Anda di halaman 1dari 33

ASPHYXIA

Dr. Agus M. Algozi Sp.F (K), SH, DFM


PENDAHULUAN
Asphyxia,disebut dengan mati lemas.
Dalam bahasa Yunani Asphyxia berarti
tidak berdenyut, tidak tepat sebab pada
kematian karena asphyxia nadi sebenarnya
masih dapat berdenyut untuk beberapa
menit setelah pernapasan berhenti.

DEFINISI DAN PEMBAGIAN


asphyxia adalah kekurangan oksigen yang
disebabkan oleh terganggunya saluran
pernapasan
MACAM MACAM ANOXIA
1. Anoxic anoxia
2. Stagnant circulatory anoxia
3. Anemic anoxia
4. Histotoxic tissue anoxia
a. Extra cellular
b. Intra cellular
c. Metabolit
d. Substrate
PERUBAHAN PATOLOGI
1. Perubahan Primer : sebagai akibat langsung anoxia
2. Perubahan Sekunder
Ad. 1. Perubahan Primer.
- di seluruh tubuh
- otak adalah organ yang paling peka terhadap
anoxia
- Perubahan elektrolit kalium meninggalkan sel
diganti oleh natrium
- retensi air sehingga metabolisme terganggu
- sel otak akan mati dan menjadi Glial tissue

- kepekaan sel-sel syaraf pada tiap bagian otak terhadap


anoxia tergantung pada perkembangan philogenetik,
tingkat spesialisasinya, dan tingkat kebutuhannya akan
oksigen.

Pada pemeriksaan histopatologi akan tampak :


- sel akan mengalami perubahan ischemia yaitu
pembengkakan (swollen)
- terdapat granule yang terkumpul didekat sel yang
rusak
- pada kasus yang berat, kemampuan untuk menyerap
pengecatan akan menurun atau hilang sama sekali
- sel syaraf yang rusak diganti oleh jaringan glia

Ad. 2 . Perubahan Sekunder


Perubahan tergantung dari proses kejadiannya
- anoxic-anoxia jantung mengkompensasi
dengan memperbesar outputnya, pada saat
yang sama arterial dan venous pressure meningkat.
Akhirnya lama-lama jantung mengalami kegagalan.
- post mortem darah berwarna gelap.
- pada strangulation venous return dari kepala
terganggu.
Terjadi pembendungan pada kepala dan leher
sehingga timbul perdarahan petechial di
conjunctiva, palpebra dan kulit kepala,otak,juga
pleura dan pericard.Perdarahan petechial ini
disebut TARDIEU SPOT, yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan intra kapiler akibat anoxia

- pada anemic anoxia keracunan CO, oxy


Hb
digantikan oleh Carboxy Haemoglobin.
- pada histotoxic anoxia, misalnya pada
keracunan cyanida.
- pada keracunan barbiturat depresi nafas agak
lama, menyebabkan incipent cardiac failure.
GEJALA-GEJALA ASPHYXIA
1. Stadium Dyspnea
- Mulai terjadi cyanosis.
2. Stadium Konvulsi
- Clonic tonic opisthotonic.
3. Stadium Apnea
- Pengeluaran sperma urine faeces
4. Stadium Final
- Paralyse pernafasan 4 5 menit
mati.
KELAINAN YANG DITEMUKAN
PADA OTOPSI
Pemeriksaan luar :
- bintik-bintik perdarahan palpebra, conjunctiva
dan kulit kepala
Pemeriksaan dalam :
- congesti dan cyanotic,darah menjadi lebih encer
dan gelap
- perdarahan pada thymus, pericard, larynx, paru,
pleura, permukaan serosa organ-organ dalam, galea
dari scalp, dsb
- jantung sebelah kanan membesar, banyak terisi
darah, sebaliknya yang kiri sering contracted dan
kosong
- pembendungan dan pelebaran pembuluh darah balik dan
paru, lambung, hati, dan ginjal hyperaemia
- limpa kadang-kadang contracted. Sehingga timbul
Wrinkled capsule akibat adanya pengkerutan
PENYEBAB ASPHYXIA
A. Wajar
1. Laringeal edema
2. Ludwig angina
3. Laryngitis diphteria
4. Tumor larynx/leher
5. Asthma bronchiale
6. Reaksi anaphylatic
7. Pneumothorax
8. Complete blocking a. pulmonalis karena
emboli
9. Tamponade jantung
B. Tidak wajar / Traumatik
1. Trauma pada tungkai thrombose v. femoralis-
emboli
2. Patah tulang panjang emboli lemak paru-paru
3. Luka tusuk atau iris mengenai V. jugularis
interna
4. Udara terhalang secara paksa, dibagi atas :
a. Strangulation : - Hanging (strangulation by
suspension)
b. Suffocation : - Smothering
- Choking
c. Traumatik asphyxia : - External pressure
on the chest
d. Drowning : - Tenggelam
e. Inhalation of suffocating gases toksikologi
forensik
HANGING
DEFINISI
Hanging adalah suatu strangulasi dimana tekanan pada
leher yang menjadi erat akibat berat badan korban sendiri,
sehingga saluran udara tertutup.
MEKANISME
Saluran udara tertutup karena pangkal lidah terdorong
keatas kebelakang, kearah dinding posterior pharynx,
Pallatum molle dan ovula terdorong keatas, menekan
epiglotis sehingga menutup lobang larynx.
SEBAB KEMATIAN
1. Asphyxia.
2. Gangguan circulasi darah otak, karena tertekannya v.
jugularis / a. cirotis sehingga terjadi Cerebral anoxia.
3. Vagal reflek.
4. Kerusakan batang otak atau sumsum tulang
belakang.

