Rofi Muhana N.H ( P07133116061 ) Risma Romawidani ( P07133116067 ) Ajaran Islam Tentang Kesehatan
Kata sehat merupakan indonesianisasi dari bahasa Arab ash-
shihhah dan berarti sembuh, sehat, selamat dari cela, nyata, benar. Bukti bahwa adanya ajaran Islam untuk menjaga kesehatan adalah adanya sunnah Rasul yang mengajarkan doa untuk meminta kesehatan kepada Allah yaitu sebagaimana sebuah hadits Dari 'Abdullah bin 'Umar, dia berkata, "Di antara doa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu. (HR. Muslim no. 2739) Hubungan Islam dengan Kesehatan Lingkungan Islam mengajarkan umatnya untuk melindungi dan menjaga alam dan lingkungan. Pada masa kekhalifahan, peradaban Islam di Semenanjung Arab memiliki kawasan konservasi yang disebut Hima. Hima merupakan zona yang tak boleh disentuh atau digunakan untuk apapun bagi kepentingan manusia. Tempat tersebut digunakan sebagai konservasi alam, baik untuk kehidupan binatang liar maupun tumbuh-tumbuhan. Islam mempunyai konsep yang sangat jelas tentang pentingnya konservasi, penyelamatan, dan pelestarian lingkungan. Konsep Islam ini kemudian bisa digunakan sebagai dasar pijakan (moral dan spiritual) dalam upaya penyelamatan lingkungan. Permasalahan lingkungan bukan hanya masalah ekologi semata, tetapi menyangkut teologi. Jadi, teologi hubungan antara manusia dan alam dengan Tuhan adalah konsep berpikir dan bertindak tentang lingkungan hidup yang mengintegrasikan aspek fisik (alam termasuk hewan dan tumbuhan), manusia dan Tuhan. Realitas alam ini tidak diciptakan dengan ketidaksengajaan (kebetulan atau main-main) sebagaimana pandangan beberapa saintis barat, tetapi dengan rencana yang benar sebagaimana telah tercantum dalam (Q.S. Ad-Dukhaan: 38-39). Oleh karena itu, menurut perspektif Islam, alam mempunyai eksistensi riil, objektif, serta bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku tetap (qodar). dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. 39. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Ad- Dukhaan: 38-39). Pandangan Islam tentang alam (lingkungan hidup) bersifat menyatu (holistik) dan saling berhubungan yang komponennya adalah Sang Pencipta alam dan makhluk hidup (termasuk manusia). Dalam Islam, manusia sebagai makhluk dan hamba Tuhan, sekaligus sebagai wakil (khalifah) Tuhan di muka bumi yang telah dijelaskan dalam (Q.S. Al-Anam: 165). ). Manusia mempunyai tugas untuk mengabdi, menghamba (beribadah) kepada Sang Pencipta (Al- Kholik). Islam merupakan agama (jalan hidup) yang sangat memerhatikan tentang lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di dunia selain itu islam menganjurkan bahkan mewajibkan setiap manusia untuk menjaga kelangsungan kehidupannya dan kehidupan makhluk lain dibumi. Sebagai wakil Allah, manusia wajib untuk bisa merepresentasikan dirinya sesuai dengan sifat-sifat Allah. Salah satu sifat Allah tentang alam adalah sebagai pemelihara atau penjaga alam (rabbulalamin). Jadi sebagai wakil (khalifah) Allah di muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung jawab untuk menjaga bumi. Artinya, menjaga keberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat kehidupan makhluk Allah termasuk manusia sekaligus menjaga keberlanjutan kehidupannya. Lingkungan alam ini oleh Islam dikontrol oleh dua konsep (instrumen) yakni halal dan haram. Halal bermakna segala sesuatu yang baik, menguntungkan, menenteramkan hati, atau yang berakibat baik bagi seseorang, masyarakat maupun lingkungan. Sebaliknya segala sesuatu yang jelek, membahayakan atau merusak seseorang, masyarakat dan lingkungan adalah haram. Dalam hukum Islam ada sebuah prinsip umum bahwa siapapun tidak boleh merugikan atau merusak yang lain baik terhadap manusia lain maupun alam semesta. Dengan demikian fiqh Islam mencegah secara langsung maupun tidak langsung atas terjadinya kerusakan lingkungan. Merusak dan mencemari lingkungan menyebabkan terjadinya berbagai masalah seperti problem kesehatan yang berdampak buruk bagi penghuni bumi. Untuk itu, Islam mengharamkan setiap tindakan yang merusak alam. Dalam Islam, kerusakan lingkungan juga mengakibatkan kerusakan sosial yang menyebabkan terjadinya perampasan terhadap hak jutaan orang bahkan seluruh penduduk bumi. Akhlak Islam Dalam Pengembangan Sains dan Teknologi Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini, tidak bisa dipungkiri, banyak menghantarkan manusia kepada kemudahan efektivitas, dan efesiensi hidup. Dengan IPTEK manusia telah mampu meraih apa yang dulu dianggap sesuatu yang mustahil. Namun disisi lain, kemajuan IPTEK membawa akses negatif dan destruktif yang merugikan dan mengancam keberlangsungan umat manusia dan alam lingkungan. Proses dehumanisasi dan terancamnya keseimbangan ekologis dan kelestariannya alam, merupakan imbas negatif dari kemajuan IPTEK. Oleh karena itu, ilmuwan tidak cukup hanya dengan ilmunya saja, tetapi harus dibekali dengan iman dan takwa. Dengan begitu, hasil-hasil kemajuan IPTEK akan dijadikan sebagai sarana bagi manusia untuk mengeksiskan dirinya sebagai khalifah di bumi, di samping sebagai abdun, hamba Allah. Ilmuwan yang beriman dan bertaqwa akan memanfaatkan kemajuan IPTEK. Menjaga, memelihara, melestarikan, keberlangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekologi dan bukan untuk fasad fil ardh (Kerusakan di bumi). Firman Allah SWT yang artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS.Ar.Ruum: 41) Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi jangan sampai mengatur manusia sebagai penciptannya. Untuk itu diperlukan upaya- upaya untuk menyertakan nilai-nilai ke dalam IPTEK yang disebut dengan Islamisasi ilmu pengetahuan,Islamisasi ilmu pengetahuan bertujuan untuk menyertakan nilai-nilai islam ke dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ilmu tidak berdiri sendiri di tempat netral, namun menjadi dasar pemikiran ilmiah saat ini.(Toto Suryana: 2008:140) KESIMPULAN Kesehatan lingkungan sangatlah berpengaruh pada kesehatan. Manusia dan lingkungan adalah dua komponen yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam ajaran Islam diperintahkan untuk menjaga lingkungan sehingga terjadi kehidupan yang harmonis dan selalu terjaga keseimbangannya. Bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek setidaknya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Jadi, paradigma Islam, dan bukannya paradigma sekuler, yang seharusnya diambil oleh umat Islam dalam membangun struktur ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek. Jika dua peran ini dapat dimainkan oleh umat Islam dengan baik, insyaallah akan ada berbagai berkah dari Allah kepada umat Islam dan juga seluruh umat manusia. TERIMA KASIH