Anda di halaman 1dari 34

PEMICU 4

Kevin Harlan 405130065


Learning Objective
Mampu Menjelaskan:
1. Sifat Sinar Rontgen Dalam Membentuk Gambar
2. Jenis-jenis Pemeriksaan Radiologi Pencitraan
3. Posisi-posisi Rontgen yang Tepat
4. Efek-efek Radiasi
5. Satuan Dosis Radiasi
LO 1: Sifat Sinar Rontgen Dalam
Membentuk Gambar
Di dalam tabung rontgen ada katoda dan anoda, dan bila katoda (filament)
dipanaskan lebih dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan
listrik dari transformator, maka electron-electron dari katoda (filament)
terlepas. Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat
gerakannya menuju anoda (target), ketika elektron mencapai target, sinar-X
diciptakan oleh dua proses atom yang berbeda:
Sinar-X Brehmsstrahlung
Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt)
mengenai target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg sangat
darastis oleh target sehingga menimbulkan sinar-x, sinar-x yg terjadi dinamakan
sinar-x brehmsstrahlung atau braking radiation. Pada waktu muatan
(electron) bergerak dengan kecepatan tinggi karena adanya beda potensial, muatan
(electron) akan memancarkan radiasi elektromagnetik dan ketika energy electron
cukup tinggi maka terjadi radiasi elektromagnetik yang disebut dalam range sinar-
x. Sinar-x jenis ini tidak dipergunakan untuk XRD (X-Ray Difraction).
Sinar-x karakteristik
Electron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi,
dapat mengenai electron dari atom target (anoda) sehingga menyebabkan electron
tereksitasi dari atom, kemudian electron lain yang berada pada sub kulit yang lebih
tinggi akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh electron tadi, dengan
memancarkan sinar-x yang memiliki energy sebanding dengan level energy
electron. Karena sinar-X karakteristik memiliki Panjang gelombang tertentu yang
dapat difilter, maka jenis ini banyak diaplikasikan untuk XRD (X-RAy Diffraction)
dalam menentukan struktur material.
Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut
diafragma. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.
X-ray dengan energi sekitar 0,12-12 keV (10-0,10 panjang gelombang nm)
diklasifikasikan sebagai soft sinar-X, sedangkan dengan energi sekitar 12-120 keV
(0,10-0,01 panjang gelombang nm) diklasifikasikan sebagai hard sinar-X.
Hard X-ray dapat menembus benda padat, umumnya diguanakan dalam proses
pengambilan gambar radiografi diagnostik dan kristalografi. Sebaliknya, soft X-
ray tidak dapat menembus benda padat. Sofx x-ray sangat berbahaya bagi tubuh
karena dia sanagt mudah diserap oleh tubuh dan dapat meningkatkan dosis
radiasi. Untuk itu, biasanya digunakan X-ray filter berupa aluminium atau timah
hitam sebagai penyaring komponen energi rendah dalam spektrum
Untuk membuat foto X-ray tulang manusia atau hewan, gelombang X-ray pendek akan
menerangi tubuh atau anggota badan, dengan film radiografi ditempatkan di belakang
objek. Setiap tulang yang dilewati menyerap sebagian besar foton sinar-X melalui proses
fotoelektrik. Hal ini karena tulang memiliki kerapatan elektron lebih tinggi dibandingkan
dengan jaringan lunak. Tulang mengandung kandungan yang cukup tinggi akan kalsium
(20 elektron per atom), kalium (19 elektron per atom) magnesium (12 elektron per atom),
dan fosfor (15 elektron per atom). X-ray yang melalui bagian otot akan meninggalkan
gambar laten(gelap) dalam film fotografi. Ketika film ini selesai dicetak, bagian dari
gambar yang berrespon dengan paparan sinar-X yang lebih tinggi akan kelihatan
gelap(hitam), sedangkan bagian lainnya akan meninggalkan bayangan putih yang
menunjukkan tulang pada film.
Bagian tubuh yang mudah ditembus sinar x disebut Radio-lucen yang menyebabkan warna
hitam pada film. Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x disebut Radio-opaque
sehingga film berwarna putih.
Panjang gelombang yang besar yang dihasilkan oleh kV rendah akan mengakibatkan
sinar-x nya mudah diserap. Semakin pendek panjang gelombang sinar-x (yang dihasilkan
oleh kV yang lebih tinggi) akan membuat sinar-x mudah untuk menembus bahan
Hubungan antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan yaitu unsur yang mempunyai
lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih banyak dibanding lempengan yang
tipis pada satu unsur yang sama.
Berdasarkan mudah tidaknya ditembus sinar X, amak bagian tubuh dapat dibedakan atas:
1. Radiolusen (hitam):
Gas
Udara

