atau
R R
Satuan
Bahan
Resistor
Resistor biasa variabel
RESISTOR
Jenis-jenis
Carbon Compound Resistor terbuat dari serbuk karbon yang
sangat halus, dimampatkan dengan perekat. Daya W, W,
W, 1W, 2W. Toleransi 2%, 5%, 10%.
Carbon Film Resistor terbuat dari bahan keramik sehingga tahan
terhadap temperatur yang tinggi. Daya W-beberapa puluh
watt. Toleransi 2%, 5%, 10%.
Metal Oxide Film Resistor merupakan resistor berkualitas tinggi
(presisi, stabilitas, & daya yang tinggi), terbuat dari SuCl2.
Toleransi 1%, 2%.
atau
C C
Satuan
farad ; mF ; pF ; nF
Bahan
tantalum
keramik
plastik
VARCO
mika
KAPASITOR
Jenis-jenis
Kapasitor mika terbuat dari lembaran-lembaran mika yang tipis dan sering
digunakan pada rangkaian elektronik frekuensi tinggi karena memiliki
nilai stabilitas tinggi. Kapasitansi mulai beberapa pF - 0,47 nF.
Toleransi 0,5 20%
Kapasitor keramik terbuat dari bahan keramik. Kapasitansi antara 100 pF
0,5 mF, dengan nilai toleransi 20% (peka pada temperatur).
Kapasitor plastik terbuat dari plastik yang tipis. Kapasitansi yang cukup
stabil antara 20 pF 1 mF. Toleransi antara 1-20%
kapasitansi
1000 mF
suhu maks.
85 oC
kapasitor
tantalum
kode polaritas
ELCO
+ -
INDUKTOR
Induktor
Berupa lilitan kawat dengan inti ferit (juga udara) yang
dapat menyediakan medan induksi dalam suatu rangkaian
elektronik.
L
Satuan
henry ; H
INDUKTOR
p
0,39 r 2 N 2
L mH
r
9r 10 p
atau
(9r 10 p) L
N 2
lilit
0,39 r
Transformator
Berfungsi untuk menaikan tegangan (step-up) ataupun
menurunkan tegangan (step-down)
VP N P
VP VS
VS N S
DIODA
Dioda
Terdiri dari beberapa jenis seperti dioda biasa (penyearah),
dioda zener (pembatas tegangan), LED (sumber cahaya).
Termasuk pula keluarga dioda seperti triac, diac, trioda,
varactor,
Simbol dalam gambar rangkaian
D DZ
LED
Satuan
-
Bahan
semikonduktor
DIODA
Bentuk
DZ
LED
- +
TRANSISTOR
Transistor
Berfungsi sebagai penguat arus ataupun penguat tegangan.
Transistor kadang digunakan juga sebagai saklar elektronik
(switch). Tergolong dalam keluarga transistor adalah FET,
JFET, MOSFET
Simbol dalam gambar rangkaian
NPN
PNP FET
Bahan
semikonduktor
TRANSISTOR
Bentuk
KOMPONEN LAIN
Termistor
IC
Fuse/sekering
Relay
Minispeaker
Sirip pendingin
ARUS SEARAH
Arus searah atau arus DC (direct current) memiliki polaritas
positif-negatif dan besarnya tidak bergantung waktu.
0 0
t t
-Vp
V
DC (direct current)
AC (alternating Vp
current)
0 +
t
-Vp
ARUS SEARAH
Sebahagian besar rangkaian elektronik memerlukan sumber
daya dari arus searah, meskipun yang lain tetap menggunakan
arus bolak balik.
PLN
catu daya rangkaian Output
(power supply) elektronik AC atau DC
RANGKAIAN RESISTOR
Rangkaian seri resistor
R1 R2 R3 RN
REk
REk R1 R2 R3 ... RN
Jawab:
Contoh:
REk = 250 + 500 + 1K
I
+ 3V = 250 + 500 + 1000
= 1750
Hukum Ohm: V = I.R atau I = V/R
250 500 1K Jadi, arus yang melewati R adalah:
Hitung REk dan arus yang I = 3V/1750 = 0,001714 A
melalui resistor
= 1,714 x 10-3 A = 1,714 mA
RANGKAIAN RESISTOR
Rangkaian paralel resistor
REk
1 1 1 1 1
R1
...
