Anda di halaman 1dari 32

KKD Rekam Medik

Kevin Harlan 405130065


Demam
Penyakit:
1. DHF
2. Campak
3. Parotitis
4. ISK
Campak
Anamnesa
Inkubasi: 7-14 Hari Demam >40oC 4-7 Hari (Prodromal)
Prodromal: Demam, Malaise, Anorex, 3C (Conjungtivitis, Cough,
Caryzer)
2-4 Hari setelah prodromal Koplik Spot (muncul hanya 3-5 hari)
Setelah Koplik spot Kemerahan dimulai dr Wajah sampai ke
extermitas
Pemeriksaan Fisik
Koplik spot di buccal gigi mollar kedua
Muncul bercak Eritematous Macul Papul di Wajah, Leher, menyebar
ke extermitas, biasa lesi paling hebat berada di Pundak
Pasien paling merasa sakit 1-2 Hari setelah bercak muncul
5-7 Hari mulai sembuh
TataLaksana
Simptomatik, berikan antipiretik, antitusif, AB jika curiga ad infeksi
sekunder
Berikan cairan IV jika pasien lemas, penting untuk menjaga rehidrasi
Beri vitamin A, karna banyak yang mengalami defisiensi Vitamin A
pada penderita Campak
Edukasi Imunisasi
ISK
Anamnesis
Tanyakan apakah ada factor-factor predisposisi: Litiasis, Obstruksi
Saluran Kemih, Penyakit Ginjal, Nekrosis Piliar, DM pasca Transplantasi
Ginjal, Nefrotik Analgesik, Sickle Cell Anemia, Senggama, Hamil,
penggunaan KB Progresteron, Kateterisasi, Anomali Kongenital
Anamnesis
ISK Atas: Demam, Muntah, Nyeri kosto-vertebral
ISK Bawah: Nyeri atau rasa terbakar pada saat kencing, Sering
kencing, Tidak dapat menahan kencing, Rasa susah kencing, Nyeri
perut bagian bawah, Demam
Presentasi klinis ISK Keterangan
Pielonefritis akut Panas tinggi (39,5-40,5C), disertai menggigil dan sakit pinggang
(PNA) Sering didahului gejala ISK bawah
ISK bawah (sistitis) Sakit suprapubik, polakisuria, nokturia, disuria, dan stranguria
Sindrom Uretra Sulit dibedakan dengan sistitis
Akut (SUA) Sering ditemukan pada perempuan usia antara 20-50 tahun
Uretritis Sistitis Pielonefritis akut
Mukosa memerah dan Disuria (nyeri waktu Demam
oedema berkemih) Menggigil
Terdapat cairan eksudat Peningkatan frekuensi Nyeri pinggang
yang purulent berkemih Disuria
Ada ulserasi pada Perasaan ingin
urethra berkemih
Adanya rasa gatal yang Adanya sel-sel darah
menggelitik putih dalam urin
Good morning sign Nyeri punggung bawah
Adanya nanah awal atau suprapubic
miksi Demam yang disertai
Nyeri pada saat miksi adanya darah dalam
urine pada kasus yang
parah
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Nyeri Tekan Suprapubik
Nyeri Ketok Sudut Kostovertebra
Puiria jika ditemukan >10 Leukosit/mm3 atau >5 Leukosit/LPB
Bakteriuria > 100.000 CFU/ml pada biakan urin porsi tengah, >1.000
CFU/ml pada aspirasi suprapubic
Pemeriksaan Darah: Hitung Jenis, LED
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
PENCITRAAN
1. Foto Polos Abdomen : Batu Opak, Emphysematous Pyelonephritis
2. Renal Tomogram : Batu opak/semi opak, Gas dalam ginjal
3. IVP : Letak & derajat obtruksi, kelainan kongenital/anatomis (double collecting,
horse shoe kidney)
4. Voiding sistouretrografi : vesiko ureteral reflux, neurogenik bladder, divertikel
buli, urachus
5. USG : hidronefrosis, pionefrosis, perirenal abses
6. CT SCAN
Pada ISK uncomplicated tidak perlu pemeriksaan
Pada ISK complicated perlu pemeriksaan untuk mengetahui sumber infeksi
Manajemen ISK Keterangan
ISK bawah Intake cairan yang banyak
Antibiotika tunggal (ampisilin, trimetropin)
Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisis (leukosuria)
diperlukan terapi konvensional selama 5-10 hari
ISK atas Rawat inap guna memelihara status hidrasi dan terapi
antibiotika parenteral paling sedikit >48 jam
Antibiotika parenteral :
Fluorokuinolon
Amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin
Sefalosporin dengan spektrum luas dengan atau tanpa
aminoglikosida