2. Radiolusen sedang:
Jaringan lemak

3. Keputih-putihan:
Jaringan ikat
Otot, Darah, Kartilago
Epitel
Batu kolesterol
Batu asam urat

4. Radioopak sedang
Tulang
Garam kalsium

5. Radioopak (putih):
Logam-logam berat
LO 2: Jenis-jenis Pemeriksaan Radiologi
Pencitraan
X-Ray
Alat ini langsung menyorotsinar menembusbagian tubuh yangsedang diperiksa
keatas film khusus.radiographi menggunakan jumlah radiasi sedikit. Contohnya
dalam memeriksa paru-paru, tulang dan bagian perut.
Flouroskopi
Alatrontgen ini setelahmenembus tubuh anda,sorotan sinar nampak dengan
kamera khusus yang menghasilkan gambar gerakan di layar. Dosis lebih tinggi dari
radiographi. Contoh, untuk pemeriksaan perut dan usus-usu dan angiographi
(penyelidikan terhadap pembuluh darah).
Computed Tomography (CT)
Sorotan yang berbentuk kipas menembus irisan tubuh anda ke alat-alat deteksi.
Sumber sinar-x in berputar sekeliling dalam mesin. Gambarannya akan terbentuk
oleh komputer dan ternampak di layar TV.
Ultrasound and Magnetic
ResonanceImaging (MRI)
Tidak menggunakan sinar-X atau sinar gamma. Alat ini dapat memberikan
gambaran yang detail dari beberapa bagian tubuh.
LO 3: Posisi-posisi Rontgen yang Tepat
Posisi Pasien
Supine tidur telentang

Prone tidur telengkup

Lateral (berdiri) miring/menyamping (membentuk


sudut 90 derajat terhadap Flim)
Oblique/Decubitus miring (membentuk sudut lebih
atau kurang dari 90 derajat
Terhadap film)
Posisi Objek
Fleksio gerakan melipat sendi

Ekstensio gerakan membuka sendi

Endorotasi gerakan memutar kedalam

Eksorotasi gerakan memutar keluar

Adduksi gerakan merapat ketubuh

Abduksi gerakan menjauhi tubuh


Arah Sinar
AnteroPosterior Sinar dari depan ke belakang

PosteroAnterior sinar dari belakang ke depan

DorsoVentral sinar dari punggung ke perut

VentroDorsal sinar dari perut ke punggung

DorsoPlantar sinar dari punggung kaki / tangan ke telapak

PlantarDorsal sinar dari telapak ke punggung kaki / tangan


Supero Inferior sinar dari atas ke bawah

Infero Superior sinar dari bawah ke atas

Latero Medial sinar dari lateral ke tengah tubuh

Medio Lateral sinar dari tengah tubuh ke lateral

Translateral sinar dari satu tepi ke tepi yang lain

Caudo Cranial sinar dari kaki ke kepala

Cranio Caudal sinar dari kepala ke kaki


LO 4: Efek-efek Radiasi
1. Terhadap kulit:
Dermatitis akuta:
Tingkat I: Dermatitis erythematosa
II : Radiodermatitis bullosa
III: Radiodermatitis eskhoriatik-
Late effect dari dermatitis akuta
Dermatitis khronis: kuku rapuh,ulkus krhronis, karsinoma sel, skuamosa
2. Terhadap sumsum tulang dan sistim
Hematopoietik: Leukopenia, Limfopenia, anemia, leukemia, kehilangan respons imun /
daya tahan tubuh spesifik

3. Jaringan genitalia
Dosis 600 rad: sterilitas pada lelaki
Pd wanita hamil: kematian fetus, anomali/kelainan kongenital bayi.

4. Terhadap paru-paru
Batuk, sesak napas, fibrosis paru

5. Terhadap tulang
Pertumbuhan pada anak, osteoporosis.
6. Terhadap saraf
Terhadap saraf: Myelitis, degenerasi jaringan otak.