REk R1 R2 R3 RN
R2
R3 1
REk
RN
1 1 1 1
... Simbol: R1 / / R2
R1 R2 R3 RN
Contoh: Jawab:
1 1
REk
+ 3V 1 1 1 7
I Hitung REk dan 250 500 1000 1000
250
arus yang 1000
REk 142,86
melalui 7
500
rangkaian Jadi, arus yang melewati R adalah:
resistor I = 3V/142,86 = 0,021 A
= 21 mA
1K
RANGKAIAN RESISTOR
Rangkaian seri-paralel resistor
Contoh: Jawab:
+ 3V 1 1 1 1
REk
1 1 1 1 3 3
I
250 500 1000 500 500 1000
250 1K
500 1000
REk 166,67 333,33 500
3 3
C1 C2 C3 CN 1
C Ek
1 1 1 1
1 1 1 1 1 ...
... C1 C 2 C3 CN
C Ek C1 C2 C3 CN
Jawab:
Contoh:
1
C Ek
1 1 1
100nF 200nF 100 pF
1 1
CEk
1 1 1 2 1 2000
100nF 200nF 100pF
100nF 200nF 0,1nF 200nF 200nF 200nF
1 200nF
C Ek 0,09985nF 99,85 pF
Hitung CEk 2003
2003
200nF
RANGKAIAN KAPASITOR
Rangkaian paralel kapasitor
CEk
C1
C2
C3
CN
C Ek C1 C2 C3 ... C N
Jawab:
Contoh: 100nF
CEk 100nF 200nF 100 pF
200nF
CEk 100nF 200nF 0,1nF
100pF CEk 300,1 nF
Hitung CEk
RANGKAIAN GGL
VEk V1 V2 V3 ... VN
Benar
Salah
RANGKAIAN GGL
Rangkaian paralel GGL
GGL 1
+ - PEk P1 P2 P3 ... PN
I Ek .V I 1 .V I 2 .V I 3 .V ... I N .V
GGL 2
I Ek + -
GGL 3 V .( I 1 I 2 I 3 ... I N )
+ -
GGL N I Ek I1 I 2 I 3 ... I N
+ -
Salah
Benar
HUKUM KIRCHHOFF & LOOP
Hukum Kirchhoff: jumlah aljabar arus pada suatu titik cabang
rangkaian adalah nol, dan jumlah aljabar tegangan dalam
sebuah rangkain tertutup (loop) adalah nol
a
I3
b
I4
c I a I1 I 3 0 I1 I 3
I2
I1 R1
I5 R2
I b I3 I4 I5 0
R3
I
V1
loop-1 loop-2
V2
c I2 I4 0 I2 I4
d
I b I 5 I1 I 2 0
V ab R1 I 3 atau V ba R1 I 3
V bd R3 I 5 atau V db R3 I 5
V cb R2 I 4 atau V bc R2 I 4
HUKUM KIRCHHOFF & LOOP
Hukum Kirchhoff: jumlah aljabar arus pada suatu titik cabang
rangkaian adalah nol, dan jumlah aljabar tegangan dalam
sebuah rangkain tertutup (loop) adalah nol
V
a b c
abda Vba Vdb Vad
I1 R1 I2
R2
I5
R1I 3 R3 I 5 V1 0
R3
V1 V2
loop-1 loop-2 Pada loop-2 (loop cbdc)
d
V cbdc Vbc Vdb Vcd
R2 I 4 R3 I 5 V2 0
Pada abcda
a b c
R1=1K R2=500
R3=1K
V1=10V V2=12V
d
HUKUM KIRCHHOFF & LOOP
Jawab: Langkah awal adalah menggambarkan semuah arus dan
arah arus serta arah perputaran loop
I3 I4
a b c
I1 R1=1K I5 R2=500
I2
R3=1K
d
HUKUM KIRCHHOFF & LOOP
Langkah berikutnya adalah menganalisa masing-masing loop
I3
a b
Vad = 10V
I1 R1=1K I5 Vab = I3R1 = 1000 I3
R3=1K
Vbd = I5R3 = 1000 I5
V1=10V
Loop-1
I4
b c Vcd = 12V
Loop-2 V2=12V
-
(c) 2 = 500 I4 - 1000 I3
V1=10V Loop-2 V2=12V
Loop-1
d
Dari gambar, I5 = I3 + I4 atau I3 = I5 (d)
I4
Subtitusi (d) ke (c), diperoleh:
2 = 500 I4 - 1000 (I5-I4) = 500 I4 - 1000 I5 + 1000 I4
Gabungkan (b) dengan (e)
subtitusi (f) ke (e)
(b) 12 = 500 I4 + 1000 I5
2 = 1500 I4 1000 I5 2 = 1500 (0,007) 1000
(e)
+ I25= 10,5 1000 I
5
14 = 2000 I4 8,5 = 1000
Atau I4 = 14/2000 = 0,007 A(f) I5
Diperoleh I = 8,5/1000 =