CARA KEMATIAN :
1. Bunuh diri tersering
2. Kecelakaan anak anak meniru drama TV ; -
Masochitis experiment/sexual hanging.
3. Pembunuhan jarang.

HUKUMAN MATI :
Terhukum dengan jerat pada lehernya dibuat jatuh pada
ketinggian kurang lebih 6 feet. Definisi sebab kematiannya
kombinasi shock, asphyxia dan kerusakan medula spinalis
karena fraktur dan dislokasi Vert.Cervicalis III IV ( +II).
Tali biasanya dilingkarkan pada sudut dagu. Sering pula
terjadi patah os Thyroid dan kerusakan intima a.Carotis
PEMERIKSAAN SETEMPAT
Apabila kita melakukan pemeriksaan setempat pada korban
yang ditemukan tergantung, maka ada beberapa hal penting
yang harus kita perhatikan :

1. Tentukan korban masih hidup atau sudah mati. Bila masih


hidup usahakan memberikan pertolongan secepatnya.

2. Kumpulkan bukti-bukti yang dapat memberi petunjuk cara


kematian. Hati-hati terhadap kasus pembunuhan
terselubung. Apabila korban dibunuh dahulu, setelah
beberapa lama kemudian baru digantung maka mungkin
akan ditemukan lebam mayat pada tempat yang berlainan.

3. Perhatikan jeratnya, simpul hidup atau mati. simpul


mati, coba apakah dapat melalui lingkaran kepala.
4. Setelah selesai melakukan pemeriksaan termasuk
memperkirakan saat kematian korban, sebelum kita
menurunkan, harus kita ukur tinggi tiang gantungan,
panjang tali gantungan, jarak lantai dengan telapak kaki
apabila korban tergantung bebas. Semua ini diperlukan
guna rekonstruksi dikemudian hari.
KELAINAN-KELAINAN YANG DITEMUKAN PADA
OTOPSI
1. Tanda-tanda kekerasan pada leher (tidak selalu ada)
berupa :
- fraktur processus atau cornu superior cartilago
thyroidea.
- perdarahan didalam otot leher.
- robekan M. Sternomastoidesus dan lig. Thyrohyoid.
- fraktur cornu os hyoid.
2. Alat-alat tubuh lain mengalami tanda-tanda asphyxia
pada umumnya dan hypostatik congestion, terutama
pada organ-organ dalam abdomen bagian bawah
cepat busuk.
3. Warna wajah cepat cyanotic, bila pembuluh balik
tertutup. Bila pembuluh nadi yang tertutup akan pucat.
4. Ditemukan bintik-bintik perdarahan kecil-kecil pada
galea scalp, selaput lendir larynx, tapi jarang.
5. Lebam mayat pada tungkai, tangan dan penis, sedang
bagian atas pucat.
6. Dapat pula terjadi (tetapi tidak selalu) lidah terjulur dan
tergigit diantara kedua garis gigi, dan keluarnya air
mani, urine dan faeces.
SIMULATED SUICIDAL HANGING
Pembunuhan yang dibuat sedemikian rupa seolah-olah
menggantung diri.

LIGATURE STRANGULATION

Definisi :
Ialah suatu strangulasi dimana tekanan pada leher
disebabkan oleh jerat yang menjadi erat akibat kekuatan
yang lain dari pada berat badan korban.

