah muda
Gigeligi normal
Pemeriksaan Laboratorium
Water dan skull lat thoraks
Pemeriksaan Penunjang
IVFD D51/2NS
20 gtt/I Tampon
Drip adona 10 anterior
cc dalam RL 500 Polipektomi IVFD RL +
cc kalnex
Amphicilin 3x 500mg : D5%
Dilakukan
500 mg pengangkatan polip Amphicilin
Pemasangan
tampon anterior
5x500mg
( kloramphenicol Vit C 3x1
Pre op 10 %) Dexamethason
3x1
Novaldo 3x1
Post op
Pengobatan
7/8/2017
S : mulut sudah bisa
membuka, nyeri-
4/8/2017 O : hiding terpasang
tampon lepas
S : nyeri hidung tampon sekret +
berkurang susah darah - aff tampon
membuka mulut
O : hidung terpasang
tampon lepas P : biolergi,
1 /8/2017 tampon darah + renadinac, vit B com
S : nyeri luka op + sekret + pasang Kontrol 1 bulan,
tampon ulang hindari paparan
Hidung : terpasang
P : biolergi, renadinac, alergen.
tampon ant
Vit B com
P : lepas tampon H-3
post op
Rawat Jalan
Follow up
Pembahasan
Pasien Teori
Laki-laki 12 tahun Hal ini sesuai teori dimana
dengan keluhan hidung polip antrokoanal sering terjadi
pada anak- anak dan remaja (7-
tersumbat dan sering 15 tahun)serta angka kejadian
pilek serta tidur tersering pada laki-laki dimana
mendengkur. perbandingannya 1.5 : 1
( pria : wanita)
Gejala dari polip antrokoanal
keluhan terbanyak
sumbatan hidung (94.7%),
diikuti rinore yang purulen
(78.9%), tidur mendengkur
(58%), sinusistis (26%), alergi
(37%) dan sakit kepala (15%)
Pasien memiliki riwayat Pada beberapa penelitian
mengemukakkan bahwa ada hubungan
alergi dan pada radiologi antara rhinitis dan sinusitis dengan
ditemukan adanya kejadian polip antrokoanal, dimana
70% pasien polip antrokoanal
gambaran sinusitis menderita rhinitis dan pada penelitian
lain mengemukakan 65% pasien polip
antrokoanal menderita rhinosinisitis.
Kemungkinan dari keterkaitan polip
hidung dan rhinitis alergi adalah reaksi
alergi di mukosa hidung
mengakibatkan vasodilatasi dan
peningkatan permeabilitas dari
pembuluh darah yang akan
mengakibatkan cairan berpindah keluar
dari intravaskular dan menyebabkan
cairan masuk kedalam jaringan
sehingga terjadi edem mukosa .
Pada pada pasien Tatalaksana polip pada
dilakukan polipektomi pasien dengan sumbatan
hidung total adalah
pembedahan
Prinsip tatalaksana polip
antrokoanal pada anak
adalah pengangkatan massa
polip secara komplit
terutama pada massa polip
yang berada intra antrum
untuk menghindari
rekurensi, minimalisir
komplikasi postoperatif dan
ketidaknyamanan.
TERIMA KASIH