5
0,0085 A
Jadi, arus yang melalui R3 adalah 0,0085 A atau 8,5 mA
ARUS SEARAH
R3 R1
20V R4 R2
12V
R1
R3
R2
R4
20V 12V
R1 = coklat-hitam-merah-emas = 1K
R2 = hijau-biru-hitam-emas = 56
R3 = coklat-hitam-merah-emas =
1K
R4 = merah-merah-orange-emas =
ARUS SEARAH
1K 1K // 56
1K
1 1
56
1 1 1056
1000 56 56000
20V 22K 12V 56000
53,03
1056
I1 I2
1K 53,03
I3
I1 + I2 = I3 atau I2 = I3 I1 (c)
V V
Vp V
0 0
t t
-Vp
V
DC (direct current)
AC (alternating Vp
current)
0 +
t
-Vp
Rangkaian Arus Bolak-balik
V perioda (T)
+ Vp = tegangan puncak
(amplitudo)
Vp
Vp = tegangan puncak
ke punak
0 t (amplitudo)
T = perioda
(1/frekuensi)
Vpp
t = waktu
-
V (t ) V p sin( t )
Rangkaian Arus Bolak-balik
Jika arus bolak-balik I(t) melewati suatu resistor R, daya
disipasinya sebesar
P(t ) I 2 (t ) R
Karena daya tersebut merupakan fungsi waktu, maka daya
keluaran biasanya diambil nilai rata-ratanya:
T T
1 R 2
P P(t ) dt I (t ) dt
T0 T 0
Arus akar rata-rata kuadrat (root mean square, rms) dan tegangan
akar rata-rata kuadrat:
T
1
T
1 2 Vrms V 2
(t ) dt
I rms
T0
I (t ) dt T0
Rangkaian Arus Bolak-balik
Variabel Kompleks
Persoalan tentang arus bolak-balik banyak dinyatakan dengan
menggunakan variabel kompleks, terutama berhubungan
dengan diagram fasor dalam bahasa vektor.
Misal: Z x jy , dimana j adalah bilangan imajiner.
sin q
Z
Terlihat bahwa:
y
x Z cos q y Z sin q q tan
q 1
cos q
sehingga:
x
Z Z cos q j Z sin q Z (cos q j sin q )
Rangkaian Arus Bolak-balik
Variabel Kompleks
Berdasarkan Identitas Euler, eksponensial kompleks dapat
dinyatakan dalam komponen real dan imaginer:
ejq = cos q + j sin q
sehingga
cartesia
Z x j y n
Z e jq eksponensial
Dengan demikian, maka
V (t ) V p cos (t ) V ( ) V p e j
domain domain frekuensi
waktu
Rangkaian Arus Bolak-balik
Rangkaian RC
Dikenal 2 jenis rangkaian RC yaitu low pass filter dan high pass
filter. Rangkaian LPF :
R Pada saat = 0 (f = 0), H = 1,
Filter akan melewatkan semua
sinyal masuk sehingga Vo = Vi.
Dapat terjadi jika impedansi
Vi () C Vo () kapasitor sangat besar (tak
berhingga).
Rangkaian HPF :
C
R
jC
sehingga
Vo ( ) jRC
H ( )
Vi ( ) 1 jRC
Rangkaian Arus Bolak-balik
Rangkaian RLC
C
R
L
V(t) = Vp sin (t + )
XL XL = L = 2pfL = reaktansi
Z induktif
1 1
XC = reaktansi
XL-XC C 2pfC kapasitif
q
Impedansi (Z):
XL XC
XC R Z R (X L XC )
2 2
dan q tan 1
R
Rangkaian Arus Bolak-balik
Rangkaian RLC
C
R
L
V(t) = Vp sin (t + )
VL
V
V VR (VL VC ) 2
2
VL-VC
VC VR
Rangkaian Arus Bolak-balik
Rangkaian RLC
1 1 1 1
R L R 2pf R fR
RC LC 2p LC
Rangkaian Arus Bolak-balik
Contoh:
50
VS = 10 cos (100t)
IS 100 mF
Tentukan nilai IS
200
Penyelesaian:
VS(t) = 10 cos(100t)
artinya amplitudonya 10 volt pada frekuensi sudut 100 rad/det dengan fasa 0.
