(Maz 119 : 105, Rom 8 : 37) Defenisi Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker/apotik/unit pelayanan farmasi R.Sakit untuk membuat dan atau menyediakan serta menyerahkan obat yang tertulis di dalamnya kepada pasien atau untuk dokter sendiri. Kelengkapan Resep Inscriptio Meliputi : Nama, alamat dokter Nomor SID (Surat Izin Dokter) Tempat dan tanggal penulisan resep Tanda R/ Precriptio Meliputi : Nama obat/bahan obat Jumlah obat/bahan obat Bentuk sediaan yang diminta atau yang akan dibuat Signatura Merupakan petunjuk cara pemakaian obat Subcriptio Merupakan paraf dan tanda tangan dokter Pro Meliputi : Nama pasien Umur/Berat badan Alamat dr. Jekson M. Siahaan Praktek : Rumah : Jl. Trutone Pematangsiantar Jl. Kasih Sejahtera Pematangsiantar Telp. (0622)21888 Telp. (0622)21222 SID. 10/10.10.22/09 Pematangsiantar, 12 maret 2009
R/ Cefotaxime 1 gr no. II S pro inj jms R/ Tramadol amp no. III S pro inj jms R/ Ranitidine tab no. III S3ddtabI jms
Pro : Tn. Jonson
Umur : 68 tahun. Alamat : Jl. Melaka Kelengkapan resep : Inscriptio: Nama dan alamat dokter (dr. Jekson, jl. Trutone) No. SID (10/10.10.22/09) Tempat dan penulisan resep (Pematangsiantar) Tanda R/ Precriptio : Nama dan jumlah obat, bentuk sediaan yang diminta, contoh : Ranitidine tab no. III Signatura : Cara pakai, contoh resep dari atas S pro Inj Subcriptio : Paraf atau tanda tangan dokter (jms) Pro : Tn. Jonson 5 Tepat Harus Tepat Obat Dokter harus memikirkan obat yang tepat sesuai dengan kondisi penyakit pasien, misal : pasien dengan gastritis bila demam maka diperlukan pemilihan analgetik antipiretik yang tepat yaitu paracetamol sedangkan aspirin merupakan kontraindikasi kerena dapat menyebabkan perdarahan akibat gastritis erosiva yang disebabkan aspirin. Harus tepat dosis obat Sesuaikan dosis berdasarkan berat badan, umur serta keadaan penyakit pasien. Bila infeksi awal maka dosis diberi dosis standar namun bila sudah dalam kondisi berat dapat diberikan dosis lebih besar namun tidak boleh melewati dosis maksimum. Harus tepat bentuk obat Bentuk sediaan harus disesuaikan dengan kondisi pasien, misalnya pada pasien muntah muntah diberikan dalam bentuk inj. Dan dihindari pemberian dalam bentuk obat oral untuk mencegah obat tidak tertelan. Harus tepat cara pakai Harus tepat apakah obat dimakan cukup satu kali sehari, 2 x sehari, 3 x sehari atau 4 x sehari. Harus tepat cara pemberian/pemakaian Harus jelas obat dimakan sebelum makan, saat sakit atau setelah makan. Beberapa cara pakai yang sering dipakai : S. m. et Vesp. tab1 : Signa mane et vespere tabletta 1 (Tandailah pagi dan malam satu tablet) suc : Signa Usus Cognitus (Tandai cara pakai sudah diketahui) sue : Signa Usis Externus (Tandai untuk pemakaian luar) S3ddtabI : Signa 3 de die tabletta 1 (Tandai tiga kali sehari satu tablet) S3ddcapI : Signa 3 de die capsula 1 (Tandailah tiga kali sehari satu capsul) S3ddpulv : Signa 3 de die pulvis 1 (Tandailah tiga kali sehari satu bungkus serbuk) StddgttIos : Signa ter de die guttae 1 oculus sinistra (Tandai tiga kali sehari satu tetes mata kiri) Prn : Pro re nata (kalau perlu) S pro inj : Signa pro injectie (Tandailah untuk injeksi) S obhtab1 : Signa omni bis hora (Tandai setiap dua jam satu tablet) So1/4h : Signa omni quarta hora (Tandai setiap seperempat jam) So1/2h : Signa omni dimidia hora (Tandai setiap setengah jam) So1 1/2h : Signa omni sesqui hora (Tandai setiap satu setengah jam) Soh : Signa omni hora (Tandai setiap jam) pc : Post coenum (sehabis makan) ac : Ante coenum (sebelum makan) DC : Durante coana (Selagi makan) Inf. : Infus Fls : Flash (Botol) Ampul : Ampulla (Ampul) Add : Addie (tambahkan) AD : Auris dextra (Telinga kanan) AL : Auris laeva (Telinga kiri) ad : Sampai C : Cochlear (Sendok makan, 15 ml) CP : Cochlear Pultis (Sendok bubur, 8 ml) Cth : Cochlear these (Sendok teh, 5 ml) Cap : Capsula (Kapsul) gut ophth : guttae ophthalmicae (tetes mata) Gtt : Guttae (tetes) Hs : Hora somni (pada waktu hendak mau tidur) Hv : Hora vaspertina (pada malam hari) Mf : Misca fac (campur buatlah) OD : Oculus dexter (mata kanan) OS : Oculus sinister (mata kiri) qs : Quatum satis (secukupnya) supp : suppositorium (supositoria) ungt : ungeuntum (salep) cr : cream (krim) gut aur : guttae auriculares (tetes telinga) gut nas : guttae nasales (tetes hidung) O.1/4 h : Omni quarta hora (tiap seperempat jam) O. alt. h : Omni alternis horis (tiap selang 1 jam) O.b.h : omni bihorio (tiap 2 jam) Q.h : quaque hora (tiap jam) Q.d : quater die (4 kali sehari) Q.q.d : Quarta quaque hora (tiap 4 jam) Tdd : ter de die (tiga x sehr) Contoh Anak BB=25 kg, butuh PCT 10mg/kgBB/x. Sediaan 500mg. Butuh untuk 4 hari. Berapa kablet yangdiberikan a. X b. VIII c. VI d . IV e. XX Kunci jawaban : C Pembahasan : Kebutuhan paracetamol anak = 10 mg x 25 = 250mg/kali, biasanya diberikan setiap 8 jam jadi dalam sehari diberikan 3 kali. Kebutuhan paracetamol per hari= 3 x 250 mg = 750 mg/hari (1.5 tablet/hari). Direncanakan diberikan 4 hari, jadi paracetamol yang diperlukan 6 tablet (1.5 x 4) Atau sehari 750 mg x 4 hari = 3000, sediaan obat 500 mg maka 3000/500mg = 6 tab Menentukan dosis sirup Dosis yang dibutuhkan : Dosis sediaan x cc sediaan Tentukanlah dosis PCT untuk bb 12 kg. Jawab : Dosis PCT = 10 15 mg/kgbb/x beri 10 (12) 15 (12) 120 180 mg (120 mg) Dosis sirup = dosis yang dibutuhkan : dosis sediaan x cc sediaan 120 : 120 x 5 cc 5 mg Kl diubah ke sendok = 5mg/5cc = 1 sendok teh