Indikasi rawat inap pasien dengan Pielonefritis Akut


Kegagalan mempertahankan hidrasi normal atau toleransi terhadap antibiotika oral
Pasien sakit berat atau debilitasi
Terapi antibiotik oral selama rawat jalan mengalami kegagalan
Diperlukan investigasi lanjutan
Faktor predisposisi untuk ISK tipe berkomplikasi
Komorbiditas seperti kehamilan, DM, usia lanjut
Pielonefritis Akut
Reaksi inflamasi akibat infeksi yang terjadi pada pielum dan parenkim
ginjal
Kuman yg menyebabkan infeksi ini berasal dari saluran kemih bagian
bawah yang naik ke ginjal melalui ureter
Kuman : Escherechia coli, Proteus, Klebsiella spp, Streptococcus
faecalis, Enteroccus
Staphylococcus aureus penularan secara hematogen
Gambaran Klinis Pielonefritis Akut
Gejala :
Demam tinggi disertai menggigil
Nyeri di daerah perut dan pinggang
Mual dan muntah
Gejala iritasi pd buli-buli : disuri, frekuensi atau urgensi
Pemeriksaan fisik :
Nyeri pada pinggang dan perut
Suara usus melemah seperti pada ileus paralitik
Pemeriksaan Penunjang
Pielonefritis Akut
Pemeriksaan darah : leukositosis, LED
Urinalisis : piuria, bakteriuria, hematuria, penurunan faal ginjal
Pemeriksaan foto polos perut :
Kekaburan dari bayangan otot psoas
Bayangan radioopak dari batu saluran kemih
PIV :
Bayangan ginjal membesar
Keterlambatan pada fase nefrogram
DD Pielonefritis Akut
Pankreatitis
Appendisitis
Kolesistitis
Divertikulitis
Pneumonitis
Inflamasi pd organ pelvis
Terapi Pielonefritis Akut
Tujuan : mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah dan
memperbaiki kondisi pasien yaitu berupa terapi suportif dan
pemberian antibiotika
Antibiotika yang bersifat bakterisidal dan berspektrum luas, yang
secara farmakologis mampu mengadakan penetrasi ke jaringan ginjal
dan kadarnya di dalam urine cukup tinggi
Terapi Pielonefritis Akut
Golongan obat-obatan tsb adalah :
Aminoglikosida + aminopenisilin (ampisilin/amoksisilin)
Aminopenisilin + asam klavulanat/sulbaktam
Karboksipenisilin, sefalosporin, atau fluoroquinolone
Jika setelah pemberian antibiotika keadaan klinis membaik
teruskan pemberian parenteral sampai 1 minggu lanjutkan per oral
selama 2 minggu berikutnya
Tapi jika dalam 48-72 jam keadaan klinis tidak membaik mungkin
kuman tidak sensitif terhadap antibiotika yang diberikan
Sistitis akut
Inflamasi akut pada mukosa buli-buli yang disebabkan oleh infeksi
oleh bakteri
Bakteri masuk ke buli-buli terutama melalui uretra
Mudah terjadi jika pertahanan lokal tubuh menurun
Wanita lebih sering mengalami sistitis uretra wanita lebih pendek
Pada pria getah cairan prostat bersifat bakterisidal sehingga relatif
tahan terhadap ISK
Etiologi Sistitis akut
Mikroorganisme
E coli
Enterococci
Proteus
Stafilococcus aureus
Bahan kimia
Detergent yang dicampurkan ke dalam air untuk rendam duduk
Deodorant yang disemprot pada vulva
Obat-obatan yang dimasukkan intravesika untuk terapi kanker buli-
buli (siklofosfamid)
Gambaran Klinis Sistitis akut
Mukosa buli-buli kemerahan (eritrema)
Edema
Hipersensitif
Nyeri di daerah suprapubik
Hematuria
Demam, nyeri pinggang penjalaran ISK atas
Diagnosis Sistitis akut
Pemeriksaan urine keruh, berbau
Urinalisis piuria, hematuria dan bakteriuria
Kultur urin penting untuk mengetahui jenis kuman penyebab
infeksi
Jika sistitis sering kambuh pikirkan adanya kelainan lain
(keganasan, urolitiasis) pemeriksaan pencitraan (USG, PIV) atau
sistoskopi
Terapi Sistitis akut
Uncomplicated sistitis terapi antimikroba dosis tunggal/jangka
pendek
Pilih antimikroba yang cukup sensitif terhadap E coli
nitrofurantoin, trimetoprim-sulfametolsazol, atau ampisillin
Golongan antikolinergik (propantheline bromide) mencegah
hiperiritabilitas
Fenazopiridin hidroklorida antiseptik pada saluran kemih
Abses
Abses ginjal karbunkel ginjal
E/ : Stafilokokus, infeksi nonspesifik atas dasar urolitiasis
Tanda gejala :
Demam
Tanda lokal
Nyeri costovertebra angle
Terdapat massa saat palpasi
Th/ :
Pembilasan abses (nefrostomi)
Bila ginjal tidak dapat diselamatkan nefrektomi
Ureteritis
Infeksi ureter saja tidak ditemukan
Infeksi yang bejalan naik dari sistitis-pielum / turun dari radang
primer hematogen/ limfogen ginjal-VU
Pada ujung ureter buntu dengan refluks setelah nefrektomi,
uterolitiasis, divertikulum ureter
Penatalakasanaan ISK
Tujuan pengobatan ISK adalah
mencegah dan menghilangkan gejala
mencegah dan mengobati bakteriemia
mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin
timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif, murah, aman dengan
efek samping yang minimal.
Penatalaksanaan ISK

