Anda di halaman 1dari 14

Evaluasi Program Puskesmas mengenai

Penyakit Demam Berdarah Dengue


Skenario
Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi program pemberantasan
penyakit DHF masih di dapatkan pevalensi DHF berkisar 18%
dengan tingkat CFR 4%, rata-rata penderita datang terlambat
sehingga terlambat juga dirujuk kerumah sakit. Berdasarkan
pemantauan jentik, didapatkan dari Angka Bebas Jentik (ABJ)
adalah 60%. Kepala Puskesmas akan melakukan revitalisasi
program pemberantasan penyakit DHF dan ingin didapatkan
insidens yang serendah-rendahnya dan CFR 0%.
1. Faktor Agent
Penyakit DHF disebabkan oleh virus dengue. Virus
ini termasuk dalam grup B Antropod Bone Virus
HOST (Arbo virus) kelompok flavivirus dari famili
flaviviridae yang terdiri dari empat serotipe yaitu
DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4.

2. Host
VEKTOR Virus dengue ditularkan kepada manusia lewat
gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Nyamuk trsebut
ENVIRON
Agent MENT
dapat mengandung virus dengue pada saat
menggigit manusia yang sedang mengalami
viremia

3. Lingkungan
Meningkat awal musim hujan (September hingga
februari), genangan air yang terdapat pada sisa-sisa
kaleng bekas, tempat penampungan air, bak mandi,
ban bekas, dan sebagainya

4. Vektor
nyamuk Aedes aegepty (di daerah perkotaan) dan
Aedes albopictus (di daerah pedesaan). 2 puncak
aktifitas antara pukul 09.00-10.00 dan 16.00-
17.00.
Nyamuk dewasa hidup -/+ 10hr, nyamuk betina
mencapai umur 1 bulan dan jarak terbang 100m
Cara penularan DBD/DHF
Manusia sakit/ carrier vektor manusia
Peran Puskesmas Upaya Kesehatan Pokok
Puskesmas
Lembaga kesehatan yang
menjangkau masyarakat di 1. Promosi Kesehatan
wilayah terkecil dalam hal
pengorganisasian masyarakat 2. Kesehatan Lingkungan
dalam penyelenggaraan
kesehatan secara mandiri.
3. Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit
Fungsi Puskesmas
4. Pelayanan KIA dan KB
1. Pusat pergerakan
pembangunan berwawasan
kesehatan pemberdayaan. 5. Perbaikan Gizi Masyarakat

2. Masyarakat dan keluarga dalam 6. Penyembuhan Penyakit dan


pembangunan kesehatan. Pelayanan Kesehatan

3. Pusat pelayanan tingkat


pertama.
Evaluasi Program
Jenis Penilaian :
Evaluasi adalah suatu
kegiatan untuk 1. Penilaian tahap awal
mengumpulkan data Program
secara statistik lalu
dianalisis dan 2. Penilaian tahap proses
digunakan untuk program
menjawab apa yang
diharapkan pada suatu 3. Penilaian tahap akhir
program terutama program
mengenai efektivitas
dan efisiensi dan orang-
orang.
Peran
FIVE STAR DOCTOR
Dokter
Care Provider: Mampu menyediakan perawatan.

Decision Maker: Mampu menentukan keputusan.

Communicator: Mampu menjadi komunikator yang baik.

Community Leader: Mampu menjadi pemimpin dalam


komunitas atau masyarakat.

Manager: Mampu/ memiliki keahlian dalam manajemen


terkait tindak dan strategi PUSKESMAS.
Promosi Kesehatan
Poster

Melakukan penyuluhan dan pendidikan


kesehatan

Memberi nutrisi yang sesuai standar

Meningkatkan kesehatan mental

Penyediaan perumahan yang sehat

Rekreasi yang cukup

Melaksanakan pemeriksaan berkala


Pencegahan DHF
(Pemberantasan
Vektor)
Fogging massal (
pemberantasan vektor stadium
dewasa/nyamuk)

Abatisasi massal (
pemberantasan vektor
stadium jentik)
JUMANTIK (Juru
pemantau jentik)
Tugas Jumantik :
melakukan pemantauan jentik
penyuluhan kesehatan
menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk
secara serentak dan periodik
melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada
Supervisor dan Petugas Puskesmas >> sistem
pemantauan jentik berkala yang berjalan
dengan baik
Pencegahan DHF
(Pemberantasan
Vektor)
Angka Bebas Jentik sebagai tolak ukur upaya
pemberantasan vektor melalui gerakan PSN-
3M menunjukan tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD.

Apabila angka bebas jentik rendah: maka


kemungkinan penduduk terkena DBD adalah
lebih besar dibanding daerah lain yang angka

bebas
=jentiknya lebih besar. 100%

Pencegahan DHF
(PSN DBD)
3M (Menguras, Menutup, Mengubur)
Kesimpulan
Puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja. Pada Evaluasi Program
Puskesmas dalam menangani Penyakit Demam
Berdarah Dengue penting bagi para petugas
puskesmas untuk melakukan pendekatan system
dan menbandingkan antara cakupan dengan target
yang telah ditetapkan. Pemberantasan DBD
dibandingkan dengan target variable yang dinilai:
jumlah penderita DBD, pemeriksaan jentik berkala,
kegiatan penyuluhan DBD, pemberantasan vektor
yaitu: kegiatan fogging, abatisasi dan gerakan 3M/
gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN).Untuk itu upaya pencegahan penyakit dbd
dapat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,

Anda mungkin juga menyukai