Step-1: Tegangan sumber terlebih dahulu diubah dalam
domain frekuensi menjadi:
VS() = 10 ej.0
Rangkaian Arus Bolak-balik
Contoh:
50
VS = 10 cos (100t)
IS 100 mF
200
80 89,445
IS 100 mF
200
Garis pemantul
nst bayangan jarum
(perak)
A Skala
pembacaan
Jenis alat
Jarum penunjuk
MERK
Kumparan/spul
Kalibrasi posisi jarum
Amperemeter
Hambatan dalam amperemeter mendekati nol (dibuat sangat
kecil) sehingga arus yang masuk amperemeter menjadi
maksimum.
RS
VS VM
IS
I
IM
I I S R S I M RM
A
RM I M RM
IS
RS
Sehingga:
I M RM RM
I
I M I M 1 Kalau RM sangat kecil,
I IM
RS RS
Voltmeter
Adalah alat ukur tegangan listrik. Ada dua tipe yaitu voltmeter
untuk arus AC dan voltmeter untuk arus DC.
Garis pemantul
nst bayangan jarum
(perak)
V~AC Skala
pembacaan
Garis pemantul
nst bayangan jarum
Jenis alat (perak)
Jarum penunjuk
MERK
VDC Skala
pembacaan
Kumparan/spul
Kalibrasi posisi jarum
Jenis alat
Jarum penunjuk
MERK
Kumparan/spul
Kalibrasi posisi jarum
Voltmeter
Voltmeter memiliki hambatan dalam yang sangat besar untuk
meminimalkan arus yang melewati voltmeter.
V
V VV VM I M ( RV RM )
IM
V VM
RV RM
IM
RM
VV VM
Sehingga:
VM V R
V ( RV RM ) M V VM Kalau RM sangat besar,
RM RM I IM
Ohmmeter
Adalah alat ukur hambatan/resistansi
Garis pemantul
nst bayangan jarum
(perak)
Skala
pembacaan
Jenis alat
Jarum penunjuk
MERK
Kumparan/spul
Kalibrasi posisi jarum
Ohmmeter
Analisis rangkaian dalam berdasarkan rangkaian ekivalen
seperti :
I
A
I IV I X
RM
IV RX
V V
RV IX
I
V
RV R X
V
RX
V
I
RV
Multimeter
Satu alat dapat digunakan untuk mengukur beberapa besaran
listrik (umumnya terdiri dari amperemeter, voltmeter, dan
ohmmeter). Penggunaannya masing-masing diatur pada
kontrol posisi pembacaan.
analog
digital
Multimeter
kontrol posisi pembacaan
analog
digital
Multimeter
Jenis lain (yang lebih presisi dan dapat mengukur arus sampai
orde 10-12 ampere). Type Keithley-617
Kapasitansimeter
Adalah alat untuk mengukur kapasitansi
Kapasitansimeter
Prinsip kerja alat kapasitansimeter mengikuti rangkaian
ekivalen berikut:
CX
V CX
V AC C S C X
CR
VAC
V
V
C X C S
V AC V
Induktansimeter
Digunakan untuk mengukur induktansi
L
R
VAC C V
1
L
(2pf ) C
2
Osiloskop
Digunakan untuk melihat bentuk sinyal atau gelombang
Osiloskop
Focus: untuk mengatur fokus
Intensity: untuk mengatur kecerahan garis yang
ditampilkan di layar
Trace rotation: mengatur kemiringan garis sumbu-Y =
0 di layar
Volt/div: mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili
oleh satu div di layar
Time/div: mengatur berapa nilai waktu yang diwakili
oleh satu div di layar
Position: untuk mengatur posisi normal sumbu-X
(ketika sinyal masukannya nol)
AC/DC: mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal
masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka
pada terminal masukan diberi kapasitor kopling
sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal
masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi
DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-
nya dikutsertakan.
Ground: untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel 1/ 2: memilih kanal yang digunakan.