7. Induksi keganasan
Induksi keganasan: Leukemia, sarkoma, karsinoma.

8. Genetic aberration
- Mutasi gen pada dosis 25 - 150 Rem
- Chromosome alteration.
Efek- efek lainnya:
Katarak lentikuler
Obesitas
Sterilitas temporer / permanen
Reduction of life span
Lemah
Kurang nafsu makan
Nousea
Nyeri kepala
Mudah mencret.
LO 5: Satuan Dosis Radiasi
Ada 3 jenis dosis radiasi:
1. Dosis Penyinaran (exposure dose): Kuantitas x-ray menghasilkan
1,61x1012 pasangan ion dalam 1 gr udara
2. Dosis Serapan (absorbed dose) : alat yang digunakan untuk mengukur
adalah Dosimeter. Dosis serapan yang disebabkan radiasi secara umum
disebut Taradosis. Pada keadaan ini sudah dilibatkan faktor kualitas
radiasi yang bersangkutan.
3. Dosis Ekivalen : rad x faktor kualitas dari radiasi. REM = rad x RBE
MPD (Maximum Permissible Dose)
Bagi pasien
Bagian Tubuh MPD
Seluruh tubuh, sumsum tulang, 0,5 Rem / 1tahun
kelenjar kelamin
Kulit, tulang, thyroid 3 Rem / 1 tahun (anak-anak di
bawah 16 th 1,5 Rem/th untuk
kelenjar thyroid)
Tangan,lengan bawah,kaki, 7,5 Rem / 1 tahun
pergelangan kaki
Bagian Lain Tubuh 1,5 Rem / 1 tahun
MPD (Maximum Permissible Dose)
Bagi pekerja radiasi
Bagian Tubuh MPD
Seluruh tubuh, sumsum tulang, 5 Rem / 1tahun atau 3 Rem / 3
kelenjar kelamin bulan
Kulit, tulang, thyroid 30 Rem / 1 tahun

Tangan,lengan bawah,kaki, 75 Rem / 1 tahun


pergelangan kaki
Bagian Lain Tubuh 15 Rem / 1 tahun
Satuan untuk paparan radiasi :
1 rontgen adalah intensitas sinar X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi
di udara sebanyak 1,61x1015 pasangan ion perkilogram udara.
Rontgen (R)1 R = 2,58x10-4C/kg Satuan Internasional

1 R = 2,58x10-4C/kg Satuan Internasional

Satuan untuk dosis absobsi medium1 R = 0,869 Rad


Dosis absorbsi sebesar 1 Rad = energy yang diberikan kepada medium sebesar
0,01 Joule/kg.

1 R = 0,869 Rad
Bila medium yang dikenai radiasi adalah jar kulit manusia, harga 1 R =
0,0096 Joule/kg jaringan sehingga dosis serap untuk jaringan kulit dengan
paparan radiasi sebesar 1 R = 0,96 Rad.1 R = 1 Rad
1 R = 1 Rad

Gray (Gy) Satuan Internasional (SI)1 Gy = 100 Rad


1 R = 0,00869 Gy
1 Gy = energy yang diberikan kepada medium sebesar 1 Joule/kg

1 Gy = 100 Rad
1 R = 0,00869 Gy
Satuan untuk dosis ekuivalen
Lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap
tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Tingkat kerusakan sistem
biologis yang mungkin timbul oleh satu radiasi tidak hanya tergantung
pada dosis serapnya saja (Rad) akan tetapi bergantung juga pada jenis
radiasinya.
Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) X Q

Slevert (Sv) Satuan Internasional (SI)


Q = faktor yang tergantung pada jenis radiasinya (factor yang ikut
menentukan perhitungan dosis ekuivalen). Ditentukan oleh kemampuan
jenis radiasi dalam mengionisasi zarah yang ada pada jaringan kulit.

Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q X N


N = Faktor modifikasi, factor koreksi terhadap adanya laju dosis serap nilainya
mendekati 1 sehingga :

Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) x Q


1 Gy = 100 Rad 1 Sv = 100 Rem

Bacquerel (Bq) Satuan Internasional (SI)


Satuan untuk aktivitas sumber radiasi . Ukuran aktivitas = banyaknya partikel yang
dipancarkan per satuan waktu (peluruhan per satuan waktu) dari suatu sumber radiasi.
Apabila suatu sumber radiasi memancarkan 1 partikel per detik maka aktivitas sumber
radiasi tersebut adalah 1 bacquerel

1 Baquerel (Bq) = 1 peluruhan per detik


Weber/meter2Weber/meter2 = Tesla
1 weber/meter2 = 104 gauss, sedangkan satuan untuk indikasi magnetic telah
ditentukan dengan satuan Tesla yang besarnya = 104 gauss, maka satuan radiasi
tegangan tinggi dapat juga menggunakan satuan tesla yang identik dengan
weber/m2

Weber/meter2 = Tesla

Anda mungkin juga menyukai