TMP-SMX atau FQ PO selama 3 hari (tanpa komplikasi) atau selama 10-14 hari
(komplikasi)
Sistisis
Bakteriuria asimtomatik pada perempuan hamil atau pernah mengalami
pembedahan urologi sebelumnya antibiotik selama 3 hari

Tangani untuk Neisseria dan Chlamydia


Uretritis Neisseria; seftriakson 125 mg IM x 1 atau ofloksasin 400 mg PO x 1
Chlamydia; doksisiklin 100 mg PO x 7 d atau aztromisin 1 g PO x 1

Prostatitis TMP-SMX atau FQ PO x 14 28 hari (akut) atau 6-12 minggu (kronis)

Pasien rawat jalan; FQ atau amoksilin/klavulanat atau sefalosporin


generasi I PO selama 14 hari
Pasien rawat inap; [ampisilin IV + gentamisin] atau
Pielonefritis ampisilin/sulbaktam atau FQ selama 14 hari
(perubahan IV menjadi PO apabila pasien secara klinis membaik dan tidak
demam selama 24-48 jam dan kemudian diselesaikan dengan
pemberian selama 14 hari)

Abses ginjal Drainase + antibiotik seperti pada pielonefritis


Penatalakasanaan ISK
Pemakaian obat pada usia lanjut perlu dipikirkan
kemungkinan adanya:
Gangguan absorbsi dalam alat pencernaan
Interaksi obat
Efek samping obat
Gangguan akumulasi obat terutama obat-obat yang
ekskresinya melalui ginjal
Resiko pemberian obat pada usia lanjut dalam kaitannya
dengan faal ginjal:
Efek nefrotosik obat
Efek toksisitas obat

Anda mungkin juga menyukai