Melani Kusdayani
Rizkythia Andhara
Eldin
Jafar
defenisi BBL
Ciri Ciri Bayi Baru Lahir
adaptas / perubahan BBL
pemeriksaan Fisik BBL
Asuhan keperawatan BBL
defenisi BBL
Proses perubahan bayi baru lahir adalah dalam hal pernapasan yang
dapat di pengaruhi oleh keadaan hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik ( lingkungan) yang merangsang pusat pernapasan
medula oblongata di otak. Selain itu juga jadi tekanan rongga dada
karena kompresi paru selama persalinan,sehingga merangsang
masuknya udara ke dalam paru,kemudian timbulnya pernapasan dapat
terjadi akibat interaksi sistem pernapasan itu sendiri dengan sisitem
kardiovaskuler dan susunan saraf pusat. Selain itu adanya surfaktan
dan upaya resfirasi dalam pernapasan dapat berfungsi untuk
mengeluarkan cairan dalam paru serta mengembangkan jaringan
alveolus paru agar dapat berfungsi. Surfaktan tersebut dapat
mengurangi tekanan permukaan paru dan membantu menstabilkan
diding alveolus untuk mencegah kolaps ( Betz dan Sowden, 2002 ).
B. Sistem Peredaran Darah
Pada sistem peredaran darah, terjadi perubahan fisiologis pada bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu
lahir akan terjadi proses pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh, maka terdapat perubahan,yaitu
penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan penutupan duktus ateriosus anatara arteri paru dan
aorta. Perubahan ini terjadi akibat adanya tekanan pada seluruh sistem pembuluh darah,dimana
oksigen dapat menyebabkan sistem pembuluh darah mengubah tenaga dengan cara meningkatkan atau
mengurangi resistensi. Perubahan tekanan sistem pembuluh darah dapat terjadi saat tali pusat di
potong, resistensinya akan meningkat dan tekanan atrium kanan akan menurun karena suplai darah ke
atrium kanan berkurang yang dapat menyebabkan volume dan tekanan atrium kanan juga menurun.
Proses tersebut membantu darah mengalami proses oksigenasi ualng, pada saat terjadi pernafasan
pertama dapat menurunkan resistensi dan meningkatkan atrium kanan. Kemudian oksigen pada
pernapasan pertama dapat menimbulkan relaksi dan terbukanya sistem pembuluh darah paru yang
dapat menurunkan resistensi pembuluh darah paru. Terjadinya peningkatan sirkulasi paru
mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan, dengan meningkatkan
tekanan pada atrium kanan akan terjadi penurunan atrium kiri, foramen ovale akan menutup, atau
dengan pernafasan kadar oksigen dalam darah akan meningkat yang dapat menyebabkan duktus
arteriosus mengalami kontriksi dan menutup. Perubahan lain adalah menutupnya vena umbilikus, dutus
venosus, dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit
setelah tali pusat di klem dan penutupan jaringan fibrosa membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan ( Betz
dan Sowden, 2002 ).
C. Sistem Pengaturan tubuh, Metabolisme Glukosa, Gastrointestinal, dan Kekebalan Tubuh
Sistem Pengaturan Tubuh
Ketika bayi lahir dan langsung berhubungan dunia luar ( lingkungan ) yang lebih dingin, maka dapat
menyebabkan air ketuban menguap melalui kulit yang dapat mendinginkan darah bayi.pada saat
lingkungan dingin, terjadi pembentukan suhu tanpa melalui mekanisme menggigil yang merupakan cara
untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya serta hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi
panas. Adanya timbunan lemak tersebut menyebabkan panas tubuh meningkat, sehingga terjadilah
proses adaptasi. Dalam pembakaran lemak, agar menjadi panas, bayi menggunakan kadar gluksa.
Selanjutnya cadangan lemak tersebut akan habis dengan adanya stres dingin dan bila bayi kedinginan
akan mengalami proses hipoglikemia, hipoksia, dan asidosis.