Cara kematian :
Paling sering pembunuhan, terutama infacticide. Jarang
kecelakaan dan bunuh diri.

Alat yang dipakai :


Sapu tangan, handuk, tali, kaos kaki, ikat pinggang,
kabel listrik, dan lain-lain.
Mekanisme tertutupnya jalan napas :
Larynx yang tertekan kebelakang kearah dinding pharynx
sehingga lumen tertutup mendapat tekanan dari samping
dan dari muka. Dari muka akan menutup jalan napas,
sedangkan dari samping akan menutup pembuluh darah
disamping leher, biasanya hanya vena yang tertutup,
sedangkan arteri tidak, karena tekanan tidak sekerang
hanging sehingga muka tidak cyanotik. Tekanan pada v.
jugularis dan tekanan yang tidak lengkap pada a.carotis
menyebabkan perdarahan kecil-kecil pada muka, conjuctive,
scalp, dan fascia diatas m.temporalis. Kemungkinan dapat
terjadi pula vagal shock.
THROTTLING MANUAL STRANGULATION
Definisi :
Yaitu suatu strangulasi dimana tekanan pada leher
dilakukan dengan tangan atau lengan bawah sehingga
saluran napas tertutup.
Cara kematian :
Hampir semuanya karena pembunuhan, jarang sekali
karena kecelakaan atau bunuh diri.
Sebab kematian :
Umumnya karena vagal reflex.
Cara melakukan throttling :
1. Satu tangan.
2. Dua tangan.
3. Pelaku berada dibelakang korban.
4. Mugging.
Sebab-sebab kematian pada manual strangulation :
1. Vagal reflek.
2. Shock, terutama bila korban dalam pengaruh alkohol.
3. Asphyxia.
Lokasi dan arah frakture :
- pada cart. Thyroid : bagian ala.arah longitudinal.
- pada cart. Cricoid : didepan atau samping,arah vertikal
- os hyoid : pada cornu mayus atau corpus, arah vertikal
- kadang-kadang pada cart. Trachea yang atas, bag.
anterior arah vertikal.
- pada mugging terjadi luxatio articulatio thyrocricoid
dan robekan ligamentum.
Catatan :
1. Cornu mayus os hyoid kadang-kadang berhubungan
dengan corpus os hyoid dengan perantaraan jaringan
ikat, sehingga mudah digerakkan dan disangaka frakture.
2. Hal yang sama mengenai hubungan processus superior
cart thyroid dengan corpusnya.

3. Perdarahan-perdarahan sekitar frakture merupakan


petunjuk bahwa kekerasan terjadi ante mortem (intra
vital)
SUFFOCATION
Definisi :
Adalah obstruksi jalan napas sehingga menghalangi
masuknya udara kedalam paru-paru yang
mengakibatkan terjadinya asphyxia.

Ada dua macam suffocation, yaitu :


- SMOTHERING
- CHOKING

SMOTHERING
Definisi :
Adalah keadaan dimana lubang-lubang external dari
jalan napas (mulut dan hidung) tertutup secara mekanis
oleh benda padat atau bahan yang terdiri dari partikel-
partikel kecil seperti lumpur pasir abu, bulu, dan lain-
lain.
Cara kematian :
Terbanyak oleh karena kecelakaan. Jarang karena
pembubuhan atau bunuh diri.

BURKING
Adalah cara kematian dimana korban yang tidak berdaya
(akibat minuman keras) dijatuhkan ketanah, kemudian
dadanya ditekan dengan berat badan penyerang.

Pemeriksaan korban suffocation :


Pada semua kematian karena suffocation, pemeriksaan
pertama-tama pada tubuh korban ditempat kejadian
adalah yang paling penting, sebab mungkin bahwa benda
penyebab suffocation tidak meninggalkan tanda-tanda /
bekas fisik pada tubuh korban.
Apabila dilakukan pemeriksaan ditempat kejadian dengan
teliti maka mungkin dapat disimpulkan tentang cara
kematian korban meskipun tidak ditemukan kelainan
patologis yang jelas.
CHOKING
Definisi :
Adalah suatu keadaan dimana suatu benda padat masuk
kedalam lumen jalan napas dan menyumbatnya sehingga
udara tidak dapat mencapai paru-paru.
Cara kematian :
Tersering karena kecelakan ; pembunuhan dan bunuh diri
jarang.

TRAUMATIC ASPHYXIA
Definisi :
Terhalangnya udara untuk masuk dan keluar dari paru-
paru, karena adanya tekanan dari luar pada dada.
Cara kematian :
Kecelakaan dan pembunuhan.
TENGGELAM
Hal-hal yang perlu diketahui pada kasus tenggelam :
1. Apakah korban meninggal sebelum masuk ke air.
2. Apakah meninggal di air tawar atau air asin.
3. Apakah ada ante mortem injury, dan bila ada apakah
ini berpengaruh pada kematiannya.
4. Apakah ada sebab kematian wajar atau keracunan dan
apakah ini menyebabkan kematian.
5. Bagaimana cara kematiannya.

Pemeriksaan luar :
Tidak ada tanda-tanda yang khas dari pemeriksaan luar
yang bisa memastikan korban mati tenggelam.
- Goose Flesh = Cutis anserina pada paha, lengan dan
bahu. Ini karena suhu air yang dingin menyebabkan
kontraksi m.errectores pillorum.
- Instantaneus Rigor (Cadaveric spasme) berupa tangan
yang menggenggam rumput, kayu atau pasir.
Pemeriksaan dalam :
Bila korban masih segar, keadaan paru-paru merupakan
petunjuk yang baik.

TENGGELAM DI AIR TAWAR


- Paru-paru kering.
- membesar, emphysematous uniform tetapi ringan.
- tepi atas anterior sedikit menutupi permukaan jantung.
- warna merah muda.
- bila dipotong terdengar dan terasa crepitasi yang khas
dan tak mengecil.
- bila dipijat tak keluar cairan kecuali jika oedematous.

TENGGELAM DI AIR ASIN


- Paru-paru basah.
- membesar tetapi berat.
- menutupi permukaan mediastinum.
- merah kebiruan, permukaan mengkilap.
- crepitasi tidak ada, ditekan lunak dan basah,
mengecil serta keluar cairan.
- keluar cairan.

Pemeriksaan khusus :
1. Pemeriksaan getah paru
Disini kita mencari benda-benda asing didalam getah
paru-paru yang diambil dari daerah sub pleura. Benda
asing itu dapat berupa pasir, lumpur, telur cacing,
tanaman air dan lain-lain.
Bila test ini positip, diagnostik untuk tenggelam. Syarat
paru-paru belum membusuk.
2. Pemeriksaankadar Cl, Na, K, Mg darah.
Pemeriksaan hanya berarti bila dilakukan tidak lama
setelah meninggal, karena elektrolit ini lama-lama akan
mengalami perubahan akibat diffusi cairan yang
menjadi post mortem.
Moritz menyatakan bahwa perbedaan 17 MEq/liter lebih
besar dari kadar Cl pada kasus tenggelam dalam air
tawar adalah presumptive.

Tenggelam di air tawar: dalam jantung kiri kadar Cl


lebih kecil dari jantung kanan.

Tenggelam dalam air kaut : Cl jantung kiri lebih besar


dari jantung kanan ; Na dalam plasma meninggi jelas,
sedang K meninggi sedikit.
Pada tenggelam dalam air tawar Na plasma menurun
sedang K naik.

3. Berat jenis plasma


Pada semua kasus tenggelam maka berat jenis plasma
dalam jantung kiri lebih rendah dari jantung kanan.
Pemeriksaan ini lebih dapat dipercaya dari pada
pemeriksaan kadar elektrolit.
KESIMPULAN

1. Kecuali pemeriksan getah paru-paru maka tidak


satupun penemuan otopsi yang pathognomonis
untuk membuat diagnosa tenggelam.
2. Kesempatan terbaik membuat diagnosa
tenggelam adalah melakukan pemeriksaan
secepat mungkin sebelum terjadi pembusukan
3. Diagnosa tenggelam harus dapat dibuat atas
dasar evaluasi dari penemuan-penemuan yang
mengarah ke tenggelam, dan peniadaan sebab-
sebab kematian lainnya.
Pemeriksaan getah paru-paru harus dikerjakan
dengan benar, dengan hanya mengambil cairan
subpleura. Positif berarti : waktu tenggelam masih
hidup dan kalu tidak ditemukan sebab kematian
lain baru dapat disimpulkan korban meninggal
karena tenggelam.
Apabila negatif dapat berarti : mungkin tenggelam
dalam air bersih, atau terjadi vagal/laryngeal
spasm, atau korban sudah meninggal, baru masuk
kedalam air.

Anda mungkin juga menyukai