Metabolisme Glukosa
Setelah tali pusat di ikat atau di klem, maka kadar glukosa akan di pertahankan oleh si bayi itu sendiri
serta mengalami penurunan waktu yang cepat 1-2 jam. Guna mengetahui atau memperbaiki kondisi
tersebut, maka di lakukan dengan menggunakan air susu ibu ( ASI), penggunaan cadangan glikogen (
glikogenolisis), dan pembuataan glukosa dari sumber lain khususnya lemak (glukoneogenesis). Seorang
bayi yang sehat akan menyimpan glukosa sebagai glikogen dalam hati.
Sistem Gastrointestinal
Proses menghisap dan menelan sebelum lahir
sudah di mulai. Refleks gumoh dan batuk sudah
terbentuk ketika bayi lahir.kemampuan menelan
dan mencerna makananmasih terbatas,
mengikat hubungan esofagus bawah dan
lambung masih belum sempurna yang dapat
menyebabkan gumoh dan kapasitasnya sangat
terbatas kurang lebih 30cc.
Sistem Kekebalan Tubuh
Bayi dilahirkan dengan beberapa kemampuan melawan infeksi. Lini
pertama dalam pertahanan adalah: kulit dan membran mukosa yang
melindungi dari invasi mikro-organisme. Lini kedua adalah elemen sel
pada sistem imunologi yang menghasilkan jenis-jenis sel yang mampu
menyerang fatogen seperti neurofil, monosit, ensinofil. Lini ke tiga
adalah susunan spesifik dari antibodi ke antigen, proses ini
membutuhkan pemaparan dari agen asing sehingga anti body dapat di
hasilkan. Bayi umumnya tidak dapat mengahsilkan Ig ( ImunoGlobin)
sendiri samapai usia 2 bulan. Bayi menerima dari imun ibu yang
berasal dari sirkulasi plasenta dan ASI. Bila ibu memiliki anti body
terhadap penyakit menular tertentu, anti body tersebut mengalir ke
bayi melalui plasenta. Diantara anti bodi tersebut mungkin adalah anti
body terhadap gondok,difteri, dan campak. Imunitas pasif ini
berakhir dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
D. Sistem Pencernaan
1. Mulut
Bibir bayi baru lahir harus kemerahan dan lidahnya harus rata dan
simetris.
2. Lambung
Pada saat lahir, kapasitas lahir antara 30-60 ml dan meningkat dengan
cepat sehingga pada hari ke tiga dan keempat, kapasitanya mencapai
90ml
3. Usus
Usus pada bayi jika di bandingkan dengan panjang tubuh bayi terlihat
sangat panjang. Feses pertama bayi adalah hitam kehijauan, tidak
berbau, substansi yang kental/lengket yang di sebut mekonium. Yang
biasanya keluar dalam 24 jam pertama. Feses ini mengandung
sejumlah cairan amnion, vernix, sekresi saluran pencernaan, empedu,
lanugo, dan zat sisa dari jaringan tubuh
E. Sistem Ginjal dan Keseimbangan Cairan
Pengeluaran urine pada janin terjadi pada bulan ke
empat. Sementara itu, pada saat lahir fungsi ginjal
bayi sebanding dengan 30% sampai 50% dari
kapasitas dewasa dan belum cukup matur untuk
memekatkan urin. Artinya, pada semua bayi semua
struktur ginjal sudah ada tetapi kemampuan ginjal
untuk mengosentrasikan urine dan mengatur
kondisi cairan setra fluktuasi elektrolit belum
maksimal.
F. Sistem Adaptasi Perubahan Kulit
Semua struktur kulit bayi sudah terbentuk pada
saat lahir, tetapi masih belum matang .
G. Persyarafan
Sistem persyarapan bayi cukup berkembang untuk
bertahan hidup tetapi belum terintegrasi secara
sempurna. Pertumbuhan otak setelah lahir
mengikuti pola pertumbuhan cepat, yang dapat di
prediksi selama priode bayi samapi awal masa
kanak-kanak.
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU
LAHIR